Mona tidak menghiraukan Farrel
keluarga kecil itu makan malam bersama, Nathan yang mulai kesakitan meminum obat anti nyerinya
"makan sayur yang banyak biar cepat sembuh" ucap Farrel menyuapi nathan
"gak ada ayam goleng?" tanya Nathan
"kalo sudah sembuh nanti ayah belikan ayam goreng yang banyak, Nathan mau cepat sembuh kan"
Nathan mengangguk diapun makan sepiring berdua dengan Farrel
dari lubuk hati kecil Mona yang paling dalam dia merasa bahagia melihat anaknya tidak kekurangan kasih sayang seorang ayah padahal sebelumnya Mona yang seorang janda tidak mau menikah lagi karena takut suami barunya akan menyakiti anaknya
malam semakin larut Mona yang sudah mengeloni anaknya membuat secangkir kopi dan duduk di kursi luar teras rumahnya
Farrel yang tertidur dengan Nathan terbangun karena merasa tenggorokannya kering dia ke dapur untuk minum setelah selesai minum Farrel melihat Mona yang sedang sendirian di teras
"kenapa mba tidak tidur" sapa Farrel
"karena secangkir kopi"
Farrel duduk di kursi yang satunya lagi
"kamu mau kopi"
"iya kopi hitam seperti punya mba"
"baiklah tapi kalo kamu tidak bisa tidur jangan salahkan aku" Mona nyengir
Farrel hanya tertawa
setelah membuat kopi Mona duduk kembali di kursinya, dari wajahnya tampak jelas ada yang sedang dia pikirkan
"apa yang sedang mba pikirkan?" tanya Farrel
"tidak ada" jawab Mona
"sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan"
"tanyalah"
"apa mba tidak akan tersinggung"
"kamu bukan orang lain tak ada alasan untuk tersinggung "
Farrel terdiam sebentar
"sebenarnya selama ini bagaimana mba bisa bertahan dari luka hati karena berpisah dengan orang yang mbak cintai?" Farrel tertunduk
"tentu saja dengan makan dan minum yang cukup dengan begitu aku masih bertahan hidup" jawab Mona seadanya
Farrel ternganga
"mba aku serius"
"aku juga serius" Mona nyengir
"magsud,,,magsudku bagaimana selama ini mba bisa baik baik saja dengan luka hati mba dan bagaimana cara mengobatinya" ucap Farrel memalingkan wajah
Mona memandangi Farrel yang memalingkan wajah, sepertinya Mona jadi mengerti alasan kepulangan Farrel yang mendadak pasti berhubungan dengan pertanyaannya
"tidak ada obat untuk mengobati luka itu Farrel" ucap Mona
Farrel terkaget mendengar jawaban Mona dia menatap Mona
"tapi waktu bisa membuatmu terbiasa dengan luka itu, seiring berjalannya waktu luka itu tidak akan hilang hanya saja kamu akan terbiasa dengan sakitnya itu yang akan membuat kita baik baik saja"
mata Farrel tampak berkaca kaca
"semoga itu benar mba" Farrel seperti menahan tangis
"tapi untuk mengendalikan sakit kita yang sekarang kita harus bagaimana mba?" tanya Farrel yang lagi lagi memalingkan wajah
"berpisah dengan orang yang kita cintai memang sakit,tapi akan lebih sakit jika kita mempertahankan seseorang yang sudah tidak bisa bahagia dengan kita"
Mona yang melihat kesedihan Farrel tidak tau cara membantunya harus bagai mana
"Farrel sebagai manusia kita harus punya prinsip agar orang disekitar kita tidak terluka, jika dia baik baik saja tanpa kamu maka kamu harus baik baik saja tanpa dia, dan jika dia bertahan untuk kamu maka apapun yang terjadi kamu harus bertahan untuk dia" ucap Mona berdiri mengusap kepala Farrel lalu masuk ke dalam rumah
Farrel tertegun seakan mendapatkan tamparan keras mendengar ucapan Mona
Farrel mengusap wajahnya dengan kasar
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
💖⃟ꪶꫝ➳ᴹᴿˢ᭄➳βC᭄ ☠🥑⃟Nda
yah ak setuju mona.. terbiasa dengan luka itu
2023-09-14
0