Shin Yu dan Fang Lin mengobrol cukup lama sebelum akhirnya berhenti ketika Wang Liu datang ke kamar.
"Sepertinya kau dekat dengan Shin Yu, ya?" Wang Liu menghampiri mereka berdua dengan kedua tangan di belakang pinggang.
"Tidak juga, aku hanya penasaran dengan perkembangan jenius sepertinya." Fang Lin membalas sembari bangkit berdiri.
"Hm, kau sudah ingin pergi? Apa kau tidak nyaman dengan keberadaanku?" Wang Liu sedikit menaikkan alisnya.
"Hehehe... Tentu tidak, Tuan Wang. Aku sudah selesai mengobrol dengannya, lagipula aku perlu mengurus adikku yang suka berbuat nakal."
"Oh, ya? Sepertinya kau tidak tau kalau saat ini adikmu hendak berduel dengan salah satu pembunuh gila..."
"Yang benar saja, di mana itu pak tu- Tuan Wang?!" Fang Lin menjadi panik.
"Bocah tidak sopan..." Wang Liu menggeleng pelan ketika mendengar Fang Lin hampir menyebut dirinya 'Pak Tua', "Seharusnya dia berada di ruangan latihan ke tujuh, aku merasakan ada banyak keberadaan yang berkumpul di sana."
Whoooosh!
Tanpa banyak berpikir lagi Fang Lin langsung bergerak menggunakan Shadow Step ke ruang latihan ketujuh.
"Tsk. Bocah itu, bahkan tidak berpamitan denganku. Memang tidak sopan..." Wang Liu berdecak kesal, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Shin Yu, "Apa kau puas mendapatkan pencerahan?"
"Bisa dibilang saya puas dengan hasilnya, Guru." balas Shin Yu sembari bangun agar dalam posisi duduk.
"Dao yang kau dapatkan itu... Dao of The Sword, bukan?" Wang Liu bertanya karena sebelumnya ia tidak pernah menanyakan hal tersebut.
"Ya, benar..."
"Itu tidak mengherankan." Wang Liu tersenyum puas, "Istirahatlah selama dua minggu, kalau bisa gunakan waktu istirahatmu untuk berkultivasi. Situasi di luar menjadi semakin mencekam karena kematian pewaris utama dari sekte Naga Api Suci, beberapa sekte Aliran Putih mulai membentuk aliansi untuk memusnahkan organisasi kita, kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan perang besar akan terjadi."
"Aku mendengar kalau informasi dari misi itu bocor, dan dampaknya tergolong besar. Namun sampai menciptakan perang, kurasa organisasi kita memiliki nama buruk di antara aliran putih..."
"Mereka hanya sekumpulan orang-orang munafik, setiap sekte yang membentuk aliansi itu pernah menyewa jasa organisasi untuk saling menjatuhkan satu sama lain. Namun sekarang apa? Mereka malah berkumpul untuk menjatuhkan kita." Wang Liu berkata, nadanya terdengar sinis.
"Kenapa kita tidak menggunakan rahasia itu untuk membuat konflik internal di antara mereka?" tanya Shin Yu penasaran.
"Kita bisa saja melakukannya, namun organisasi Darah Kuno punya pendirian untuk tidak menyebarkan identitas klien beserta permintaannya. Hal itu sudah sangat sakral sehingga tidak ada siapapun yang boleh melanggarnya, meski itu adalah Ketua..." Wang Liu menjawab dengan tenang.
"Bagaimana jika melanggarnya?"
"Eksekusi di tempat jika alasannya lemah, tapi itu hanya berlaku untuk orang-orang yang tidak memiliki pengaruh besar dalam organisasi. Sementara seperti Ketua dan para petinggi akan menerima konsekuensi yang setimpal tergantung pada situasinya."
"Hak istimewa, ya?" Shin Yu bergumam, dan Wang Liu langsung mengangguk pelan.
"Baiklah, sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Aku pergi dulu, istirahatlah dengan baik..." Wang Liu bangkit berdiri, sementara Shin Yu memberikan salam hormat, "Ah, mungkin saja nanti akan ada sesuatu yang mengganggumu. Kuharap kau bisa bersikap dewasa dan jangan terbawa suasana..."
Setelah berkata demikian, Wang Liu langsung pergi dari sana. Shin Yu sendiri yang mendengarnya merasa sedikit penasaran dengan sesuatu yang dimaksud oleh kakek tua itu, namun ia tidak terlalu memikirkan dan mulai menyilangkan kakinya.
Sebelum memejamkan matanya, Shin Yu menarik nafasnya sebelum menghembuskannya secara perlahan melalui mulut.
***
Selama satu minggu ini, Shin Yu mencari meridian kecilnya yang masih tertutup. Dalam jangka waktu itu, ia berhasil membuka lima meridian kecil dan membuat total yang berhasil dibukanya adalah 29 titik.
Tadinya Shin Yu ingin berkultivasi penuh selama dua minggu ini tetapi ia merubah pikirannya lalu memutuskan membagi dua waktu itu untuk membuka meridian kecilnya dan berkultivasi.
Karena sudah satu minggu terlewati, Shin Yu memiliki satu minggu lagi untuk berkultivasi sebelum kembali latihan dengan Wang Liu.
Tok! Tok! Tok!
Ketika Shin Yu hendak berkultivasi, seseorang mengetuk pintu kamarnya dan membukanya. Seorang perempuan yang ternyata adalah pelayan kemudian datang dengan membawa sebuah nampan makanan.
Perempuan itu terlihat masih muda dan kemungkinan besar usianya kurang dari 14 tahun.
"Apakah lukamu telah pulih sepenuhnya?" perempuan itu bertanya setelah meletakkan nampan makanan di atas meja yang tidak jauh dari kasur.
"Tidak juga, tapi aku sudah bisa bergerak secara leluasa." balas Shin Yu datar.
Dia adalah pelayan yang telah membantunya selama seminggu ini, tetapi anehnya dia selalu menggunakan bahasa informal ketika berbicara dengannya. Setahunya, seorang pelayan harus menggunakan kata-kata yang formal untuk berbicara dengan orang yang dilayaninya.
Meskipun begitu, Shin Yu sama sekali tidak mempermasalahkannya atau bahkan menegur perilakunya tersebut. Ia bukan seseorang yang akan peduli dengan itu, apalagi dirinya saat ini bukanlah sosok penting seperti Ketua atau petinggi organisasi.
"Oh, begitukah? Omong-omong, sampai kapan kau diberikan waktu untuk beristirahat?"
"Sampai minggu depan..."
Perempuan itu langsung memegang dagunya dan memperlihatkan ekspresi layaknya sedang berpikir. Shin Yu sendiri hanya diam, ia mengambil makanan di meja dan segera memakannya tanpa banyak berpikir.
"Setelah ini, kau tidak perlu mengantarkan makanan untukku lagi..." ucap Shin Yu usai menelan suapan pertamanya.
"Kenapa?" perempuan itu sedikit memiringkan kepalanya.
"Aku sudah bisa bergerak leluasa, jadi tak perlu repot-repot karena aku sudah bisa pergi ke ruang makan seorang diri."
Sesaat setelah Shin Yu menjawab demikian, perempuan itu tiba-tiba saja mengeluarkan sebuah belati dari balik pakaiannya dan mengarahkannya tepat ke arah mata kanan Shin Yu.
Tepat sebelum mengenai mata Shin Yu, perempuan itu menghentikan belatinya dan ia sedikit memperlihatkan ekspresi terkejut karena ada lapisan energi yang menyelimuti anak laki-laki itu.
"Oho... Lapisan energi? Cepat sekali reaksimu."
"Kurasa kau sesuatu menganggu yang dimaksud oleh Guru Wang."
"Sesuatu yang menganggu?" perempuan itu sedikit memiringkan kepalanya sebelum menarik belatinya, "Cih, ternyata kau sudah waspada karena diberitahu oleh kakek tua itu."
Shin Yu tidak membalasnya tetapi lapisan energi yang melindunginya itu bukan ada karena ia waspada melainkan reflek cepatnya.
"Omong-omong, namaku adalah Fang Wei! Kudengar, kau adalah bocah berbakat yang dipungut oleh kakak. Saking berbakatnya, kakak sampai cukup sering membicarakanmu..." Fang Wei berkata, sifatnya yang sebelumnya tenang kini berubah menjadi sebaliknya, "Ayo bertarung! Buktikan, siapa yang paling hebat di antara kita!"
"Tidak mau." Shin Yu tanpa berpikir panjang langsung menolaknya.
Fang Wei menyipitkan matanya lalu bertanya, "Kau laki-laki tetapi kenapa bertindak seperti pengecut?"
"Sayangnya provokasi semacam itu tidak akan membuatku merubah keputusanku." Shin Yu menggeleng pelan seolah menyayangkan usaha provokatif dari Fang Wei.
Mata Fang Wei semakin menyipit sebelum tersenyum tipis, ia mengeluarkan sebilah pedang dari udara kosong lalu segera melemparnya ke kasur anak laki-laki itu, "Kalau kau menolaknya, maka aku hanya perlu membuatmu melakukannya!"
Sesaat setelah berkata demikian, Fang Wei menggenggam erat belatinya dan menyerang Shin Yu menggunakan itu. Namun, serangannya langsung dibatalkan ketika Shin Yu secara tiba-tiba menendang perutnya sampai membuat dia terpental ke tembok ruangan.
Brugh!
Fang Wei melebarkan matanya karena serangan yang dilancarkan oleh Shin Yu begitu cepat, "Meskipun tiba-tiba tapi serangan itu terlalu cepat, kalau aku tidak waspada maka aku tidak akan bisa melihat kecepatannya." Fang Wei menatap Shin Yu yang meletakkan makanannya di meja, "Apakah dia benar-benar anak yang berbeda empat tahun denganku?!
"Hentikan saja, pertarungan ini akan sia-sia..." ucap Shin Yu dengan tenang, lalu berkata dalam hati, "Aku beruntung bisa berhasil menendangnya berkat bantuan Shadow Step, untuk selanjutnya aku tidak yakin bisa mengenainya."
Note: mau tanya, kalian yang suka baca novel aksi fantasi timur lebih suka pertarungannya dijelasin secara detail seperti yang di atas atau engga?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Abdul Muis
hrs dijelasin lah biar seru dgn dialognya jangan terlalu kaku ya🙏
2025-03-07
2
Dirman Ha
ck
2024-12-11
1
Dirman Ha
saya sangat terganggu oleh beberapa bahasa yang tidak dimengerti, kalau boleh saran thour jangan pakai bahasa Inggris
2024-12-11
2