Satu bulan semenjak pelatihan bela diri dimulai, kepopuleran Shin Yu perlahan meningkat setelah kabar mengenai dirinya yang mampu belajar seni bela diri dengan cepat tersebar. Satu per satu murid yang ada di sana mulai menjulukinya sebagai Jenius Bela Diri, tetapi beberapa murid lainnya juga menjulukinya sebagai Jenius Sampah karena bakat kultivasinya yang tergolong rendah.
Shin Yu sebenarnya tidak peduli dengan popularitasnya yang meningkat, akan tetapi ia menyadari bahwa peristiwa ini bisa saja menarik perhatian orang-orang berpengaruh dan berpikir untuk mendapatinya.
Awalnya Shin Yu berpikir kalau konflik kecil akan terjadi jika Dantian Emas miliknya tersebar luas, namun pemikirannya itu langsung ditepis olehnya setelah ia menerima banyak pengetahuan dari perpustakaan.
Dengan adanya anak berdantian Emas yang tidak berada dalam naungan manapun, itu bisa menjadikan sebuah konflik yang menghasilkan lautan darah. Apalagi jika sekte-sekte besar dari kedua aliran ingin merebut dirinya.
Potensi Dantian Emas sangat luar biasa dan berdampak besar bagi sebuah sekte. Jika ada seseorang berdantian Emas di sekte kecil, maka masa depan sekte itu akan menjadi cerah dan mungkin mempunyai potensi untuk menyaingi sekte yang lebih besar.
Maka dari itu, Shin Yu akan berusaha untuk menyembunyikan bakat kultivasinya yang luar biasa ini sebelum menjadi kuat. Kedepannya ia harus lebih berhati-hati untuk tidak menarik perhatian, tapi selama di Akademi Militer dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan banyak Ilmu Bela Diri.
Meskipun Akademi Militer seringkali dipandang sebelah mata oleh orang-orang yang berasal dari sekte, tetapi mereka yang belajar di sana tidak boleh diremehkan. Murid-murid yang telah menjadi calon prajurit akan diasah sebaik mungkin untuk menjadi bagian dari kekuatan kota, dan setidaknya kekuatan tempur mereka mampu menyaingi sekte-sekte kecil maupun menengah.
Shin Yu kini berada di kamar asramanya, tidak ada seorangpun di sana selain dirinya. Helaan nafas keluar dari mulutnya, kemudian ia melakukan posisi meditasi dan hendak menutup matanya.
Namun, Shin Yu tidak jadi melakukan itu setelah menemukan keberadaan seorang pria berjubah hitam yang sedang bersender di sisi lain tembok dengan kedua tangan yang melipat di depan dada.
"Kau... Fang Lin?" Shin Yu sedikit bersikap waspada karena ia sudah mengetahui seberapa berbahayanya seorang pembunuh bayaran.
"Woah, kau masih tetap tidak sopan, ya? Seharusnya kau memanggilku dengan sebutan Kakak atau Senior karena aku lebih tua darimu..." Fang Lin perlahan membuka kupluk mantel hitamnya dan memperlihatkan senyum tipisnya yang khas, "Bagaimana kabarmu?"
"Kurasa kau datang ke sini bukan untuk basa-basi." Shin Yu segera membalas, ia tidak berniat melakukan percakapan yang tidak berguna.
"Hahaha... Jadi mau langsung pada intinya, ya?" Fang Lin tertawa pelan, "Baiklah, tidak perlu banyak basa-basi lagi. Ayo ikut denganku ke organisasi pembunuh bayaran."
"Bukankah aku sudah menolaknya? Kenapa kau masih belum menyerah juga?"
"Menyerah...? Bagaimana bisa aku menyerah untuk merekrut seorang anak berdantian emas sepertimu? Bisa-Bisa Ay- Ketua membunuhku jika melakukannya."
Ketika Fang Lin menjawab demikian, Shin Yu sedikit melebarkan matanya. Bayangan Gu Shanzeng langsung muncul dalam pikirannya, dan tidak lama setelah itu suara langkah kaki terdengar.
Seorang pria tua masuk ke dalam kamar asrama dan dia tidak lain adalah guru Gu, Gu Shanzeng.
"Tuan muda..." Gu Shanzeng menangkupkan tangannya dan membungkukkan badannya serendah mungkin.
"Sudah datang rupanya, tidak ada yang mengikutimu, bukan?" Fang Lin menyambut kedatangan pria tua itu dengan tenang.
"Saya pastikan tidak ada, Tuan muda."
"Baguslah." Fang Lin mengangguk pelan, lalu memfokuskan matanya pada Shin Yu, "Seharusnya dengan kepintaranmu itu, kau sudah mencerna situasinya dengan baik."
Shin Yu tidak langsung menjawab tetapi memikirkan beberapa hal kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya.
"Apa kau akan membawaku secara paksa jika menolak tawaranmu?" tanya Shin Yu setelah diam selama beberapa waktu.
"Hoo~ Tenang saja, aku tidak akan melakukannya." Fang Lin perlahan berjalan mendekati Shin Yu, "Aku, Ketua dan bersama petinggi lainnya sudah membicarakan ini. Mereka semua telah sepakat jika kau ingin bekerja dengan organisasi, kau akan diberikan segalanya selama itu masih dalam batas nalar kami."
"Bagaimana jika aku terus menolak undanganmu?"
"Selama kau masih menjadi individu yang lemah dan bisa organisasi atasi, aku akan terus berusaha membujukmu." Fang Lin berhenti melangkah dan mendekatkan wajahnya ke anak kecil itu, "Tapi jika kau sudah menjadi individu yang berbahaya serta mengancam, maka mau tak mau kami harus melenyapkanmu agar pihak lain tidak bisa mendapatimu."
Shin Yu tidak terlalu terkejut dengan itu, lalu bertanya, "Kenapa kalian tidak mencuci otakku saja? Bukankah hal yang mudah bagi organisasi pembunuh melakukannya?"
"Kekeke... Tanpa takut dan ekspresi datar, emosimu sepertinya sudah mati, ya?" Fang Lin menjauhkan wajahnya, lalu kembali melipat kedua tangannya di depan dada, "Orang berbakat sepertimu itu mengerikan, mencuci otakmu tidak akan cukup karena kau bisa sadar suatu waktu."
"Apa itu hanya sekedar teori?" Shin Yu sedikit memiringkan kepalanya. Menurutnya, mencuci otak sama saja seperti menghapus dan mengubah ingatan, terdengar mustahil jika seseorang bisa sadar setelah otaknya dicuci atau diubah.
"Bukan hanya sekedar teori tetapi ada beberapa kasus mengenai masalah ini, dan salah satunya juga melibatkan seseorang berdantian emas." Fang Lin menjawab dengan santai.
Shin Yu terdiam sejenak sebelum menghela nafas panjang melalui mulutnya, ini seperti takdirnya sudah ditetapkan untuk menjadi bagian dari organisasi pembunuh bayaran.
"Kurasa sudah tidak ada jalan keluar lagi." Shin Yu berkata dalam hati, "Bahkan jika aku melarikan diri sekalipun, sulit untuk menghilangkan jejak dari seorang pembunuh bayaran profesional."
Setelah berpikir selama beberapa waktu, Shin Yu menatap Fang Lin dan berkata, "Baiklah, aku akan masuk ke bagian organisasi pembunuh bayaran milik kalian. Namun, aku tidak mau mempelajari seni bela diri ataupun manual kultivasi dari aliran hitam."
Fang Lin yang mendengar itu langsung tersenyum lebar dan merangkul Shin Yu, "Pilihan yang tepat, aku senang mendengarnya! Untuk permintaanmu, kau tidak perlu khawatir, organisasi Darah Kuno mempunyai banyak teknik bela diri dari aliran putih, kau bisa memilih buku mana saja yang ada di perpustakaan kami..."
"Jadi, apa aku akan keluar dari tempat ini?"
"Ya, tentu saja." Fang Lin mengangguk pelan, lalu raut wajahnya berubah menjadi serius, "Sebelum itu, aku ingin bertanya sesuatu..."
"Apa?"
"Kau menerima tawaranku apa karena takut dibunuh? Jika kau sudah menjadi kuat, apa kau berniat untuk memberontak?" tatapan mata Fang Lin menjadi sedikit lebih tajam.
"Kurasa takut kematian itu adalah sesuatu yang wajar, dan aku tidak berniat untuk memberontak pada organisasi selama kalian tidak berencana untuk membunuhku." Shin Yu langsung menjawab, meskipun dirinya baru berusia 10 tahun tetapi pengetahuannya saat ini hampir setara dengan orang dewasa yang cukup terpelajar.
"Takut kematian, ya? Kurasa kau bukan anak yang seperti itu..." Fang Lin tertawa pelan.
Shin Yu tidak menjawab tetapi memang benar kalau ia sama sekali tidak takut dengan kematian, perasaan takut atau semacamnya tak pernah ia rasakan sepanjang hidupnya sehingga arti kematian bukanlah sesuatu yang besar untuknya.
Melihat Shin Yu yang diam saja membuat Fang Lin menghela nafas bosan, ia mengeluarkan lembaran kertas dari udara kosong lalu memberikannya pada anak kecil itu, "Lembaran kertas itu adalah sebuah kontrak yang terikat dengan hukum organisasi. Kau akan resmi menjadi anggota jika memberikan cap jempol darah di bagian bawah kanan kertas itu."
Shin Yu tidak mengatakan apa-apa dan membaca isi kontrak tersebut dengan seksama, "Bagaimana jika aku melanggar peraturan yang ada?" Shin Yu bertanya usai membaca isinya.
"Semakin berat peraturan yang kau langgar maka akan semakin berat pula hukuman yang kau terima, dan biasanya ada yang langsung dieksekusi oleh para petinggi karena terbawa amarah. Namun, untuk anak berbakat sepertimu, mereka tidak akan bisa melakukannya karena setiap pembunuh bayaran yang berbakat adalah aset berharga bagi organisasi."
Shin Yu mengangguk paham dan tidak menanyakan lebih jauh untuk saat ini, ia segera melukai jempol kanannya sampai mengeluarkan darah dan kemudian menandainya dengan mencapnya di bagian kanan bawah kertas tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Dirman Ha
ig Fu ih bbk on book
2025-03-06
1
Dirman Ha
ih ddu uv Hoo on book
2025-03-06
1
Dirman Ha
ig t ih Ch j bbk in no
2025-03-06
1