Penjelasan Nam Quan berhenti ketika mereka berdua sampai di depan salah satu bangunan yang ada di sana, Nam Quan membuka pintunya dan menemukan beberapa orang yang sedang berjalan dari arah berlawanan. Mereka semua adalah anak-anak seusia Shin Yu, dan salah satu di antara mereka mempunyai badan yang dua kali lipat lebih besar dari anak seumurannya.
"Hm, bukankah sekarang masih jam kalian latihan? Kenapa kalian bisa ada di sini?" tanya Nam Quan penasaran.
"Senior Quan! Kami diminta Guru untuk mengambil pedang kayu di ruang penyimpanan." anak berbadan besar segera menjawab sambil memperlihatkan sejumlah pedang kayu di kedua tangannya.
"Ah, begitu..." Nam Quan mengangguk pelan, lalu memegang kepala Shin Yu, "Omong-omong, ini adalah teman baru kalian. Namanya adalah Shin Yu, kuharap kalian bisa berteman baik dengannya."
Keempat anak itu menatap Shin Yu selama beberapa saat sebelum kembali menatap Nam Quan, "Bukankah waktu pendaftaran prajurit sudah berakhir dua bulan lalu?" tanya satu anak laki-laki berambut merah mencolok.
"Ada alasan khusus kenapa dia bisa masuk ke sini, aku akan memberitahukannya setelah latihan kalian berakhir." balas Nam Quan sambil tersenyum.
Mereka saling menatap satu sama lain dengan ekspresi yang terlihat penasaran, kemudian menyapa ramah Shin Yu sambil tersenyum.
Shin Yu menanggapi sapaan mereka dengan ekspresi datar, meskipun demikian mereka terlihat tidak peduli dengan reaksinya dan mengajukan beberapa pertanyaan.
Setelah bertukar kata selama beberapa waktu, Nam Quan menyuruh mereka untuk segera pergi karena Guru mereka pasti akan marah jika terlalu lama di sini. Mereka tentu saja langsung pergi karena takut dengan hal itu, Nam Quan yang melihat mereka lari terbirit-birit hanya tertawa pelan.
"Mereka anak-anak yang baik, kuharap kau bisa berteman dengan mereka." ucap Nam Quan pada Shin Yu.
"Teman, ya?" Shin Yu bergumam pelan.
"Reaksinya sangat datar, sulit untuk membaca apa yang dipikirkannya saat ini." Nam Quan berkata dalam hati, "Apa dia mengalami trauma setelah semua peristiwa yang telah dilaluinya?"
Nam Quan sudah mengetahui alasan kenapa Shin Yu didaftarkan menjadi prajurit oleh ayahnya, "Yah, kurasa biar waktu yang menjawabnya..."
Setelah itu, Nam Quan bersama Shin Yu memasuki bangunan itu lalu memberitahunya kalau mulai sekarang dia akan tinggal di sini. Di dalam bangunan itu tidak hanya ada tempat tidur saja tetapi toilet, dapur, ruang penyimpanan dan bahkan tempat belajar seperti perpustakaan kecil.
Nam Quan memperkenalkan setiap ruangan yang ada di bangunan itu pada Shin Yu, dan hanya membutuhkan waktu kurang dari satu batang dupa terbakar untuk melakukannya.
"Karena gedung ini cukup luas jadi tidak hanya calon prajurit saja yang tinggal di sini, tetapi beberapa prajurit muda seumuranku juga tinggal di sini." ucap Nam Quan memberitahu setelah mereka melangkah keluar dari gedung, "Kuharap kau betah dan menjadi prajurit yang hebat..."
Shin Yu sejenak menatap gedung yang menjulang tinggi sebelum menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu, apa kau mau melihat anak-anak latihan? Dengan melihat mereka mungkin kau bisa mempersiapkan diri untuk keesokan harinya." tanya Nam Quan sambil tersenyum tipis.
"Aku mau." Shin Yu menjawab dengan singkat, dan Nam Quan langsung membawanya keluar dari area itu.
Mereka berdua kemudian sampai di lapangan rumput yang dipenuhi oleh puluhan anak, sebagian besar dari mereka sedang melakukan latihan fisik sementara sisanya sedang latih tanding menggunakan pedang kayu.
Di sisi lain, seorang kakek tua yang mengawasi semua anak-anak itu menyadari kedatangan mereka berdua, matanya sejenak mengarah ke Shin Yu sebelum mengubahnya ke Nam Quan yang berjalan menghampirinya.
"Salam, senior Gu." Nam Quan menangkupkan tangannya, "Apakah senior sudah sarapan?"
"Ya, aku sudah melakukannya beberapa jam lalu." senior Gu menjawab dengan acuh tak acuh, "Apakah dia adalah anak yang diberitahukan oleh ayahmu?"
"Begitulah, mulai besok dia akan ikut berlatih di sini..." sahut Nam Quan sambil mengangguk pelan.
"Bagaimana dengan bakatnya? Aku tidak mau menerima murid yang bodoh." tanya senior Gu dengan nada tegas.
"Kami belum memeriksanya, senior bisa memeriksanya sendiri dan memutuskan seberapa tinggi bakatnya." ucap Nam Quan dengan tenang.
Senior Gu menghela nafasnya sebelum matanya menatap Shin Yu, "Fisikmu sangat payah, tapi kau cukup berbakat dalam membuka meridian kecil.." ucap senior Gu, "Angkat tanganmu, mari kita lihat seberapa tinggi bakat kultivasimu."
"Bakat kultivasi saya tidak bagus sama sekali karena mempunyai dantian berwarna oren, itulah mengapa saya memfokuskan diri untuk membuka Meridian Kecil." Shin Yu berkata dengan tenang, ekspresinya yang datar membuat Nam Quan dan senior Gu sulit untuk membaca pikirannya.
"Lalu apa peduliku? Jika aku memintamu mengangkat tangan, maka angkatlah tanganmu." ucap senior Gu acuh tak acuh.
Shin Yu terdiam sejenak dan memikirkan bagaimana caranya untuk menghindari hal ini, ia sedikit tersentak saat senior Gu meraih tangan kanannya dan kemudian memejamkan mata.
Senior Gu tidak membuka matanya hampir tiga menit lamanya, dan itu jelas membuat Nam Quan merasa aneh dan sedikit curiga.
Nam Quan tadinya hendak memanggil nama seniornya itu, tapi ia mengurungkan niat ketika senior Gu membuka matanya secara tiba-tiba.
"Um, Senior? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Nam Quan langsung bertanya karena penasaran.
"Hm, apa maksudnya?" senior Gu menatap Nam Quan dengan wajah keheranan.
"Anda hampir tidak membuka mata selama tiga menit, kurasa ada sesuatu yang terjadi saat memeriksa bakat kultivasi Shin Yu?"
"Tidak ada yang spesial, aku hanya memeriksanya secara berulang agar tidak salah." balas senior Gu, "Dia memang tidak berbakat dalam kultivasi, tapi kurasa dia berbakat dalam membuka meridian kecil."
"Hm?" Nam Quan sedikit memiringkan kepalanya.
"Seharusnya ayahmu sudah mengetahui kalau bocah ini telah membuka enam meridian kecilnya..." ucap senior Gu tenang.
Nam Quan sedikit melebarkan matanya karena terkejut, ia menatap Shin Yu lalu bertanya, "Bagaimana kau bisa melakukannya? Bukankah kau masih awam mengenai hal itu?"
"Pamanku juga seorang kultivator, dia mengajariku cara untuk membuka meridian kecil." Shin Yu langsung menjawab.
"Tapi bukankah kau baru bertemu dengan pamanmu setelah kematian kedua orang tuamu? Apakah dia langsung mengajarimu cara menjadi seorang kultivator?" tanya Nam Quan sekali lagi.
"Ya, karena aku tidak cukup berbakat menjadi seorang kultivator maka dari itu paman memberiku saran untuk membuka meridian kecilku. Dia mengatakan kalau aku bisa menyaingi orang-orang yang lebih berbakat dariku menggunakan cara ini." Shin Yu menjelaskan tanpa terbata-bata sedikitpun.
"Itu masuk akal, tapi membuka meridian kecil itu sangat sulit. Bahkan aku sendiri saja baru membuka 14 titik." Nam Quan masih tetap terkejut dengan fakta tersebut.
"Dia mungkin terendah dalam bakat kultivasi, namun dia mempunyai bakat dalam membuka titik meridian kecil." sahut senior Gu cepat, "Kurasa aku bisa menerimanya sebagai murid."
"Syukurlah kalau begitu, tadinya aku berniat membujuk Senior setelah mengetahui bakat miliknya." Nam Quan tertawa pelan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Senior Gu mendengus pelan, "Lain kali bawakan Baijiu untuk membujukku, kalau hanya kata-kata tidak akan mampu untuk meluluhkan pendirianku."
"Hahahaha... Aku akan mengingatnya, Senior." Nam Quan tertawa, "Omong-omong, bagaimana perkembangan mereka?"
"Tidak terlalu buruk, meskipun mendaftar menjadi prajurit adalah pilihan terakhir mereka tetapi tidak ada satupun dari mereka yang bermalas-malasan di sini." jawab senior Gu sambil mengalihkan pandangannya ke arah anak-anak yang sedang berlatih.
"Yah, kupikir tidak ada yang berani malas-malasan di hadapanmu, senior." Nam Quan membalas, sementara senior Gu memasang ekspresi seolah bangga dengan pernyataan itu.
Mereka berdua berbincang sembari menatap anak-anak latihan, Shin Yu juga melakukan hal yang sama tetapi bedanya ia hanya mendengarkan percakapan kedua orang dewasa tersebut tanpa ikut campur sedikitpun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Entis Sutisna
mantaaap Shin Yu masih ingat dan melaksanakan apa yg perrnah dikatakan Qui lang kepadanya harus menyembunyikan Meridian Emasnya...lanjuuutkan Thor...👍👍😍😍🔥🔥💪💪
2025-02-13
2
Dirman Ha
gi vi gkpp tnk gpp
2024-12-07
1
Dirman Ha
gi vi gkpp tnk
2024-12-07
1