Gabriel Cemburu

“Tuh kamu si riel kenapa harus ngagetin aku gini sii”. Ucap Laura sebari kesal

“Baiklah lau lain kali aku akan ngetok pintu kamarmu terlebih dahulu agar kamu tidak kaget akan kehadiranku”. Gabriel itu pun telah berjanji kepada Laura

“Aku minta maaf padamu ya Lau dan aku janji ini yang terakhir kalinya sebelum bertemu denganmu aku akan mengetuk pintu dahulu”. Pinta Gabriel dengan sungguh sungguh

“Iya baiklah kalau gitu kamu awas dulu gih aku mau pake baju dulu udah kedinginan banget nih habis mandi belum dibaju”. Pinta Laura kepada Gabriel agar memahami kondisi ia saat ini

Tak terasa sudah pukul jam 8 malam Laura pun duduk dimeja belajar sembari melamun dan memikirkan sang pria dingin dan cuek itu dikampusnya,yang akhir akhir ini tengah sangat dekat dengan sahabatnya itu Salma. Laura pun bergumam “apa mungkin yah mereka saling sayang,dan apa mungkin Rafael menyukai Salma juga?”. Namun Laura pun sangat mengantuk saat memikirkan pria itu dan tak lama kemudian Laura pun tertidur pulas ketika ia sedang dimeja belajar.

Tak lama kemudian gelang Laura memancarkan sinar yang sangat terang yang menandakan bahwa Gabriel sedang menuju keluar dari dunia gaibnya itu, Gabriel pun lalu berkata “ketika kamu lagi tertidur pun kamu masih terlihat sangat cantik dan manis lau namun aku harus memindahkanmu ke kasur”.

Malaikat itu pun langsung membuat kekuatan Magic untuk bisa memindahkan tubuh Laura yang awalnya tertidur dimeja belajar menjadi ke tempat tidurnya dengan begitu Laura tidak terganggu kalau sedang dipindahkan oleh Gabriel.

Pagi harinya saat dikamar Laura

TOK TOK TOK

Pintu kamar Laura pun diketok oleh steffy yang tak lain mamihnya yang sedang membangunkan anak semata wayangnya itu,

“Lau… sayang.. bangun kamu gak akan sekolah nak? Ini udah pukul 9 pagi”. Kebetulan hari ini Laura ada kelas jam 11 pagi

Laura pun akhirnya terbangun dan melihat ke jam dinding yang ada dikamarnya itu dan “Umm iya mih,kebetulan lau hari ini ada jadwal jam 11 pagi mih jadi tidak pagi banget seperti biasa”. Laura pun sambil mengusap matanya dan mengumpulkan nyawanya sambil duduk dan membuka ponselnya terlebih dahulu.

Tiba tiba ada notifikasi pesan masuk dari Rafael yang mengajaknya untuk berangkat ke kampus bareng “kok tumben Rafael ngajak barengan berangkatnya”. Ujar Laura

Beberapa saat kemudian Laura pun selesai mandi dan sarapan dan bersiap siap untuk menunggu kedatangan Rafael yang tak lama kemudian Rafael pun datang untuk menjemput “Ra,udah siap?”. Tanya Rafael ke Laura, lalu Laura pun naik ke dalam mobil

“Kita jemput Salma juga ya”. Ucap Rafael

“Oh gitu jadi Salma yang nyuruh lo ya buat berangkat bareng”. Tanya aneh Laura. Rafael pun langsung membenarkan maksud ia menjemput nya untuk apa

“Awalnya gitu sih cuman gue mau minta maaf juga sama lo ra, ya selama ini gue suka kasar sama lo gitu gimana mau maafin gue kan?”. Rafael pun sedari mengedipkan mata kepada Laura

“Jadi,lo beneran mengakui kesalahan lo nih”

Laura berfikir ia hanya berpura pura minta maaf

“Hah,engga lah gila aja cuman pura pura mah”. Tegas Rafael

“Yaudah baiklah aku maafin”. Laura pun tersenyum

Tak terasa sedari mereka berbincang dari mula jemput Laura sampai pada akhirnya mereka berdua sampai juga dirumahnya Salma untuk jemput dua sekawan itu

Gabriel yang tiba tiba datang meng kagetkan Laura pun duduk di jok belakang mobil

“Ih,ini cowo siapa si apa jangan jangan dia pacarnya Laura lagi yahh”. Gabriel pun berfikiran untuk menanyakan itu langsung ke orangnya ketika tidak ada pria itu, Laura yang melihat dari kaca spion terasa kaget dan matanya pun melotot sesekali mengucek mata, Laura pun bergumam dalam fikirannya “Gabriel, kenapa dia ada di jok belakang sih bikin kaget aja gue kira hantu”. Laura pun langsung nengok ke belakang dan menanyakan mengapa Gabriel disitu sedari bisik bisik, namun ketika Gabriel menjawab pertanyaan itu ke Laura tiba tiba Salma keluar dari rumah dan masuk kedalam mobil

“Hei ooo raura”, Salma pun sedari memanggil nama sahabatnya itu dengan bercanda dan langsung memeluk Laura

“Yeelah lo ini kenapa sih sal,bukannya naik aja malah harus meluk gue dulu”. Laura pun merasa heran dengan sahabatnya itu begitu manja akan dirinya

“Hehe,ya maaf yaudah gue naik nih ya gak meluk lo lagi”. Salma pun terkekeh

“Oii Rafael mau berangkat kaga nih”. Ucap Salma yang bingung sama sikap Rafael

“Oh iya gais maaf gue tadi liat ban depan dulu kali aja gembes sama kalian wkwk”. Rafael pun melontarkan candaan

“Yeh elo gue langsing tau enak aja”. Salma pun melontarkan candaan juga jadi suasana dimobil pun rame

Sesampainya dikampus

Laura pun merasakan ada sesuatu yang berat terhadap dirinya tiba tiba Laura keinget ada sosok penunggu didalam gelang yang ia pakai ada ia kepikiran dengan Gabriel.

Akhirnya,Laura pun mencari tempat sepi agar ia bisa memanggil Gabriel dengan tenang dan tanpa dicurigai seperti orang gila karena mengobrol sendiri tak lama Laura pun buru buru duduk di sebuah taman yang sangat sepi dan Laura pun langsung memanggil Gabriel untuk menanyakan mengapa dirinya pun terbawa beban berat. “Riel.. ayo keluarlah,kamu masih di gelang ini kan”. Tanya Laura yang penasaran

Tak lama kemudian sosok putih pun muncul “Iyahhh sebentar!ada apa kau Memanggilku ra”. Ketus Gabriel. Gabriel pun menjadi kesal setiap kali ia melihat Laura pergi dengan pria lain yang bukan dirinya

“Kamu kenapa?ada masalah kah?coba cerita ke aku riel jangan tiba tiba marah gini aku kan jadi bingung”. Pinta Laura terhadap Gabriel

“Baiklah akan aku ceritakan,entah mengapa ra aku sangat marah ketika kamu bersama pria lain dan aku kesal,cuman aku tidak bisa untuk bertindak konyol untuk melontarkan kemarahan aku kepada pria itu,karena aku ditakdirkan untuk menjadi malaikat yang lemah lembut,jadi dialam sana aku sedih ra melihatnya”. Ucap lirih sang malaikat itu,dan tak lama Laura pun mencerna kata demi kata yang Gabriel ceritakan kepadanya itu dan akhirnya Laura pun mengetahui maksud ucapan Gabriel “Hmm,sepertinya kamu cemburu kepadaku riel”. Gabriel pun merasa bingung karena ia tidak tau makna kata cemburu itu seperti apa ia pun langsung menanyakan hal itu kepada Laura

“Apa,begitukah?Apa itu cemburu ra?”. Laura pun menjelaskan “Iyah,jadi kamu emang cemburu yang kamu bilang kamu gak bisa liat aku dengan pria lain”.

“Oh gitu yahh emang aku cemburu ra makanya aku jadi kesal”. Gabriel pun menjadi terus terang akan yang ia rasakan. lalu Gabriel pun mengulurkan dari sebuah tangannya yang tak lain ia memberikan Laura sebuah coklat “ini untukmu ra,terima yahh agar aku tidak sedih lagi”, Pinta sang malaikat gelang itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!