Zaky mengantarkan Nadira ke apartemen seperti yang di katakan Gerald, pria itu mengajak Nadira untuk masuk kedalamnya. Dia menunjukkan kamar Nadira, kamar yang berada tepat di sebelah kamar Gerald.
Syukurlah, mereka tidak satu kamar. Ucap Nadira dalam hati, jika sampai mereka satu kamar maka Nadira tidak akan pernah tenang.
"Kau bisa pulang." Titah Nadira pada Zaky.
"Baiklah nona, jika membutuhkan sesuatu hubungi aku." Kata Zaky lagi.
Ya, ya! Nadira mengangguk mengerti. Zaky pun pergi dari sana, seperginya Zaky Nadira langsung mendudukkan dirinya di sopa. Akan apa dia di sini?
Pria itu juga akan datang besok kan? Apa Nadira pulang saja? Ya, Nadira rasa lebih baik dia pulang ke kontrakan nya saja. Besok dia juga harus kuliah, buru-buru gadis itu memesan taxi online.
Beberapa menit kemudian taxi yang dia pesan tiba, Nadira langsung melesat pulang ke kontrakan sederhana nya. Sekitar 20 menit di perjalanan dia pun sampai, gadis itu membayar taxi dan langsung turun lalu bergegas untuk masuk kedalam kamar kontrakan.
"Ah, senang nya!" Gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur kecil di sana, punggungnya terasa sakit sekarang.
*****
Disisi lain, Gerald masih di gedung tempat pernikahan itu berlangsung. Dia tampak kacau sebab masih merasa tidak terima dengan pengkhianatan yang telah di lakukan Monika, bisa-bisanya Gerald kecolongan.
Kebenaran macam apa ini? Dia di tinggal pergi kekasihnya di hari pernikahan mereka, kekasihnya memilih pria lain.
"Apa dia lebih kaya dariku? Apa dia jauh lebih baik dariku? Wanita sialan! Kau berani mengkhianati ku? Dasar ja**ng!" racau Gerald, pria itu duduk melantai sambil memegang satu botol minuman beralkohol di tangan nya.
Pria itu sudah minum 1 botol minuman beralkohol, dan kini dia hampir menghabiskan botol ke 2. Gerald yang setengah sadar itu berdiri, dia berjalan menuju kamar yang di sediakan oleh pihak organizer untuk malam pengantin mereka.
Didalam kamar itu, Gerald meluapkan semuanya. Dia melempar asal botol di tangan nya, botol itu pecah berkeping-keping. Kemudian dia menghancurkan hiasan-hiasan di kamar itu, kini gadis yang sangat dia cintai menjadi gadis yang paling dia benci. Waktu 3 tahun yang mereka habiskan, tak berarti apa-apa mulai sekarang.
*****
Keesokan harinya Gerald pulang ke apartemen, dia merasa pengar akibat minum kemarin malam. Pria itu masuk dan duduk di sopa, tiba-tiba saja ponselnya berdering.
"Hallo! Gerald, kamu ada di apartemen kan?" Tanya mama Rowina, mama Gerald lewat sambungan telepon seluler.
"Iya ma, kenapa?" suara Gerald terdengar parau, mama Rowina tebak pasti putra nya ini habis minum dan masih setengah sadar sekarang ini.
"Gerald, kamu itu kebiasaan yah! Jangan minum-minum terus, mama udah sering larang kamu." Mama Rowina mengomel di sebrang sana, hal itu membuat Gerald menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Udah ma, Gerald pusing. Lagian mama mau ngapain pagi-pagi sudah menghubungi ku? tidak ada kerjaan lain apa?"
"Mama hanya ingin memastikan kamu ada di apartemen atau tidak, dan juga di mana istri kamu?" Kini beralih bertanya mengenai Nadira.
Gerald menepuk keningnya pelan, dia lupa tentang Nadira. Pantas sejak masuk ke sini rasanya Gerald melupakan sesuatu, ternyata benar dia lupa pada gadis itu.
"Ada ma, ada. Nadira masih tidur ma!" Jawab Gerald berbohong.
"Hmm, baiklah. Mama tutup dulu ya, kamu jangan lupa kasih makan Nadira, jagain Nadira sekarang dia istri kamu." Rowina menyampaikan petuah nya untuk anak tunggalnya ini.
Sambungan telepon itu di tutup, Gerald buru-buru menghubungi Zaky.
"Zak, dimana Nadira?" tanya Gerald lewat telepon.
"Nona Nadira tuan? Saya mengantarkan nona ke apartemen tuan."
Gerald mengumpat kesal, gadis itu tidak ada di sana. "Dia tidak ada di apartemen Zaky. Cari dia cepat!"
"Baik tuan,"
Pria itu melempar ponselnya ke sopa, dia sudah cukup pusing memikirkan Monika sekarang Nadira malah berulah. Baru kemarin mereka menikah dan sekarang gadis itu membuat masalah untuk Gerald, bagaimana jika mama nya datang? Gerald akan mengatakan apa? Keluarga Gerald tidak tahu soal perjanjian yang Gerald katakan sebelum mereka menikah, setau mama nya Nadira adalah sepupu Monika dia menggantikan Monika tanpa kesepakatan apapun.
Beberapa saat berlalu, Gerald pun sudah bersiap-siap akan pergi ke kantor. Tiba-tiba saja ponselnya berdering, itu panggilan dari Zaky.
"Hallo tuan, saya sudah menemukan nona Nadira. Dia pergi ke kampus tuan, akan saya kirimkan alamat kampus nya." Kata Zaky.
"Baiklah." Gerald langsung memeriksa pesan yang Zaky kirimkan. Dilihatnya alamat kampus Nadira, satu arah dengan alamat kantor nya.
"Aku pikir akan lebih baik menikahi sepupunya, daripada Monika. Tapi, ternyata aku salah, baru sehari menikah dia sudah membuat ku repot."
Gerald tak jadi berangkat kekantor, dia akan menjemput Nadira ke kampusnya. Gadis itu harus segera di bereskan, jika di tunda lagi akan menimbulkan masalah lebih dari ini.
20 menit berlalu, Gerald pun sampai di kampus Nadira. Dia sudah meminta Zaky untuk mencari tahu kapan Nadira pulang, menurut informasi yang Zaky dapatkan jadwal kuliah Nadira sampai pukul 11 siang, akan di lanjut nanti pukul 14:00.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10:59 Gerald berdiam diri di dalam mobil menunggu Nadira keluar, yang dia tunggu pun akhirnya terlihat. Nadira tengah berjalan menuju gerbang utama, gadis itu terlihat berjalan santai sambil mengobrol dengan temannya.
"Nadira!" seru Gerald memanggil Nadira, gadis itu pun menghentikan langkahnya tatkala mendengar namanya di panggil.
Buru-buru Gerald keluar dari mobilnya, dia menghampiri gadis itu dan mengajaknya pulang bersama. "Ikut dengan ku!"
"Eh, apa-apaan ini? lepaskan!" Nadira memberontak.
"Ikut dengan tenang, atau aku paksa dengan kekerasan?" tanya Gerald memberikan pilihan.
Nadira memutar bola matanya jengah, pantas saja Monika lari ternyata Gerald sangat menyebalkan. Dia hanya ingin orang menurut padanya.
"Eh, sorry ya gue duluan." Kata Nadira pada temannya itu.
"Iya Nad, hati-hati ya. Lagian sekarang kan lo udah punya keluarga sendiri, jadi harus lebih banyak di rumah buat ngurus semuanya." Sahut temannya itu.
Gerald menaikan alisnya, bagaimana bisa dia tahu Gerald adalah suami Nadira?
****
"Duduklah!" Titah Gerald.
Nadira menurut dan duduk di sopa yang ada di sana, gadis itu dibawa Gerald ke apartemen.
"Cepatlah ada apa ini? aku masih ada mata kuliah." Kata Nadira sambil menahan kesal.
Gerald tak menjawab dia membuka ponselnya dan menghubungi Zaky, beberapa menit kemudian Zaky pun datang. Dia membawa sebuah map berwarna biru yang berisi kan perjanjian yang akan di sepakati Gerald dan Nadira.
"Baca dan tantangan."
"SURAT KONTRAK PERJANJIAN" baca Nadira judul besar surat itu. Nadira membaca surat perjanjian itu dengan seksama. Dia melihat waktu pernikahan kontrak itu selama 5 bulan, itu artinya Nadira akan bebas kembali setelah 5 bulan, tapi dia jadi janda? Satu lagi, mereka di haruskan berpura-pura jadi pasangan harmonis di hadapan keluarga Gerald, dan Monika.
"Waktunya lama sekali? kenapa tidak 3 atau 2 bulan saja? itu pasti lebih baik." Kata Nadira.
"Tandatangan saja di sana, jika terus bicara aku akan menambah waktu kontrak nya." Ancam Gerald.
Nadira mendelik dan langsung menandatangani surat kontrak itu, daripada di perpanjang lagi ya kan.
...*****...
Next?
...Jangan lupa klik favorit, rate, komen, like, hadiah dan vote!!!...
follow ig author: @azahramir_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 15 Episodes
Comments
Sofiatul Nafisah
belum nympe 5 bulan udah cinta
2023-01-29
0