Beside Me

Beside Me

01. Pengantin Pengganti

...Wellcome to new my story 🖤...

...Ayo berikan dukungan dan cinta kalian 💗...

Sebelum baca, coba klik favorit, rate nya dulu takut lupa hehe...😁 di akhir jangan lupa like!

...Happy Reading 🖤🖤🖤...

*****

Nadira tengah menikmati hidangan di pojok sana, gadis itu sangat menyukai makanan khas orang hajatan. Ada banyak sekali kue dan makanan yang dia jarang bisa makan sehari-hari, selain karena jarang ada itu juga karena dia mengirit uang.

Gadis 19 tahun itu selama 2 tahun terakhir hidup sendirian, ayah ibunya meninggal dunia akibat kecelakaan. Nadira tetap melanjutkan hidupnya dengan baik, dia bekerja sambil kuliah. Dia mencukupi kebutuhan nya sendiri, lalu membayar biaya kuliahnya juga.

Hari ini dia di undang pamannya untuk datang di acara pernikahan, kakak sepupu Nadira akan menikah hari ini. Dengan senang hati dia datang ke acara pernikahan itu, lumayan makanan gratis!

"Permisi, nona bisa kah kau ikut sebentar?" Seseorang datang menghampiri Nadira, dia mengajak Nadira untuk berbicara.

"Maaf, ada perlu apa?" tanya Nadira terheran-heran.

"Om, anda memanggil anda nona. Ayo ikuti saya!" Nadira menurut untuk mengikuti orang tersebut, mereka berjalan menuju lantai dua gedung.

Sesampainya di lantai dua, mereka pergi menuju kamar Monika kakak sepupu Nadira yang akan menikah itu. Ketika Nadira masuk ternyata di dalam sana ada beberapa orang yang menunggu kedatangan mereka.

"Om, manggil Nadira?" tanya Nadira memastikan.

"Iya Nad, kemari om mau bicara sama kamu."

Nadira memberanikan diri untuk masuk ke sana, dia menghampiri paman nya.

"Nad, bisakah kamu menggantikan Monika di pelaminan? Menikah lah dengan Gerald, gantikan posisi Monika. Kamu mau kan?"

Nadira membulat kan matanya sempurna, apa-apaan ini? Dia datang kemari karena undangan, lalu kenapa sekarang dia yang harus menikah? Yang benar saja!

"Kemana Monika? Bukannya dia yang akan menikah?"

"Monika melarikan diri, dia pergi bersama kekasihnya." Jelas Om Beni, om nya Nadira.

Nadira menutup mulutnya yang menganga karena terkejut, gadis itu sangat shock mendengar nya. Bagaimana bisa Monika melakukan itu? Kekasih? bukankah yang akan menikah dengan nya juga kekasihnya?

"Nona tidak ada waktu lagi, tolong lah saya. Jika pernikahan ini batal, saya akan rugi besar. Keluarga kami harus menanggung malu dan kerugian nya, tolong gantikan Monika di pelaminan." Gerald yang mempelai pria nya meminta bantuan pada Nadira.

"Tapi____"

"Nad, tolong kali ini. Om bisa masuk penjara karena ini." Kata om Beni lagi.

Nadira merasa bingung, dia benar-benar dibuat kebingungan sekarang karena permintaan pernikahan dadakan ini.

"Nad, om mohon!" Beni memohon di hadapan Nadira, hal itu membuat Nadira tak tega.

Gerald maju untuk mengajukan kesepakatan agar Nadira setuju, bagaimana pun caranya dia harus menikah hari ini jika tidak Gerald akan rugi besar.

"Kita akan buat kesepakatan, batasan-batasan yang tidak bisa di lewati. Saya mengerti kenapa kamu ragu, jangan khawatir saya tidak akan melanggar kesepakatan ini." Kata Gerald meyakinkan Nadira.

Setelah berkompromi untuk beberapa saat, akhirnya Nadira setuju untuk menikah dengan Gerald menggantikan Monika. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Nadira, dia akan menikah dengan menggantikan posisi sepupunya.

"Sah?"

"Sah!"

"Sah!"

"Sah!"

Hanya dalam hitungan detik hidup Nadira berubah drastis, statusnya kini sudah menjadi istri seseorang. Sayangnya, itu pernikahan tak di inginkan, mereka menikah karena keadaan.

Para tamu kini mengantri untuk mengucapkan selamat dan juga berfoto, Nadira dan Gerald berdiri berdampingan di atas pelaminan.

"Wih, congrats bro!" Ucap Rey salah satu teman Gerald. "Keren juga ya, bisa mendapat pengantin pengganti dalam waktu singkat."

Gerald memukul pelan bahu Rey. "Diam kau!"

"Selamat Rald, semoga pernikahan kalian bahagia selalu." Kini datang lagi seseorang manusia lain, Teza namanya.

"Thanks Za,"

"Nadira, kalau Gerald macam-macam kasih tahu kita." Kata Rey yang di tanggapi senyum canggung Nadira.

"Untuk apa memberitahu mu? Lebih baik beritahu mama Rowina Nad, Gerald paling takut sama mama nya." Ujar Teza sengaja menggoda Gerald.

Nadira lagi-lagi tersenyum canggung menanggapi candaan mereka, gadis itu sendiri masih merasa tidak nyaman berada di antara pria-pria ini.

"Sudah, sudah! kalian pergi sana, ada banyak tamu mengantri di belakang." Usir Gerald pada kedua temannya itu, Teza dan Rey sebenarnya masih ingin menggoda Gerald tapi antrian di belakang cukup panjang.

Reya dan Teza turun dari sana, bergiliran dengan tamu undangan yang lainnya. Sambil terus mengucapkan terima kasih, Gerald juga terus menjelaskan kenapa nama pengantin wanita nya beda. Dia mengatakan pada para tamu bahwa itu salah cetak.

"Selamat pak Gerald, semoga menjadi keluarga yang bahagia dan langgeng."

"Terima kasih pak, maaf untuk kebingungan nya karena kesalahan pencetakan surat undangan." Kata Gerald.

Satu demi satu tamu mulai meninggalkan area resepsi, usai mengucapkan selamat dan menikmati beberapa hidangan. Tamu mulai sepi, Nadira pun baru bisa duduk tenang. Sedari tadi gadis itu merasa pegal akibat terlalu lama berdiri untuk menyalami tamu.

Gerald yang menyadari itu memanggil seseorang untuk membawa Nadira pergi, seorang pria yang merupakan tangan kanan Gerald pun datang.

"Tuan, selamat untuk pernikahan kalian."

"Terima kasih Zak." Sahut Gerald. "Zak, tolong antar Nadira ke kamar ya, dia seperti nya sudah sangat kelelahan terus berdiri seperti ini di sini."

"Baik tuan."

****

Nadira duduk meluruskan kakinya di sopa, gadis itu merasa begitu pegal terlalu lama berdiri dengan hak tinggi. Zaky membawakan minuman segar untuk nya, tangan kanan Gerald itu juga membawakan balsem untuk Nadira.

"Nona, ini balsem nya. Oleskan pada kaki anda supaya rasa pegalnya berkurang."

Nadira menerimanya, tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih, Zaky pun pergi dari sana.

Beberapa saat kemudian, Nadira telah merasa lebih baik. Gadis itu baru akan pergi ke toilet tapi pintu kamar terbuka. Nadira menatap tak jadi masuk ke toilet, dia kembali duduk di sopa.

"Setelah ini Zaky akan mengantar mu ke apartemen, istirahatlah di sana aku akan ke sana besok pagi." Kata Gerald.

Nadira mendengarnya tapi enggan untuk menyahuti, apa bedanya di sahuti dan tidak Gerald akan tetap menyuruhnya pulang ke apartemen.

"Kenapa Monika melarikan diri? Benarkah karena dia memiliki kekasih gelap? atau mungkin Monika takut untuk hidup bersama mu tuan?" tanya Nadira tiba-tiba.

Gerald mengepalkan tangannya, dia kesal mengingat-ingat pengkhianatan Monika. Kekasih yang sudah 3 tahun berpacaran dengan nya, lalu melarikan diri di saat terakhir menuju pernikahan, itu pun lari bersama kekasihnya yang lain.

"Itu bukan urusan mu." Sahut Gerald sambil keluar dari kamar itu.

Nadira mengumpat kesal, dia mengutuki pria itu. Jika mereka berpacaran dan memutuskan untuk menikah, itu artinya tidak ada paksaan di antar mereka, lalu kenapa Monika malah melarikan diri? dia juga ternyata memiliki kekasih lain.

"Monika, awas kau! Aku harus membuat mu bicara, apa alasannya kau lari dari pernikahan." Monolog Nadira.

...*****...

...Hai, hai!...

Ini bab awal ya, untuk bab selanjutnya aku buat semenarik mungkin 🤗

Jangan lupa untuk klik favorit, rate, komen, like, hadiah, dan vote nya!!!

Aku tau masih banyak karya lain yg lebih bagus, tapi tetep hargai karya ini ya🙏 kasih dukungan dan cinta kalian 🙏🖤

...See You Next Part 🖤...

follow ig author: @azahramir_

Terpopuler

Comments

Sofiatul Nafisah

Sofiatul Nafisah

mampir ka

2023-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!