Menikahi Budak Tak Berguna
KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Di pagi hari yang cerah, terlihat segerombolan orang mengenakan pakaian hitam sedang menghadari upacara pemakaman Erika, yang merupakan pemilik sekaligus CEO dari SkyDark Company yang bergerak di bidang Propery.
Dia tidak sakit - sakitan, dia juga tidak kecelakaan, melainkan dia di racuni oleh suaminya sendiri demi mendapatkan harta warisan.
Sayangnya, tidak ada yang mempunyai bukti yang cukup untuk menjebloskan pria mokondo itu dengan selingkuhannya.
Sehingga, Putra Erika yaitu Renzy Cates Haught atau yang lebih akrab di panggil dengan sebutan Ren harus memutar otaknya, agar bisa mengusir tikus - tikus got itu dari rumah Mamahnya.
Ren sendiri sudah tidak menanggap Lanzwi sebagai Papahnya sudah dari lama. Ketika pria ini terus saja memeras harta mamahnya, tanpa ada sedikitpun niat untuk bekerja.
Di saat itulah, Ren memilih untuk menganggap Lanzwi sebagai orang asing di dalam hidupnya.
Ren sendiri adalah seorang pria berusia 27 tahun dan termasuk typical yang jarang perduli dengan lingkungannya. Dia bahkan jarang berkomunikasi dengan orang - orang terdekatnya. Termasuk adik perempuannya Gloria yang akrab di panggil Glo, dan masih berusia 21 tahun, yang saat ini masih menjalani study di Belanda.
Hanya saja, karena berita duka ini, Gloria harus pulang dan ikut mengantarkan mamahnya ke peristirahatannya yang terakhir.
***
Setelah selesai pemakaman, kini Ren dan Glo terlihat sedang berjalan dengan saling merangkul. Mereka ber dua benar - benar merasa sangat kehilangan Erika.
Bagaimana tidak? Selama ini hanya Erika sajalah yang memenuhi semua kebutuhan mereka, mulai dari kebutuhan financial bahkan kasih sayang semua hanya mereka dapatkan dari Erika.
Sedangkan Lanzwi? Jangan kalian tanya, mereka saja tidak pernah tahu sejak kapan dia menikah dengan wanita miskin itu.
Sesampainya di mobil, Ren menatap ke arah adiknya yang sedang menundukan kepalanya. “Sudah, jangan sedih terus! Nanti mamah juga jadi sedih loh,” tegur Ren pada Glo yang pasti masih merasa kehilangan.
“Glo tetapi berusaha mengikhlaskan Mamah Kak, tapi semua butuh proses, kakak juga pastikan.” Sahut Glo, yang membuat Ren kini mengalihkan pandangannya ke depan.
“Bohong kalau kakak bilang tidak sedih, hanya saja, kakak tidak mau memperlihatkannya, karena kakak tidak mau di anggap lemah oleh laki - laki breng sek itu!” Balasnya, dengan memperlihatkan amarahnya.
Ren marah, karena sebagai anak laki - laki, dia tidak bisa memberikan perlindungan untuk Mamahnya. Dan hal ini bahkan terjadi di saat dia sedang melakukkan perjalanan bisnis ke Kuala Lumpur.
**
Setelah berbicara sedikit dengan Glo, kini ke duanya sudah sampai di rumah, karena pemakaman memang tidak terlalu jauh dari rumah mereka, jadi tidak membutuhkan waktu yang begitu lama untuk bisa sampai di rumah.
Tetapi, di saat sampai di rumah, Ren dan Glo, di kejutkan dengan adanya pengacara Mamahnya dan juga Lanzwi yang sudah duduk dengan rapi di ruang tamu.
“Pak Sandi!” Sapa Ren dengan wajahnya yang menatap bingung ke arah pengacara mamahnya ini.
Dia memang paham, jika Erika meninggal, pasti meninggalkan sebuah harta gono gini, tetapi Ren tidak menduga, jika pembacaan ahli waris itu akan secepat ini, bahkan Erika saja baru selesai di makamkan dan sekarang mereka sudah sibuk dengan hal - hal seperti ini? Sangat tidak bermartabat sekali mereka.
“Tuan Ren,” sahut Sandi, dengan mengulurkan tangannya menjabat tangan Ren yang merupakan putra pertama dari mendiang Clientnya.
“Jadi begini Tuan Ren, Tuan Lanzwi, seperti yang kalian ketahui, jika Mendiang Nyonya Erika meninggalkan sebuah warisan sebelum beliau meninggal.” Jelasnya pada Lanzwi, Ren dan juga Glo.
“Dan warisan ini, jatuh kepada dua anak kandung dari mendiang yaitu Tuan Ren dan Nona Glo.” Bacanya lagi mengungkapkan isi dari surat yang di tulis oleh Mendiang Erika sebelum meninggal.
Brakkkk, Lanzwi merasa tidak terima dengan isi surat itu. “Apa - apaan ini?! Saya adalah suami Erika sampai dia meninggal, seharusnya saya dapat 50% dari harta ini!” Protesnya tidak terima dengan isi tulisan itu.
Brakkkk, balas Ren tidak terima dengan kalimat protes yang di ajukan oleh Lanzwi. “Eh anying! Kamu ngaca ya bang sat! Kamu yang sudah buat mamah saya meninggal, lalu kamu masih berani duduk di rumah ini dan mengharapkan warisan?! Otak mu di mana?!” Maki Ren, membuat suasana sangat menegangkan.
“Sudah kak, sudah! Malu kak, sudah.” Tegur Glo dengan lembut, dia khawatir jika kakaknya terus di pancing, nanti kakaknya malah memukul Lanzwi dan akan menjadi masalah baru.
“Heh! Anak kurang ajar! Kamu jangan asal nuduh ya! Mana buktinya kalau saya yang bunuh Erika! Tidak punya buktikan kamu!” Tantangnya, meminta Ren untuk membuktikan semua tuduhan palsunya itu.
“Lagian kalau bukan karena saya, kamu juga tidak ada di dunia ini, saya masih Papah kamu -“
“Eh, aku gak minta punya papah kaya kamu ya! Bang sat! Pergi kamu dari rumah saya!” Pekiknya mengusir Lanzwi dari rumah mamahnya yang sekarang sudah menjadi rumahnya.
“Sudah kak, sudah, jangan di lawan, orang waras ngalah kak, orang waras ngalas!” Glo menahan tubuh kakaknya, agar tidak menyerang papahnya. Begitupun dengan Sandi yang membantu menahan tubuh Lanzwi agar tidak terjadi perkelahian yang tidak di inginkan.
“Punya telingakan! Pergi dari rumahku! Dan jangan pernah injakan kakimu ke rumah ini lagi! Dasar sampah!” Serunya lagi, membuat Lanzwi terdiam dan mau tidak mau dia harus pergi dari rumah itu.
Ketika Lanzwi sudah pergi, Glo mulai melonggarkan pegangannya pada tubuh kakaknya.
“Oke, oke, dia sudah pergi kak, oke tenang.” Pinta Glo yang sebenarnya juga gemetaran jika melihat kakanya marah.
Ren berusaha mengatur nafasnya, agar bisa terkontrol dan segera mengatur emosinya agar tidak kembali meledak.
Melihat Ren yang mulai tenang, Glo meminta air dari pembantu mereka, dan memberikannya pada Ren.
“Minum dulu kak, minum.” Pinta Glo lagi, dan Ren menerima gelas itu, sembari dia menyenderkan tubuhnya ke sofa dan meneguk air itu dalam beberapa tegukan, dan kembali memberikannya pada Glo.
Ketika melihat suasana sudah tenang, Sandi kembali membuka dokumen yang berisikan surat wasiat dari Erika.
“Di sini harta di bagikan dalam bentuk persen ya Tuan Ren, Nona Glo, yang memperlihatkan Tuan Ren sebagai anak laki - laki mendapatkan 70% sedangkan Nona Glo mendapatkan 30%.” Bacanya lagi, namun Glo sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Bahkan dia tidak mendapatkan harta juga tidak apa - apa, toh nanti kalau sudah menikah juga dia akan mengandalkan harta suaminya.
“Tetapi di sini ada syarat dan ketentuan agar Tuan Ren bisa menerima harta warisan ini.” Tambahnya lagi, membuat Ren menatap bingung ke arah Glo dan mereka kembali sama - sama menatap ke arah Sandi.
“Syarat dan Ketentuan?”
To Be Continue.
Hallo - Hallo, selamat datang di karya baru Mimin. Dan terima kasih karena kalian masih mau setia dan kembali membaca coretan - coretan imajinasi mimin yang tidak jelas ini ya wkwkwkwk.
Yuk sebelum lanjut Mimin kenalkan beberapa tokoh yuk.
Misi - misi, babang ganteng Ren Akohhh mau lewat 😘😘
Yang ke dua kenalin nih, Calon Adik Ipar Akohh 🥰 Cantikan kaya akohh 😘
Oke Gengs, segitu dulu ya. Sampai jumpa di bab selanjutnya.
Jangan Lupa, Like, Komen, Vote dan hadiah juga kalau mau sedekah juga gpp kok. Wkwkwk mimin ikhlas gengs, wkwkwk, loh kok kebalik. Siapa yang ikhlas nih🤣🤣🤣
Oh ya, kalau udah baca kisah ini jangan lupa absen ya, nanti di marahin bu guru loh, nanti gak naik kelas kalian🤣🤣 Canda gengs jangan tegang - tegang banget 😘😘
Oke, bye - bye kesayangan dan cintanya Mimin. 😘😘❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
lanjutkan thor
2023-02-14
0
Nur Ain
ganteng dan cantik
2023-02-04
0
endang suprapti
semangat kk ,aq mampir lg ,dah lama nih
2023-01-30
0