Pusing

Happy Reading 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

"Kenapa wajahmu Kak?". Tanya Elsya sambil mencomot makanan diatas meja. Mereka bertiga tengah makan siang bersama.

"Kau tidak tahu saja Sya. Kalau Kakak kita tertampan ini sedang pusing memikirkan calon istri". Celetuk Elnaro ngakak.

Eleano menatap adiknya tajam. Namun Elnaro malah santai-santai saja. Tidak takut sama sekali.

"Kak, aku dengar dari Kak Ken Kakak melakukan kencan buta dengan sepuluh wanita?". Ujar Elsya.

Eleano menghela nafas panjang. Panjang sekali. Sepanjang jalan kenangan.

"Iya Sya. Tapi Kakak tidak menemukan yang cocok dengan Kakak". Pria itu menyenderkan punggungnya.

Ketiga kembar ini selalu menyempatkan waktu makan siang ditengah kesibukan. Apalagi seperti Elnaro dan Elsya yang sudah memiliki keluarga baru tentu waktu untuk bersama akan semakin sedikit. Namun mereka tetap menyempatkan waktu bersama apalagi keduanya harus menemani si Kakak jomblo yang tidak laku-laku itu.

"Ck, Kak kau itu terlalu pemilih. Bukannya semua wanita itu pilihan Mommy. Kau tahu kan kalau Mommy selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Pasti wanita-wanita itu yang terbaik diantara yang terbaik". Sambung Elnaro "Menikah itu enak Kak. Kau coba saja". Imbuhnya sambil mengedipkan matanya kearah sang Kakak.

Eleano memutar bola matanya malas. Mendengar kata menikah membuatnya jenggah dan lelah. Itu dan hanya itu yang selalu dibahas. Dia bukan pria tua dia hanya dewasa dan berusia.

"Cih, terbaik dari mana mereka seperti cacing kepanasan saja". Sahut Eleano "Sudahlah jangan bahas itu lagi. Lanjut saja makan".

Edgar dan Eidra selalu mengajari anak-anak nya sesibuk apapun waktu dan pekerjaan jangan pernah melupakan orang-orang yang mereka sayang. Jangan sampai kesibukkan membuat kita lupa bahwa ada orang yang selalu menanti kabar dari kita.

Sampai usia dewasa dan memiliki keluarga baru pun ketiga kembar itu menerapkannya. Tak jarang Elsya dan Elnaro mengajak pasangan masing-masing dan membawa anak-anak nya agar ikatan persaudaraan diantara mereka tetap terjaga.

"Kak, bagaimana kalau Kakak membuat sayembara untuk mencari calon istri?". Seru Elsya.

"Jangan aneh-aneh". Sergah Eleano "Kakak tidak mau nanti malah menikah dengan wanita cerewet dan berisik seperti mu". Tuturnya dengan ketus.

Elsya mencebik kesal "Walau pun aku berisik seperti ini Kak tapi suamiku sungguh mencintaiku. Tidak seperti dirimu itu yang dingin seperti kulkas delapan pintu". Sindirnya.

Elnaro tertawa mendengar ucapan adiknya. Kedua kembar itu memang paling suka mengerjai sang Kakak. Meledeknya tidak laku segala dan banyak hal lagi yang sering mereka lakukan untuk membuat Eleano kesal.

"Bagaimana dengan Kayla apa sudah sehat?". Tanya Eleano. Kayla putri pertama Elnaro

"Sudah mendingan. Hanya saja dia benar-benar rewel dan terus menempel padaku". Elnaro menghela nafas panjang "Makanya menikah Kak biar kau tahu bagaimana rasanya memiliki anak". Sindirnya

Eleano lagi-lagi mencebik kesal. Kemana dia pergi kenapa selalu pertanyaan itu yang dia dengar. Tidak kah orang lain bosan dengan pertanyaan dan pembicaraan ini.

"Maaf Nona, apa disini masih ada lowongan pekerjaan saya sangat membutuhkan pekerjaan Nona?". Gadis cantik berambut sebahu itu seolah sedang memaksa untuk diterima bekerja direstourant mewah tersebut.

Ketiga kembar itu melirik gadis yang tampak seperti memohon agar diterima. Wajahnya masih imut dan terlihat gadis itu masih sangat muda.

"Kasihan sekali dia". Gumam Elsya "Benar kata Mommy kita harus banyak-banyak bersyukur. Di luar sana banyak orang kesusahan yang bahkan makan saja harus mengemis". Ucapnya lagi.

"Makanya Sya, jangan mengeluh terus mengurus kedua kecambah mu itu". Celetuk Elnaro.

"Ck, kau tidak tahu saja Kak bagaimana nakalnya kedua putra ku itu. Jika bisa aku ingin memasukkannya kembali kedalam perut". Ujar Elsya kesal. Kedua putranya yang berusia tiga tahun itu memang nakal luar diluar batas.

Eleano tenang-tenang saja sambil menyantap makanan nya. Pria ini memang sama seperti Ayahnya tidak banyak bicara. Lebih banyak berpikir dan bertindak. Tidak suka basa-basi dan juga tegas serta berani. Eleano juga tidak terlalu suka dengan keramaian.

"Ya sudah Kak. Aku kembali dulu". Elsya berdiri sambil meraba tasnya.

"Iya Sya, hati-hati. Titip salam untuk Galvin dan Twins A". Sambil menyambut uluran tangan adiknya.

"Iya Kak. Kalau ada waktu mampir lah ke rumah. Rencana malam besok aku akan ke villa membawa anak-anak. Kita sama-sama saja dari sini". Ajaknya.

"Iya". Senyum pria itu. Memang miris, dia yang paling tua tapi dia juga yang belum laku.

"Kak, aku juga pamit masih banyak pasien dirumah sakit". Ujar Elnaro "Kak, aku bukan ingin memaksa mu. Tapi sebaiknya carilah pendamping, kasihan Mommy dia bisa terus merengek memaksa mu menikah". Tutur nya "Coba dulu dekati gadis-gadis dikantor mu siapa tahu ada yang pas dihati". Elnaro terkekeh pelan.

"Jangan ngadi-ngadi. Sudah pulang sana". Usirnya kesal.

Elnaro tertawa pelan. Dia memang berbeda dari Kakaknya. Dia memiliki jiwa humor yang kuat serta humble dan juga ramah. Tak heran jika Elnaro laku duluan dari sang Kakak.

Eleano mengambil kunci mobil dan ponselnya. Seperti biasa jika menghabiskan waktu bersama kedua saudara kembarnya dia selalu tidak mengajak sang asisten.

Brakkkkkkkkkkk

Brughhhhhhhhh

Tak sengaja seorang gadis menabrak nya hingga mereka berdua terjatuh dilantai dan gadis itu berada diatas dadanya.

Deg

Deg

Deg

Jantung keduanya berpacu sangat kuat. Apalagi kedua benda kenyal itu saling menempel secara tak sengaja.

Eleano membeku ditempatnya seolah seluruh aliran darah dalam tubuhnya berhenti mengalir. Tatapannya dan gadis yang ada diatas nya itu begitu sendu dan rapuh ada ketidakberdayaannya disana.

"Ck, menyingkirlah dari atas ku". Dia setengah mendorong gadis itu.

Sontak gadis itu berdiri sambil memperbaiki rambutnya yang berantakan.

"Kenapa lihat-lihat?". Ketus nya pada para pelanggan dan pelayan yang tak sengaja memotret mereka.

Eleano juga berdiri dengan wajah kesalnya. Dia memperbaiki jasnya yang bergeser akibat gadis itu.

"Kalau jalan itu pakai mata". Cibir nya.

"Ehhh Tuan, dimana-mana orang jalan pakai kaki. Matanya itu fungsinya melihat bukan berjalan". Sahut sang gadis tak kalah ketus.

"Harusnya kau minta maaf padaku karena kau yang sudah menabrak ku". Ucap Eleano menatap gadis itu tajam.

Gadis itu malah memutar bola matanya malas "Harusnya anda sadar Tuan. Yang menabrak saya itu anda bukan saya". Sergahnya.

"Kau tidak tahu siapa aku?". Eleano mengepalkan tangan nya kuat karena kesal.

"Tidak tahu dan aku tidak mau tahu. Sudah lah. Waktu ku jadi terbuang gara-gara meladeni mu". Gadis itu mellengang pergi meninggalkan Eleano yang masih kesal.

Eleano menatap punggung gadis itu. Dia tak habis pikir, bukannya gadis itu yang menabrak nya. Kenapa malah dia yang salah? Memang benar kalau wanita itu selalu tidak mau disalahkan walaupun memang salah.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Tika Rotika

Tika Rotika

aq suka😘😘

2023-11-02

0

fee2

fee2

kan wanita selalu benar 🤣🤣🤣🤣

2023-01-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!