Hari ini hari bersejarah bagi Regantara, dimana dia harus menikahi wanita yang ia tidak cintai sama sekali, entah akan berapa lama pernikahan ini akan bertahan atau ia akan mulai mencintai wanita itu seiring berjalannya waktu, seperti yang selalu Sarah katakan. Tapi rasanya sangat mustahil bahkan setelah ia mengucapkan ijab kabulpun hatinya masih di miliki Nadhira.
Rega menghela nafas lelah, di saat wajah Sarah berbinar menunjukan kebahagian justru wajah Rega sangat berbanding terbalik dengan wajah sang istri raut mukanya sedih dan berkabung seakan ini adalah hari memperingati kematiannya sendiri. Ia masih memikirkan kondisi Dhira, yang dimana ia mengetahui bahwa kondisi wanita itu selalu mengonsumsi obat tidur agar bisa memejamkan matanya. Separah itukah luka yang ia berikan? Sungguh ia sama menderitanya dengan gadis itu, dimana raganya berada di pelaminan tetapi hatinya melanglang buana di tempat lain.
Suara riuh tiba-tiba mengejutkan banyak pihak yang dimana ada sekitar dua pengawal khusus presiden atau anggota keluarganya masuk lebih dulu, sebelum tamu yang sesungguhnya.
"Mas Rega kau mengundang mentri, atau orang pemerintah?" Sarah bertanya dengan kagum, yang ia ketahui suaminya pengusaha sukses mungkin saja pemerintah juga turut hadir di acara pernikahannya.
"Tidak." Tegas dan datar, Rega juga mengerutkan kening menunggu tamu yang sesungguhnya. Saat tamu itu hadir hati Rega tiba-tiba mencelos jantungnya seakan di ambil paksa dari tempatnya, ia mengucek matanya beberapa kali tapi tetap yang datang adalah seorang wanita cantik yang langsung jadi pusat perhatian, kecantikan dan kemewahan gaun serta perhiasan yang wanita itu kenakan menyedot habis aura sang pengantin mempelai wanita, gadis itu adalah Nadhira Putri pesonanya tidak dapat di tolak sekalipun dengan orang buta.
Tapi yang membuat mata Rega hampir keluar adalah seorang Pria yang saat ini tengah menggandeng mesra tangan Dhira, apa-apaan semua ini kenapa wanita itu malah membawa gandengan baru di saat hatinya tengah berkabung.
Rega kehilangan otaknya untuk sesaat, saat tiba-tiba saja pasangan itu sudah ada di atas pelaminan persis dihadapanya dan Sarah, entah mengapa wajah Sarah tidak sedap di pandang.
"Selamat ya, semoga pernikahan kalian samawa ya, maaf saya tidak membawa hadiah sekarang, karna memang Dhiraku ngajaknya dadakan, jadi belum sempat pilih kado." Keanu mengucapkan selamat lebih dulu.
"Apa katanya? Dhiraku, Heh sejak kapan? Bahkan beberapa hari yang lalu wanita itu menangisi pernikahanku." Batin Rega menggerutu.
"Selamat ya atas pernikahan kalian." Tak ada doa, selain ucapan selamat yang Dhira ucapkan.
"Oh ya kenalkan ini Keanu, calon suamiku," Dhira mengenalkan calon suaminya kepada kedua mempelai. "Sayang, perkenalkan Rega dan Sarah ini masih kerabatku mereka berdua sepupuku."
Ingin sekali Rega mencium wanita ini, lancang sekali Dhira menyakitinya, memperkenalkan seorang pria baru sebagai kekasihnya sampai sampai wanita itu memanggilnya sayang, sungguh kali ini hatinya sedang hangus terbakar oleh perbuatan mantannya itu.
"Lave, tidak sopan memanggil orang lain dengan sebutatan nama saja." Keanu mengapit hidung mungilnya dengan gemas menggunakan telunjuk serta ibu jarinya.
"Ah sayang ini sakit, jangan merusak riasanku." Dhira merengek manja, sampai bibirnya mengerucut dan tampak menggemaskan. "Aku sudah terbiasa memanggil nama." Matanya berputar kesal.
"Love, berhenti bertingkah menggemaskan seperti itu atau ku seret kau kedepan penghulu sekarang juga." Keanu mengancam.
Sedangkan Rega mengepalkan tangannya dengan erat, rahangnya juga mengetat menahan amarah yang ingin segera meledak. 'Bukankah ini yang Rega inginkan membuat Dhira membencinya, lalu melupakannya, tapi saat Dhira melakukan kemauannya justru Rega sangat tersiksa, baginya ini adalah neraka'
"Sayang, berhenti membual, lebih baik kita turun, jangan sampai mengganggu ke bahagian pengantin kita." Dhira sengaja mengatakan itu ingin melihat reaksi Rega, Pria itu hanya bungkam dengan wajah merahnya, matanya menyiratkan luka, sebisa mungkin Dhira tidak melihat mata pria itu.
Keduanya beriringan turun dari pelaminan, Keanu bahkan mengambilkan makanan untuk calon istrinya, mata Rega tidak dapat berpindah dari dua sejoli itu. Hatinyamerasa tercabik-cabik.
"Rega tundukan pandanganmu, hargailah istrimu." Kakek Rudi memperingati cucunya yang datang sebagai wali karna Rega sudah menjadi yatim piatu.
Rudi mempunyai adik wanita yang bernama nenek Mawar, sedangkan Nenek mawar mempunyai anak kembar Hana dan Hani yang tak lain orang tua dari Sarah dan Dhira.
Rega tidak menghiraukan ucapan kakeknya tapi pikirannya mengacu pada ucapan Dhira dan Keanu, mereka bilang akan segera menikah, kenapa secepat itu Dhira menemukan pengganti dirinya, bukankah wanita itu begitu mencintai dirinya lalu mengapa dia mengatakan akan menikah dengan anak wakil presiden itu, mungkin saja Dhira hanya memanasinya atau sengaja ingin mengujinya.
"Dhira, aku harus pergi lebih dulu ada urusan yang harus aku urus segera aku hanya akan membawa dua pengawal, sisanya biar di sini saja bersamamu ya, aku harus pamit sama tante dan Om serta sepupumu."
Setelah berpamitan pada orang tua Dhira, kini ia berpamitan pada ke dua mempelas.
"Maaf Mas Rega dan Istri, saya harus undur diri ada pekerjaan penting yang harus saya kerjakan." Rega mengangguk dan tersenyum tipis sebagai respon.
"Baiklah, terimakasih sudah datang."
"Lave, aku pamit, jika sudah pulang kabari aku ya!" Tanpa di duga Keanu mencium pucuk kepala Dhira.
"Hati-hati." Ucap Dhira canggung ia juga sama terkejutnya, tapi jika ia menghindar pasti Keanu akan merasa di permalukan.
Rega sejak tadi menyorot Dhira dengan tajam, ingin rasanya Rega menerjang tubuh pria yang Dhira katakan calon suaminya, berani sekali dia menyentuh milikku dengusnya.
"Ciee, yang bentar lagi punya mantu anak wakil presiden." Tante Hana mertua Rega memuji adiknya.
"Iya, bahkan Keanu itu orangnya gercep, semalam ia dan keluarga datang kerumah, katanya lamaran resminya akan menyusul, tsrserah Dhira konsepnya mau seperti apa? Tapi yang pasti jika pernikahannya akan di gelar mewah di istana kepersidenan." Ungkap Nenek Mawar penuh bangga.
"Ya, setidaknya itu bisa sedikit menghibur hatinya yang kemarin patah." Hana terlihat kesal.
"Tante tenang saja, hati yang patah itu sedang Keanu perbaiki. Ah rasanya aku sudah tidak sabar akan tinggal di istana negara. Tuhan memang baik, setidaknya masih mengirimkan obat untukku di tengah luka yang ku derita." Dhira menimpali dengan wajah sendu, seakan kebahagiaan yang ia tunjukan tadi kini telah lenyap di bawa oleh kepergian Keanu.
"Semoga putrimu tidak mendapatkan luka seperti anakku, karna tuhan tau jika anakku sangat tangguh makanya ia di coba dengan berbagai ujian." Robi selaku Ayah dari Dhira merangkul tubuh putrinya.
Rega hanya mengatup ia tak berani berbicara bahkan rasanya ia sangat berdosa menjalani pernikahan yang sama sekali tidak pernah ia inginkan.
"Ini Rega, tiket bulan madu ke Paris, sebagai hadiah pernikahan dariku, setidaknya aku mewujudkan salah satu mimpimu." Dhira menyerahkan dua tiket exlusive paket bulan madu termewah di kota romantis itu.
"Berbulan madu ke Paris adalah mimpiku, tapi sekarang tidak lagi."
Rega menatap sendu mantan kekasinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments