Tanpa Sadar

Delila mulai kuliah hari ini, dia bangun pagi sekali. Menyiapkan sarapan untuk Baron, membereskan dapur, tempat tidur dan setelah itu dia segera berangkat. Bahkan sebelum Baron terbangun, pria itu masih setia tidur di ruang tamu, hanya beralaskan sofa usang dan bantal, atau kadang tidur diatas tikar yang dia gelar sendiri dilantai.

Baron kelihatan begitu lelah, pria itu sama sekali tidak terusik saat Delila keluar dari kontrakan pagi ini. Dan sekarang setelah beberapa belas menit berlalu, Delila sudah sampai di kampusnya, tempat yang hampir dua pekan ini tidak dia injak.

Suasana kampus masih sepi, bahkan lebih sepi dari biasanya- terlebih disini tidak ada lagi Liara kakak sepupunya. Delila tahu kalau gadis Arab Indonesia itu sedang pergi dan juga mengambil cuti, itu yang dia dengar dari Grandpanya Gentala.

Bahkan sepertinya Liara tidak tahu kalau dirinya sudah menikah duluan, apa jadinya kalau gadis itu sampai tahu nanti ya?

"Delila!"

Panggilan seseorang membuat langkah Delila reflek terhenti, gadis berpakaian santai itu menoleh- dahinya mengernyit kala melihat seorang pria tengah berlari dan mendekat ke arahnya.

'Gading, ngapain dia manggil gue?' tanyanya dalam hati. Kedua mata Delila memindai, kalau dulu dia akan terpesona dengan penampilan kece sang ketua BEM di kampusnya, kini Delila merasa kalau kedua matanya telah buta permanen untuk pria kecuali Mas Samsonnya seorang.

"Iya, ada yang bisa aku bantu?" sahut Delila ramah.

Dia menampilkan senyumannya, berusaha seramah mungkin dan tidak ada raut wajah jutek pagi ini. Walaupun sebenarnya pipinya sudah kram karena terus saja tersenyum fake.

"Emm- beberapa hari ini gue gak pernah lihat lo sama Dahliara, sorry bukannya gue kepo tapi gue cuma mau tau kenapa Dahliara enggak-,"

"Kakak gue yang cantik jelita kayak princess Yasmine lagi liburan ke negara asalnya, dia lagi ngabisin duit Om Sultan Dubai. Mungkin masih lama, jadi jangan harap bisa lihat dia dalam waktu dekat." sela Delila cepat.

Senyumannya terus saja mengembang, Delila berlalu pergi setelah mengatakan hal itu dan membiarkan pria yang bernama Gading itu terdiam ditempat.

"Kalo dia udah balik, kabarin gue ya. Ada hal yang mau gue omongin sama Kakak sepupu lo itu!"

Delila menoleh, dahinya mengernyit kala mendengar ucapan Gading sebelum pria itu pergi.

"Hm- tuh ketua BEM kayaknya ada something nih sama Kak Ara." gumamnya pelan penuh selidik.

Delila terus saja sibuk dengan pemikirannya, sementara di tempat yang cukup jauh seorang pria perlahan meregangkan kedua tangannya, menggeliat pelan saat merasakan pegal di sekujur tubuhnya.

Kedua matanya terbuka, mengerjap pelan dan bangun hingga tubuh setengah mengantuknya bersandar di sofa. Setelah merasa kesadarannya sudah pulih dia bangkit, kedua kaki panjangnya membawa dirinya ke arah dapur karena kantung kemihnya sudah terasa berat.

Tapi sebelum dia masuk kedalam kamar mandi, dahinya mengernyit kala mendapati rumahnya sepi sunyi bagaikan tidak ada orang di dalamnya.

"Dia kemana?" gumamnya pelan dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Apa dia belum bangun? bukannya dia masuk kuliah hari ini?" tambahnya lagi.

Selepas buang hajat pria itu membasuh wajahnya, setelah merasa cukup segar dia keluar dan mendekat ke arah meja makan. Satu tangannya meraih teko air dan menuangkan isinya kedalam gelas, lalu meneguknya hingga tak tersisa.

Ekor matanya tertuju pada tudung saji yang tertutup, entah kenapa perutnya tiba tiba saja bergejolak ingin dipuaskan. Dengan cepat dia membukanya, kedua matanya berbinar saat melihat satu piring besar nasi goreng plus dua telur mata sapi yang siap untuk dilahap.

'Makan dan habisin! aku berangkat duluan. Mas Samson jangan lupa mandi kalo mau kerja, bajunya udah aku siapin diatas kasur. Jangan buka lemari lagi, aku gak mau tuh baju acakadul kayak kemaren. Awas aja kalo tangannya tetap bandel!'

Baron membaca pesan yang Delila tuliskan pada secarik kertas yang tergeletak di bawah piring nasi goreng.

'Selamat pagi, salam sayang dari Delila yang cantik imut dan menggemaskan 😘😘'

Baron menghela napasnya kasar saat membaca tulisan terakhir di bagian paling bawah. Pria itu berdecih, tapi sudut bibirnya tidak urung menyungging kala dia mengakhiri membacanya dan memilih menikmati sarapan yang sudah tersaji dihadapannya saat ini.

Gadis tengil itu rupanya sudah pergi sebelum dia bangun, dasar tidak sopan pada suami awas saja!

Baron mengancam dalam hati, tapi tanpa dia sadari ada satu kata yang sederhana tapi sarat akan arti.

Suami?

TIPIS AMAT MAS, TEBELIN DONG SENYUMNYA😘😘

Terpopuler

Comments

flowers city

flowers city

😂🤣🤣😂😂😂😂😂🥰🥰🥰

2023-11-27

1

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Malah kau yg akan terkejut Lila, klo tau Liara sebenarnya udh setahun nikah sama Simba

2023-09-04

0

Naura Kamila

Naura Kamila

good wife, , , nyenengin Delila ini, , anak org kaya tp tdk manja....

2023-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Selepas Nikah Paksa
2 Bolehkah Aku Egois?
3 Adek?
4 Butuh Rangsangan
5 Semoga Tidak Beracun
6 Resah Tapi Berkilah
7 Sudahkah Kita Bersyukur
8 Penasaran?
9 Khawatir?
10 Siapa?
11 Mantan
12 Senjata Makan Tuan
13 Sindiran
14 Tanpa Sadar
15 Cemburu?
16 Cinta Ini Membunuhku
17 Membersihkan Sampah
18 Tidak Tahu Diri
19 Main Rumah Rumahan
20 Sok Jual Mahal
21 Perlihal Timun
22 Masih Membahas Timun
23 Bersyukur Atau Mundur
24 Aku Capek
25 Ceraikan Putriku!
26 Galau
27 Masih Galau
28 Kesal Dan Curiga
29 Bicara Empat Mata
30 Tertunda
31 Dijodohkan?
32 Mengambil Inisiatif
33 Sebentar Saja
34 Persiapan Bertemu Mertua
35 Halangan Dan Sambutan
36 CERITA BARU GALEXIA
37 Insecure Sialan
38 Kiss You
39 Marah?
40 Merajuk
41 Weekend
42 Dari Emak Duren
43 Anak Siapa?
44 Siapa Mereka?
45 Haruskah Mencari Tahu?
46 Ancaman Karat Perusak
47 Pulang Kampung
48 Pulang Kampung 2
49 Balasan Yang Manis
50 Larangan Adalah Perintah
51 Gadis Bebal
52 Semakin Dipojokan
53 Bukti
54 Siluet Siapa?
55 Cairan Misterius
56 Merajuk
57 Penguntit
58 Satu Ranjang
59 Maling!
60 CERITA BARU PRINCESS ANYELIR
61 Bertindak Cepat
62 Rencana
63 To The Point
64 Selamat Jalan Eyang
65 Cucu Untuk Papa
66 Sumbangkan Saja
67 Nasi Sudah Menjadi Bubur, Nikmati Saja
68 Ungkapan Rasa
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Selepas Nikah Paksa
2
Bolehkah Aku Egois?
3
Adek?
4
Butuh Rangsangan
5
Semoga Tidak Beracun
6
Resah Tapi Berkilah
7
Sudahkah Kita Bersyukur
8
Penasaran?
9
Khawatir?
10
Siapa?
11
Mantan
12
Senjata Makan Tuan
13
Sindiran
14
Tanpa Sadar
15
Cemburu?
16
Cinta Ini Membunuhku
17
Membersihkan Sampah
18
Tidak Tahu Diri
19
Main Rumah Rumahan
20
Sok Jual Mahal
21
Perlihal Timun
22
Masih Membahas Timun
23
Bersyukur Atau Mundur
24
Aku Capek
25
Ceraikan Putriku!
26
Galau
27
Masih Galau
28
Kesal Dan Curiga
29
Bicara Empat Mata
30
Tertunda
31
Dijodohkan?
32
Mengambil Inisiatif
33
Sebentar Saja
34
Persiapan Bertemu Mertua
35
Halangan Dan Sambutan
36
CERITA BARU GALEXIA
37
Insecure Sialan
38
Kiss You
39
Marah?
40
Merajuk
41
Weekend
42
Dari Emak Duren
43
Anak Siapa?
44
Siapa Mereka?
45
Haruskah Mencari Tahu?
46
Ancaman Karat Perusak
47
Pulang Kampung
48
Pulang Kampung 2
49
Balasan Yang Manis
50
Larangan Adalah Perintah
51
Gadis Bebal
52
Semakin Dipojokan
53
Bukti
54
Siluet Siapa?
55
Cairan Misterius
56
Merajuk
57
Penguntit
58
Satu Ranjang
59
Maling!
60
CERITA BARU PRINCESS ANYELIR
61
Bertindak Cepat
62
Rencana
63
To The Point
64
Selamat Jalan Eyang
65
Cucu Untuk Papa
66
Sumbangkan Saja
67
Nasi Sudah Menjadi Bubur, Nikmati Saja
68
Ungkapan Rasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!