SM BAB 17 - Flashback I

"Saya tidak bisa menjelaskan secara detail, intinya Jane bisa mengancam nyawa saya, saya pasti mati kalau sampai tertangkap," Aya semakin gemetaran.

Dia kembali mengingat di mana gadis itu disiksa di rumahnya sendiri. Rumah peninggalan orang tuanya yang justru dikuasai oleh bibi dan sepupunya.

"Maafkan aku, apa aku membuatmu takut?" Chris memegang pundak Aya yang gemetaran, dia jadi serba salah.

Kalau dia tidak bertanya seperti ini pasti akan sulit untuk menganalisa keadaan Aya.

Awalnya memang Chris berniat menolak Aya seperti pelayan pribadinya yang lain tapi ketika melihat gadis itu ketiduran di hari pertamanya kerja waktu itu, membuat Chris merasa terganggu.

Flashback On

"Ck! Berani sekali dia tidur di hari pertamanya kerja," decak Chris sebal.

Karena posisi Aya yang tertidur dengan posisi duduk, Chris berinisiatif membangunkan gadis itu.

Chris menutup bukunya kemudian berdiri dan berjalan ke arah Aya dengan ogah-ogahan.

"Heh, bangun!" Chris menggoyangkan bahu Aya tapi gadis itu tidak kunjung bangun.

Aya justru merintih dan minta tolong sambil memegang tangan pemuda itu.

"Ampun, tolong saya!" rintihnya.

"Kau kenapa?" Chris mencoba menyingkirkan tangan Aya itu tapi atensinya teralihkan oleh kalung yang dipakai oleh gadis itu.

Chris sangat mengenal lambang di kalung Aya. "Bukankah ini lambang keluarga Brishel?"

Dia tahu karena pernah mencari tahu lambang keluarga itu.

Dulu saat usianya sepuluh tahun, Chris mengikuti summer camp bersama teman-temannya. Di sana Chris bertemu dengan anak-anak dari sekolah lain.

Saat itu ada insiden yang membuat Chris terpisah dari rombongan dan hal sama terjadi pada seorang anak perempuan yang bukan berasal dari sekolahnya.

"Hiks... Hiks..." anak perempuan itu merasa takut dan menangis.

"Jangan menangis, ayo kita cari jalan keluar!" ajak Chris seraya mengulurkan satu tangannya.

Anak perempuan itu berhenti menangis dan menerima uluran tangan Chris.

Mereka pun berjalan berdua untuk mencari jalan keluar.

Tentu saja tidak mudah karena summer camp itu berada di hutan lindung.

"Tenang saja, hutan ini milik keluargaku, daddy pasti akan mencariku kalau aku hilang," ucap Chris berusaha membuat anak perempuan yang bersama supaya tidak takut.

"Keluargamu memiliki hutan?" tanya anak perempuan itu.

"Kata daddy hutan ini dibeli untuk dijadikan hutan lindung karena ada hewan-hewan yang tidak boleh diburu," jelas Chris.

"Woah, berarti kau dari keluarga kaya?" tanya anak perempuan itu lagi.

"Kaya? Tidak juga, karena semua kekayaan itu punya pemilik saham, investor dan para staff perusahaan. Kalau tidak ada mereka, mana bisa daddy berjalan sendiri," Chris menjelaskan yang membuat anak perempuan itu kagum.

Bagaimana mungkin anak berusia sepuluh tahun bisa membicarakan hal semacam itu.

Dia jadi aman bersama Chris, tapi sayangnya sampai matahari tenggelam, mereka belum menemukan jalan keluar.

"Bagaimana ini?" gumam Chris.

Anak itu melihat pohon besar dan akhirnya istirahat di sana.

"Kita tunggu di sini, aku yakin daddy sedang mencariku," Chris merasa percaya diri karena panitia summer camp pasti menghubungi Saka.

Anak perempuan yang bersama Chris menurut, dia duduk di samping anak laki-laki itu dan tertidur di bahu Chris.

"Bisa-bisanya kau tidur," ucap Chris seraya memperbaiki kepala anak perempuan itu.

Pada saat itulah, Chris melihat kalung yang dipakai anak itu.

"Sepertinya kau bukan dari keluarga biasa, ya," gumam Chris.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***