Kini hanya tertinggal Chris dan Aya, permainan terus dilanjutkan dan target selanjutnya adalah pelayan pribadi Chris itu.
Aya mempunyai firasat buruk pasti Chris akan menguliti dirinya dengan bertanya sampai ke akar-akarnya.
"Jadi, kenapa hari itu saat di kampus kau spontan merangkulku?" tanya Chris.
Kali ini pemuda itu bertanya begitu serius, tidak menggoda Aya seperti sebelumnya.
"Apa ada sesuatu yang memicumu?"
Kalau Aya menjawab jujur pasti semua penyamarannya akan terbongkar. Jadi, gadis itu memilih untuk mengambil gelas yang sudah dicampur obat diare.
"Dari pada jujur, kau lebih baik sakit, ya?" tegur Chris.
Tangan Aya sudah terulur untuk mengambil gelas tapi gadis itu akhirnya tarik lagi.
"Sa... saya," Aya begitu gugup sampai tangannya meremas seragam pelayan yang dia pakai. "Itu karena ada yang ingin memanfaatkan Tuan Muda."
"Saat saya duduk menunggu Tuan Muda waktu itu, para mahasiswi yang duduk di belakang meja saya tengah membicarakan anda."
"Dari mana kau tahu kalau ada yang mau memanfaatkan aku, rasanya tidak mungkin ada yang bicara terang-terangan kecuali kau mengenal orang itu," cecar Chris. Dia akan terus mendorong Aya supaya jujur padanya. "Apa orang itu adalah Jane?"
Deg!
Jantung Aya semakin berdegup kencang, bagaimana bisa Chris langsung bisa menebak tepat sasaran?
"Apa aku harus memecatmu sekarang juga? Aku tidak suka pembohong ada di sekelilingku," ucap Chris kemudian.
Sikap pemuda itu sangat jauh berbeda seperti sebelumnya yang membuat Aya takut.
"Saya tidak berbohong, Tuan Muda. Tapi, ada hal yang tidak bisa saya katakan karena menyangkut keselamatan saya," Aya masih belum mau terbuka.
Sepertinya Chris sudah melewati batas, dia bisa melihat tubuh Aya yang bergetar berarti gadis itu memang merasa terancam.
Bersamaan dengan itu, rintik-rintik hujan mulai turun dari langit. Aya jadi panik, dia memindahkan semua barang masuk ke dalam tenda supaya tidak basah dan dia ikut masuk karena takut bubuk hitamnya luntur.
Terpaksa dia harus berdiam diri di dalam tenda dulu sampai hujan reda.
Namun, Aya merasa gelisah lagi karena Chris ikut-ikutan masuk ke dalam tenda.
"Tuan Muda kenapa tidak masuk ke dalam mansion?" tanya Aya.
"Permainan kan belum berakhir," jawab Chris dengan entengnya. Dia masih tidak puas dengan jawaban Aya sebelumnya.
Akhirnya Aya dan Chris terjebak di dalam tenda.
Hanya terdengar suara hujan karena keduanya terdiam cukup lama.
"Apa kau kedinginan?" tanya Chris membuka suara.
"Saya tidak kedinginan," jawab Aya singkat.
"Aku tidak bercanda dengan ucapanku waktu itu, aku orang yang bisa dipercaya jadi kau bisa membicarakan apapun padaku," ucap Chris tanpa melihat wajah Aya.
Aya terdiam dan menimang-nimang perkataan Chris itu. Apa kalau dia bercerita, Chris akan membantunya bersembunyi dan merahasiakan identitas aslinya?
"Sebenarnya saya..."
Chris bersorak dalam hatinya, akhirnya Aya mau terbuka padanya. Dia tidak sabar menunggu kalimat selanjutnya.
"Memang mengenal Jane, dia sepupu saya. Ibunya Jane adalah adik ayah saya," Aya mulai bercerita.
"Saya tahu bagaimana Jane jadi saya harap Tuan Muda jangan sampai dekat dengannya!"
Chris tersenyum miring, ternyata Aya cukup peduli padanya. "Lalu kenapa Jane bisa tidak mengenalmu?" tanyanya semakin penasaran.
"Itu karena saya yang berubah menjadi jelek seperti sekarang," jawab Aya.
"Apa maksudmu?" Chris menatap Aya di sana dan menunggu jawaban keluar dari mulut gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Nunik Wahyuni
akhirnya Chris tau bubuk hitam hya topeng utk Aya 😂😂😂tmbh semangat itu nanti goda goda 😍😎
2023-12-28
0
Sandisalbiah
ok.. ok tuan cerdas.. anda berhasil menjebak Aya buat menguak jati diri nya sendiri... pinter banget...
2023-12-13
0
Agustina Kusuma Dewi
o o o..
2023-06-15
0