SM BAB 6 - Terjebak

Sesuai perkataan Saka, keesokan paginya lelaki itu bangun pagi buta dan membangunkan Crystal untuk berolah raga.

"Dad..." protes Crystal yang masih mengantuk. "Aku hari ini ada les tambahan jadi weekend saja olah raganya."

Saka menggelengkan kepalanya, anak gadisnya memang berbeda dengan kakaknya yang selalu disiplin.

Untuk Crystal memang tidak mempelajari etiket dari kecil. Anak itu tumbuh seperti anak normal lainnya.

"Kalau bulan ini berat badan badanmu turun tiga kilo, daddy akan membelikan alat make up," bujuk Saka. Dia tahu kalau putrinya ingin menjadi beauty blogger jadi Crystal suka mengoleksi peralatan make up.

"Benarkah?" Crystal langsung bangun dan bersemangat.

"Apa daddy pernah ingkar janji?" tanggap Saka.

Pagi itu, ayah dan anak itu melakukan olah raga di taman mansion sebelum bekerja dan sekolah.

Dan hal itu diperhatikan oleh Aya dari kejauhan. Gadis itu ingin pergi ke kamar Chris karena tuan mudanya akan pergi kuliah, Aya membawa beberapa lembar pakaian dari laundry yang diberikan Bibi An padanya.

Namun, ketika melewati taman, dia jadi berhenti sambil memperhatikan Saka dan Crystal yang berolah raga.

"Apa yang kau lihat?" tegur seseorang yang berdiri di belakang Aya.

"Akh!" Aya kaget sambil menoleh ke belakang. "Tu... tuan muda!"

"Saya tadi hanya lewat karena baru dari laundry!"

Chris yang bangun pagi mengangguk paham, niatnya tadi ingin ikut berolah raga tapi dia justru mendapati Aya yang mematung di tempatnya.

"Kau mau ke kamarku?" tanya Chris kemudian.

"I... iya, Tuan Muda," jawab Aya yang tidak berani melihat wajah Chris.

"Kalau begitu siapkan air hangat di bathub, aku ingin olah raga sebentar dan..." Chris melipat tangannya di dada. "Kau ikut aku ke kampus hari ini!"

"A... apa? Kampus?" Aya tidak percaya. "Kenapa harus ikut, Tuan Muda?"

"Ya, karena aku ingin kau ikut," Chris menjawab seraya berlalu pergi.

Aya berniat ingin melakukan penyamarannya dalam waktu lama dan tidak akan keluar dari mansion Aldeguera tapi kenapa Chris akan membawanya ke kampus?

Ini musibah, Aya takut tertangkap Bibi Jill dan Jane di luar sana.

"Apa penyamaran ini aman?" gumam Aya.

Aman tidak aman, dia harus tetap ikut Chris ke kampus.

Aya pun bergegas ke kamar tuan mudanya untuk meletakkan pakaian Chris dan menyiapkan air hangat di bathub.

Karena sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah, Aya begitu lincah ketika melakukan pekerjaannya. Apalagi dia menjadi pelayan pribadi dan fokus pada tuannya saja.

Selesai menyusun pakaian Chris di walk in closet, gadis itu ke kamar mandi dan menyiapkan air di bathub seperti yang pemuda itu inginkan.

Aya mulai mencatat pekerjaannya supaya tahu apa saja yang harus dia lakukan.

"Apa yang kau tulis?" tanya seseorang di belakangnya lagi.

Gadis itu kaget untuk kedua kalinya karena Chris selalu muncul dengan tiba-tiba.

"Kenapa Tuan Muda selalu muncul dari belakang, kalau saya terkena serangan jantung, bagaimana?" Aya melakukan protesnya.

Chris menaikkan kedua alisnya. "Ternyata sudah berani protes, ya?"

"Bu... bukan begitu," Aya kembali gugup.

Sampai gadis itu merasakan kepalanya di pegang oleh Chris dan diusap perlahan.

"Bagus, kau harus bisa mengutarakan isi hatimu, kalau tidak suka ya bilang," ucap Chris.

"Bukan tidak suka, Tuan Muda," Aya mengira jika Chris salah paham.

"Jadi, kau suka padaku?" tanya Chris kemudian.

"Eh?" Aya jadi bingung karena terjebak dengan pernyataannya sendiri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***