SM BAB 4 - Pengecualian

Chris mengulum senyumnya mendengar pertanyaan Aya, jelas-jelas dia mengatainya jelek tapi gadis itu malah bertanya-tanya.

"Ayo turun ke bawah," ajak Chris kemudian.

Dia tidak mau memperpanjang hal yang menurutnya tidak penting.

Di meja makan, sudah ada Crystal yang menunggu kedatangan kakak dan orang tuanya.

Crystal masih duduk di sekolah menengah pertama, berbeda dengan Chris, gadis itu menjalani pendidikan normal tanpa akselerasi.

"Kemana semua orang, aku kan sudah lapar," gerutu Crystal sambil memakan cemilan.

"Nona, ingat ini sudah jam makan malam jadi harus mengurangi camilan," pelayan pribadi Crystal mengambil cemilan itu.

Berat badan Crystal sudah melebihi rata-rata, anak gadis itu suka makan dan jadi gendut. Untuk itu, Crystal tengah menjalani program diet tapi acapkali gadis itu lupa dan tidak bisa menahan diri.

"Ish, kan hanya sedikit saja," Crystal melakukan protes.

Dia ingin merebut camilannya lagi tapi atensinya kini tertuju pada Chris yang baru datang, Crystal jadi merinding karena sosok Aya yang mengikuti kakaknya dari belakang.

"Kak..." Crystal memanggil Chris dengan takut.

"Ada apa?" tanya Chris yang mendudukkan diri di samping adiknya itu.

Crystal mencoba berbisik pada kakaknya. "Di belakangmu ada penampakan pelayan, apa ini karma?"

"Karma apanya?" Chris tergelak karena Crystal yang mengira jika Aya adalah penampakan hantu. "Dia itu pelayan pribadiku yang baru!"

"Kali ini kita harus berhenti karena aku memilihnya!"

"Hah?" Crystal rasanya tidak percaya. "Tapi, dia seperti hantu negro!"

Bersamaan dengan itu, tuan dan nyonya Aldeguera datang jadi pembicaraan di antara Chris dan Crystal terputus.

Selama ini memang kakak beradik itu yang membuat para pelayan pribadi mereka tidak tahan untuk bekerja. Mereka akan berusaha menakut-nakuti mereka dengan hantu-hantu yang telah mereka sewa.

Ada kelompok sirkus yang mereka biasa sewa untuk memuluskan mereka.

Sebenarnya baik Chris dan Crystal tidak mau memiliki pelayan pribadi tapi orang tua mereka terus mengirimkan pelayan. Mereka ingin memiliki privasi.

Namun, pengecualian untuk Aya.

"Selamat malam, mommy dan daddy," Chris dan Crystal mengucapkan selamat malam bersama.

Saka dan Sera tersenyum pada kedua anaknya, mereka duduk saling berhadapan.

"Mommy dengar, kau sudah memiliki pelayan pribadi," Sera berbicara mengarah pada Chris.

Jika semua anggota keluarga sudah berkumpul, para pelayan memang menjauh dan berdiri di pojokan ruangan.

"Ya begitulah," sahut Chris sekenanya.

"Mommy sudah melihatnya?" tanya Crystal karena masih tidak percaya dengan rupa Aya. "Dia berbeda dari kita, Mom!"

"Berbeda bagaimana?" tanya Sera penasaran.

Saka berdehem supaya istri dan anak-anaknya berhenti. "Ehem! Makanannya akan dingin jadi lebih baik makan terlebih dahulu!"

Mereka pun akhirnya makan malam bersama, Chris mengambil lauk yang cukup banyak dan di bawah meja dia memasukkan lauk itu ke dalam kotak yang dia sembunyikan.

"Aku selesai, aku akan ke kamar duluan," ucap Chris berpamitan. Dia mengacak rambut Crystal sebelum pergi. "Jangan terlalu banyak makan atau kau akan bertambah gembul, lihatlah perutmu itu!"

"Kakak..." Crystal tidak terima. "Aku ini sedang dalam masa pertumbuhan!"

"Tumbuh itu ke atas bukan ke samping," Chris berkata sambil berlalu pergi.

Melihat Chris berjalan meninggalkan ruangan makan, Aya bergegas mengikuti majikannya itu.

Ternyata Chris tidak kembali ke kamar melainkan ke perpustakaan lagi karena ada bukunya yang tertinggal.

"Setelah ini kembalilah, aku bisa sendiri," ucap Chris yang menghentikan jam kerja Aya. Dia memberikan kotak berisi lauknya pada gadis itu.

"Makanlah ini supaya pintar!"

Aya menerima kotak itu dengan wajah bingung. "Ini apa ya, Tuan Muda?"

"Aku tidak suka melihat pelayanku kurang gizi sepertimu jadi naikkan berat badanmu, itu perintah!"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***