Dunia Enam Pintu

Begitu melewati pintu ajaib di rumah Bu Solerin, Dion dibuat tercengang dengan pemandangan halaman berumput yang sangat luas, terhampar di depan mata nya.

Dilayangkan nya pandangan ke sekitar dengan gerakan cepat. Dan ia benar-benar takjub dengan apa yang disaksikan nya saat itu.

"Nah, Dion. Ini adalah pertama kalinya kamu ke sini bukan?" Tanya Yan Chen kepada nya.

Dion mengangguk cepat. Mulut nya belum menemukan suara nya lagi. Karena ia masih terlalu kagum pada keajaiban yang terpampang di depan nya saat ini.

Bagaimana tidak ajaib? Seharus nya mereka masih ada di dalam rumah dari Bu Solerin. Karena Dion yakin, kalau pintu yang ia lewati bersama Papa dan Mama nya tadi itu ada di pertengahan ruangan. Jadi seharus nya pintu itu akan mengantarkan mereka ke ruangan yang lain bukan?

Tapi, kini, pemandangan halaman berumput yang sangat luas itu tersuguh nyata di depan nya. Dion juga bisa merasakan manakala kaki nya bersentuhan dengan rumput yang ternyata berembun tersebut.

"Selamat datang di Dunia Pintu, Di.. di sini, ada pintu-pintu ajaib lain nya yang akan mengantarkan kita ke dunia yang lain. Salah satu nya adalah dunia bumi, tempat kita tinggal dulu," imbuh Yan Chen memodatori cerita.

"Itu.. maksud Papa, rumah sewaktu Dion belum diculik?" Tebak Dion dengan sangat tepat.

"Ya, Di. Tapi kita tak akan pulang ke sana dulu untuk sementara waktu ini, Di. Ada hal yang harus kita lakukan dulu di Dunia yang lain," sahut Yan Chen dengan raut serius.

"Dunia yang lain? Maksud Papa, Dunia Naga kan? Tempat Papa mendapatkan Eduardo?" Tebak Dion kembali.

Yan Chen menepuk puncak kepala putranya dengan rasa bangga. Ia mengagumi kecerdasan putra nya itu yang bisa segera menyimpulkan segala sesuatu dengan akurat.

"Benar sekali, Di. Kita akan mencari Pusaka Naga di Dunia itu," lanjut Yan Chen.

"Pusaka Naga? Apa itu Pa?" Tanya Dion sambil mengikuti langkah Papa nya maju.

Sambil mendengarkan cerita Yan Chen, Dion juga mengamati area di sekitar nya.

Dunia Enam Pintu itu sungguh aneh dan ajaib. Dion lalu menyadari kalau di dunia itu sama sekali tak terlihat ada awan ataupun matahari. Yang membuat nya aneh adalah, hari terlihat begitu terang.

'Jadi, dari mana sebenar nya cahaya di dunia ini berasal?' tanya Dion dalam hati.

"Pusaka Naga adalah pusaka iatimewa yang hanya muncul sekali saja setiap lima ratus tahun sekali. Dengan pusaka itu, kamu bisa menyamarkan status darah naga mu dari pandangan orang lain. Sehingga kelak, tak ada lagi orang yang akan mengincar darah mu, Nak," ujar Yan Chen menjelaskan.

"Ooh.."

"Benar. Dan menurut guru Papa, Pusaka Naga baru saja menunjukkan kilau nya di langit Dunia ini. Itu berarti ia telah menampakkan diri nya di Dunia Naga. Jadi kita harus bergegas mendapatkan nya sebelum pusaka itu diambil oleh orang lain," ujar Yan Chen lebih lanjut.

"..."

Dion tercenung meresapi setiap kalimat yang keluar dari mulut sang papa. Ia hanya memahami kalau ia harus mendapatkan pusaka naga tersebut. Jika ia tak ingin ada orang lain yang menculik nya lagi seperti yang terjadi pada tahun-tahun yang lalu.

Sambil berpikir, Dion lalu menangkap pemandangan sekitar lima buah pintu tak jauh di depan nya.

Pintu-pintu tersebut aneh nya bisa berdiri sendiri tanpa tiang penyangga atau pun dinding yang menopang nya.

"Pa! Pintu-pintu itu..!" Tunjuk Dion terkejut.

Yan Chen mengikuti arah telunjuk Dion. Lalu menjawab rasa penasaran putra nya itu.

"Ya. Di. Itu adalah lima pintu ajaib lain nya selain pintu ajaib yang baru saja kita lewati tadi. Lewat salah satu pintu itu lah kita bisa pergi ke Dunia Naga," imbuh Yan Chen menjelaskan.

Mendengar penjelasan Papa nya itu, Dion pun seketika menoleh ke belakang. Dan ia terkejut. Karena ternyata pintu yang tadi baru saja ia lewati pun ternyata sama seperti pintu-pintu di hadapan nya.

Pintu tersebut juga tak memiliki tiang ataupun dinding sebagai penyangga nya.

Dion ternganga takjub dengan segala yang disaksikan nya saat ini. Sementara itu di samping nya, Anna yang sedari tadi diam, tiba-tiba saja berseru.

"Maha Guru!" Sapa Anna kepada seseorang tak jauh di depan mereka.

Dion mengangkat pandangan nya. Dan ia dibuat terkejut lagi karena ia mengenal sosok yang tiba-tiba saja muncul di hadapan mereka bertiga saat itu.

"Kakek?!" Sapa Dion terkejut.

Di hadapan nya kini, telah berdiri seorang kakek yang pernah membantu Dion terbebas dari penjara menara tinggi di kerajaan Goluth. Kakek itu juga telah membagi makanan nya untuk Dion.

Detik berikut nya, Dion melihat Anna dan Yan Chen langsung menberikan salam penghormatan kepada sang kakek. Kakek itulah yang dipanggil oleh Anna sebagai "Maha Guru".

Melihat sikap kedua orang tuanya terhadap sang kakek, Dion pun tanpa disuruh langsung mengikuti gerakan Anna dan juga Yan Chen.

Dion lalu menundukkan kepala nya sedikit ke arah kakek tersebut.

"Ah haha.. halo, anak muda! Kota bertemu lagi di sini ya. Bagus. Bagus sekali.. seperti nya kau terlihat lebih gemuk dibandingkan portemuan terakhir kita di gunung batu dulu?" Sapa sang Kakek dengan sangat akrab.

"Iya, Kek. Terima kasih karena Kakek sudah menolong saya waktu itu.." ucap Dion dengan tulus.

"Tak apa-apa anak muda. Memang sudah takdir mu untuk terbebas di hari itu. Ku lihat, kau pun bahagia karena sudah bertemu kembali dengan Papa mu, hum?" Tanya sang Kakek masih kepada Dion.

Wajah Dion sedikit bersemu merah. Dengan senyuman lebar, Dion pun mengiyakan ucapan kakek tersebut.

"Iya, Kek. Dion senang bisa bertemu dengan Papa lagi! Dan Dion juga senang bisa bertemu kakek lagi!" Ungkap Dion dengan se jujur nya.

"Ahahahaha.. menyentuh sekali, Nak, ucapan mu itu! Dan adalah sebuah kebetulan, karena ternyata Papa mu itu adalah murid ku. Benar bukan, Chen?" Tanya sang kakek kepada Yan Chen.

"Guru.." Yan Chen kembali menunduk sekali ke arah sang kakek. Dan itu tak luput dari pengamatan jeli Dion.

Kepada Dion, Yan Chen lalu berkata,

"Beliau ini memang adalah guru Papa, Di. Juga adalah guru Mama Anna.." jelas Yan Chen memberi tahu.

"Oh..!"

Dion lalu ganti melihat ke arah Anna. Dan Anna memberi nya anggukan kecil.

"Nah. Sudah cukup perbincangan nya. Kalian harus bergegas pergi sekarang juga. Ku dengar, Pusaka naga itu kini sudah berada di tangan seorang pengendali naga. Bergegaslah pergi!" Usir sang kakek dengan halus.

"Baik, Guru! Kami pamit dahulu!" Jawab kompak Yan Chen dan juga Anna.

Rombongan kecil itu lalu melanjutkan kembali perjalanan mereka. Dion hanya mengikuti saja ke mana sang Papa menarik tangan nya pergi.

Ketiga nya lalu tiba di depan sebuah pintu. Entah bagaimana cara papa nya mengetahui pintu mana yang harus mereka lewati. Karena menurut Dion, semua pintu itu terlihat sama persis.

"Kamu ingin tahu, bagaimana Papa mu mengetahui pintu ini lah yang harus kita lewati bukan, Di?" Tanya Anna tiba-tiba.

Merasa jengah karena pikiran nya kembali terbaca begitu mudah oleh Mama sambung nya itu, Dion pun akhirnya hanya bisa mengangguk.

"Caranya sangat mudah, Di. Cukup pikirkan tempat tujuan mu saja. Maka dengan begitu pintu itu akan menampakkan diri nya sendiri kepada mu," jelas Anna.

Dion menunjukkan raut bingung. Ia berharap mama sambung nya itu berkenan untuk memberikan penjelasan lagi kepada nya.

Sayang nya, Anna tak melakukan itu.

"Coba lah! Pikirkan tentang naga Eduardo. Maka kau akan tahu sendiri pintu mana yang harus kita lewati," imbuh Yan Chen yang sudah siap memegang handel pintu di depan nya.

Dion lalu mengikuti perintah Yan Chen. Ia memikirkan tentang naga Eduardo. Dan.. voila! Pintu di hadapan nya tiba-tiba saja tanpak lebih berkilau dibanding pintu yang lain nya.

Dion pun kembali terperangah.

"He.. hebat!!" Seru Dion dengan suara tercekat.

"Nah.. kita bisa membahas hal itu nanti, Di. Aekarnag, persiapkan diri mu. Kita akan memasuki Dunia Naga sekarang juga!" Ajak Yan Chen kemudian.

Detik berikutnya, handel pintu pun terbuka. Dan Dion berani bersumpah, kalau ia baru saja merasakan angin dingin berhembus kencang dari dalam pintu yang sedang terbuka separuh nya itu!

***

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

lanjut

2023-07-07

0

Sunmei

Sunmei

2like hadir mampir ya

2023-01-12

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Jangan2 inilah yg dinamakan dunia, slmt dtg di dunia Dion....

2023-01-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!