WAEPC-17

Dendra menyiapkan bantal, ia menepuk tempat tidur kakaknya. "Baringkan kakakku," ucapnya.

Dengan lembut Zidav membaringkan tubuh tak sadarkan diri Mona, lalu dia menarik selimut menyelimutinya.

"Kemarin saat dia tak sadarkan diri di rumahku membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk bangun. Apa dia sering seperti ini? Apa kakakmu Lisa dan Mona adalah sama?" tanya Zidav menatap adik lelaki Mona.

"Kak Mona akan kesakitan lalu pingsan seperti ini hanya jika kami membahas tentang peristiwa 13 tahun lalu, masa - masa kelam kak Mona. Aku pernah bertanya pada seorang Dokter psikolog tentang keadaan kakakku, itu adalah sebuah pelarian dari kepribadian utama. Kakakku menciptakan pribadi yang baik, lembut dan semua yang kakakku rasa tidak ada di dalam dirinya. Hadirlah Kak Lisa kebalikan dari Kak Mona, tapi menurut Psikolog alter ego tidak berbahaya karena itu adalah kepribadian yang baik. Tapi jika kak Mona tidak mau berobat, ditakutkan kepribadian ganda lain DID, yang jahat atau membahayakan akan muncul. Meskipun jika berobat kak Mona tidak akan bisa sembuh, tapi setidaknya kak Mona bisa mengatur rasa kecemasan, rasa bersalah dan tidak akan selalu pingsan seperti ini juga bisa meminimalkan atau mencegah kepribadian lainnya selain kak Lisa muncul." Dendra menjelaskan.

Zidav mengangguk, "Apa jika Mona berobat, Alter ego-nya Lisa akan menghilang?"

"Bisa iya, bisa tidak. Dokter mengatakan Alter ego seperti kak Lisa sebenarnya sangat bermanfaat menahan emosi berlebih pada kak Mona. Tapi untuk lebih jelasnya, kak Mona harus dibawa menemui Psikolog tapi kak Mona tidak pernah mau. Aku pernah berencana pergi dengan kak Lisa tapi saat itu kak Mona tidak muncul selama seharian."

"Jadi apa yang ada di club adalah Mona asli?" gumam Zidav tapi terdengar oleh Dendra.

"Itu benar, itu kak Mona."

"Lalu yang lemah lembut dan berpakaian seperti ini adalah Lisa?"

"Ya."

Zidav kembali mengangguk, intinya dia sudah bisa memahami keadaan Mona. "Apa maksud peristiwa 13 tahun lalu?"

"Itu saat orang tua kami meninggal dalam sebuah kecelakaan beruntun, orang tuaku mencari kak Mona yang kabur dari rumah dan menemukannya. Kak Mona berhasil selamat dari kecelakaan itu, tapi saat kembali dari rumah sakit keesokan harinya kepribadiannya tiba - tiba berubah. Saat itu aku berusia 5 tahun dan belum mengerti apa-apa selain merasa aneh akan sikap barunya yang lembut. Cerita tentang kecelakaan itu pun aku bertanya pada mantan bibi pekerja di rumahku dulu. Katanya kak Mona saat di hari kecelakaan tidak pulang sampai malam, Mama menemukan struk pembayaran rumah makan dan langsung mencoba pergi mencari kesana."

Degh!

Rumah makan? Apa hari kecelakaan itu saat mereka berdua berjanji bertemu lagi? Hari dia dikurung di kamar dan tidak bisa menepati janjinya pada Mona?

Zidav seketika mengingat perkataan Mona yang berteriak marah berkata membencinya dan semua gara - gara dia, Mona bilang dia mengingkari janjinya. Tubuhnya bergetar, Zidav menatap wajah Mona yang masih belum sadarkan diri.

Saat dia masih menatapnya penuh penyesalan, bulu mata Mona mengerjap - ngerjap tak lama wanita yang sedang terbaring itu membuka kedua matanya.

"Dendra..." dia memanggil adik lelakinya.

"Ini aku kak, Kak Lisa? Kak Mona?" tanyanya.

"Aku Lisa, apa yang terjadi? Kenapa kita ada di kamarku? Tunggu, kenapa Tuan Zidav ada disini?" Seketika mata Lisa terbuka lebar.

Zidav menghapus air mata di sudut matanya, dia mengatur nafasnya, "Aku tak sengaja ada disana, kamu tak sadarkan diri jadi aku hanya membantu adikmu membawamu pulang. Bagaimana keadaanmu?"

Lisa bangkit dari baringannya, "Sedikit pusing, tapi baik. Sebaiknya kita bicara diluar, Dendra ambilkan minum untuk Tuan Zidav."

Dendra membantu kakaknya Lisa turun dari atas tempat tidur, Zidav juga ingin membantu tapi dia mengurungkannya tak ingin mengagetkan Lisa.

---Tinggalkan jejak zheyenk biar lapak gak sepi, wkwk.

Like Komen Rate 5....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***