WAEPC-11

Lisa sudah menatap pintu ganda besar rumah keluarga Cazim sejak 15 menit lalu tapi tangannya terasa berat untuk mengetuk pintu tempat dia bekerja sekarang karena ingatan tentang kejadian tadi malam antara dia dan Tuan Aldelardo.

"Cepet masuk! Gue bosen dari tadi disini!" sebal Mona, padahal ia juga merasa khawatir akan bertemu Zidav.

"Mon, aku kan cuma kepribadian yang kamu buat. Kasihan pria itu menyukaiku tapi aku tidak nyata, kamu jangan memberi harapan pada lelaki itu. Jika situasi seperti semalam terjadi, jangan ambil alih tubuhmu biarkan aku menjaga jarak dengan Tuan Aldelardo. Mengerti?"

"Sedang apa kamu bicara sendiri di depan pintu?" tanya Zidav yang baru saja pulang dari dunia malam.

Degh!

Tiba - tiba jantung Mona berdegup kencang, ia sangat gugup. Lisa pun merasakannya, ia merasa aneh pada Mona.

Lisa berbalik, ia tersenyum tipis. "Selamat pagi Tuan Zidav. Saya akan masuk sekarang..."

Zidav menatap penampilan Mona hari ini, wanita itu masih memakai model pakaian seperti kemarin dengan kemeja putih panjang menutupi seluruh tubuh bagian atasnya sampai kancing di kerah wanita itu pun menutup hanya menyisakan sedikit kulit leher untuk dilihat. Bagian bawah wanita itu memakai celana bahan hitam panjang dengan sepatu flat hitam menutupi seluruh kakinya.

Tatapannya lalu beralih ke wajah Mona, lelaki Casanova itu menatap tajam di area wajahnya. Ia seketika terkejut, mata wanita di depannya tidak seperti wanita semalam yang sangat menggoda dan tajam apalagi raut wajah wanita semalam sangat percaya diri dan tegas. Wanita yang berdiri di hadapannya kini bermata teduh dan juga jernih, raut wajahnya begitu kurang percaya diri tapi sangat penuh kelembutan, penuh kasih dan juga berwajah keibuan.

Apa wanita semalam bukan dia?! Bingung Zidav.

Ceklek.

Pintu terbuka dari dalam, wajah tampan Aldelardo dengan pakaian jas rapi membuat mata wanita saja akan berpaling dari wajah sang Casanova karena penampilannya yang baru pulang clubbing sangat berantakan berbeda jauh dengan penampilan rapi keponakan tirinya.

"Mona, ayo masuk," ucap Aldelardo lembut.

Lisa mengangguk, "Pagi Tuan, aku masuk."

Wanita itu masuk ke dalam rumah meninggalkan dua lelaki yang sedang menatapnya dengan tatapan yang berbeda. Aldelardo dengan tatapan lembutnya karena menghargai keberadaan Mona, sedangkan Zidav dengan tatapan bingung dan penasaran akan wanita itu.

Tatapan Aldelardo beralih dari Mona ke arah Paman tirinya, " Kakek ingin kita sarapan bersama, apa Paman akan berpakaian seperti itu?"

"Katakan pada kakekmu, aku baru pulang berpesta! Bilang padanya, hidupnya sangat membosankan sampai aku sangat muak hidup di rumah ini! Haha..." ucap Zidav seraya berjalan masuk menuju kamarnya di salah satu lantai atas.

Aldelardo menatap kepergian Pamannya, ia menggeleng pelan. Hidup Paman tirinya sebenarnya lebih menyedihkan darinya, sejak kecil sudah dipisahkan dari Ibu kandungnya. Bahkan saat Ibu kandungnya masih hidup, Paman tirinya itu tidak diperbolehkan bertemu dengan Ibunya lagi sampai Ibunya meninggal.

Di meja makan entah kenapa Lisa merasa lega Tuan Zidav tidak ada disana, "Aneh.." gumamnya.

"Ada apa, nak?" tanya Nyonya besar Cazim.

Lisa menggeleng, "Tidak apa - apa, Nyonya. Ayo lanjutkan sarapan Nyonya, nanti kita ke taman."

Sang Nyonya besar mengangguk.

Setelah sarapan Aldelardo berangkat ke Perusahaan, begitu juga dengan kedua cucu Tuan besar Cazim, Jhon dan Erina. Tuan besar Cazim dan kedua orang tua Erina juga pergi keluar kota untuk melihat bisnis mereka disana. Dirumah hanya tinggal sang Nyonya besar, Mona dan Zidav.

Zidav tersenyum saat semua orang sudah pergi, setelah membersihkan tubuhnya ia meminta sarapan diantar ke kamarnya di lantai atas melalui interkom pemanggil para ART di kamarnya.

"Bawakan aku sarapan, biarkan Mona yang mengantarnya ke kamarku."

"T-tapi Tuan, Mona sedang menemani Nyonya Besar," jawab Ibu Wemi yang bertugas di bagian dapur.

"Aku ingin dia! Paham!"

Tut...

Lelaki nakal itu mematikan interkomnya, "Ok Mona, mari kita cari tau siapa kamu sebenarnya. Apakah kamu adalah Mona gadis 13 tahun lalu?" gumamnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***