Bab 4

Cuit....

Cuit...

Cuit...

Suara burung-burung mulai berkicau matahari mulai bersinar terang adalah saat untuk Jennifer bangun pun tiba. Jennifer kini telah berusia sepuluh tahun dan akan memasuki kelas terakhir di sekolah dasar. Jennifer melakukan segala kegiatan pagi dengan sangat cepat supaya Jennifer tidak di marahi oleh Papa dan Oma.

Skipp.

Setibanya di ruang makan Jennifer segera duduk di kursi makan untuk sarapan pagi dalam diam dan penuh keheningan yang seperti biasanya. Oma duduk di kursi makan paling ujung dan di samping Oma ada Papa yang menyantap menu sarapan pagi di kursi yang berhadapan dengan Jennifer.

"Jennifer, cepat makannya supaya kamu tidak terlambat ke sekolah. " Kata Papa nada keras.

Degg...

"Iya, Pa. " Sahut Jennifer takut lalu sangat cepat menghabiskan sarapan paginya.

"Ayo sana cepat berangkat. " Kata Papa nada keras sekali.

Prang!!

"Arghhh!! " Teriak Jennifer gemetar karena suara Papa tidak seperti biasanya selalu marah dan Oma tidak pernah membela Jennifer.

"Dasar kau ceroboh sekali jadi anak. " Tegur Oma nada dingin.

Jennifer semakin gemetar ketakutan dan juga kebingungan sehingga ia tidak sengaja ingin meraih tas sekolah di kursi sebelah malah membuat gelas dan piring di dekatnya terjatuh ke lantai dan pecahannya ada sedikit melukai pergelangan kaki kiri Jennifer.

"Kenapa kau masih diam saja di situ? Sana cepat kau pergi ke sekolah..!! "Bentak Papanya.

" Iyaaaa... "

"Di larang berlari di dalam rumahku. " Cegah Oma kepada Jennifer.

Jennifer mengangguk patuh lalu berjalan sangat cepat namun ia tetap harus berjalan dengan anggun seperti seorang anak perempuan yang terdidik etika dalam berjalan.

Skip!

Jennifer sudah berbaris di depan pintu masuk kelas sesuai dengan peraturan di sekolah bagi seluruh siswa dan siswi yang dihalangi tembok pembatas harus tetap mengikuti peraturan di sekolah yaitu menyanyikan lagu yel-yel sekolah dan berdoa bersama terlebih dahulu.

"Semua murid di sekolah sebelum masuk harus di periksa dahulu perlengkapan sekolah dan juga kebersihan diri. Bagi murid yang melanggar peraturan akan diserahkan kepada Bapak Yudha sebagai guru pembina bagi murid-murid yang melanggar peraturan di sekolah kita ini. " Suara galak itu adalah Suhandi Pratama yaitu papanya Jennifer atau di sekolah Adiwijaya disebut Bapak wakil kepala sekolah Adiwijaya.

"Siap Bapak wakil sekolah Adiwijaya. " Sahut murid-murid dengan patuh.

Skip!

Kelas di mulai dari jam tujuh pagi hari. Jennifer duduk di bangku kelas terdepan di barisan ketiga dan Jennifer selalu patuh menatap papan tulis yang di terangkan oleh Ibu Guru Susan wali kelas Jennifer.

Jennifer tidak memiliki teman sama sekali di sekolah Adiwijaya meskipun ia cucu pemilik sekolah Adiwijaya. Semua temannya dan staf pengajar di sekolah Adiwijaya memegang teguh untuk tidak memberi Jennifer hak istimewa. Karena Oma selalu tegas untuk memperlakukan cucunya sama dengan para murid-murid lainnya.

Saingan Jennifer itu adalah dua orang teman sekelas Jennifer yang pertama bernama Erika gadis kecil berambut panjang dan indah sekali dan Utari gadis kecil yang crewet yang menjadi teman terdekat Erika. Mereka berdua selalu ada saja membuat ulah untuk membuli Jennifer dan Jennifer tidak bisa membalas bulian kedua orang temannya sekelasnya itu.

Karena mereka berdua adalah murid-murid kesayangan wali kelas Jennifer apalagi Erika, dia adalah putri tunggal pengacara ternama juga sahabat dekat Papa Jennifer dan Utari adalah putri guru tata usaha yang juga sekretaris pribadi Papa Jennifer, tapi Jennifer mempunyai seorang teman baik yang bernama Lia.

Jennifer sangat senang sekali berteman dengan Lia putri seorang dokter wanita yang hebat bernama dokter Anita yang juga teman baik dari O'om Dean Ambrose yaitu O'om nya Jennifer yang sangat baik sekali tapi sayang O'om Dean Ambrose tinggal jauh di luar negeri, dan Jennifer cuma bisa telepon dan video call itupun kalau dia dapat izin dari Oma dan Papa.

"Jennifer jangan terlalu sering teleponan dan video call dengan O'om Dean Ambrose karena kamu bisa mengganggu O'om kamu yang mungkin sedang sibuk dengan pekerjaannya dan keluarganya. " Kata Papa selalu mengingatkan Jennifer.

"Kamu mau cerita apa dengan O'om kamu? " Tanya Oma yang terkesan tidak suka Jennifer bicara di telepon dengan O'om Dean Ambrose.

Jennifer di rumah Adiwijaya tak ada yang sayang kepadanya kecuali Tante Lara yang selalu ada untuk melindungi Jennifer apabila Jennifer di marahi oleh Oma dan Papa.

Itu dulu sebelum Tante Lara melanjutkan sekolah dan kuliahnya di luar negeri yakni Amerika Serikat. Jennifer sungguh semakin kesepian dan kekurangan kasih sayang.

Jennifer sering menceritakan perasaan hatinya melalui permainan piano milik Mama Laura yang selalu menemani perasaan gadis kecil itu. Dan, Jennifer kalau sedih selalu pergi ke gereja kecil di dalam rumah besar Adiwijaya.

Di sana Jennifer bisa berbicara kepada bingkai foto Mama nya dan di tempat itu juga sebagai tempat Jennifer selalu dihukum untuk merenung kesalahannya oleh Papa.

"Kamu adalah seorang anak perempuan yang berdosa besar kepada Mama mu dan kamu lah penyebab utama Mama mu meninggal dunia. Karena kamu sangat susah sekali dilahirkan oleh Mama mu dan menyebabkan Papa kehilangan istri Papa yang sangat Papa cinta. "Kata Papa Suhandi Pratama setiap hari dan setiap saat selalu mengingatkan Jennifer sebagai penyebab utama meninggalnya Mama Laura.

" Iya, Papa. Semua salah Jennifer huhuhu.. " Kata Jennifer merasa bersalah dan berdosa.

*****

Di Kota Shanghai, China.

"Yuhuuuuu, yeayy.. Berhasil.. " Sorak Reynaldi senang sekali berhasil mengeluarkan seekor hamster dari lubang pohon beringin di dalam lingkungan sekolahnya.

"Rey kau sedang apa sih disana? " Tanya teman Reynaldi penasaran.

"Aku sedang menangkap seekor hamster lucu hahaha..Lihatlah lucu kan. " Kata Reynaldi yang tertawa-tawa menunjukkan hewan lucu yang berada di telapak tangannya.

"Wah iya lucu banget. " Kata teman Reynaldi ikut senang.

"Aku mau pelihara hamster ini. Aku bernama Jupiter. " Kata Reynaldi senang luarbiasa.

Sekolah Reynaldi baru saja selesai sehingga anak itu seharusnya sudah pulang ke rumah tapi Reynaldi terlalu senang sekali bermain sebentar sebelum ia pulang ke rumah.

Sore ini Reynaldi melihat seekor hamster di sekitar taman bermain di sekolahnya. Reynaldi pun menjadi senang sekali ingin menangkap hamster itu di bawa pulang dan dipelihara oleh anak itu.

Di sepanjang jalan pulang ke rumah Reynaldi tiada berhenti bermain Jupiter sampai temannya menggeleng-geleng kepala karena Reynaldi itu selalu gembira anaknya.

Skip!

"Aku pulang yayyyy..." Teriak Reynaldi begitu ia membuka pintu rumah apartemen tempat tinggal Reynaldi bersama dengan Papa, Mama dan Adiknya Shinta yang baru berusia sembilan tahun.

Bersambung!!

Terpopuler

Comments

🌿Leony Fernanda🔱🎻

🌿Leony Fernanda🔱🎻

reynaldi cool dhh

2023-04-10

1

Cyrus Red🥀Bryan Kennedy🔱🎻

Cyrus Red🥀Bryan Kennedy🔱🎻

nami.. nama mc cewek ganti aja 😂

2023-02-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!