Mencintai Pengasuhku
Kenneth Nathanael baru saja tiba di mansion keluarganya. California musim dingin sehingga mansion adalah tempat ternyaman saat ini. Bukan hanya tempat saja, tetapi juga tentang kerinduannya pada sang pengasuh, Rhiana Roseanne.
Kenneth saat ini berusia 21 tahun. Saat Rhiana mengasuhnya, Kenneth baru berusia 5 tahun. Kemudian saat Kenneth memasuki senior high school, papanya memindahkan ke luar negeri hingga lulus kuliah.
"Akhirnya kau datang juga, Boy!" sapa Albert Nathanael, papanya.
"Apa kau merindukanku?" tanya Stella Oswald, mamanya.
"Aku merindukan kalian semua dan juga Rhiana," jawab Kenneth.
"Oh, pengasuhmu itu. Sayangnya dia sudah tidak bekerja lagi di sini," sahut Stella.
Inilah yang sedang dicari. Berbincang dengan mamanya akan membuat Kenneth berada dalam situasi yang rumit. Dia harus bertanya pada papanya untuk menemukan Rhiana. Papanya pasti tahu keberadaannya saat ini.
"Ya, dia keluar setelah kau pergi ke luar negeri. Dia ingin hidup mandiri dan tidak bergantung dengan keluarga kita," jelas Albert.
Kenneth manggut-manggut mendengar penuturan papanya. Sebaiknya ini menjadi perbincangan para pria saja.
"Apakah Papa akan ke kantor hari ini?"
"Tentu saja, Ken. Kenapa? Apa kau memerlukan sesuatu?" tanya Albert.
"Bisakah kita berbincang sebentar? Ehm, maksudku di ruang kerja Papa. Ada hal penting yang ingin kutanyakan," pinta Kenneth.
"Apa kalian tidak ingin melibatkan aku?" tanya Stella yang merasa cemburu pada kedekatan suaminya dengan putranya.
"Hanya sebentar, Ma. Perbincangan antara para pria. Apa Mama mau ikut?" goda Kenneth.
"Ck, dasar anak nakal!" seru Stella.
Kenneth tidak mau membuang waktu lagi. Dia harus segera mendapatkan informasi mengenai Rhiana. Jelas papanya tahu segalanya. Dia tidak akan mungkin melepaskan orang sebaik dia tanpa pengawasan.
"Jadi, apa Papa tahu di mana Rhiana? Aku ingin bertemu dengannya lalu mengucapkan terima kasih."
"Oh, pengasuhmu yang cantik itu?" goda Albert pada putranya.
Jika Kenneth menganggap Rhiana sebagai kakaknya, maka Albert menganggapnya sebagai anak. Hanya saja keputusan Rhiana untuk menjauhi keluarga Nathanael sudah dijelaskan, yaitu ingin keluar dari zona nyaman. Albert tidak bisa menahan keputusan baik itu.
"Oh, ayolah, Papa. Aku hanya ingin berterima kasih padanya. Jika bukan karena dia, nilai cumlaude-ku tidak akan ada harganya."
Kenneth benar. Di bawah pengasuhan Rhiana, Kenneth tumbuh menjadi anak yang baik. Dulunya dia sangat nakal sekali. Perlahan Rhiana membawa angin segar pada kehidupan Nathanael dan seisi mansion. Rhiana adalah dewi penyelamat bagi Albert dan keluarganya.
"Temui dia di butik RR," ucap Albert.
Bagi Kenneth, Albert adalah dewa penyelamat untuknya. Setelah ini dia harus buru-buru pergi ke butik yang dituju. Dia memang belum tahu alamatnya, maka dari itu Kenneth mencarinya melalui internet.
Letaknya memang lumayan jauh. Kemungkinan sampai sana saat makan siang. Bukan masalah bagi Kenneth terlebih saat kerinduannya pada sang pengasuh semakin meningkat. Itulah sebabnya setelah sampai di mansion, dia langsung pergi.
"Kurasa Rhiana sudah memiliki keluarga sempurna sekarang. Aku harus memberikan kebahagiaan lebih pada mereka," ungkap Kenneth saat berada di belakang kemudi.
Bayangan Kenneth jika Rhiana sudah memiliki suami dan anak. Mereka akan terlihat sangat bahagia karena Rhiana adalah tipikal wanita yang penyabar dan penyayang. Namun, semua dugaannya itu salah saat dirinya bertemu dengan Rhiana nantinya.
Suasana butik semakin ramai di siang hari. Butik RR ini termasuk yang ada di pusat kota. Tentu saja akan terlihat sangat ramai karena merupakan butik berkelas. Pengunjungnya rata-rata para sosialita kelas atas. Terlihat sekali dari penampilannya.
Saat Kenneth masuk, para pelayan butik menghampirinya. Rata-rata mereka paham betul siapa yang biasanya datang kemari. Lebih-lebih para pelanggan setianya. Wajah Kenneth begitu asing untuk mereka.
"Maaf, apa Anda menginginkan sesuatu?" tanya pelayan.
Maklum saat melihat kedatangan pria muda dan tampan yang terlihat agak kebingungan. Kenneth mencoba menoleh ke sana kemari berharap menemukan keberadaan Rhiana. Dia tidak tahu jika Rhiana lah pemilik butik itu.
"Ehm, adakah pelayan yang namanya Rhiana?" tanya lelaki itu.
Pelayan yang ditanya seakan terkejut saat bosnya dikira sebagai pelayan. Mungkin lelaki ini orang asing yang kebetulan penasaran dengan bosnya.
"Maaf, pelayan di sini tidak ada yang bernama Rhiana, Tuan. Namun, bos kami lah yang bernama Rhiana."
Sontak niat Kenneth untuk keluar dari butik itu diurungkan. Mungkin inilah Rhiana yang dicari dan dirindukannya selama ini.
"Bisakah kau mempertemukan aku dengannya? Ehm, maksudku dengan Rhiana?" tanya Kenneth.
"Tentu saja. Kebetulan hari ini Nona Rhiana masih ada di dalam ruangannya. Ehm, kalau boleh tahu, Anda siapa?" Pelayan pun harus tahu siapa tamu yang akan menemui bosnya.
"Bilang saja Ken ingin bertemu."
"Baik, Tuan Ken. Silakan tunggu sebentar."
Selagi pelayan itu pergi menemui Rhiana, banyak yang terasa janggal. Butik berkelas yang dilihatnya termasuk berhasil. Para pelanggan pun banyak yang puas dengan hasilnya. Namun, hal yang membuatnya terkejut saat pelayan atau karyawannya itu memanggil Rhiana dengan sebutan nona. Apakah ada sesuatu yang belum diketahui Kenneth? Ataukah ada Rhiana yang lain?
"Ada apa?" tanya Rhiana saat salah satu karyawannya masuk. Sebenarnya dia sedang membuat sketsa gaun rancangannya yang baru, tetapi kehadiran pelayannya membuat Rhiana harus menghentikan pekerjaannya.
"Maaf, Nona. Di luar ada tamu."
Tamu? Rhiana tidak sedang membuat janji temu dengan siapa pun. Sebenarnya siapa yang datang? Atau, mungkin saja Rhiana lupa jika sedang membuat janji temu dengan seseorang.
"Siapa?" Rhiana membereskan beberapa lembar buku gambarnya.
"Tuan Ken."
Banyak nama Ken yang berkeliaran di luaran sana. Mungkin Ken ini adalah seseorang yang ingin memesan jas atau mungkin gaun untuk calon istrinya.
"Suruh dia masuk. Aku masih ada waktu beberapa menit sebelum makan siang," pesan Rhiana.
Pelayan itu pun kembali menemui Kenneth. Dengan sabar lelaki itu menanti kehadirannya.
"Bagaimana? Apa aku bisa bertemu?" tanya Kenneth antusias.
"Iya, Tuan. Nona Rhiana hanya punya waktu beberapa menit saja."
Pelayan itu mengantarkan Kenneth sampai di depan pintu ruangan Rhiana. Kenneth mengetuk pintu sedangkan pelayan itu meninggalkannya untuk kembali mengurus para tamu yang datang.
"Masuk!" perintah Rhiana.
Suara itu langsung bisa dikenali oleh Kenneth. Jadi, yang ada di dalam ruangan itu memang benar Rhiana yang dicari keberadaannya.
Setelah masuk, tatapan matanya sempat beradu dengan Rhiana. Rhiana tidak begitu mengenali Kenneth karena perubahannya begitu luar biasa. Laki-laki tampan yang sangat memesona.
"Silakan duduk, Tuan Ken!" perintah Rhiana.
Kenneth rasanya sedih sekali. Bertahun-tahun berpisah dari pengasuhnya, saat bertemu malah wanita itu tidak mengenalnya.
"Terima kasih, Nyonya Rhiana," balas Kenneth.
"Panggil nona saja. Aku belum menikah," jelas Rhiana. Dia tidak mau dianggap tua walaupun usianya sudah tidak lagi muda.
Tersungging senyuman mengembang di bibir Kenneth saat tahu Rhiana belum menikah. Entah, ini sebuah kebetulan atau semesta sedang berpihak kepadanya.
"Sepertinya Anda lupa denganku, Nona. Apa aku perlu memperkenalkan diri lagi?"
Rhiana mencoba memandangi Ken secara mendetail. Wajahnya memang tidak begitu asing, tetapi itu tidak mungkin. Rhiana hanya tahu jika wajah itu ada kemiripan dengan pria paruh baya yang pernah menjadi bosnya di masa lalu, yaitu Albert.
"Hemm, katakan! Jangan basa-basi karena aku harus segera keluar untuk makan siang."
"Kenneth Nathanael."
Rhiana tertegun. Nama itu benar-benar tidak asing karena laki-laki yang duduk di hadapannya adalah anak laki-laki yang pernah diasuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Fadilah Herbalis Nasa
baru mampir Thor, seperti seru juga cerita nya
2023-03-04
1
nuraeinieni
aq mampir thor
2023-02-17
1
Tina Alfaira Dewi
jadi ingat jaman aq jd tkw aq jg mengasuh anak laki2 hehehe skrg udah jd bujang tamvan
2023-02-17
1