Masalah Baru

Kini si lelaki itu terpancing emosinya. Dan suaranya terdengar memaki-maki, “Pelacur!

Dengar ya! Jika anakku kenapa-kenapa, aku akan mencincang-cincang tubuhmu dan

akan aku berikan kepada hewan peliharaanku!”

Si wanita terlihat tersenyum di bibirnya. Bersamaan dengan itu muncul si pelayan kafe

yang membawa pesanannya dan di letakan di atas meja dihadapan dirinya.

“Terima kasih.”

Bersamaan dengan itu si wanita mengambil nampan tersebut dan melemparkan isinya ke

hadapan si pelayan kafe. Karena ia melihat sekilas dari pantulan cahaya, kalau

di saku pelayan kafe itu terlihat gagang pistol.

Sesudah melempar isi nampan, si wanita itu pun bergegas mendorong meja yang ia duduki

hingga mengenai tubuh si pelayan tersebut dan ia pun segera bergegas lari

keluar sambil kedua tangnnya memegang pistol yang diarahkan ke kanan dan

kirinya. Lalu di tembakan ke kedua arah tersebut.

Peluru berhamburan keluar dari kedua pistolnya dan membuat orang-orang yang berada di

situ tidak siap. Mereka pun satu per satu mati seketika.

Darah berhamburan keluar dari tubuh korban yang terkena tembakan.

Pada saat ia berhasil keluar dari kafe tersebut, ternyata si pemuda yang membawa

kendaraan motor besar itu masih di situ, ia pun segera berkata, “Cepat!”

Tanpa ragu-ragu lagi si wanita yang bernama LIka itu langsung melompat keatas motor

tersebut dan si pemuda itu segera memacu cepat kendaraannya.

Orang-orang yang mati di dalam kafe itu ternyata tidak semua anak buah si lelaki yang

hendak membunuh si wanita, hanya ada empat orang saja anak buahnya. Sisanya

adalah orang biasa.

Melihat hal itu dan setelah mengetahui anaknya aman ia pun tersenyum dan berkata, “Mampus

kau. Kau akan berhubungan dengan polisi-polisi rakus itu.”

Salah seorang anak buahnya segera melapor, “Tuan besar! Wanita itu di bawa seseorang

naik motor gede pergi dari sini. Apakah kita harus mengejarnya?”

Si lelaki itu mengangkat tangannya sebagai jawaban, “Jangan dikejar.”

Ucapnya sambil membayangkan hal-hal yang akan terjadi ke depannya, “Biarkan saja

menjadi viral dengan sendirinya.”

Selesai berkata demikian orang itu masuk ke dalam mobil.

Betapa terkejutnya ia ketika ia membuka pintu mobilnya sendiri dan melihat ke dalam.

Ternyata di dalam telah ada seorang wanita duduk di situ dengan berpakaian

pengemis dan buruk rupa.

Ia menoleh keluar dan ke dalam mobilnya lagi. Ia seperti tidak percaya akan hal itu.

Pada saat itu si wanita pun berkata, “Masuklah!”

Dengan perlahan dan perasaan agak sedikit takut lelaki itu masuk ke mobilnya. Begitu

ia telah duduk, wanita jelek yang berada di sampingnya segera berkata,

“Tutuplah pintunya. Dan sekarang kita ke sekolahan menjemput anakmu. Bukannya

anakmu telah pulang sekolah dan menunggu untuk di jemput?”

“Apa maumu?!” kata si lelaki itu dengan ketus.

Si wanita itu tertawa pelan. Katanya lagi, “Seharusnya kamu tahu apa yang hendak aku

inginkan. Bukannya kamu bersama-sama dengan temanmu memiliki jaringan luas

peredaran barang haram itu, aku hanya ingin beberapa nama dari pembelimu itu

saja.”

Belum sempat si lelaki itu menjawab, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

“Angkatlah,” kata si wanita itu sambil matanya melihat-lihat kearah lain.

Si lelaki itu pun segera menerima panggilan masuk tersebut, dan pada saat itu juga

terdengar suara marah-marah dan nada mengancam, “Awas saja jika kau berani

memberitahukan nama-nama pembeli kita. Bukan saja anakmu terancam. Juga seluruh

keluargamu!”

Si lelaki itu terlihat serba salah. Karena jika ia tidak beritahukan nama-nama pembeli

itu, maka si wanita yang kini berada bersamanya yang akan membunuh anaknya.

Tapi jika ia memberitahukan nama-nama pembeli, maka organisasi yang telah

membesarkan keluarganyalah yang akan membunuh anak dan juga seluruh

keluarganya.

Pada saat si wanita itu agak meleng sedikit, si lelaki itu dengan kasar menendang tubuh

si wanita jelek itu agar terlempar keluar dari mobil tersebut, tubuh si wanita

itupun memang terlempar keluar dari mobil dan jatuh berguling-gulingan.

Membuat beberapa kendaraan yang melintas segera menghindar agar tidak melindas tubuh

wanita itu, yang mengakibatkan tabrakan beruntun. Dan salah satu mobil truk

besar pun juga terlihat oleh dan menubruk kendaraan mewah si lelaki itu. ‘

Beruntung ia dapat bergegas keluar dari kendaraannya sendiri. Tetapi sopir dan

pengawalnya tidak dapat keluar dari mobil tersebut, yang akhirnya keduanya mati

secara mengenaskan.

Lelaki itu sepertinya sudah tidak perduli dengan kedua anak buahnya dan juga si wanita. Ia

mempercepat langkahnya pergi dari tempat itu dan ketika ada sebuah taksi kosong

lewat di dekatnya ia pun segera memberhentikan taksi tersebut dan segera masuk untuk

menjemput anaknya.

Lika mencoba bangun tetapi ia merasa tidak kuat dan tubuhnya ambruk lagi.

Ucapnya dalam hati, “Aku tidak boleh mati sekarang!”

Pada saat ia hendak mencoba bangun lagi, ternyata ada sebuah tangan yang memegang

tangannya lalu menariknya keatas untuk bangkit berdiri.

Ternyata yang membantunya adalah si pemuda pemilik motor besar.

Lika pun segera membentaknya, “Untuk apa kamu disini!”

Si pemuda itu tersenyum. Senyumannya membuat hati wanita itu berdebar kencang.

“Aku kemari hanya untuk memastikan saja kalau kamu masih hidup. Ternyata memang masih

hidup. Tetapi tidak baik-baik saja!”

Lika pun menepis tangan pemuda itu dan ia membalikkan tubuhnya untuk segera meninggalkan

tempat itu dan juga si pemuda.

“Kamu sudah tahu aku masih hidup. Maka....”

Si wanita yang bernama Lika itu pun jatuh dan tak sadarkan diri sebelum menyelesaikan

ucapannya.

Di bebeberapa tempat tampak beberapa orang sedang mengambil foto antara si pemuda

itu dengan Lika. Tapi semuanya di lakukan secara diam-diam.

Si lelaki memperhatikan dari kejauhan dan ia pun mendengus. Lalu berjalan mendekati tubuh

wanita yang tak sadarkan diri itu, kemudian tubuh itu diangkatnya setelah itu

di bawa pergi dari sana dengan sebuah kendaraan mewah juga yang rupanya sudah

menunggu kedatangan mereka berdua.

Siapakah pemuda itu?

Ternyata dia adalah salah satu pemimpin gang mafia yang berhubungan dengan lelaki yang

telah dibuat marah oleh Lika.

Yang mengambil foto itu diantaranya ternyata salah satu anggota kelompok si lelaki

dan anak buahnya si lelaki itu.

Nama si lelaki itu adalah Johan. Anaknya diberi nama Johan II.

Semua itu terlihat dari ponsel kedua orang gurunya ketika mereka tiba di bandara.

“Siapa dia?!” tanya guru bela dirinya kepada temanya yang mengajar menggunakan

berbagai macam senjata.

Si guru itu memperhatikan gambar itu sambil mengernyitkan dahinya.

Tak lama kemudian terdengar suara, “Anak muda itu adalah ketua gang mafia macan putih.

Rumor yang beredar adalah dia mengambil kekuasan geng tersebut dengan membunuh

ayah dan kedua saudara kandungnya sendiri.”

“Kalau begitu, untuk sementara ini anak murid kita aman bersamanya.”

Terdengar suara lain dari orang yang lain pula, “Wah! Sepertinya Anda berdua tidak jadi

pensiun.”

Ketiga orang itu menoleh kearah suara yang baru datang.

Bersamaan dengan itu pula muncul empat orang lain lagi.

Kedua guru itu menyambut mereka semua yang baru datang.

Kata orang yang melatih Lika bela diri, “Terima kasih kalian mau datang kemari lagi.”

Kata seorang wanita. Dan ia pun satu-satunya wanita diantara mereka semua, “Sudah

lama kita tidak berolah raga. Tujuan kita kali ini siapa dan untuk apa?!”

Suaranya terdengar lembut tapi tegas. Blak-blakan.

“Ceritanya panjang. Nanti saja dalam perjalanan kan kita ceritakan kata guru Lika yang

mengajari menggunakan berbagai macam senjata.

****

Sementara itu si lelaki dengan taksinya sudah tiba di depan sekolah anaknya. Ia pun tidak

menyangka kalau organisasinya sudah lebih dahulu tiba di depan sekolahnya.

“Bram!” tegur orang yang sedang memberikan es krim kepada putra orang yang baru datang.

Episodes
1 Penyamaran
2 Pertemuan Yang Menegangkan
3 Masalah Baru
4 Tak Menyangka
5 Konflik
6 Bertemu Dengan Salah Satu Penguasa
7 Akibat Dari Sebuah Perbuatan
8 Mencari Tahu Lebih Dalam Lagi
9 Di Jebak
10 Babak Baru Dimulai
11 Hampir Saja
12 Pengakuannya
13 Orang itu Mengaku Sebagai Pemilik Cek
14 Pengakuan Orang Itu
15 Sinyal Hilang
16 Cucu Saitama
17 Waspada
18 Masa Lalu
19 Tidak terbanyangkan
20 Terjadi Juga
21 Bunyi Tik
22 Tamu tak Diundang
23 Suasana yang Menegangkan
24 Hampir Saja
25 Semoga Saja
26 Hanya Sedikit yang Tahu
27 Tambang Emas
28 Taruhan Nyawa
29 Jatuh Korban
30 Terserah Saja
31 Mencari Tahu
32 Terang-terangan
33 Berharap
34 Akibat dari Salah Sinyal
35 Saling Membalas
36 Dasar Lelaki
37 Tidak ada Yang Tidak bisa
38 Akhirnya Sampai Juga
39 Terlambat
40 Ada Niat Saling Memanfaatkan
41 Saling Berkaitan
42 Ternyata Oh Ternyata
43 Gara-gara Satu Orang
44 Pin Berbentuk Naga
45 Musuh Yang Sama
46 Melakukan Pengejaran
47 Serangan yang Tiba-tiba
48 Kembar Siam
49 Banyak yang Menghendaki Dia Mati
50 Lolos Lagi
51 Melancarkan Balasan
52 Bili kehilangan Lika
53 Lika Sembunyi di Salah Satu Pulau
54 Meyakinkan Diri Sendiri
55 Sesungguhnya Siapakah Orang itu?
56 Keduanya Bertemu Lagi Dalam Keadaan Tidak Baik.
57 Apakah Raymond mati?
58 Nasih Seseorang Tidak Ada yang Tahu
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Penyamaran
2
Pertemuan Yang Menegangkan
3
Masalah Baru
4
Tak Menyangka
5
Konflik
6
Bertemu Dengan Salah Satu Penguasa
7
Akibat Dari Sebuah Perbuatan
8
Mencari Tahu Lebih Dalam Lagi
9
Di Jebak
10
Babak Baru Dimulai
11
Hampir Saja
12
Pengakuannya
13
Orang itu Mengaku Sebagai Pemilik Cek
14
Pengakuan Orang Itu
15
Sinyal Hilang
16
Cucu Saitama
17
Waspada
18
Masa Lalu
19
Tidak terbanyangkan
20
Terjadi Juga
21
Bunyi Tik
22
Tamu tak Diundang
23
Suasana yang Menegangkan
24
Hampir Saja
25
Semoga Saja
26
Hanya Sedikit yang Tahu
27
Tambang Emas
28
Taruhan Nyawa
29
Jatuh Korban
30
Terserah Saja
31
Mencari Tahu
32
Terang-terangan
33
Berharap
34
Akibat dari Salah Sinyal
35
Saling Membalas
36
Dasar Lelaki
37
Tidak ada Yang Tidak bisa
38
Akhirnya Sampai Juga
39
Terlambat
40
Ada Niat Saling Memanfaatkan
41
Saling Berkaitan
42
Ternyata Oh Ternyata
43
Gara-gara Satu Orang
44
Pin Berbentuk Naga
45
Musuh Yang Sama
46
Melakukan Pengejaran
47
Serangan yang Tiba-tiba
48
Kembar Siam
49
Banyak yang Menghendaki Dia Mati
50
Lolos Lagi
51
Melancarkan Balasan
52
Bili kehilangan Lika
53
Lika Sembunyi di Salah Satu Pulau
54
Meyakinkan Diri Sendiri
55
Sesungguhnya Siapakah Orang itu?
56
Keduanya Bertemu Lagi Dalam Keadaan Tidak Baik.
57
Apakah Raymond mati?
58
Nasih Seseorang Tidak Ada yang Tahu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!