Selamat membaca 📖
.
.
saat ini mobil milik Aurora melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan halaman rumah Anaya
" ini kan mobil kamu harusnya kamu yang mengendarainya .. " ucap Anaya kepada sahabat nya itu dengan malas
" inikan mobil aku terus aku juga yang menjemput kamu jadi kita gantian sekarang kamu yang membawa mobilnya sedangkan sang pemilik mobil harus duduk cantik menikmati perjalanan " ucap Aurora
terlihat Anaya memasang wajah malasnya
dan tak berapa lama kemudian mereka sudah tiba di Mall xxx yang menjadi tujuannya saat ini dengan semangat mereka berdua berjalan memasuki Mall itu
" belanja dulu atau main dulu atau makan dulu " tanya Anaya kepada sahabat nya itu
" main dulu deehh, habis itu kita belanja dan makan terus pulang " jawab Aurora yang diangguki oleh Anaya
saat ini tujuan mereka istana bola yang ada di Mall itu dan mereka berdua saat ini sudah berada di dalam istana bola itu
" Naya tangkap " teriak Aurora yang kini sedang melemparkan beberapa bolah kearah Anaya
dengan cepat Anaya menangkap lemparan bola dari Aurora itu satu persatu , saat ini mereka bermain layaknya seperti anak kecil
" Nikmati masa muda ini sebelum menjadi istri orang " teriak Aurora penuh bahagia sambil menghancurkan bola itu
" emaknya kalo sudah jadi istri orang kita tidak bisa lagi menikmati masa muda " tanya Anaya yang bingung dengan ucapan sahabat nya itu
Aurora melihat kearah Anaya
" jelaslah, jadi sebelum menjadi istri orang sebaiknya kita menikmati masa masa ini, kalo sudah jadi istri orang belum tentu kita sebahagia ini " jawab Aurora
Anaya yang mendengar itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu kembali berkata
" aku lihat orang orang di luar sana bahagia setelah mereka menikah " ucap Aurora membayangkan orang orang yang sudah menikah bahagia dan selalu romatis
Aurora langsung melemparkan satu bola kearah sahabat nya itu dan langsung mengenai kepala Anaya
" itu karena meraka beruntung, " ucap Aurora
" tapi aku lihat semua orang yang sudah menikah kelihatannya beruntung semua, " ucap Anaya lagi mengingat ingat setiap dia keluar selalu melihat pasangan suami istri yang bahagia dan romantis
" itu karena mereka ingin menerima kekurangan satu sama lain dan melengkapi kekurangan masing masing " ucap Aurora
" memangnya begitu ya.. " tanya Anaya lagi
" kalo begitu aku juga mau menikah dehhh " sambung Anaya
" eeehhhh.... tol0l, lo pikir menikah itu enak dan gampang yaaa , menikah itu cukup sekali seumur hidup jadi kalo mau menikah sebagai perempuan kita berhak memili pasangan yang terbaik kalo sampai salah pasangan nanti kita sendiri yang rugi.. " jelas Aurora panjang kali lebar kepada sahabat nya itu
" malas ahh,.. " lanjutnya lagi lalu berdiri seraya berjalan meninggalkan Anaya yang mematung disana
saat Anaya menyadari kalo sahabat itu sudah keluar dari istana bola itu dia langsung menyusul sahabatnya itu dengan berlari
" Tungguin aku " teriak Anaya sambil berlari
dan saat ini mereka berdua sudah berada di pusat pembelanjaan Aurora dan Anaya sibuk memilih pakai yang ingin dia beli
" lucunya " ucap Anaya saat melihat baju berwarna pink yang bermotifkan hello kitty
Aurora yang melihat itu seketika memutar bola matanya malas lalu mengambil baju yang sudah berada di tangan sahabatnya itu
" kamu sudah gede dan tidak cocok lagi memakai baju bocil seperti ini " ucap Aurora lalu menyimpan baju itu kembali ketempat nya
" tapi itu cantik Rora " Anaya terlihat tidak ikhlas saat Aurora mengembalikan baju itu ketempat nya
" cari baju yang lain aku saja pecinta doraemon tidak mengoleksi baju doraemon lagi meskipun kamar ku di penuhi oleh doraemon " ucap Aurora
dengan tidak ikhlas nya Anaya terpaksa mendengar ucapan sahabatnya itu
seketika mata Aurora tertuju kepada gaun yang sangat cantik gaun itu berwarna putih dengan model yang elegan, Aurora langsung mengambil gaun itu dan melihat nya
" cantiknya " mata Aurora berbinar melihat gaun yang kini sudah berada di tangannya itu
Sementara Anaya terlihat sebuk memilih gaun dia bingung ingin membeli gaun apa
saat Aurora ingin measukkan gaun itu kedalam kerjanya tiba tiba seorang perempuan dengan tidak sopannya mengambil gaun itu dari tangan Aurora
" ini sepertinya cocok untuk ku " ucap wanita itu yang langsung mengambil gaun yang barusan Aurora pegang itu
" eehhh itu punyaku " ucap Aurora ingin mengambil gaun itu dari tangan wanita yang tidak sopan itu
terlihat wanita itu memerhatikan Aurora lalu kembali melihat harga baju itu wanita itu tertawa yang membuat Aurora menatap bingung kepadanya
" hahahahaaa.... " tawa wanita itu
sedangkan Anaya yang sedang fokus memilih baju untuk dirinya sendiri menghentikan kegiatannya saat mendengar suara seseorang tertawa tidak jauh darinya
"ada yang salah...? " tanya Aurora bingung
" jelas salah lah, mana mungkin orang sepertimu bisa membeli gaun semahal ini " jawab wanita itu penu dengan percaya diri
Aurora yang mendengar ucapan dari wanita itu kembali bingung, sedangkan Anaya kini sudah berdiri disamping sahabatnya itu
" siapa dia " bisik Anaya kepada Aurora dia bingung dengan wanita yang saat ini berdiri didepan mereka
Aurora hanya mengangkat bahunya acuh
" tapi Maaf Nona itu aku tadi duluan yang mendapatkan nya " ucap Aurora ingin mengambil gaun itu dari tangan wanita itu
" apa yang sudah berada di tanganku tidak akan bisa di dapatkan oleh orang lain " ucap wanita itu dengan sombongnya
" kembalikan gaung nya " ucap Anaya maju ingin merebut gaun itu dari tangan wanita sombong yang adanya dihadapan mereka sekarang
tak terduga Anaya langsung didorong oleh wanita itu sampai Anaya terjatuh ke lantai
" aaauuuu sakit " ucap Anaya memegang bokongnya yang lumayan sakit
seketika Aurora kaget dan segera membatu sahabatnya itu untuk berdiri
" uufffss... sakit ya " ejek wanita itu kepada Anaya sambil berpura-pura kaget dan menutup mulutnya dengan tanga nya
Aurora yang melihat itu menatap marah kearah wanita sombong itu
" jika ingin mengambil gaun itu ambil saja aku tidak membutuhkannya lagi, tapi kenapa kamu dengan tidak sopan nya mendorong temanku " Aurora sudah marah dengan kelakuan wanita itu yang sudah diluar batas berani sekali dia mendorong Anaya
wanita itu memasang wajah sombong nya lalu berlalu ingin pergi dari sana tapi sebelum pergi Aurora menarik rambut wanita itu dengan kasar
" Aaauuuuu... lepaskan " teriak wanita itu kesakitan
tetapi Aurora semakin mengeratkan tangan nya itu
" kamu fikir kamu siapa , berani sakali kamu menyakiti temanku " ucap Aurora yang kini mukanya sudah sangat memerah dengan emosi nya yang sudah di ujung tanduk itu
Anaya yang melihat itu langsung kaget dan berusaha ingin misahkan mereka berdua tetapi tangan Aurora sangat kuat untuk terlepas dari rambut wanita itu
dan terjadilah perkelahian antara Aurora dan wanita itu, tak lama kemudian datanglah dua orang security memisahkan mereka berdua dan mengusir mereka dari pusat pembelanjaan itu
" Awass ya aku akan membalasmu " ucap wanita itu berlalu pergi dari sana sambil membawa gaun hitam itu
" aku jadi sangat takut " Aurora memasang wajah ketakutan seolah olah dia mengejek wanita itu
wanita itu berjalan dengan cepat meninggalkan Anaya dan Aurora
Aurora merapikan penampilannya yang berakatan itu yang di bantu oleh Anaya
" kayaknya wanita tadi itu wanita gila deeh " ucap Anaya mengingat kejadian tadi terlihat wanita itu seperti orang gila
" mungkin dia kurang bahagia jadinya seperti itu " Ucap Aurora yang kini penampilannya sudah kembali rapi
" ini sudah siang mau makan dulu atau kita lanjut mencari gaunnya " tanya Anaya sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangan nya
" cari gaun dulu deehh, tapi aku gak mau di toko ini lagi, kita cari toko yang lain " ucap Aurora sambil berjalan kearah salah satu tokoh yang menjual gaun disana
terlihat mereka saat ini sedang memilih milih gaun
" apa ini cocok untuk ku " tanya Anaya memperlihatkan satu gaun berwarna kuning emas kepada sahabat nya itu
Aurora yang melihat itu menganggukan kepalanya, gaun yang ada di tangan Anaya saat ini gaun yang tidak terlalu buruk dan sangat cocok jika Anaya yang memakainya
dengan semangat Anaya mengambil gaun itu dan memasukkannya kedalam keranjang yang dibawanya itu
kini giliran Aurora yang masih pusing memilih gaun mana yang ingin dia ambil
" bayar dulu sana habis itu tungguin aku di kursi sana " ucap Aurora kepada sahabat nya sambil menunjuk sebuah kursi tunggu yang ada didalam tokoh itu
" biar aku bantu kamu " Anaya tidak ingin meninggalkan sahabatnya itu
" aku bisa sendiri lebi baik kamu membayarnya dan setelah nanti aku sudah selesai aku akan menyusulmu " bujuk Aurora dan dengan pasrah Anaya menurut saja
tak berapa lama mata Aurora tertuju pada salah satu gaun yang berwarna merah maron yang sangat cantik dan gaun itu dihiasi beberapa bunga mawar dibahu baju itu yang menambah keindahan pada baju itu, dan dengan cepat Aurora mengambil baju itu lalu segera berjalan kekasir untuk membayarnya
hari ini Aurora dan Anaya memutuskan untuk membeli gaun buka untuk keacara tapi untuk persiapan jika nanti orang tuanya mengajaknya ke pesta dia tidak repot lagi mencari gaun
usai mebayar gaunnya Aurora menghampiri sahabat nya itu yang sudah menunggunya
" lapar ayo kita cari makan " ajak Aurora yang di iyakan oleh Anaya
Saat ini mereka sudah berada di salah satu restoran yang ada di Mall itu Aurora dan Anaya memilih kursi paling pojok dan langsung memasang menu makan siang mereka
saat menunggu makanan datang Aurora berpamitan kepada sahabatnya untuk ke toilet
" aku ke toilet dulu ya " pamit Aurora seraya berdiri dari duduknya
" apa kau mau dimenai " tanya Anaya
" gak usah kamu disini saja aku titip tas ku ya " ucap Aurora lalu berlalu pergi dari sana Anaya yang merasa kesepian memainkan ponselnya sambil menunggu makanan pesanan nya datang
saat Aurora sudah keluar dari wc tidak sengaja dia menabrak seseorang yang membuat ponsel seseorang itu terjatuh
Buugghhh
Prraakkk
" Sorry... " ucap Aurora panik dan dengan cepat mengambil ponsel peria itu yang sudah tergeletak di atas lantai untung saja layar ponsel itu tidak retak
terlihat peria itu hanya memasang wajah datarnya saja
" ini ponselnya Sorry aku tidak melihatmu dan tidak sengaja menabrakmu " ucap Aurora sopan dengan senyuman manisnya sambil menyerahkan ponsel peria itu
peria itu hanya menganggukan kepalanya saja sebagai jawaban lalu mengambil ponselnya itu dari tangan Aurora tampa mengucapkan apa apa peria itu berlalu pergi dari sana dengan langka lebarnya
Aurora yang melihat itu menatap bingung kepada peria itu
" apa dia bisu " tanya Aurora pada dirinya sendiri sambil menatap punggung lebar peria itu yang semakin menjauh
" mungkin saja begitu " gumamnya sambil berjalan kearah dimana Anaya saat ini sedang berada
" lama banget " tanya Anaya yang kini sudah menikmati makanannya itu
Aurora tidak mendengar ucapan dari sahabatnya itu dia masih memikirkan peria yang tidak sengaja dia tabrak tadi di depan toilet
" dia tampan dan sangat sempurna masuk dalam kriteria cowok idaman tapi minusnya dia bisu " ucap Aurora dalam hati memikirkan peria yang tadi sangat di sayangkan kalo peria seperti itu bisu
Anaya yang melihat sahabat nya itu mengerutkan keningnya
" ada apa dengan dia kenapa dia begong begitu " tanya Anaya kepada dirinya sendiri
" Rora " panggil Anaya sekali lagi saat melihat Aurora yang bengong itu bahkan sampai tidak menyadari jika makanan pesanan nya kini sudah tersaji di hadapannya
" ada apan dengan anak ini, apa otaknya tergeser habis berkelahi sama wanita gila yang tadi itu " gumam Anaya
" AURORA " kali ini Anaya berteriak kepada sahabatnya itu sambil menepuk pundak Aurora seketika Aurora tersadar para orang orang yang ada di restoran itu menatap bingung kepada mereka berdua
" heheheee... " Anaya terwata bodoh
" kenapa " tanya Aurora bingung
" kamu tidak apa apa kan " tanya Anaya kepada sahabat nya itu
Aurora yang mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu merasa bingung
" aku tidak apa apa, mamangnya aku kenapa..? " tanya Aurora balik
" uufffff... sudah lah makan makananmu habis itu kita pulang, takut nanti buda tau kalo kita tidak mematuhi aturannya " Anaya menghembuskan nafasnya seraya berbicara panjang kali lebar
dengan cepat Aurora memakan makanannya itu, selasai makan dan membayarnya mereka berdua langsung pulang, terlebih dahulu Aurora mengantar Anaya pulang lalu dia kembali ke Mansion
saat mobil milik Nona mudanya itu memasuki gerbang Mansion terlihat penjaga yang ditugaskan untuk menjaga Aurora itu bernafas lega, akhirnya Nona mudanya itu menepati kata kata nya kalo dia akan pulang sebelum Nyonya nya pulang berati hari ini dia aman
" selamat siang menjelang sore Nona " sapa penjaga itu sambil membungkukkan badannya sopan
" hhhmmm.. aku sudah pulang kan sebelum bunda pulang, makanya lain kali kalo kamu di tugaskan untuk menjaga ku izinkan saja aku keluar toh aku juga akan menepati kata kataku kalo aku akan pulang lebih awal dari pada Bunda " ketus Aurora mengomeli peria bertubuh besar itu
" lain kali bekerja samalah dengan ku dan dengar kata kata ku jangan selalu mendengar kata Bunda " lanjut Aurora sambil berlalu pergi dari hadapan peria itu sambil membawa paperback yang berisikan barang belanjaannya
Aurora langsung kekamarnya dan langsung mandi, supaya setelah Bunda pulang nanti Bunda nya tidak mencurigai nya kalo dia melanggar aturan nya
" nasib nasib jadi anak Bunda, apa apa selalu di larangan padahal kan aku cuman mau bermain main saja dan menikmati masa mudaku ini " gumam Aurora yang kini sedang mencari pakaian untuk dirinya didalam lemari usai menyelesaikan ritual mandinya
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments