🦋 Maaf slow update karena author lagi sibuk huhu :)
...----------------...
Tiga hari sudah berlalu, Namun Arsen yang asli belum terbangun dari tidurnya. Sepertinya El sedang mendominasi sepenuhnya tubuh Arsen.
Dan hal itu membuat orang di sekitar menjadi takut untuk bertatapan dengan El. El memiliki sorot mata yang sangat tajam, berbeda dengan Arsen yang memiliki sorot mata yang lembut dan penuh kasih sayang.
" Tumben, apakah sekarang dia masih sedih? " Herannya karena, selama ini Arsen jarang sekali tertidur lama kecuali saat ia sedang sedih dan tidak ingin diganggu.
" Apakah perlu aku membuat kekacauan supaya dia terbangun " Ucapnya yang diiringi dengan sebuah kekehan. Namun, tetap saja Arsen diam dan tidak menanggapi apapun yang El bicarakan.
Kali ini El benar-benar merasa jengkel dengannya. El tau kejadian saat itu memang sudah sangat keterlaluan, tapi mau bagaimana lagi?
El terkadang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, apalagi adiknya. El adalah alter ego pertama Arsen sekaligus seorang kakak bagi Arsen. Jadi, sudah tugas El sebagai seorang kakak untuk melindungi Arsen.
Tokk
tokk
took
" tuan muda " Ucap seorang pelayan yang sedang berada di luar pintu.
" Katakan saja ada apa! " El sangat tidak suka berbasa-basi, dan dia yakin jika dia membuka pintu, pelayan tersebut pasti akan lari ketakutan saat menatapnya.
" Tuan dan Nyonya menunggu anda dibawah "
" Aku akan turun nanti! "
" Kalau begitu saya permisi dulu tuan " Pelayan itu pun pergi meninggalkan kamar Arsen.
" Apakah aku harus menemui mereka? " Dia merasa frustasi karena El pernah membentak orang tua Arsen, itulah mengapa sekarang dia merasa takut untuk menemui mereka.
" Arsen, gue mohon lo harus bangun "
Lagi-lagi Arsen tidak menanggapi apapun. El merasa saat ini ia sedang berbicara sendiri, padahal mereka masih satu tubuh. Tentu saja saat mereka saling berkomunikasi banyak yang bilang kalau Arsen itu gila karena berbicara sendiri padahal tidak.
" Aaarrggghh... masabodo gue udah ngga peduli lagi! " Dia langsung membuka pintu dan turun ke bawah menemui orangtua Arsen.
El sudah berada di bawah, dan dia hanya menatap datar kedua orang tua Arsen. Kedua orang tua Arsen benar-benar bingung apa yang sebenarnya terjadi?
Namun mereka takut untuk menanyakan langsung ke El, Untuk menatapnya saja mereka tidak berani apalagi berbicara dengannya. El pun mencoba untuk mengubah tatapannya dengan sedikit lembut. Karena, dia sangat tau apa yang ada di pikiran mereka saat ini.
" Ayah bunda apakah ada masalah, kenapa kalian tidak berani menatapku? " Ucapnya yang lembut, namun masih sedikit tajam membuat kedua orang tua Arsen berani menatapnya.
GREBBB
Laura langsung memeluk dan mengusap lembut rambut Arsen. El pun tersenyum melihat sikap Laura yang sangat menyayangi putra bungsunya itu.
El tau kalau orang tua Arsen itu belum mengetahui tentang dirinya. Karena, dia masih memiliki rasa bersalah atas semua masalah yang pernah ia perbuat kepada kedua orang tua Arsen.
Dia takut kalau dia harus pergi, dia takut jika dia tidak bisa melindungi Arsen lagi. Itulah mengapa El menyuruh Arsen untuk menutup mulutnya dan tidak memberitahukan hal ini ke pada orang tuanya.
Arsen mengerti perasaan El dan mengikuti apa kemauannya. Yang terpenting El harus bisa mengendalikan dirinya sendiri, walaupun is tau hal itu tidak akan pernah berhasil.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
🦋🍃 TO BE CONTINUED 🍃🦋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments