Rissa yang melihat kalau Daffa menjawab bahwa dirinya tidak akan menjemputnya, membuat Rissa merasa sedikit lega, sebab dirinya masih belum ingin hubungan mereka berdua diketahui oleh banyak orang, terutama ketiga teman baiknya.
Kemudian waktu terus berjalan, akhirnya waktu makan siang tiba, Rissa baru saja selesai mencatat semua yang ada di papan tulis, dan segera memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tas.
"Hei Ica! Ayo kita ke kantin!" Ucap Fiona yang berdiri dan bersiap untuk pergi ke kantin, di mana Siska dan Nana juga berdiri untuk pergi ke kantin bersama.
"Baik, ayo kita pergi ke kantin." Ucap Rissa yang menganggukkan kepalanya, kemudian mereka berempat pergi menuju ke kantin sekolah, ketika baru saja masuk ke kantin sekolah Rissa segera ditatap oleh orang-orang di sekitarnya.
"Hei... Bukankah itu Rissa?"
"Ya itu dia, kau dengar tidak, katanya Rissa dan Brian sudah putus!"
"Ya aku tahu, kudengar mereka putus sebab Rissa yang tidak baik serta tidak peduli terhadap Brian, oleh karena itu Brian memutuskan hubungannya dengan Rissa!"
"Aku juga mendengar hal itu..."
"Hei! Apa yang kalian bicarakan!" Ucap Siska yang memelototi beberapa orang yang sedang bergosip.
"Hiik!" Orang-orang itu segera berhenti bergosip dan menundukkan kepalanya.
"Sudahlah, kita di sini untuk makan bukan, jadi ayo kita makan saja dan tidak usah mendengarkan perkataan orang lain." Ucap Rissa yang menghentikan Siska dari mencari masalah.
"Ica benar Siska, ayo kita cari tempat untuk duduk lalu makan." Ucap Nana yang setuju dengan Rissa, kemudian mereka mencari meja serta tempat duduk yang kosong, setelah menemukannya mereka berempat duduk bersama.
"Kalian ingin makan apa?" Ucap Fiona yang melihat ke makanan yang ada di kantin.
Rissa tiba-tiba saja mendapatkan sebuah pesan, ketika dirinya melihat itu berasal dari Daffa, dirinya segera membukanya.
"Hei apakah kamu sedang istirahat?"
"Jika iya, cobalah untuk makan makanan yang sehat, semalam kamu habis menangis dan berada diluar dalam waktu yang cukup lama, kamu mungkin akan masuk angin, jadi cobalah makan makanan yang sehat untuk tubuhmu!"
Melihat Daffa yang sangat memperhatikannya membuat Rissa tersentuh, kemudian Rissa membalas pesan dari Daffa.
"Aku akan makan makanan sehat seperti yang kamu inginkan... Terimakasih sudah memperhatikanku! (≧▽≦)" Rissa membalas dengan disertai sebuah Emoji bahagia.
"Ica! Ica!" Ucap Siska yang seketika membuyarkan lamunan Rissa, dirinya segera melihat ke arah ketiga temannya.
"Apa yang kamu lakukan?" Ucap Siska dengan wajah penasaran.
"Ah! Tidak apa-apa, jadi, apakah kalian sudah memilih makanan untuk dimakan?" Ucap Rissa sambil tersenyum.
"Ya, kamu mau makan apa?" Ucap Siska yang menganggukkan kepalanya.
"Aku... Sepertinya aku, Sup Ayam saja untuk hari ini." Ucap Rissa yang seketika membuat mereka bertiga mengkerutkan kening.
"Ada apa?"
"Tidak! Hanya saja hari ini kamu bertingkah sedikit aneh."
"Eh?"
"Kalau begitu Siska cepatlah pesan, aku sudah lapar!" Ucap Nana dengan tatapan cemberut.
"Diamlah dasar kau ini! Ayo Fiona kita pergi ke sana untuk memesan makanan." Ucap Siska yang mengajak Fiona.
"Bagus! Kamu memang harus makan makanan sehat agar tubuhmu menjadi kuat!"
Sebuah pesan muncul dari handphone genggam Rissa, dirinya segera membuka handphonenya dan menemukan bahwa Daffa baru saja membalas pesannya.
"Kamu juga sedang istirahat bukan?"
"Kamu juga harus makan makanan yang sehat!"
...
...
...
Di sisi lain Daffa yang berada di sebuah ruangan sedang makan kotak makan siang, yang berisi banyak sekali sayuran serta makanan sehat lainnya.
"Ehm?"
"Tentu saja aku makan makanan sehat!"
Lalu Daffa memfoto dirinya yang sedang makan di sebuah ruangan bersama seseorang, sementara itu di sisi Rissa yang baru saja mendapatkan makanannya melihat foto yang di kirim oleh Daffa.
"Bu Yunita?" Gumam Rissa yang terkejut, saat melihat foto yang di kirim oleh Daffa, di mana dirinya sedang makan makanan yang ada di kotak makan, di sebuah ruangan bersama dengan Bu Yunita.
"Bagaimana kamu bisa makan bersama dengan Bu Yunita?"
"Ehm... Hehehe aku membuat sedikit masalah, jadinya aku di bawa ke ruang Bu Yunita, dirinya juga yang memberikan kotak makan siang kepadaku, meski isinya sayur-sayuran semua... (〒﹏〒)" Balas Daffa yang disertai dengan Emoji menangis.
"Haha... (≧▽≦) makanya lain kali jangan membuat masalah...!"
"Aku... Akan mencobanya..."
Rissa kemudian mulai makan dengan lahap meski dirinya tidak terlalu menyukai sup, tapi karena Daffa yang memberitahukan untuk menjaga kesehatannya Rissa berniat untuk mencoba hal itu.
"Hei Ica! Dari tadi kamu selalu melihat ke handphonemu saja! Apakah ada hal yang menarik?" Ucap Fiona yang terlihat penasaran.
"Tidak!" Ucap Rissa sambil tersenyum.
Melihat senyum Rissa membuat ketiga temannya menjadi lebih penasaran, mereka makan dengan sangat cepat, ketika mereka berempat baru saja selesai makan Liliana beserta rombongannya datang ke kantin.
Melihat mereka membuat Siska menjadi sangat marah, tapi Rissa menghentikan Siska dari membuat masalah, kemudian Liliana serta rombongannya duduk tidak jauh dari tempat Rissa.
"Hei kalian tahu tidak?" Ucap Liliana sambil tersenyum tipis dan melirik ke tempat Rissa berada.
"Kemarin malam Rissa putus dengan Brian, di sana pada saat itu aku sedang lewat dan melihat mereka bertengkar, Brian marah dengan Rissa yang tidak sebaik dan peduli seperti yang dirinya kira."
"Tapi Rissa memohon dengan begitu putus asa untuk tetap bersama Brian, melihat hal itu aku hanya terdiam menyaksikan hubungan mereka yang retak."
"Brian akhirnya tidak sanggup lagi bersama Rissa yang begitu tidak perhatian kepadanya, dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, tapi Rissa dengan terus-menerus memohon untuk hal itu tidak terjadi."
"Rissa bahkan menangis dengan cara yang sangat menyedihkan loh!"
"Pada akhirnya Brian pergi meninggalkan Rissa dari sana, setelah itu Rissa segera terduduk lalu menangis dengan sangat keras, setelah Brian benar-benar menghilang Rissa langsung berhenti menangis dan tersenyum sedikit, kudengar dirinya berkata seperti ini, bahwa Brian sudah hilang tapi dirinya masih ada pria lain." Ucap Liliana yang membuat banyak sekali kebohongan, dirinya bahkan berbicara dengan keras, seolah-olah sedang tidak berbisik.
Mendengar kata-kata dari perempuan murahan Liliana, membuat Siska menjadi sangat marah.
"Baam!" Siska menggebrak meja dengan keras, seketika semua orang melihat ke arah Siska.
"Kau!" Siska menatap ke arah Liliana dengan sangat marah, Fiona serta Nana juga terlihat marah, tapi mereka masih mencoba untuk mengendalikan diri.
"Sudahlah Siska, jangan membuat masalah sebentar lagi kita akan menghadapi ujian akhir semester, setelah itu kita akan lulus, jadi cobalah untuk tidak membuat masalah di sekolah." Ucap Rissa yang menghentikan Siska dari membuat masalah.
"Tapi?" Siska mencoba untuk terus melanjutkan, dan menatap Liliana dengan tatapan tajam.
"Sudah, ayo kita kembali ke kelas, sebelum itu bayar makanannya terlebih dahulu." Ucap Rissa yang menggelengkan kepalanya, menghentikan Siska dari membuat masalah untuk dirinya sendiri.
"Huuuh... Baiklah aku akan membayarnya, kalian tunggu dulu." Ucap Siska yang segera berdiri dan berjalan ke pemilik kantin, untuk membayar makanan.
Setelah selesai Siska kembali dan mereka berempat pergi menuju ke kelas, tapi dalam perjalanan tiba-tiba saja seorang pria secara tiba-tiba saja berlari dan menyenggol Rissa hingga terjatuh.
"Ica!" Ucap Siska, Fiona, dan Nana secara serentak.
"Apakah kamu baik-baik saja Ica?" Ucap Fiona dengan wajah khawatir, membantu Rissa untuk berdiri.
"Hei! Apa yang kau lakukan hah! Apakah kau tidak bisa melihat!" Ucap Siska yang menarik kerah pria, yang baru saja menabrak Rissa hingga terjatuh.
"Maaf! Aku tidak melihat sungguh!" Ucap pria itu yang meminta maaf, meski wajahnya terlihat tidak begitu tulus untuk meminta maaf.
"Kau!" Melihat tingkah pria itu, membuat Siska menjadi sangat marah.
"Tidak apa-apa Siska, aku baik-baik saja ayo kita pergi." Ucap Rissa yang menghentikan Siska dari membuat masalah menjadi lebih besar.
"Tapi..." Siska mau tidak mau harus berhenti, saat mereka berempat berjalan pergi menjauh, Siska melihat kembali ke pria yang sebelumnya menabrak Rissa, dia melihat pria tersenyum kepada rombongan Liliana lalu duduk bersama mereka, hal itu membuat Siska menjadi lebih marah, karena semua itu rencana dari perempuan murahan Liliana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments