Part 12 (Syafa diculik)

Hari ini Syafa sedang terbaring lemas di brankar rumah sakit, tak lama pintu terbuka, menampakkan Bundanya yang sedang membawakan bubur dan juga makanan kesukaan Syafa.

Tiba tiba Syafa nangis, dan dengan cepat Bunda memeluk Syafa dan menenangkan Syafa.

"Kenapa nangis? Sini cerita sama Bunda" tawar Bunda sambil mengelus punggung Syafa.

"F-Faiz Bun, d-dia b-berubah, Syafa gak tau salah apa, padahal kemarin dia masih baik baik saja dengan Syafa, besoknya dia malah berubah ke Syafa, dia juga dekat dengan mantan kekasihnya dulu, Syafa gak tau Syafa salah Syafa dimana" ucap Syafa sambil masih terus menangis.

"Sudah sudah, Bunda tau bagaimana perasaanmu nak, tapi Bunda yakin kamu pasti kuat, pelan pelan tanyain ke Faiz yaa apa alasannya sampe ngejauhin Syafa. Sekarang makan dulu yaa, biar cepat sembuh" bujuk Bunda namun Syafa menggeleng.

"Enggak Bun, Syafa tidak lapar, nanti saja saat Syafa sudah merasa lapar" ucap Syafa lalu berbaring.

Bunda yang tau bagaimana perasaan Syafa saat ini tidak ingin memaksa, karena biar bagaimanapun Syafa juga masih ingin menenangkan diri.

"Jangan lupa nanti dimakan yaa, Bunda mau pulang kerumah dulu ambil pakaian ganti" pamit Bunda lalu keluar dari ruang inap Syafa.

Saat ini Syafa sedang melamun, lalu ia berbaring membelakangi meja yang berisi makanan, tiba tiba ada yang membekap mulutnya dari belakang.

___________________________________________

Rumah kosong

Syafa tak sadarkan diri, hingga saat ini ia terbangun melihat ke sekelilingnya, tempat yang kotor, banyak debu, tempat gelap yang mengerikan.

Ia terus berdoa dan berharap ada yang membantunya untuk keluar dari tempat itu, tak lama suara kaki melangkah pun mendekat kearahnya.

"Hallo, pasti gak asing kan dengan suara ini" ucap orang itu.

"N-nurul, kenapa kamu tega sama aku, aku salah apa? sampai kamu kayak gini" ucap Syafa.

"Yaps benar tebakan kamu, salah apa??? masih bisa nanya salah apa??? ngaca woyyy ngaca" ucap Nurul dengan nada marah "ambilkan kaca" suruhnya kepada anak buahnya.

Setelah itu anak buahnya membawakan kaca yang diminta Nurul,.lalu Nurul pun menghampiri Syafa lagi yang juga sedang menatap nya sambil menahan air mata.

"Tuh kaca, ngaca sana, biar sadar LO. Pertama LO udah bikin Faiz ngejauh dari gw, kedua LO udah bikin Faiz gak suka sama gw, ketiga LO udah ngerusak perjodohan kami, keempat LO bikin Faiz jatuh cinta sama LO yang padahal gak ada bandingannya sama gw" ucap Nurul menggebu-gebu.

"Salah gw dimana coba, gw gak merebut Faiz dari Lo, yang ada Lo yang bikin Faiz sendiri ngejauh dari Lo, dan karena sifat sifat jahat Lo makanya Faiz ngejauhin Lo, apa kurang puas Lo udah ambil Faiz dari gw??" tanya balik Syafa menggebu-gebu.

"HAHAHAHA PUAS??? Ya enggak lah, gw itu belom puas kalau gw belom nyiksa Lo, gw sekarang emang sama Faiz, tapi itu bukan karena gw masih suka sama Faiz, gw cuman mau harta Faiz jadi milik gw semua HAHAHAHA. Dan Lo, gw mau kasih hadiah buat Lo yang udah ngerebut Faiz dari gw" ucap Nurul lalu menjambak dan menampar Syafa dengan keras, Syafa merintih kesakitan namun tak dihiraukan oleh Nurul.

Tiba tiba ada suara kericuhan dari luar, yang membuat Nurul menghentikan sejenak aksinya, lalu tak lama salah satu anak buahnya menghampirinya dengan ngos-ngosan.

"B-bos, a-ada yang mengepung markas kita bos, orang orang s-suruhan-

Dorrrrr

Belum sempat anak buah Nurul mengatakan sesuatu, suara tembakan yang berhasil lolos menembus badan anak buah Nurul, seketika Nurul yang melihat itu langsung mengarah ke Syafa.

"HAHAHA rupanya Lo Iz, jangan mendekat, atau gw bunuh dia" ucap Nurul sambil mengeluarkan pisau kecil yang berada di sakunya.

"Lepasin dia, Lo memang perempuan gak punya hati dan perasaan yaa, bisa bisanya gak kapok" ucap Faiz marah dan mencoba mendekat, namun langkahnya berhenti karena ucapan Syafa.

"T-tolong k-kalian j-jangan m-mendekat, a-aku g-gak m-mau k-kalian i-ikut l-luka" ucap Syafa terbata bata karena masih merasa perih diarea pipi dan juga rambut akibat ulah Nurul.

Saat melihat pergerakan dari salah satu mereka Nurul pun berucap "Satu langkah lagi kalian mendekat, habis dia disini" ancam Nurul.

Perlahan-lahan Nurul jalan mundur sambil menarik Syafa yang tangannya masih terikat ke belakang, "kalian mendekat gw bunuh dia" ucap Nurul yang masih menarik Syafa keluar dari situ, dan ternyata ada salah satu anak buahnya yang sudah menyiapkan mobil untuk mereka kabur dan mereka berhasil kabur.

Arrggggghhhhhh

"Bisa bisanya dia lolos, padahal sedikit lagi kita berhasil, dan sekarang dia kabur sia**n" ucap Faiz menarik rambutnya.

"Tenang dulu bro, besok kita lanjutin mencari jejak mereka, sekarang lebih baik kita pulang dulu, dan Lo butuh istirahat" ucap Tama.

"Gw mau istirahat gimana coba, cewek gw diculik perempuan kayak dia, ini semua gara gara gw arrggggghhhhhh" ucap Faiz yang terus menarik rambutnya.

"STOP UDAH, LO BISA DENGERIN GW GAK, PULANG SEKARANG, LO KAYAK GINI TERUS PERCUMA GAK AKAN ADA HASILNYA" ucap Rijal ikut tersulut emosi lalu ditenangkan oleh Eva.

"Yaudah ayok sekarang kita pulang, kita susun rencana lagi supaya kita bisa mencari keberadaan Syafa. Kita semua juga khawatir dengan keadaan Syafa, tapi kalau kita terus kayak gini bagaimana kita bisa nemuin Syafa? Sebaiknya kita pulang dulu yaa" ucap Malindo dengan halus, dan akhirnya Faiz mau diajak untuk pulang terlebih dahulu.

Sebelum pulang kerumah Faiz pergi kerumah Syafa bersama teman-temannya, tujuannya untuk memberitahu Bunda, karena bagaimanapun Bunda saat ini adalah keluarga Syafa.

___________________________________________

****Di rumah Syafa****

**Tok tok tok

Ceklek**

"Silahkan masuk nak" ucap Bunda ramah.

"Bun (sambil menahan air mata) maafin Faiz Bun, Faiz gagal buat membawa Syafa pulang, ini semua karena Faiz Bun, Faiz gagal" ucap Faiz menangis di pelukan Bunda.

"Heyyy, siapa bilang Faiz gagal em??? Gak apa apa, gak selamanya usaha yang kita lakuin itu mulus, pasti ada lika likunya, Faiz dan temen-temen semua kan sudah berusaha yang terbaik. Bunda sebenarnya juga sedih, tapi Bunda yakin kalian bisa kok bawa pulang Syafa pulang, gak ada yang enggak mungkin, doa Bunda menyertai kalian semua" ucap Bunda dengan lembut.

Semua yang berada disitu sangat tertegun karena perkataan Bunda, walaupun Bunda adalah Bunda angkat Syafa, tapi mereka yakin Bunda memang menyayangi Syafa dengan tulus, seperti sekarang buktinya.

Terlihat dari mata beliau kalau beliau juga habis nangis, namun beliau masih bisa menguatkan kami, dan beliau dengan lembut mendukung niat baik kami.

"Bunda tadi masak banyak, pasti kalian belum makan yaa? Mari makan bersama dulu" ucap Bunda kearah dapur dan kami mengikuti dari belakang.

Akhirnya kami makan bersama-sama, sedikit ada candaan untuk sedikit menghilangkan rasa sedih itu, setelah makan kami memberitahukan kepada Bunda bahwa kami akan mencari Syafa besok hari, setelah itu kami pamit pulang karena kami juga ingin istirahat, dan pastinya besok juga membutuhkan tenaga yang cukup ekstra.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!