Part 3 (Kerkom dirumah Nayla)

Di depan rumah Nayla

Ting tong ting tong

Bunyi bel yang dipencet oleh Syafa.

Ceklekkkk

Tak lama pintu pun terbuka dan menampakkan sosok pemilik rumah. Bukan hantu yaaa tapi Nayla wkwk.

"Kalian dari mana aja sih lama banget" ucap Nayla.

"Ntar aja itu, disuruh masuk dulu kek, pegel tau berdiri mulu" ucapku.

"Yayaya mari masuk nyonya dan tuan" ucap Nayla becanda.

"Terima kasih asisten ku" ucap Syifa sambil menahan tawa.

"Terserah deh capek gue" ucap Nayla.

...****************...

Di ruang tamu

"Woyyy lama amat kalian, dari mana aja?" tanya Eva.

"Berisik" ucap Rijal.

"Sewot lo" ucap Eva.

"Tadi gw nunggu bus gak ada yang lewat, eh si kulkas nawarin akhirnya gw terpaksa mau" ucapku.

"Endingnya nebeng juga" sindir Faiz.

"Eh kasih tau temen lo ya, ngomong langsung gausah nyindir" ucapku ke Maindo dan Rijal. Malindo dan Rijal yang merasa namanya disebut menoleh sekilas kearah Syafa.

"Lagian lo nya Sya, udah ditawarin gamau" ucap Nayla.

"Udah udah ayok kerjain tugas nya biar cepet clear dan nyantai kita" ucap Faiz.

'Mungkin gw harus bisa beradaptasi sama mereka, gw juga gatau dorongan dari mana nyaman sama cewek itu, dan temen temen nya juga seru' batin Faiz.

"Demi apa woyyy, lo ngomong" ucap Eva membuat ekspresi syok.

"Woyy, dia kan juga punya mulut" ucap Rijal.

"Bisa diem gak, kita fokus ke tugas dulu" ucapku.

Akhirnya mereka mengakhiri pembicaraan tersebut dan fokus ke tugas yang diberikan oleh Ibu guru.

Mereka terlihat sangat teliti mengerjakan tugas, karena guru yang memberikan tugas adalah guru killer.

Mereka juga sudah membagi tugas masing masing orang agar cepat selesai, dan kefokus an mereka semua teralihkan saat tiba tiba bunyi suara di handphone Syafa.

Kring kring kring

"Halo, kenapa Bu???" tanyaku.

"Hallo Nak, Ibu mau bilang kalau Ibu sama Ayah mau ke luar kota, Ayah mendadak ada urusan kantor disana, jadi kamu nginep dulu aja dirumah Nayla atau Eva, kamu gpp kan Nak???" tanya Ibu ditelfon.

"Owh iya Bu, enggak apa apa kok, Ibu sama Ayah hati hati ya, jangan lupa oleh oleh nya" ucapku sambil cengengesan.

"Oke kalo gitu Ibu matiin ya, bayyy" ucap Ibuku lalu mematikan telfon.

"Bayyy juga" ucapku lalu mematikan telfon.

"Siapa Sya?" tanya Nayla.

"Ibu" ucapku.

"Kenapa?" Tanya Eva.

"Mau ke luar kota, mendadak Ayah ada urusan disana" ucapku.

"Terus?" tanya Nayla.

"Yaa gw ngindep dirumah lo gpp?" tanyaku ke Nayla.

"Wah sungguh tidak papa sekali, dengan senang hati" ucap Nayla.

"Hahaha sa ae lu" ucapku.

"Lanjutkan tugasnya baru ngobrol" tegur Rijal.

"Iya iya" ucap Eva. Dan akhirnya tugas mereka pun selesai juga.

"Akhirnya selesai, pegel pegel gw" ucapku.

"Haha yaelah lo mah" ucap Nayla.

"Remaja jompo" ucap Eva sambil tertawa kecil.

"Sa ae lu pada" ucapku.

"Bdw kok tumbe lo ngomong, kesambet apa an?" tanya Eva ke Rijal.

"Lo kira gue bisu apa gabisa ngomong, kalo kesambet habis kesambet waktu gw bonceng lo" ucap Rijal.

"Cie cie cie cie, ehem ehem" goda Nayla.

"Yey, gw cantik gini dibilang bikin nyambet orang" ucap Eva.

"Yayyaa" ucap Rijal.

Setelah itu mereka bercanda riang, entah apa aja yang membuat mereka bisa jadi seakrab sekarang.

"Wah wah aslinya kalian bertiga seru juga ya" ucapku.

"Iya weh ga nyangka gue" ucap Nayla.

"Sama weh, seru juga ternyata" ucap Eva.

"Selamat berarti anda adalah orang yang beruntung" ucap Malindo.

"Beruntung gimana?" tanyaku heran

"Karena ngobrol sama orang orang ganteng" ucap Faiz sambil menaik turunkan alis nya.

"Paan sih lo gaje" ucapku membuang muka.

"Weh ngomong apa an dah, gak paham gw" ucap Eva bingung.

"Bocil gaperlu tau" ucap Rijal.

"Lo ya, bener bener bikin gw naik darah mulu" ucap Eva.

"Bagus dong, berarti kan gw baik" ucap Rijal.

"Yayayayayaya" ucap Eva.

"Maksudnya gimana sih yang kamu bilang itu Malind?" tanya Nayla.

"Yaa kami jarang berbaur dengan orang baru, dan jarang banget bisa se akrab ini, kalo pun ada berarti kalian orang beruntung yang berarti bisa berteman dengan kami" ucap Malindo panjang lebar.

"Beruntung apa an, dapet kulkas gini" ucapku. Pletak "sakit woyy" ucapku lagi.

"Siapa yang lo maksud kulkas?" tanya Faiz.

"Dih merasa yaa" ucapku.

"Udah udah cukup" ucap Nayla.

"Yeyy berarti kita jadi berenam sekarang" ucap Eva.

"Iyaaaaaaaa" ucap mereka kompak.

Karna hari semakin sore mereka pun berpamitan untuk pulang kerumahnya masing masing, kecuali Syifa karena nginap dirumah Nayla.

...****************...

Tiba digarasi rumah Nayla

POV Eva

"Duh pulang sama siapa nih gw?" tanya Eva pada dirinya sendiri dan mondar mandir mencari angkot.

"Aelah mana udah mau gelap lagi" ucap Eva.

Tin tin tin

Tiba tiba ada motor yang berhenti didekat nya

"Naik" ucap Rijal.

"Siapa? Gue?" Tunjuk nya pada dirinya sendiri.

"Bukan, itu tembok noh" ucap Rijal kesal.

"Owh" ucap Eva melanjutkan melihat sekeliling mencari angkot.

"Buruan naik" ucap Rijal ngegas.

"Gak" ucap Eva kekeh.

"Mau naik sendiri atau gw paksa naik Lo" ucap Rijal.

"Yyyyyyyyyy bawel" ucap Eva.

"Gitu kek dari tadi, gak buang buang waktu gw" ucap Rijal.

"Kalo gak ikhlas gausah" ucap Eva.

"Ikhlas" ucap Rijal.

...****************...

Di perjalanan

"EHEM, gw mau nanya boleh gak?" tanya Eva.

"Ya" ucap Rijal.

"Kenapa sih lo dan temen temen lo irit bicara?" tanya Eva memastikan.

"Ya gapapa sih, gw males aja ngeladein orang gak penting" ucap Rijal.

"Terus" tanya Eva.

"Nabrak" ucap Rijal terkekeh.

"Ish bukan itu maksud gw, terus kenapa lo kok sama gw dan temen temen bisa banyak ngomong" tanya Eva lagi.

"Yaa gatau sih, seru aja gitu ngobrol bareng kalian" ucap Rijal.

"Owh gitu, okedeh siap siap" ucap Eva

"Tapi jangan cuek cuek dong, gw jadinya, kayak ngomong sama tembok kalo lo irit bicara" lanjutnya.

"Iya gw usahain" ucap Rijal.

"Wokeyyy siap" ucap Eva.

Tak terasa sudah sampai dirumah Eva, bdw pasti banyak yang nanya kenapa Rijal bisa tau yakan? sebelum nganterin Eva itu Rijal tanya dulu cuman enggak author tulis hehe.

__________________________________

Readers : Thor ayok dong dilanjut.

Author : Iya iya sabar readers ku.

__________________________________

"Dah sampe" ucap Rijal.

"Okeeeeeeeeee terima kasih banyak" ucap Eva.

"Sama sama" ucap Rijal.

"Mau mampir enggak?" Tawar Eva.

"Enggak dulu yaa, udah mau magrib" ucap Rijal.

"Em okedeh, hati hati dijalan, jangan lupa jaga yang ada di hati haha" ucap Eva becanda.

Tadi sebelum benar benar sampai dirumahnya, Rijal sempat mengutarakan isi hatinya kalau dari pertama melihat Eva ia sudah jatuh hati, dan ternyata begitu pula dengan Eva, dan Eva membalas perasaan Rijal padanya.

"Asyiapppp pasti" ucap Rijal membalas, tak lupa ia mencium kening Eva, yang pasti membuatnya salah tingkah.

Setelah itu Rijal pun menjalankan Motornya hingga tak terlihat, dan Eva pun masuk kerumah, tak lupa dengan senyuman yang mengembang di bibirnya, dan menutup pintu gerbang.

Terpopuler

Comments

Asep

Asep

kok di ulang2 y..sampe berapa bab lg..🤔🤔

2023-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!