Saya bukan pembunuh

Disaat malam terasa mencekam itu Mila pun tertunduk sepi dan sedih, meronta dalam hati meraskan kepiluan hati yang mendalam dalam kesendirian.

Tertunduk tak punya muka saat itulah yang Mila tengah rasakan.

Saat pagi harinya Mila pun berusaha untuk tetap berdiri dan memejamkan mata lalu menghela napasnya.

Mila terbangun lalu Mila pun solat setelah Mila mandi junub.

Mila solat subuh sendiri di kamar, rambutnya masih sangat basah karena Mila baru saja mandi junub lagi. Meski sudah ia lakukan tapi Mila masih merasa ingin melakukannya lagi.

Hingga saat itu Mila merasa benar-benar sendiri, suami yang paling dicinta entah kemana. Dirinya pergi seolah tak peduli pada Mila yang tengah merasakan hal terburuk dalam hidup.

Mila pun meluapkan semua kepedihan hati yang teramat dalam didalam doa dan solatnya berharap semua yang kini dipundaknya yaitu beban begitu berat mila mampu kuat untuk menjalaninya.

Hingga pagi itu, Reza masih terdiam tak mau melihat sama sekali wanita yang baru satu hari menjadi istrinya.

Mila pun memandang Reza lekat tapi tak sedikit pun Reza mau melihat Mila.

Jijik...!!!

Mungkin itu yang kini tengah Reza rasakan.

"A Reza" ucap Mila yang berusaha mendekati Reza yang sedang mengambil pakaian dilemari, Mila pun memegang pundak Reza. Tapi Reza seolah tak mau disentuh, dan membuang tangan Mila saat itu.

"A Reza kenapa seperti ini" ucap Mila yang terlihat pucat dan menjatuhkan air matanya kembali.

Seketika Reza pun memandang Mila dengan tatapan putus asa, namun begitu menusuk.

"Kenapa katamu, Mila!!!! Kenapa? aku kenapa!! Hancur hati ku Mila, saat aku tahu kamu mengalami ini semua, hancur hati ku Mila!!! Dari awal kita bertemu sampai pacaran aku selalu menjaga mu, kesucian cinta kita kehormatan mu sebagai wanita!!!! Ini yang aku dapatkan saat kita menikah, ini!!!"jelas Reza kesal bercampur sedih.

"Ini bukan keinginan aku A, mana ada wanita yang mengingkan hal ini terjadi mana ada! Jika diri mu saja sakit apa lagi aku A" jelas Mila merasakan pedih

"Kalau begitu biarkan aku sendiri, jangan ganggu aku!!! Aku hanya ingin tenangkan diri ku"

"Sampai kapan?"

"Entahlah, mungkin seumur hidupku" Reza pun pergi lagi dari kamar.

Mila pun menyapu air matanya saat itu, merapihkan kamar yang berantakan itu. Tak berbuat banyak hanya dapat melamun saat melakukannya.

Mila pun turun ke bawah dan ke meja makan, Mila tetap berusaha berjalan memijak kaki saat ini.

Meski Mila masih merasakan perih nya pada organ wanitanya karena perlakuan pria yang tak bertanggung jawab itu.

Di meja makan terlihat umi Saidah dan abi Husein yang duduk dimeja makan. Mereka berdua tampak tak memandang mila sama sekali saat itu, Mila pun tak bisa menjelaskan apapun selain tertunduk.

"Apa yang terjadi semalam Mila" tanya umi Saidah.

Mila tak menjawab.

"Apa benar kamu melakukan hubungan dengan pria itu" tanya umi Saidah dengan tatapan kecewa.

"Bagaimana bisa itu terjadi Mila" tanya umi Saidah.

"Semua terjadi begitu cepat Mila tidak tahu tentang semua ini, Mila sungguh tak tahu. Lampu gelap dan itu, hiks hiks hiks" Mila pun kembali menangis.

Seketika Mila pun tampak menekuk lututnya kelantai dan memeluk kaki dari umi Saidah sambil menangis.

"Maaf umi, maaf umi. Ini bukan keinginan Mila, bukanlah keinginan Mila" ucap Mila menangis.

"Sudah cukup Mila, sudah cukup" kata Abi Husein.

Umi Saidah terlihat cuek dan menarik kakinya yang dipeluk oleh Mila.

"Umi kecewa, begitu pula dengan reza. Mana ada pria yang mau menerima ini" kata umi pergi dari meja makan.

Mila tertunduk dengan air matanya.

Mila tak beranjak dari lantai saat itu. Mila terdiam merutuki diri sendiri.

Lalu terlihat Abi Husein yang menjelaskan tentang kondisi Bagas yang sudah dibawa kerumah sakit.

"Bagaimana cerita sebenarnya" tanya Abi Husein

"Semua terjadi begitu cepat" kata Mila.

"Lalu, siapa yang menusuk pria dikamar itu?" Tanya Abi Husein.

"A-aku yang menusuknya" ucap Mila terbata.

"Saat ini kondisinya koma"

deg .

Mila pun kaget saat mendengar itu.

"pria itu kehilangan banyak darah. Saat ini pria itu masih dirumah sakit dan tak berdaya" kata abi Husein.

Mila pun menghela napasnya.

"Saya akan melihatnya" ucap Mila menangis. Mila terpaksa untuk melihatnya ,karena semua itu terjadi karena Mila yang sudah menusuk pria yang sudah jahat padanya.

Mila pun memberanikan diri untuk melihat Bagas dirumah sakit, Mila teringat sekali bagaimana dirinya menusuk Bagas hingga Bagas tersungkur.

Meski Bagas salah dalam keadaan Mila, namun Mila pun sangat merasa ingin tahu keadaan Bagas saat ini. Karena diri Mila menusuk Bagas hingga membuat Bagas berada dirumah sakit.

Mila pun pergi dengan taksi melihat pria yang sudah ia tusuk itu. Berbekal alamat rumah sakit dan nomer kamar yang Abi Husein berikan.

Mila berjalan dengan tatapan kosong, Mila masih punya hati untuk tahu keadaan pria itu.

Sesampainya disana Mila dihadapkan pada hal paling sulit dalam hidupnya dimana Mila melihat pria itu terbaring diatas kasur dan terbaring koma.

Mila tak menyangka dirinya seperti si buah simalakama begini salah dan begitu pun juga salah.

Mila tak menyangka semua ini akan terjadi

Hingga tanpa disadari Mila bertemu lagi dengan kedua manusia yang pernah menuduh Mila sebagai pembunuh.

"Jadi kamu yang sudah menusuk anak saya!!" kata wanita itu kasar.

Mila pun membulat mata kaget.

"Katakan kamu yang menusuknya" tanya Alina sarkas.

Mila terdiam seribu bahasa dengan tatapan tak percaya.

Abi Husein dan umi Saidah pun tampak menyusul Mila ketika itu, dan melihat Mila yang dituduh dalam hal ini.

"Jadi kamu wanita yang sudah menusuk putra saya!!!" Jelas wanita itu.

Mila pun terdiam..

tiba-tiba..

Plaaakkkk....

Dengan kasar ia menampar Mila hingga wajah Mila terlempar ke samping

"Kamu lagi!!!!" Tatap Alina dengan tajam saat melihat Mila.

Seketika...

Ingatan Mila pun kembali pada masa lalunya yang pernah dikatakan pembunuh sahabatnya.

Jadi siapa sebenernya Bagas itu, apakah dia saudara dari Karin batin Mila.

"Sudah cukup kamu membunuh putri saya dan sekarang dia sudah membunuh putra saya" Jelas Adnan marah.

"Jangan menuduh sembarang soal menantu saya!!!" kata Abi Husein tak terima

"Asal bapak tahu, menantu bapak adalah seorang pembunuh dia yang sudah membunuh putri saya yang bernama Karin dan kini Bagas dia bunuh juga!!!!!" Jelas Adnan kesal sambil menunjuk jari ke Mila.

Mila pun menggelengkan kepala tak percaya dirinya kembali dikatakan pembunuh oleh dua orang itu lagi.

"Tidak saya bukan pembunuh!!!! saya bukan pembunuh!!! saya bukan pembunuh!!! hiks hiks hiks" Mila pun kembali menangis dengan air mata yang mengalir di pipi dan menutup kedua tangannya ditelinga, Mila sedih dengan ucapan mereka yang mengatakan Mila pembunuh.

Episodes
1 Aku tidak ingin diganggu
2 Menghadiri acara Gathering
3 Pulang bareng
4 Mengbrol santai
5 Kisah masa lalu
6 Janji
7 Kecelakaan
8 Perhatian khusus
9 Posesif
10 Hidup mu ditangan ku
11 Baiklah
12 Pilihan Reza
13 Dibawa kerumah
14 Menyembunyikan perasaan
15 Mas Bagas aku akan ganti semua
16 Tunggu saja
17 menjelang hari H
18 Malam mencekam
19 Air mata Mila
20 Saya bukan pembunuh
21 Kenapa tak bilang dari awal
22 Sikap dingin mu
23 Jalan damai
24 Hanya pembanding
25 Ingin belajar masak
26 Ke kantor Reza
27 Tidur dia?
28 Tak seindah pelangi setelah hujan
29 Jangan Ge'er
30 Rasa kecewa dan bahagia
31 Kepergian Reza
32 Pertemuan
33 Mila pulang dengan siapa?
34 Membelikan sebuah hadiah
35 Jadi Aa menyalahkan Mila
36 Pertemuan Raka
37 hadiah dari Kakak ipar
38 Hadiah yang tak berarti
39 Pulang
40 Mandi
41 Berangkat
42 Teramat perih
43 Trauma
44 Gagal
45 Bunga
46 Menunggu Reza pulang
47 Kenyataan pahit
48 Kata cerai
49 Di ceraikan
50 Kedatangan Umi
51 Masih kah bisa rujuk
52 Ciuman dari Reza
53 Masih ciuman dari Reza.
54 Pertemuan diantara dua kubu
55 Buat mas Bagas saja
56 Bapak tahu
57 Aa janji
58 Ku harap dengan cinta
59 Lelah dan sedih
60 Entah kemana
61 Kehilangan
62 Rumah sakit
63 Untuk apa aku mengatakannya
64 Kamu harus tanggung jawab
65 Pulang
66 Tak bisa di ukur dengan uang
67 Bapak tahu darimana?
68 Mengapa harus ini yang terjadi
69 Jadilah laki-laki
70 Peristirahatan terakhir bapak
71 Aku pegang ucapan mu
72 Andaikan saja
73 Aku calon suaminya
74 Debaran
75 Anak kita
76 Ada sesuatu yang hilang
77 Aku mencintai mu
78 Tertunduk menyesal
79 Campur aduk terasa
80 Tinggalkan Bagas
81 Jangan pergi
82 Perempuan sial
83 Hari pernikahan
84 Pernikahan part 2
85 Pengantin baru
86 Masih pengantin baru
87 Ucapan menyakitkan Bagas
88 Aku takut mas
89 Bertemu Reza
90 Tak semudah itu
91 Alina
92 Selidiki
93 Tenanglah ini tidak akan lama
94 Kepergian Bagas ke luar negeri
95 Makanan mewah
96 Istana mertua
97 Tenanglah
98 Aku tidak mau pulang
99 Apa?
100 Melahirkan (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Aku tidak ingin diganggu
2
Menghadiri acara Gathering
3
Pulang bareng
4
Mengbrol santai
5
Kisah masa lalu
6
Janji
7
Kecelakaan
8
Perhatian khusus
9
Posesif
10
Hidup mu ditangan ku
11
Baiklah
12
Pilihan Reza
13
Dibawa kerumah
14
Menyembunyikan perasaan
15
Mas Bagas aku akan ganti semua
16
Tunggu saja
17
menjelang hari H
18
Malam mencekam
19
Air mata Mila
20
Saya bukan pembunuh
21
Kenapa tak bilang dari awal
22
Sikap dingin mu
23
Jalan damai
24
Hanya pembanding
25
Ingin belajar masak
26
Ke kantor Reza
27
Tidur dia?
28
Tak seindah pelangi setelah hujan
29
Jangan Ge'er
30
Rasa kecewa dan bahagia
31
Kepergian Reza
32
Pertemuan
33
Mila pulang dengan siapa?
34
Membelikan sebuah hadiah
35
Jadi Aa menyalahkan Mila
36
Pertemuan Raka
37
hadiah dari Kakak ipar
38
Hadiah yang tak berarti
39
Pulang
40
Mandi
41
Berangkat
42
Teramat perih
43
Trauma
44
Gagal
45
Bunga
46
Menunggu Reza pulang
47
Kenyataan pahit
48
Kata cerai
49
Di ceraikan
50
Kedatangan Umi
51
Masih kah bisa rujuk
52
Ciuman dari Reza
53
Masih ciuman dari Reza.
54
Pertemuan diantara dua kubu
55
Buat mas Bagas saja
56
Bapak tahu
57
Aa janji
58
Ku harap dengan cinta
59
Lelah dan sedih
60
Entah kemana
61
Kehilangan
62
Rumah sakit
63
Untuk apa aku mengatakannya
64
Kamu harus tanggung jawab
65
Pulang
66
Tak bisa di ukur dengan uang
67
Bapak tahu darimana?
68
Mengapa harus ini yang terjadi
69
Jadilah laki-laki
70
Peristirahatan terakhir bapak
71
Aku pegang ucapan mu
72
Andaikan saja
73
Aku calon suaminya
74
Debaran
75
Anak kita
76
Ada sesuatu yang hilang
77
Aku mencintai mu
78
Tertunduk menyesal
79
Campur aduk terasa
80
Tinggalkan Bagas
81
Jangan pergi
82
Perempuan sial
83
Hari pernikahan
84
Pernikahan part 2
85
Pengantin baru
86
Masih pengantin baru
87
Ucapan menyakitkan Bagas
88
Aku takut mas
89
Bertemu Reza
90
Tak semudah itu
91
Alina
92
Selidiki
93
Tenanglah ini tidak akan lama
94
Kepergian Bagas ke luar negeri
95
Makanan mewah
96
Istana mertua
97
Tenanglah
98
Aku tidak mau pulang
99
Apa?
100
Melahirkan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!