menjelang hari H

Hingga sampailah saat dimana Reza telah siap melamar sang pujian hati yaitu Mila Safira sebagai istrinya.

Saat ini mungkin umi Saidah masih belum bisa terima atas keputusan sang putra, tapi Reza tetap pada keputusannya untuk menikahi Mila. Tak peduli apapun konsekuensi yang harus Reza tanggung meski harus kawin lari Reza seolah berani.

Ya Reza tampaknya sudah sangat yakin denhan keputusannya tak bisa di ganggu gugat.

umi Saidah yang hanya punya anak semata wayang itu seolah seperti harus mengalah pada apa yang menjadi keputusan sang putra yaitu Reza Husein yang pada pendiriannya.

Mila pun akhirnya menerima sebuah lamaran itu dengan senang hati. Malam dimana Mila dilamar oleh sang pujaan hati.

Mila yang memang ingin segera menikah itu sangat senang karena pasalnya memang ini yang menjadi keinginannya yaitu menikah muda.

Menata hidup dengan usia apa yang ia inginkan dan pastinya Mila ingin sekali segara mempunyai anak setelah menikah nanti karena ia ingin menjadi wanita yang sebenarnya dengan menjadi seorang ibu.

Dalam hidup Mila, Mila memang punya rancangan hidupnya sendiri. Menikah diusia muda seperti target dalam hidupnya yang harus ia jalani, karena Mila berfikir dirinya akan lebih sempurna setelah menikah nanti. Karena dengan menikah, Mila bisa hidup bersama sang kekasih, memiliki anak dan memiliki sumber kekuatan dalam menjalani hari.

Jadi menikah di usia muda selain target Mila pun jauh lebih bebas dengan kehidupan percintaannya, dan dapat melakukan hal lebih karena kalau sudah halal sudah bebas untuk melakukan hal yang paling Mila inginkan yaitu bercinta. Jujur saja Mila sebagai wanita pun punya hasrat juga, hanya saja Mila menahan dan memunafikan demi menjaga diri hal yang buruk terjadi.

Hingga saat beberapa hari yang akan datang Mila akan menikah, Mila pun membicarakan soal persiapan pernikahannya nanti. Reza membawa Mila ke mall untuk membeli beberapa hal yang dibutuhkan saat seserahan.

"Oia ya Mila" kata Reza.

"Kenapa a?"

"Kamu mau barang apa untuk pernikahan mu?" Tanya Reza.

"Aku gak mau apa-apa" jelas Mila.

"Loh kok gitu"

"Aku cuma mau aa" ungkap mila yang terlihat senyum manja pada Reza.

"Hem kebanyakan itu yang gombal laki-laki loh Mila. Tapi ini kok perempuan ya" kata Reza.

"Ya gak apa-apa A, agresif dikit jadi perempuan gak apa-apa kan" kata Mila yang sambil melihat ke arah Reza.

"Gak usah agresif dikit banyak juga gak apa-apa kok Mila"

"Ah itu mah nanti aja. Kalau agresif sekarang aa pengen sekarang lagi"

"Pengen apa dulu nih" sahut Reza sambil tersenyum.

"Ya pengen itu lah a, apa lagi" kata Mila.

"Yaudah pas malam itu, pakai semua yang serba putih ya"

"Kenapa putih a"

"Biar bisa ditrawang dari luar"

"Ah AA otaknya tarveling kan jadinya" ungkap Mila.

"Makanya jangan mancing Mila" ungkap reza yang menatap Mila berikut dengan asset miliknya yang masih dijaga baik oleh Mila.

"Heeem Mila gemes banget sih" kata Reza yang melihat Mila dari dekat tapi menahannya.

"Yaudah lanjut atuh a beli barangnya"

"Iya nih juga kita lanjut"

"Oke a"

"Pilih aja yang Mila mau jangan malu ya sayang" kata Reza memanjakan Mila.

"Iya siap AA yang paling tampan dan baik hati" kata mila.

Lalu Reza tampak memegang tangan Mila dan menggenggam nya dengan kuat dan lalu menciumnya dengan penuh kasih dan sayang.

"Mila" kata Reza.

"Ya a" jawab Mila.

"Kamu dan aku harus janji" kata Reza.

"Janji apa A?"

"Apapun masalah yang kita hadapi yang kita jalani yakin lah kita harus saling melengkapi dan bersama tidak boleh ada takdir yang memisahkan diri kita Mil" jelas Reza.

"Iya A, Mila juga udah mentok cintanya sama Aa gak lain. Mila akan berusaha untuk tetap menjaga keutuhan cinta kita berdua a" kata Mila penuh keyakinan.

Ya saat itu Mila memang sudah yakin dengan sang pujaan hati yaitu Reza.

Dan saat pernikahan nanti Mila pun tampak tak meminta pernikahan mewah cukup sederhana di hadiri keluarga saja sementara untuk mas kawin, Mila dan Reza sepakat uang senilai 990.000 sesuai tanggal mereka pertama kali bertemu. Tanggal sembilan dan bulan sembilan mereka dipertemukan dalam keadaan tak sengaja saat itu di tempat wisata.

Reza dan Mila tak sengaja dipertemukan saat itu ditempat wisata, kalau Mila karena ada acara bersama teman kuliah. Sedangkan Reza dari kantornya saat itu. Mereka pun tak sengaja bertemu saat kejadian yang lucu yaitu Mila salah orang menarik tangan pria yang ia kira adalah temannya karena memakai jaket yang sama. Tapi saat setelah itu Mila baru menyadari daritadi yang bersamanya itu adalah orang lain. Mila pun hanya tertawa dalam hati dan meminta maaf hingga akhirnya bertukar nomer telepon dan saling kenal saat itu.

Mila pun dari awal pertemuan senang karena Reza adalah pria yang baik. Begitu pula dengan Reza yang melihat Mila sekilas seperti anak kekinian dan gaul. Tapi Mila baik dan tidak mengikuti pergaulan yang buruk dan yang paling Reza suka adalah Mila tak mudah untuk dibujuk rayu oleh pria manapun. Meski dalam konteks Mila yang hidup dengan kehidupan yang sulit Mila masih bekerja untuk membanting tulang bekerja dan tak mengikuti jalur yang tak seharusnya.

Dari itu saat Mila bilang dirinya menjadi penyanyi Mila hampir tak percaya tapi Reza yakin Mila bisa profesional.

Episodes
1 Aku tidak ingin diganggu
2 Menghadiri acara Gathering
3 Pulang bareng
4 Mengbrol santai
5 Kisah masa lalu
6 Janji
7 Kecelakaan
8 Perhatian khusus
9 Posesif
10 Hidup mu ditangan ku
11 Baiklah
12 Pilihan Reza
13 Dibawa kerumah
14 Menyembunyikan perasaan
15 Mas Bagas aku akan ganti semua
16 Tunggu saja
17 menjelang hari H
18 Malam mencekam
19 Air mata Mila
20 Saya bukan pembunuh
21 Kenapa tak bilang dari awal
22 Sikap dingin mu
23 Jalan damai
24 Hanya pembanding
25 Ingin belajar masak
26 Ke kantor Reza
27 Tidur dia?
28 Tak seindah pelangi setelah hujan
29 Jangan Ge'er
30 Rasa kecewa dan bahagia
31 Kepergian Reza
32 Pertemuan
33 Mila pulang dengan siapa?
34 Membelikan sebuah hadiah
35 Jadi Aa menyalahkan Mila
36 Pertemuan Raka
37 hadiah dari Kakak ipar
38 Hadiah yang tak berarti
39 Pulang
40 Mandi
41 Berangkat
42 Teramat perih
43 Trauma
44 Gagal
45 Bunga
46 Menunggu Reza pulang
47 Kenyataan pahit
48 Kata cerai
49 Di ceraikan
50 Kedatangan Umi
51 Masih kah bisa rujuk
52 Ciuman dari Reza
53 Masih ciuman dari Reza.
54 Pertemuan diantara dua kubu
55 Buat mas Bagas saja
56 Bapak tahu
57 Aa janji
58 Ku harap dengan cinta
59 Lelah dan sedih
60 Entah kemana
61 Kehilangan
62 Rumah sakit
63 Untuk apa aku mengatakannya
64 Kamu harus tanggung jawab
65 Pulang
66 Tak bisa di ukur dengan uang
67 Bapak tahu darimana?
68 Mengapa harus ini yang terjadi
69 Jadilah laki-laki
70 Peristirahatan terakhir bapak
71 Aku pegang ucapan mu
72 Andaikan saja
73 Aku calon suaminya
74 Debaran
75 Anak kita
76 Ada sesuatu yang hilang
77 Aku mencintai mu
78 Tertunduk menyesal
79 Campur aduk terasa
80 Tinggalkan Bagas
81 Jangan pergi
82 Perempuan sial
83 Hari pernikahan
84 Pernikahan part 2
85 Pengantin baru
86 Masih pengantin baru
87 Ucapan menyakitkan Bagas
88 Aku takut mas
89 Bertemu Reza
90 Tak semudah itu
91 Alina
92 Selidiki
93 Tenanglah ini tidak akan lama
94 Kepergian Bagas ke luar negeri
95 Makanan mewah
96 Istana mertua
97 Tenanglah
98 Aku tidak mau pulang
99 Apa?
100 Melahirkan (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Aku tidak ingin diganggu
2
Menghadiri acara Gathering
3
Pulang bareng
4
Mengbrol santai
5
Kisah masa lalu
6
Janji
7
Kecelakaan
8
Perhatian khusus
9
Posesif
10
Hidup mu ditangan ku
11
Baiklah
12
Pilihan Reza
13
Dibawa kerumah
14
Menyembunyikan perasaan
15
Mas Bagas aku akan ganti semua
16
Tunggu saja
17
menjelang hari H
18
Malam mencekam
19
Air mata Mila
20
Saya bukan pembunuh
21
Kenapa tak bilang dari awal
22
Sikap dingin mu
23
Jalan damai
24
Hanya pembanding
25
Ingin belajar masak
26
Ke kantor Reza
27
Tidur dia?
28
Tak seindah pelangi setelah hujan
29
Jangan Ge'er
30
Rasa kecewa dan bahagia
31
Kepergian Reza
32
Pertemuan
33
Mila pulang dengan siapa?
34
Membelikan sebuah hadiah
35
Jadi Aa menyalahkan Mila
36
Pertemuan Raka
37
hadiah dari Kakak ipar
38
Hadiah yang tak berarti
39
Pulang
40
Mandi
41
Berangkat
42
Teramat perih
43
Trauma
44
Gagal
45
Bunga
46
Menunggu Reza pulang
47
Kenyataan pahit
48
Kata cerai
49
Di ceraikan
50
Kedatangan Umi
51
Masih kah bisa rujuk
52
Ciuman dari Reza
53
Masih ciuman dari Reza.
54
Pertemuan diantara dua kubu
55
Buat mas Bagas saja
56
Bapak tahu
57
Aa janji
58
Ku harap dengan cinta
59
Lelah dan sedih
60
Entah kemana
61
Kehilangan
62
Rumah sakit
63
Untuk apa aku mengatakannya
64
Kamu harus tanggung jawab
65
Pulang
66
Tak bisa di ukur dengan uang
67
Bapak tahu darimana?
68
Mengapa harus ini yang terjadi
69
Jadilah laki-laki
70
Peristirahatan terakhir bapak
71
Aku pegang ucapan mu
72
Andaikan saja
73
Aku calon suaminya
74
Debaran
75
Anak kita
76
Ada sesuatu yang hilang
77
Aku mencintai mu
78
Tertunduk menyesal
79
Campur aduk terasa
80
Tinggalkan Bagas
81
Jangan pergi
82
Perempuan sial
83
Hari pernikahan
84
Pernikahan part 2
85
Pengantin baru
86
Masih pengantin baru
87
Ucapan menyakitkan Bagas
88
Aku takut mas
89
Bertemu Reza
90
Tak semudah itu
91
Alina
92
Selidiki
93
Tenanglah ini tidak akan lama
94
Kepergian Bagas ke luar negeri
95
Makanan mewah
96
Istana mertua
97
Tenanglah
98
Aku tidak mau pulang
99
Apa?
100
Melahirkan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!