Tunggu saja

Setelah kejadian itu Mila hanya berusaha menenangkan dirinya. Mila ingin sekali mengambil jalan tengah berdamai dengan Bagas, tak mau jika dirinya dihantui oleh kehadiran Bagas yang membuat Mila tak tenang.

Mila pun menghubungi Reza sang kekasih dan mengatakan semua yang menimpa dirinya saat Bagas masih saja mengejar Mila hanya karena hutang Budi itu. Sontak apa yang Mila katakan membuat Reza tak senang dan pada akhirnya memutuskan ingin menemui Bagas di suatu tempat.

Reza tak jadi masalah jika membayar semua kebaikan diri Bagas yang sudah ia berikan pada Mila.

Tapi sayang Bagas tak merespon, Reza yang meminta dirinya untuk menemui disuatu tempat tak merespon sama sekali nomer Reza.

Reza pun meminta nomer rekening Bagas agar dirinya dapat mentransfer sejumlah untuk mengganti semua. Tapi bukan nomer rekening yang dapat ia berikan justru nomer Reza di blokir begitu saja oleh Bagas.

Bagas tak meminta uang pada Mila hanya satu yang Bagas pinta, hubungan Mila dan Reza berkahir itu saja.

Sampai pada akhirnya keesokan harinya, Bagas pun memutuskan untuk pulang kerumah orangtuanya, ya orangtuanya pindah dari Jakarta ke Surabaya karena ada bisnis yang memang harus di selesaikan.

Hubungan Bagas dan orangtuanya memang kurang baik, karena selama ini Bagas tak mau meneruskan bisnis papanya dibidang peternakan, Bagas lebih memilih dibidang lain dan akhirnya usaha Bagas berhasil bersama teman seperjuangannya.

Dan setelah hampir 5 tahun Bagas tak datang menemui orang tuanya kini Bagas berani untuk datang. Karena Bagas saat itu sempat kabur dari rumah hanya karena tidak sejalan pemikiran dengan papa dan mamanya.

Usaha peternakan papa dan mama Bagas pun memang cukup maju dibidang pertenakan sapi, banyak sapi yang berkualitas yang dijual oleh papa dan mama Bagas hanya saja Bagas merasa dirinya tak tertarik pada hal itu. Menurutnya itu bukan passionnya dalam mengembangkan semuanya, Bagas dari awal memang suka dengan otomotif. Jadi Bagas melebarkan sayap bersama temannya.

Hingga kini Bagas kembali untuk menemui kedua orangtuanya. Bagas baru berani kembali karena Bagas berfikir dirinya sudah sukses dan saatnya kembali.

Dengan senyuman Bagas sampai didepan pintu rumahnya disambut baik oleh papa dan mamanya. Bagas yang sudah terlihat seperti bos itu pun membuat papa dan mamanya berbangga hati yang tadinya berfikir bahwa Bagas takan sukses dengan bisnis yang ia ambil. Namun salah ternyata Bagas bisa mandiri dan membuktikan semuanya.

Orangtua Bagas pun memeluk erat sang putra dengan senyumannya.

"Ternyata papa dan mama salah nak, kamu sukses sekarang. Masuklah kami merindukan kamu, saat kamu memilih sekolah diluar negri, dan tak mau meneruskan bisnis papa pikir kamu takan pulang" ucap Adnan kepada Bagas.

"Ah papa jangan seperti itu, semua manusia punya proses kehidupan masing-masing" jelas Bagas.

"Lalu mana calon mu Bagas" ucap Alina yang memegang pundak Bagas lalu memegang tangan putranya dan membawanya masuk kedalam rumah.

"Belum ada ma" jelas Bagas.

"Belum ada apa karena terlalu banyak"

"Ya belum saatnya saja"

"Ingat ya Bagas carilah wanita kaya raya yang tahu diri tak pantas kamu menikah dengan wanita yang tidak sebanding dengan kamu" jelas Alina.

"Ma semua wanita itu sama" jelas Bagas.

Lalu Bagas pun duduk dimeja makan lalu memakan makanan sang mama yang sudah lama ia tidak nikmati.

Lalu seketika Bagas pun teringat akan kenangan tentang adiknya, saat dirinya memandang foto keluarga dirumahnya.

Karin..

Karin adalah sesosok adik dari Bagas yang sudah meninggal, saat kepergian Karin untuk selamanya Bagas tak terlalu paham karena saat itu Bagas masih sekolah diluar negri.

Mata Bagas pun melihat detail wajah Karin yang ia sayang, begitu sangat rindu dirinya pada adiknya itu.

Bagas pun tahu jika Karin telah dibunuh oleh seseorang tapi Bagas tak tahu detailnya seperti apa karena Bagas masih diluar negri dan hubungan diri Bagas pada keluarga sedang tak baik jadi Bagas belum tahu jelas.

Saat ini Bagas pun ingin menuntaskan semuanya.

"Ma" ucap Bagas.

"Ya" jawab mama yang saat itu sedang menemani Bagas makan.

"Mama bisa ceritakan bagaimana ceritanya Karin bisa meninggal"

"Dia di bunuh"

"Kalau memang dibunuh siapa orangnya yang telah membunuh?" Tanya Bagas.

"Kamu gak perlu tahu mama hingga saat ini benci pada orang itu dan tak mau menyebutnya. Jika mama teringat semakin kesal hati mama Bagas"

"Ma? Tapi Bagas harus tahu siapa orangnya" ucap Bagas.

"Baiklah jika kamu memaksa" kata mama.

Orang tua Mila pun masih menyimpan foto yang ia anggap pembunuh putrinya. Memang saat itu fotonya masih tersimpan karena saat itu Alina pernah menemukan poto putrinya bersama sang pembunuh dilaci belajar.

Lalu Alina memberikan foto itu kepada Bagas.

Bagas yang sedang makan itu pun seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Dan itu adalah hal yang paling tak terduga, karena foto yang dianggap pembunuh itu adalah Mila.

"Mila" ucap Bagas melihat foto itu.

"Kamu tahu dia siapa?" Ucap Alina pada putranya.

"Iya aku tahu"

"DIA ADALAH PEMBUNUH ADIK MU"

"Tidak mungkin setahu ku dia baik"

"Kamu!!! Bilang dia baik, itu adalah hal paling bodoh dalam hidup mu!!!! Asal kamu tahu, ya asal kamu tahu. Dia yang sudah mendorong Karin hingga jatuh dari gedung sekolah" ucap Alin dengan mata berapi-api.

"Kalau memang dia pembunuh tapi kenapa ia tidak dipenjara"

"Itu karena dia menutupi semuanya secara rapi, tidak ada bukti secara jelas saat itu. Tapi fakta mengatakan bahwa sebelum kejadian Karin dan Mila terlibat dalam perkelahian. Mila memang sengaja menutupi ini semua" ucap Alin.

"Mila pembunuhnya"

"Tapi aku tidak percaya"

"Kamu harus percaya dengan semua ini, saat kejadian sebelum Karin meninggal, Mila memang sudah mencelakai Karin adik mu!!! Dia berkelahi, dan saat Karin terjatuh hanya ada Mila dilantai tiga itu, hanya ada Mila, Bagas!!!!"

Bagas pun seketika terdiam dan tak menyangka jika wanita yang selama ini ia suka adalah seorang pembunuh dari adiknya. Mata Bagas pun kini berubah menjadi tatapan dendam yang membara dengan berita kematian adiknya. Ia tidak menyangka dirinya menolong orang yang membunuh adiknya.

Andaikan saja Bagas tahu jika Mila yang membunuh. Jangankan untuk menolong, melihat dia dalam keadaan baik sungguh Bagas tak Sudi.

Tunggu pembalasan ku Mila, kamu selain sudah mencampakkan diriku, kamu pun pembunuh adik ku. Takan bisa kubiarkan ini!!!! Batin Bagas kesal.

Episodes
1 Aku tidak ingin diganggu
2 Menghadiri acara Gathering
3 Pulang bareng
4 Mengbrol santai
5 Kisah masa lalu
6 Janji
7 Kecelakaan
8 Perhatian khusus
9 Posesif
10 Hidup mu ditangan ku
11 Baiklah
12 Pilihan Reza
13 Dibawa kerumah
14 Menyembunyikan perasaan
15 Mas Bagas aku akan ganti semua
16 Tunggu saja
17 menjelang hari H
18 Malam mencekam
19 Air mata Mila
20 Saya bukan pembunuh
21 Kenapa tak bilang dari awal
22 Sikap dingin mu
23 Jalan damai
24 Hanya pembanding
25 Ingin belajar masak
26 Ke kantor Reza
27 Tidur dia?
28 Tak seindah pelangi setelah hujan
29 Jangan Ge'er
30 Rasa kecewa dan bahagia
31 Kepergian Reza
32 Pertemuan
33 Mila pulang dengan siapa?
34 Membelikan sebuah hadiah
35 Jadi Aa menyalahkan Mila
36 Pertemuan Raka
37 hadiah dari Kakak ipar
38 Hadiah yang tak berarti
39 Pulang
40 Mandi
41 Berangkat
42 Teramat perih
43 Trauma
44 Gagal
45 Bunga
46 Menunggu Reza pulang
47 Kenyataan pahit
48 Kata cerai
49 Di ceraikan
50 Kedatangan Umi
51 Masih kah bisa rujuk
52 Ciuman dari Reza
53 Masih ciuman dari Reza.
54 Pertemuan diantara dua kubu
55 Buat mas Bagas saja
56 Bapak tahu
57 Aa janji
58 Ku harap dengan cinta
59 Lelah dan sedih
60 Entah kemana
61 Kehilangan
62 Rumah sakit
63 Untuk apa aku mengatakannya
64 Kamu harus tanggung jawab
65 Pulang
66 Tak bisa di ukur dengan uang
67 Bapak tahu darimana?
68 Mengapa harus ini yang terjadi
69 Jadilah laki-laki
70 Peristirahatan terakhir bapak
71 Aku pegang ucapan mu
72 Andaikan saja
73 Aku calon suaminya
74 Debaran
75 Anak kita
76 Ada sesuatu yang hilang
77 Aku mencintai mu
78 Tertunduk menyesal
79 Campur aduk terasa
80 Tinggalkan Bagas
81 Jangan pergi
82 Perempuan sial
83 Hari pernikahan
84 Pernikahan part 2
85 Pengantin baru
86 Masih pengantin baru
87 Ucapan menyakitkan Bagas
88 Aku takut mas
89 Bertemu Reza
90 Tak semudah itu
91 Alina
92 Selidiki
93 Tenanglah ini tidak akan lama
94 Kepergian Bagas ke luar negeri
95 Makanan mewah
96 Istana mertua
97 Tenanglah
98 Aku tidak mau pulang
99 Apa?
100 Melahirkan (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Aku tidak ingin diganggu
2
Menghadiri acara Gathering
3
Pulang bareng
4
Mengbrol santai
5
Kisah masa lalu
6
Janji
7
Kecelakaan
8
Perhatian khusus
9
Posesif
10
Hidup mu ditangan ku
11
Baiklah
12
Pilihan Reza
13
Dibawa kerumah
14
Menyembunyikan perasaan
15
Mas Bagas aku akan ganti semua
16
Tunggu saja
17
menjelang hari H
18
Malam mencekam
19
Air mata Mila
20
Saya bukan pembunuh
21
Kenapa tak bilang dari awal
22
Sikap dingin mu
23
Jalan damai
24
Hanya pembanding
25
Ingin belajar masak
26
Ke kantor Reza
27
Tidur dia?
28
Tak seindah pelangi setelah hujan
29
Jangan Ge'er
30
Rasa kecewa dan bahagia
31
Kepergian Reza
32
Pertemuan
33
Mila pulang dengan siapa?
34
Membelikan sebuah hadiah
35
Jadi Aa menyalahkan Mila
36
Pertemuan Raka
37
hadiah dari Kakak ipar
38
Hadiah yang tak berarti
39
Pulang
40
Mandi
41
Berangkat
42
Teramat perih
43
Trauma
44
Gagal
45
Bunga
46
Menunggu Reza pulang
47
Kenyataan pahit
48
Kata cerai
49
Di ceraikan
50
Kedatangan Umi
51
Masih kah bisa rujuk
52
Ciuman dari Reza
53
Masih ciuman dari Reza.
54
Pertemuan diantara dua kubu
55
Buat mas Bagas saja
56
Bapak tahu
57
Aa janji
58
Ku harap dengan cinta
59
Lelah dan sedih
60
Entah kemana
61
Kehilangan
62
Rumah sakit
63
Untuk apa aku mengatakannya
64
Kamu harus tanggung jawab
65
Pulang
66
Tak bisa di ukur dengan uang
67
Bapak tahu darimana?
68
Mengapa harus ini yang terjadi
69
Jadilah laki-laki
70
Peristirahatan terakhir bapak
71
Aku pegang ucapan mu
72
Andaikan saja
73
Aku calon suaminya
74
Debaran
75
Anak kita
76
Ada sesuatu yang hilang
77
Aku mencintai mu
78
Tertunduk menyesal
79
Campur aduk terasa
80
Tinggalkan Bagas
81
Jangan pergi
82
Perempuan sial
83
Hari pernikahan
84
Pernikahan part 2
85
Pengantin baru
86
Masih pengantin baru
87
Ucapan menyakitkan Bagas
88
Aku takut mas
89
Bertemu Reza
90
Tak semudah itu
91
Alina
92
Selidiki
93
Tenanglah ini tidak akan lama
94
Kepergian Bagas ke luar negeri
95
Makanan mewah
96
Istana mertua
97
Tenanglah
98
Aku tidak mau pulang
99
Apa?
100
Melahirkan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!