Posesif

Seketika saat Mila menyadari bahwa dirinya dalam keadaan yang tak berdaya, membuat diri Bagas seolah iba melihat Mila yang sedih.

Kesedihan Mila adalah disaat dirinya tak mampu mengejar mimpi lagi untuk kuliah dan mencari uang untuk kebutuhan hidupnya.

Jujur saja, uang hasil manggung biasanya Mila gunakan untuk bayar kuliah dan bayar kontrakan rumah. Sedangkan uang dari bapak itu cukup untuk makan.

Namun..

Untuk kebutuhan manggung seperti make up, baju dan pernak pernik itu dibantu kang Agus. Jadi Mila tetap tampil prima meski mungkin dalam hal ini Mila tak punya uang untuk penunjang penampilan diatas panggung.

Jadi dalam hal kebutuhan hidup Mila seperti sulit untuk menerima kenyataan bahwa dirinya tidak baik-baik saja, bagaiman dia menutupi kehidupannya jika dirinya sakit.

Meski Mila mungkin tahu, Reza punya uang tapi Mila tak mau mengemis uang pada Reza.

Namun ada ucapan Bagas yang membuat Mila kaget.

" Kamu tenang saja soal itu aku akan bantu kamu untuk biayai kuliah kamu" kata Bagas secara tiba-tiba.

Sontak Mila menolak dengan cepat.

"Ah jangan, jangan.. aku tidak meminta begitu aku hanya sedih. Bukan berarti minta" kata Mila menolak.

"Tidak apa-apa Mila"

"Gak mas, makasih" kekeuh Mila.

Seketika saat itu Mila pun tersadar mengapa ada Bagas dihadapannya saat ini.

"Mas Bagas kenapa bisa disini ya" ucap Mila yang merasa heran.

"Aku tak sengaja mengikuti kamu, ya aku yang membawa mu sampai kesini. Bahkan aku membantu kamu sampai ke rumah sakit" jelas Bagas.

"Terimakasih mas" kata Mila.

"Iya kamu harus tahu, kalau bukan karena aku kamu gak mungkin selamat Mila!!!. Bahkan saat ini, saat ini darah yang ada tubuh mu itu darah aku Mil" ucap Bagas yang tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat Mila terperangah.

"Oh jadi golongan darah kita sama mas" Ucap Mila.

"Iya" jelas Bagas.

Lalu tak lama seseorang dari pekerjaan rumah sakit itu pun membawa makanan untuk Mila, Bagas pun langsung mengambil makanan itu dan bersiap untuk menyuapi Mila.

Bagas sadar Mila yang sedang sakit butuh perhatian khusus saat itu.

"Makanlah ini Mila, aku suapi ya" kata Bagas dengan cepat mengambil sendok dan ingin menyuapi Mila.

Mila pun duduk perlahan dan menatap Bagas dengan tatapan bingung, haruskah dirinya menerima suapan dari pria yang bukanlah siapa-siapanya itu.

Bahkan untuk detail kehidupan Bagas saja Mila tidak tahu, bagaimana bisa Mila menerima sesuatu itu. Ya, itu bentuk perhatian yang tak seharusnya Bagas berikan pada wanita yang baru saja ia kenal.

Dengan perlahan Mila pun menggelengkan kepalanya menolak suapan dari Bagas.

Mila tak siap menerima kebaikan dari pria yang baru saja ia kenal apalagi perhatian itu seperti hal yang berlebihan.

"Gak mas aku makan sendiri" kata Mila.

Bagas pun langsung tersenyum kecut dengan sebuah sindiran kepada Mila.

"Jadi ini cara mu berterima kasih pada orang yang sudah menolong mu, jadi ini!!! Padahal aku sudah memberikan semua secara tulus termasuk darah ku ini. Bahkan membayar rumah sakit yang seharusnya dibayar oleh orang menabrak mu, tapi aku yang membayarnya. Bisakah kamu menerima suapan hanya demi menghargai ku saja yang sudah baik padamu" jelas Bagas.

Seketika Mila pun membulat mata mendengar ucapan posesif yang tak seharusnya dari seorang pria yang baru saja ia kenal. Mila pun menghela napasnya pasalnya jika Mila mengatakan hal tak sukai dari pria dihadapan Mila saat ini, Mila Sade akan semakin banyak kalimat sindiran yang membuat Mila tak habis pikir.

"Baiklah aku terima" kata Mila pasrah.

Akhirnya Bagas pun tersenyum dengan ucapan Mila yang mau menerima makanan yang Bagas ingin suapi.

Bagas pun sangat perhatian pada Mila lalu meyuapi makanan demi suapan.

Bahkan mulut Mila yang terlihat ada noda makanan dengan sigap Bagas memberikan perhatian dengan membersihkannya dengan tisu.

Senyum Bagas merekah saat menatap Mila dari dekat dan semakin dalam. Bagas merasa bahagia dapat memberikan semua itu kepada Mila.

Namun Mila sebaliknya malah merasa risih dengan perhatian Bagas yang teramat berlebih.

Tak lama saat selesai makan itu, Mila pun menyadari jika handphonenya tak ada, ia harus menelpon bapak dirumah apalagi dengan kondisinya saat ini.

"Mas hp ku kemanan ya, aku baru sadar kalau gak ada" ucap Mila menengok ke kanan kiri mencari ponsel miliknya.

"Mau ngapain?" Tanya Bagas.

Tiba-tiba Bagas pun berdiri dan mengambil ponsel Mila yang ternyata berada ditangan Bagas.

"Mas berikan hp ku, aku mau telepon orang rumah mas aku ingin beri kabar kepada bapak ku mas" pinta Mila agar Bagas memeberikan handphonenya.

"Aku yang akan menghubunginya, aku yang akan mengabarinya" kata Bagas tampak enggan memberikan ponsel Mila yang masih berada ditangan dirinya.

Mila pun sulit untuk mengambil ponsel punyanya sendiri saat ditangan Bagas, karena kaki Mila yang masih sulit digerakan. Membuat Mila sulit..

"Mas bagaimana aku bisa kasih kabar" ucap Mila kesal.

"Sudah ku katakan aku yang akan hubungi bapak mu!!!!"

Lalu Bagas pun mengaktifkan ponsel milik Mila, dan langsung saat itu pula panggilan masuk dan dengan cepat Bagas bukan memberikan handphone milik Mila malah mematikan panggilan masuk itu.

"Mas siapa itu yang menelpon kenapa kamu tidak memberikannya kepada ku" kata Mila yang membulat mata dengan perlakuan Bagas yang langsung mereject panggilan masuk itu.

"Siapa mas?" Tanya Mila yang masih tak percaya.

"Sayangku, kenapa? Masalah"

"A Reza, jadi yang telepon itu a Reza. Cepat berikan handphone ku mas"

"Tidak ada, tidak ada istilahnya kamu mengubungi pria itu. Aku hanya akan menelpon bapak mu, bukan siapa pun termasuk pria yang kamu tulis dengan kata 'sayangku'!!! Tidak ada yang bisa menghubungi mu. Semua panggilan aku akan filter semua dari ku"

"Kamu!!!! Mas aku hidup untuk aku bukan dirimu. Berikan hp ku mas tak sepatutnya kamu mengatur hidup ku"

"Selama kamu hidup dari diriku, selama aku sudah mengorbankan diriku untuk mu saat itu lah kamu harus bisa sadar aku siapa dan kamu siapa?" Jelas Bagas seolah menjadi pahlawan untuk hidup Mila yang sudah ia bantu dalam kecelakaan itu.

"Oke aku berhutang Budi untuk mu, tapi tidak seperti ini mas.. tolong berikan" pinta Mila sekali lagi

"Tidak ada, tidak ada istilah seperti ini"

"Lalu atas dasar apa kamu mengatur hidup ku mas, dasar apa?" Mata Mila membulat kesal kali ini.

"Karena aku menyukai mu Mila!!!! Aku menyukai mu!!!!!" Ucap Bagas lantang.

Seketika Mila pun tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Suka?" Ucap Mila merasa heran.

"Iya bahkan lebih dari suka aku cinta"

Mila pun langsung menggeleng kepala seolah tak percaya.

Episodes
1 Aku tidak ingin diganggu
2 Menghadiri acara Gathering
3 Pulang bareng
4 Mengbrol santai
5 Kisah masa lalu
6 Janji
7 Kecelakaan
8 Perhatian khusus
9 Posesif
10 Hidup mu ditangan ku
11 Baiklah
12 Pilihan Reza
13 Dibawa kerumah
14 Menyembunyikan perasaan
15 Mas Bagas aku akan ganti semua
16 Tunggu saja
17 menjelang hari H
18 Malam mencekam
19 Air mata Mila
20 Saya bukan pembunuh
21 Kenapa tak bilang dari awal
22 Sikap dingin mu
23 Jalan damai
24 Hanya pembanding
25 Ingin belajar masak
26 Ke kantor Reza
27 Tidur dia?
28 Tak seindah pelangi setelah hujan
29 Jangan Ge'er
30 Rasa kecewa dan bahagia
31 Kepergian Reza
32 Pertemuan
33 Mila pulang dengan siapa?
34 Membelikan sebuah hadiah
35 Jadi Aa menyalahkan Mila
36 Pertemuan Raka
37 hadiah dari Kakak ipar
38 Hadiah yang tak berarti
39 Pulang
40 Mandi
41 Berangkat
42 Teramat perih
43 Trauma
44 Gagal
45 Bunga
46 Menunggu Reza pulang
47 Kenyataan pahit
48 Kata cerai
49 Di ceraikan
50 Kedatangan Umi
51 Masih kah bisa rujuk
52 Ciuman dari Reza
53 Masih ciuman dari Reza.
54 Pertemuan diantara dua kubu
55 Buat mas Bagas saja
56 Bapak tahu
57 Aa janji
58 Ku harap dengan cinta
59 Lelah dan sedih
60 Entah kemana
61 Kehilangan
62 Rumah sakit
63 Untuk apa aku mengatakannya
64 Kamu harus tanggung jawab
65 Pulang
66 Tak bisa di ukur dengan uang
67 Bapak tahu darimana?
68 Mengapa harus ini yang terjadi
69 Jadilah laki-laki
70 Peristirahatan terakhir bapak
71 Aku pegang ucapan mu
72 Andaikan saja
73 Aku calon suaminya
74 Debaran
75 Anak kita
76 Ada sesuatu yang hilang
77 Aku mencintai mu
78 Tertunduk menyesal
79 Campur aduk terasa
80 Tinggalkan Bagas
81 Jangan pergi
82 Perempuan sial
83 Hari pernikahan
84 Pernikahan part 2
85 Pengantin baru
86 Masih pengantin baru
87 Ucapan menyakitkan Bagas
88 Aku takut mas
89 Bertemu Reza
90 Tak semudah itu
91 Alina
92 Selidiki
93 Tenanglah ini tidak akan lama
94 Kepergian Bagas ke luar negeri
95 Makanan mewah
96 Istana mertua
97 Tenanglah
98 Aku tidak mau pulang
99 Apa?
100 Melahirkan (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Aku tidak ingin diganggu
2
Menghadiri acara Gathering
3
Pulang bareng
4
Mengbrol santai
5
Kisah masa lalu
6
Janji
7
Kecelakaan
8
Perhatian khusus
9
Posesif
10
Hidup mu ditangan ku
11
Baiklah
12
Pilihan Reza
13
Dibawa kerumah
14
Menyembunyikan perasaan
15
Mas Bagas aku akan ganti semua
16
Tunggu saja
17
menjelang hari H
18
Malam mencekam
19
Air mata Mila
20
Saya bukan pembunuh
21
Kenapa tak bilang dari awal
22
Sikap dingin mu
23
Jalan damai
24
Hanya pembanding
25
Ingin belajar masak
26
Ke kantor Reza
27
Tidur dia?
28
Tak seindah pelangi setelah hujan
29
Jangan Ge'er
30
Rasa kecewa dan bahagia
31
Kepergian Reza
32
Pertemuan
33
Mila pulang dengan siapa?
34
Membelikan sebuah hadiah
35
Jadi Aa menyalahkan Mila
36
Pertemuan Raka
37
hadiah dari Kakak ipar
38
Hadiah yang tak berarti
39
Pulang
40
Mandi
41
Berangkat
42
Teramat perih
43
Trauma
44
Gagal
45
Bunga
46
Menunggu Reza pulang
47
Kenyataan pahit
48
Kata cerai
49
Di ceraikan
50
Kedatangan Umi
51
Masih kah bisa rujuk
52
Ciuman dari Reza
53
Masih ciuman dari Reza.
54
Pertemuan diantara dua kubu
55
Buat mas Bagas saja
56
Bapak tahu
57
Aa janji
58
Ku harap dengan cinta
59
Lelah dan sedih
60
Entah kemana
61
Kehilangan
62
Rumah sakit
63
Untuk apa aku mengatakannya
64
Kamu harus tanggung jawab
65
Pulang
66
Tak bisa di ukur dengan uang
67
Bapak tahu darimana?
68
Mengapa harus ini yang terjadi
69
Jadilah laki-laki
70
Peristirahatan terakhir bapak
71
Aku pegang ucapan mu
72
Andaikan saja
73
Aku calon suaminya
74
Debaran
75
Anak kita
76
Ada sesuatu yang hilang
77
Aku mencintai mu
78
Tertunduk menyesal
79
Campur aduk terasa
80
Tinggalkan Bagas
81
Jangan pergi
82
Perempuan sial
83
Hari pernikahan
84
Pernikahan part 2
85
Pengantin baru
86
Masih pengantin baru
87
Ucapan menyakitkan Bagas
88
Aku takut mas
89
Bertemu Reza
90
Tak semudah itu
91
Alina
92
Selidiki
93
Tenanglah ini tidak akan lama
94
Kepergian Bagas ke luar negeri
95
Makanan mewah
96
Istana mertua
97
Tenanglah
98
Aku tidak mau pulang
99
Apa?
100
Melahirkan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!