Sampai pada akhirnya Mila hanya bisa terima dirinya harus berpisah pada pria yang sangat ia cintai dalam hidupnya yaitu Reza. Ya Reza harus bekerja ke luar kota...
Pria yang menurut Mila itu sosok yang alim dan baik, dalam diri Mila, Reza tak pernah sekalipun berbuat hal yang buruk pada diri Mila sekalipun umur pacaran Mila sudah berjalan hampir tiga tahun itu, selama pacaran Reza hanya berani memegang tangan dan mencium kening Mila tidak lebih.
Reza sellau mengatakan dirinya akan menjaga apa yang menjadi miliknya nanti yaitu sebuah kehormatan dari seorang perempuan.
Itu merupakan satu visi untuk Mila, Mila juga tak ingin memberikan kesucian yang ia punya untuk pria. Kecuali pria itu adalah suaminya nanti, kesamaan visi dan kebaikan hati dari Reza yang membuat Mila betah menjalani hubungan dengan Reza meski Mila tahu Reza tak pernah membawa dirinya ke rumahnya.
Mila juga tak mau memaksanya, cuma kali ini Mila tampak memaksa karena Reza sendiri yang bilang dirinya ingin segera menikahi Mila meski ucapannya masih seperti diatas angin.
Hingga ucapan terakhir yang ia ucapan soal LDR itu, seperti hal berat bagi Mila yang harus Mila hadapi. Mila berharap jika Reza akan selalu menjaga kesetiaan itu.
Sampai pada keesokan harinya Mila mendapat jadwal manggung disebuah acara car free day di sebuah lapangan mengisi acara yang lumayan pagi. Mila yang memang memiliki pekerjaan di dunia tarik suara senang bisa mengisi acara mau jenis apapun musik yang akan dibawakan nanti Mila siap mengisi.
Tapi kang Agus yang terkadang suka memberi arahan yang membuat Mila risih, kang Agus suka meminta Mila benar-benar out dalam setiap acara panggung dengan satu alasan yaitu anak kesayangan kang Agus.
Anak kesayangan sih anak kesayangan tapi kok kesel ya kalau banyak tuntutan batin Mila meronta.
Mila tampak siap dengan memakai baju kaus dari acara car free day itu dan menggunakan outfit yang lumayan santai kali ini. Dengan celana jeans dan sepatu high hells tidak lupa juga make up yang tebal.
Meskipun acaranya car free day tapi tetap saja Mila cuma bisa berjalan diatas panggung dan tetap saja make up tebal seperti menu wajib buat penyanyi seperti Mila yang memang banyak tuntutan itu.
"Mil, udah hapal belom?" Ucap kang Agus yang melihat ke arah Mila yang tampak sangat santai sambil memandang kiri dan kanan melihat panggung megah didepan matanya.
"Siap apa kang?"
"Lagunya dah hapal belom, kamu kan kemarin gak latihan jadi ragu"
"Oh yang itu judulnya apa sih lupa " Mila santai sambil senyum-senyum melihat banyak sajian kuliner disana.
"bojo loro"
"Hahah iya itu... Haduh kang Agus, Mila belom nikah udah mikirin bojo loro aja sih kang. Yang bahagia dikit atuh kang kalau pilihin lagu. Lagu yang bahagia lah gitu intinya" ucap Mila.
"Eh serius nanya?"
"Iya hapal, udah itu diluar kepa sama yang mana lagi. Gampil itu mah kang, aku udah hapal semua pokoknya, sikat!!!" kata Mila.
"Jangan lupa tarik sawerannya"
"Iya, siap yang itu mah" kata Mila.
Sampai acara mulai Mila pun tampak antusias menghibur para peserta gerak jalan saat itu, ya moment car free day saat itu memang dibarengi dengan gerak jalan. Jadi acara memang betul meriah dan banyak doorpize disana.
Mila pun disela sela memang menyempatkan diri mencicipi makanan khas kota Jakarta yaitu kerak telor. Bagi Mila rugi jika tidak mencoba sesuatu jika sedang manggung.
Sampai dari kejauhan ditengah acara tanpa Mila sadari ternyata donatur dari acara tersebut adalah Bagas pria yang Mila kenal beberapa hari yang lalu. Pria kaya raya dan tampan.
Mila pun tersenyum saat melihat Bagas ada disana.
Ditengah-tengah acara Mila tak menyangka jika Bagas menghampiri Mila dan memberikan sebuah minuman kaleng yang lumayan banyak dan ia berikan kepada crew Mila yang hadir saat itu.
"Hay kita ketemu lagi, kebetulan banget ya" kata Bagas dengan senyuman yang merekah bertemu Mila.
"Aku kira ini bukan kebetulan, tapi makasih loh atas minumannya"
"Oke sama-sama" ucap Bagas.
"Pulang aku antar ya" kata Bagas.
"Ehm.. gak usah mas Bagas aku bisa pulang sendiri"
"Gak apa-apa kok"
"Ehm.. gak usah gak apa-apa" tolak Mila.
"Oke baiklah tapi kalau perlu sesuatu telepon ya"
"Aku gak punya nomer mas Bagas"
"Aku punya nomer kamu"
"Oh iya, masa???"
"Serius"
"Ya boleh lah mas Bagas miscal aku" kata Mila saat itu.
Entah mengapa ada orang baik yang tiba-tiba saja datang seolah turun dari kayangan bernama Bagas.
Pria yang tampan diumur yang matang dan pasti dengan karir yang cemerlang siapa pun pasti akan klepek-klepek melihat pria bernama Bagas. Hanya saja rasa kagum itu bukan berati cinta bagi Mila, Mila hanya mengagumi pria yang tiba-tiba muncul itu dalam hidupnya. Menawarkan sejuta kebaikan dan perhatian pada Mila yang akhir-akhir ini Mila memang ditinggal kesibukan oleh sang kekasih karena alasan pekerjaan.
Hingga saat acara yang meriah itu belum selesai, Mila pun ijin memutuskan pulang lebih dulu karena Mila teringat ada tugas kuliah yang belum selesai dan Mila juga entah mengapa merasakan pusing dikepalanya.
Meski acara belum selsai tapi kang Agus berbesar hati membolehkan Mila pulang untuk kali ini.
Pada akhirnya Mila memutuskan untuk naik busway, tapi sebelum menuju halte busway Mila naik ojek terlebih dahulu.
Meski Bagas memeberikan bantuan sebelumnya untuk pulang bersama, tapi Mila tak enak hati. Akhirnya Mila pulang sendiri.
Ya Mila akhirnya naik ojek untuk menuju ke halte, namun tanpa disangka selama diperjalanan tiba-tiba saja sebuah mobil dari arah belakang berjalan kencang.
Dan tiba-tiba....
Brraaaaggggghhhhhh....
Sebuah hantaman keras pada Mila yang sedang naik ojek itu tertabrak dan terpental.
Mila pun terjatuh bersama tukang ojek, tapi saat kejadian mobil itu pergi melarikan diri.
Dan tak mempertanggungjawabkan kesalahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Greg Dudley
muda2ha ceritanya seru😁
2023-03-03
0