Janji

Bila mengingat kisah pilu antara dirinya dengan Karin, Mila hanya bisa meremas kepalanya dan merasa stres dengan semua.

Meninggalnya Karin masih membekas dalam ingatan Mila dan masih menjadi sebuah misteri mengapa Karin meninggal, mungkinkah Karin bunuh diri atau memang ada seorang yang membunuhnya.

Hingga saat ini Mila tidak tahu.. Mila hanya bisa menjadi saksi nyata tapi bukan bukti nyata sebagai pembunuh.

Ya.. Mila bukanlah pembunuh.

Hingga pagi tiba Mila pun terbangun dari tidurnya, membuka mata secara perlahan dan melihat sebuah panggilan masuk dari Reza yang akan mengajak makan siang setelah kuliah nanti.

Mila sebenernya kesal tapi Mila mencoba tidak marah pada Reza yang tidak jadi menjemputnya tadi malam.

Lalu Mila pun hanya iya iya saja malas jika dirinya marah, jadi lebih memilih untuk diam.

.

.

.

.

Sampai saat siang hari...

Mila dengan tampilan terlihat kasual dengan baju lengan pendek berwarna kuning dan celana jeans berjalan menuju tempat dimana Reza berjanji untuk mengajak diri Mila untuk ketemuan.

Mila pun pergi ke sebuah Restaurant cepat saji yang sudah dijanjikan itu dan sampai 15 menit barulah Reza tampak datang.

Reza dengan tampilan elegan dengan kemeja coklat dan celana panjang hitam datang menemui Mila dimejanya. Reza tampak tersenyum Mila pun tampak memandang Reza dari kejauhan.

Sampailah Reza di meja makan itu, Mila hanya tampak terdiam dan tak membalas senyuman.

"Kenapa sih diam aja" kata Reza pada Mila.

"Gak tahu, kesel aja kemarin bilang jemput tahunya gak" kata Mila.

"Aku kan kerja" kata Reza.

"Oke" kata Mila.

"Bagaimana?" Tanya Reza.

"Apanya?" Ungkap Mila.

"Kerja kamu jadi SPG itu"

"Oh, ya lancar" ucap Mila.

"Terus penjualanya?"

"...."

Ya selama ini Reza memang hanya tahu jika Mila kerja sebagai SPG event saja, selama ini Reza tak pernah tahu jika Mila bekerja dipanggung hiburan sebagai penyanyi.

Entah mengapa hati Mila tak merasa yakin jika Reza akan setuju jika Mila menjadi penyanyi yang kadang suka dapat uang saweran.

Menurut Mila Reza tak perlu tahu soal kerjaan Mila yang satu ini.

pada saat itu...

Mila pun beberapa kali hanya terdiam karena Mila memang sebenernya bukan bekerja sebagai SPG jadi kalau ada pertanyaan detail Mila tak bisa menjawabnya.

"Ya mending gak usah bahas kerjaan dulu ya, kita bahas kita aja. Hubungan Kita" jelas Mila sambil menyeruput minuman diatas meja, yang Mila sudah memesan minum duluan.

"Pesen makan dulu ya, kamu mau makan apa?"

"Ikut, ikut aja" ucap Mila.

lalu Reza pun tampak memesan makanan ke depan meja kasir.

lalu Reza pun kembali duduk setelah urusannya selesai.

Reza pun masih heran melihat Mila yang masih tampak terdiam, padahal sebenarnya Mila adalah orang yang ceria.

Reza pun sadar akan kesalahannya yang gagal menjemput Mila kemarin malam. Dan sebenernya Reza sudah mempersiapkan hadiah untuk Mila.

"Btw aku bawain kamu sesuatu nih" kata Reza mengeluarkan sesuatu.

"coba buka" kata Reza.

lalu Mila pun membuka...

dan ternyata...

berisi seikat bunga dan coklat yang ia simpan dalam paper bag.

"Wah bagus banget bunganya indah, terimakasih ya" jawab mila yang pada akhirnya tersenyum.

"Gitu dong senyum" kata Reza yang akhirnya melihat tersenyum dihadapannya. Dan lalu memegang tangan Mila dan mencium tangan Mila dengan lembut.

"Iya, aku suka. Tapi...?" Ungkap Mila merasa ada suatu hal yang perlu dikatakan.

"Tapi apa?"

"ada sesuatu yang ingin aku katakan.. Kapan? kamu kenalin aku sama papa dan mama kamu?" Tanya Mila.

Seketika Reza pun terdiam sejenak tidak menyangka ucapan itu yang Mila katakan.

"sabar ya" kata Reza

"kapan?"

"Pasti aku akan kenalin mereka ya" kata Reza pada Mila. "Kalau sudah tepat pasti"

Mila pun merasa sedikit kecewa dengan apa yang dikatakan Reza pada Mila yang belum pernah sekalipun memeperkenalkan diri Mila pada papa dan mamanya padahal mereka pacaran sudah hampir tiga tahun.

Ya, Reza adalah pria yang baik yang Mila tahu. Reza selalu menjaga Mila dalam hal apapun itu, Reza pun tahu kondisi hidup Mila yang bukan lah orang kaya dan tak berpunya tapi Reza mau menerima apa adanya dari diri Mila.

Reza yang selalu tampil rapi dan terlihat gagah membuat mila yakin bahwa Reza bukanlah orang miskin apalagi setiap kali datang menemui Mila Reza sering bawa mobil. Hanya saja kekurangan Reza adalah satu, sampai saat ini Reza belum pernah sekalipun mengenalkan diri Mila pada orangtua Reza.

Mila yang ingin memiliki hubungan serius dan ingin sekali menikah membuat Mila kecewa dengan sikap Reza yang seolah tak mau mengenalkan Mila pada orang tuanya.

"Kalau memang kamu cuma mau main-main sama aku, jujur mending kita udahin aja" jelas Mila.

"Mil, kamu kok ngomongnya gitu sih" kata Reza yang tak suka dengan ucapan Mila. "Aku kan sudah bilang sama kamu aku serius, dan bulan depan aku akan lamar kamu" jelas Reza.

"Mana mungkin mau lamar, sementara kamu sendiri aja belum pernah sekalipun kenalin aku sama papa atau mama kamu"

"Mila, aku pernah janji untuk nikahin kamu. Aku janji seumur hidupku untuk membuat kamu bahagia, aku janji ya.. aku janji pasti nikahin kamu. Dan aku selalu ingat dengan kata-kata aku sendiri"

"Tapi kapan?" tanya Mila.

"Empat bulan lagi kita menikah"

"Yakin"

"Yakin sayang, bulan besok aku lamar kamu tiga bulan kemudian kita menikah ya" ucap Reza memegang tangan Mila lembut.

"Janji ya"

"Iya sayang, emang kenapa sih kamu buru-buru mau menikah" tanya Reza.

"Udah ngebet ya" ucap Reza tersenyum.

"Karena aku sudah sayang terus menikah muda itu memang cita-cita aku, aku gak mau tunda aja" kata Mila.

"Oh kirain dah ngebet" ledek Reza.

"Apa sih a Reza pikirannya kemana mana deh" kata Mila tersenyum.

"Cuma sebelum aku lamar kamu ada hal yang perlu banget aku sanpein ke kamu?"

"Apa a?" Tanya Mila.

"Minggu depan aku dapat tugas keluar kota ke Surabaya mungkin kita siap-siap jarak jauh hubungan kita" jelas Reza.

"Sampai kapan?" Tanya Mila.

"Dia Minggu, cuma dua Minggu aja" jelas Reza.

Seketika Mila pun tertunduk dan seolah sedih.

"Kenapa?" Tanya Reza melihat Mila tertunduk

"Sedih"

"Kenapa?"

"Gak tahu bisa apa gak LDR sama kamu" kata Mila terlihat sedih.

"Pasti bisa karena aku kan harus kumpulin duit buat nikah sama kamu, ya walaupun kita nikah sederhana tapi paling tidak aku gak mau sangat sederhana harus ada persiapannya sayang. Aku janji aku akan sering telepon dan kasih kabar ke kamu sayang"

"Janji ya a Reza"

"Iya sayang" ucap Reza berdiri dan mencium kening Mila.

Mila pun yakin jika Reza akan menepati janji dirinya terlebih dirinya juga berjanji akan menikahi diri Mila empat bulan lagi.

ya, empat bulan lagi.

Episodes
1 Aku tidak ingin diganggu
2 Menghadiri acara Gathering
3 Pulang bareng
4 Mengbrol santai
5 Kisah masa lalu
6 Janji
7 Kecelakaan
8 Perhatian khusus
9 Posesif
10 Hidup mu ditangan ku
11 Baiklah
12 Pilihan Reza
13 Dibawa kerumah
14 Menyembunyikan perasaan
15 Mas Bagas aku akan ganti semua
16 Tunggu saja
17 menjelang hari H
18 Malam mencekam
19 Air mata Mila
20 Saya bukan pembunuh
21 Kenapa tak bilang dari awal
22 Sikap dingin mu
23 Jalan damai
24 Hanya pembanding
25 Ingin belajar masak
26 Ke kantor Reza
27 Tidur dia?
28 Tak seindah pelangi setelah hujan
29 Jangan Ge'er
30 Rasa kecewa dan bahagia
31 Kepergian Reza
32 Pertemuan
33 Mila pulang dengan siapa?
34 Membelikan sebuah hadiah
35 Jadi Aa menyalahkan Mila
36 Pertemuan Raka
37 hadiah dari Kakak ipar
38 Hadiah yang tak berarti
39 Pulang
40 Mandi
41 Berangkat
42 Teramat perih
43 Trauma
44 Gagal
45 Bunga
46 Menunggu Reza pulang
47 Kenyataan pahit
48 Kata cerai
49 Di ceraikan
50 Kedatangan Umi
51 Masih kah bisa rujuk
52 Ciuman dari Reza
53 Masih ciuman dari Reza.
54 Pertemuan diantara dua kubu
55 Buat mas Bagas saja
56 Bapak tahu
57 Aa janji
58 Ku harap dengan cinta
59 Lelah dan sedih
60 Entah kemana
61 Kehilangan
62 Rumah sakit
63 Untuk apa aku mengatakannya
64 Kamu harus tanggung jawab
65 Pulang
66 Tak bisa di ukur dengan uang
67 Bapak tahu darimana?
68 Mengapa harus ini yang terjadi
69 Jadilah laki-laki
70 Peristirahatan terakhir bapak
71 Aku pegang ucapan mu
72 Andaikan saja
73 Aku calon suaminya
74 Debaran
75 Anak kita
76 Ada sesuatu yang hilang
77 Aku mencintai mu
78 Tertunduk menyesal
79 Campur aduk terasa
80 Tinggalkan Bagas
81 Jangan pergi
82 Perempuan sial
83 Hari pernikahan
84 Pernikahan part 2
85 Pengantin baru
86 Masih pengantin baru
87 Ucapan menyakitkan Bagas
88 Aku takut mas
89 Bertemu Reza
90 Tak semudah itu
91 Alina
92 Selidiki
93 Tenanglah ini tidak akan lama
94 Kepergian Bagas ke luar negeri
95 Makanan mewah
96 Istana mertua
97 Tenanglah
98 Aku tidak mau pulang
99 Apa?
100 Melahirkan (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Aku tidak ingin diganggu
2
Menghadiri acara Gathering
3
Pulang bareng
4
Mengbrol santai
5
Kisah masa lalu
6
Janji
7
Kecelakaan
8
Perhatian khusus
9
Posesif
10
Hidup mu ditangan ku
11
Baiklah
12
Pilihan Reza
13
Dibawa kerumah
14
Menyembunyikan perasaan
15
Mas Bagas aku akan ganti semua
16
Tunggu saja
17
menjelang hari H
18
Malam mencekam
19
Air mata Mila
20
Saya bukan pembunuh
21
Kenapa tak bilang dari awal
22
Sikap dingin mu
23
Jalan damai
24
Hanya pembanding
25
Ingin belajar masak
26
Ke kantor Reza
27
Tidur dia?
28
Tak seindah pelangi setelah hujan
29
Jangan Ge'er
30
Rasa kecewa dan bahagia
31
Kepergian Reza
32
Pertemuan
33
Mila pulang dengan siapa?
34
Membelikan sebuah hadiah
35
Jadi Aa menyalahkan Mila
36
Pertemuan Raka
37
hadiah dari Kakak ipar
38
Hadiah yang tak berarti
39
Pulang
40
Mandi
41
Berangkat
42
Teramat perih
43
Trauma
44
Gagal
45
Bunga
46
Menunggu Reza pulang
47
Kenyataan pahit
48
Kata cerai
49
Di ceraikan
50
Kedatangan Umi
51
Masih kah bisa rujuk
52
Ciuman dari Reza
53
Masih ciuman dari Reza.
54
Pertemuan diantara dua kubu
55
Buat mas Bagas saja
56
Bapak tahu
57
Aa janji
58
Ku harap dengan cinta
59
Lelah dan sedih
60
Entah kemana
61
Kehilangan
62
Rumah sakit
63
Untuk apa aku mengatakannya
64
Kamu harus tanggung jawab
65
Pulang
66
Tak bisa di ukur dengan uang
67
Bapak tahu darimana?
68
Mengapa harus ini yang terjadi
69
Jadilah laki-laki
70
Peristirahatan terakhir bapak
71
Aku pegang ucapan mu
72
Andaikan saja
73
Aku calon suaminya
74
Debaran
75
Anak kita
76
Ada sesuatu yang hilang
77
Aku mencintai mu
78
Tertunduk menyesal
79
Campur aduk terasa
80
Tinggalkan Bagas
81
Jangan pergi
82
Perempuan sial
83
Hari pernikahan
84
Pernikahan part 2
85
Pengantin baru
86
Masih pengantin baru
87
Ucapan menyakitkan Bagas
88
Aku takut mas
89
Bertemu Reza
90
Tak semudah itu
91
Alina
92
Selidiki
93
Tenanglah ini tidak akan lama
94
Kepergian Bagas ke luar negeri
95
Makanan mewah
96
Istana mertua
97
Tenanglah
98
Aku tidak mau pulang
99
Apa?
100
Melahirkan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!