Kisah masa lalu

Setelah itu Mila pun menuju rumahnya saat itu waktu menunjukan pukul sebelas malam, Mila menyusuri jalan yang tapaki melewati beberapa rumah yang memang harus ia lewati mengingat Mila memang tinggal didalam gang.

Karena Mila sering pulang malam dengan pakaian seksi membuat orang lain menganggap Mila mengerjakan pekerjaan yang tidak dianggap baik, meski sebenarnya Mila hanya bekerja dipanggung hiburan untuk menjadi seorang penyanyi dan kebanyakan dari tetangga tak tahu. Mila tak pernah melakukan pembelaan dan konfirmasi apa-apa, karena semakin banyak bicara semua malah terasa salah. Jadi biarlah orang menganggap Mila apa. Semua ia lakukan demi membiayai kuliah Mila yang sayang bila tidak dilanjutkan karena tinggal beberapa semester lagi. Andai saja Mila mempunyai orang tua yang memiliki kehidupan yang cukup sudah pasti Mila tak mungkin bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri.

Semua cara sudah Mila sudah lalui tapi memang rejekinya sebagai penyanyi, ya Mila anggap ini jalan rejeki Mila yang tak bisa Mila pungkiri dan tetap harus dijalani.

Soal karier Mila dalam menyanyi Meski sebenernya Mila masih terbilang baru dalam dunia hiburan panggung dan jam terbang yang tak banyak, Mila bersyukur ternyata banyak yang menyukai setiap penampilan Mila. Semua suka melihat penampilan Mila yang luar biasa saat dipanggung . Jadi penyebab itulah Mila masih dipertahankan meski kadang suka ketiduran atau sering makan di jam jam kerja, ya itu masih hal biasa. maklum Mila suka aji mumpung kalau sedang mengisi acara yang banyak makanan.

Lalu sesampainya Mila pun sudah ditunggu bapak didepan rumah dengan memandang Mila dari kejauhan, dirumah Mila hanya tinggal sama bapak saja.

Mila mempunyai bapak bernama Pak Amin yang pekerjaannya tidak menentu, berkerja dipasar sebagai kuli panggul. Kondisi bapak yang sudah tua dan kadang suka sakit membuat Mila menyadari bapak sebenarnya haruslah beristirahat kini saatnya Mila yang menggantikan peran bapak sebagai tulang punggung.

Mila yang tinggal dirumah kontrakan itu pun masuk ke dalam rumah yang berukuran tidak terlalu besar, Mila yang pulang masih dengan make up tebal itu nyaris tak membuat bapak mengenali putrinya karena tadi berangkat dengan wajah yang masih polos.

"Eh ini Mila anaknya bapak" ucap bapak seolah kaget pada putrinya yang cantik dengan makeup.

"Assalamualaikum pak" kata Mila tersenyum sambil mencium tangan bapak dari Mila itu.

"Walaikumsalam"

"Iya dong pak, ini anaknya bapak. Maaf ya make up nya ketebelan sampai dua kilo, biasa lah pak tuntuntan kerja biasanya malah lima kilo" kata Mila dengan bercanda.

"Iya, bapak maklum. Kalau dipikir-pikir anak bapak ini cantik juga ya turunan dari siapa ya?" Ucap bapak lagi.

"Bukan turunan lagi pak ini sih, tapi tanjakan plus tikungan"

"Ah si neng bisa aja, masuk"

"Sip pak"

"Tadi bapak kira ini artis dari mana?"

"Ini artis daritadi pak"

Lalu Mila pun masuk ke dalam rumah, sesampainya dirumah Mila pun duduk sambil memandang bapak yang sedang duduk.

"Pak, udah malem bapak kalau mau tidur. Tidur duluan aja ya" kata Mila mengambil make up remover yang ada ditasnya dan mengahapus make up diwajahnya.

"Yaudah kalau udah selesai langsung tidur" kata bapak yang memang sudah mengantuk saat itu.

"Iya pak" jawab Mila.

Lalu Mila pun langsung menghapus make up sambil sedikit termenung dan melamun. Hingga ia pun tanpa sengaja melihat sebuah foto yang ada di atas meja miliknya, mengingatkan dirinya pada kenangan masa lalu yang pernah ia alami.

Mila pun memandang foto yang digenggamannya itu, memandang foto sahabatnya yang dulu pernah dekat dengannya yaitu Karin. Ya Karin sahabat dekat dari Mila yang sudah pergi dalam hidupnya.

#Flashback On

Sebelum Karin pergi untuk selamanya, Mila pernah berkelahi hanya karena memperebutkan seorang pria yang sama-sama disukai, bernama Faldy.

Karin marah pada Mila karena saat itu Mila dianggap sudah merebut kekasihnya, sedangkan selama itu juga Mila tak tahu jika Karin sudah berpacaran dengan Faldy. Ya dia adalah kakak kelas yang sangat tampan dulu waktu jaman kami SMA.

Mila pun berpacaran dengan Faldy tapi tak pernah tahu jika Faldy juga berpacaran dengan Mila.

Hingga kejadian itu diketahui oleh Karin, Karin marah besar pada Mila. Hingga Mila dan Karin pun berkelahi.

Jelas Mila yang merasa lebih dulu dekat dengan Faldy merasa lebih dulu pacaran dengan Faldy, jelas marah saat Karin menampar Mila habis-habisan dan dianggap merebut kekasihnya.

Bahkan Karin saat marah itu menarik rambut Mila dan memotongnya hingga pendek, lalu memukuli Mila bersama temannya. Karin marah besar dan membuat perhitungan pada Mila, Mila yang saat itu merasa tidak bersalah membuat Mila tidak tinggal diam melakukan pun perlawanan. Mila juga melawan saat itu semampu dan sebisanya.

mereka pun akhirnya keduanya sama-sama mengalami babak belur, meski yang paling parah adalah Mila. Kejadian itu pun membuat mereka ditarik ke ruang BP, walau Karin memilih kabur dari ruang BP tanpa ada perdamaian sama sekali.

Namun, keesokan harinya...

saat itu Mila tak tahu, ya tidak tahu.

Mila saat itu di kirimi pesan oleh Karin untuk datang ke atas gedung sekolah dengan maksud dan tujuan apa Mila tidak tahu, dengan bodohnya Mila mau.

Saat Mila naik ke atas gedung itu tanpa Mila sadari saat itu Mila baru tahu bahwa Karin sudah jatuh dan ada dibawah lantai paling bawah.

deeggg....

Entah bagaimana ceritanya dari ketinggian 3 lantai Mila terjun dari atas. Dan itu ia lakukan cepat sekali bahkan Mila sendiri tak tahu jelasnya. Saat Mila baru saja selangkah sampai diatas gedung saat itu terdengar suara...

Braaaaaaaag....

Saat itulah Karin sudah dibawah sedangkan Mila dilantai atas, dengan mata membulat kaget melihat karin yang sudah dibawah. Mila pun langsung tertunduk dan kaget dengan peristiwa tersebut.

Karin kamu dibawah batin Mila meronta melihat Mila yang sudah dibawah.

Mila menangis dan tak pernah menyangka dengan apa yang dilakukan oleh sahabatnya benar-benar diluar dugaan, saat itulah Karin dikatakan sudah meninggal.

Rasa bersalah sangat menggrogoti perasaan Mila saat itu, jika memang Karin memilih pergi dari hidupnya karena diri Mila, sungguh Mila takan mampu memaafkan dirinya sendiri dalam hidupnya. Mila shock berat saat itu bahkan tak mampu berkata-kata apalagi saat ia tahu bahwa sahabat nya itu pergi untuk selamanya.

Dan...

Saat dilantai paling atas itu hanya Mila dan Karin yang ada, dan teman dari Mila yang tak suka dengan Mila pun menuduh bahwa Mila yang mendorong Karin hingga jatuh kebawah dan meninggal.

Tuduhan berat itu begitu dalam ada untuk Mila.

Mila berani bersumpah demi nama Tuhan atau apapun itu bahwa Mila tak pernah sekalipun melalukan hal paling buruk yaitu membunuh.

Namun pembelaan itu semua terasa percuma, karena semua orang tahu Mila dan Karin memang bertengkar hebat sebelum kejadian naas itu terjadi.

Mila dan Karin sebelum nya memang bertengkar hebat hingga luka-luka dan seolah kematian Mila pun kejadian yang memang sengaja Mila lakukan.

Mila pun menangis...

Bahkan papa dan mama Karin yang datang pun menganggap Mila melakukan itu semua pada putrinya, saat itu Mila hanya bisa bersujud diatas kaki sang papa dan mama dari Karin. Mila berani bersumpah bahwa bukan Mila yang melakukan itu semua. Meski Mila bersujud diatas kaki mereka masih mereka tak percaya akan hal itu. Mila menangis diatas kaki mereka pun seperti sebuah kesia siaan.

Mila yang saat itu masih berada di kelas dua SMA seolah tak bisa melakukan apa-apa selain jujur dan tak tahu menahu harus bagaimana. Meski berulang kali diucapkan berulang kali mereka juga tak percaya.

Beruntung...

Ada satu guru yang bernama Ibu Widya, yang membela Mila. Dia mengatakan bahwa Mila tak seratus persen salah dalam hal ini karena tak adanya cctv pada saat itu, tak ada bukti kuat untuk mengatakan jika Mila dikatakan seorang pembunuh. Dan meski Bu Widya sudah mengatakan hal itu tetap saja, tetap saja papa dan mama dari Karin tak percaya dan peduli akan hal itu. Ia masih saja percaya jika Mila lah yang sudah membunuh putrinya.

Akhirnya..

Akhirnya karena kepala sekolah kasihan pada Mila yang seperti orang stres dan sering menangis. Kepala sekolah mengambil jalan tengah untuk Mila. Kejadian tanpa bukti itu pun akhirnya, dengan cara Mila dilepaskan namun dengan catatan dikeluarkan dari sekolah dengan catatan paling buruk dan mencabut bea siswa yang ada. Mila setelah kejadian itu tak pernah dapat lagi beasiswa meski saat itu Mila adalah siswi berprestasi, namun seolah semua menjadi catatan kriminal untuk Mila.

Mila pun di keluarkan dari sekolah masih dengan perasaan yang tak karuan, karena sampai saat itu orang tua dari Karin masih menganggap Mila sebagai pembunuh dari anaknya.

Mila pun hanya bisa terima dengan tuduhan yang tak pernah ia lakukan. Jika dikatakan shock Mila sangat shock, meski kematian Karin bukan seratus persen karena Mila..

Atas kejadian itu membuat Mila seperti tak bisa tenang dalam hidup masih ada bayang-bayang dari wajah Karin yang begitu menyelimuti hari-hari Mila yang semakin hari kelabu.

didalam hati Mila saat ini adalah..

Mila sangat lah sayang dengan Karin meski mungkin Karin sangat lah membenci Mila seluruh hidupnya. Mila masih menganggap karin sebagai sahabat baik meski Karin sudah menganggap diri Mila sebagai musuh.

Mila memang pernah melawan saat dulu tapi karena Mila diserang bukan karena Mila membenci Karin.

Dan setelah kejadian pahit itu, saat itu lah hari-hari Mila seperti ada yang mengganjal hidup tak tenang makan pun tidak enak.

Bahkan saat itu juga Mila sudah benar-benar putus asa dan Mila tak mau kenal lagi dengan Faldy.

Mila tak mau lagi tahu tentang Faldy.

Mila pun memulai kembali kehidupan baru disekolah yang baru dan suasana yang baru. Mila harus berjalan dengan kehidupan yang baru langkah Mila tak boleh berhenti sampai disini. Mila hanya berharap dikemudian hari akan terungkap jika Mila tidak pernah melakukan hal buruk pada karin.

Foto Mila dan Karin pun masih Mila taruh diatas buku kecil Mila saat sekolah.

Sesekali Mila memandang saat itu juga Mila menjatuhkan air matanya lalu mencium Karin yang berada difoto, Mila selalu mendoakan Karin, semoga Karin tenang dan bisa bahagia.

namun..

Jika mengingat masa lalu dulu Mila hanya bisa menjatuhkan air mata saja.

Dan Mila pun melanjutkan kehidupan Mila secara normal sampai lulus lalu melanjutkan kuliah.

Hingga Mila menemukan seorang yang baik hati yaitu Reza....

tapi jika mengingat itu semua kejadian kelam Mila seperti orang yang kehilangan arah dan asa.

Episodes
1 Aku tidak ingin diganggu
2 Menghadiri acara Gathering
3 Pulang bareng
4 Mengbrol santai
5 Kisah masa lalu
6 Janji
7 Kecelakaan
8 Perhatian khusus
9 Posesif
10 Hidup mu ditangan ku
11 Baiklah
12 Pilihan Reza
13 Dibawa kerumah
14 Menyembunyikan perasaan
15 Mas Bagas aku akan ganti semua
16 Tunggu saja
17 menjelang hari H
18 Malam mencekam
19 Air mata Mila
20 Saya bukan pembunuh
21 Kenapa tak bilang dari awal
22 Sikap dingin mu
23 Jalan damai
24 Hanya pembanding
25 Ingin belajar masak
26 Ke kantor Reza
27 Tidur dia?
28 Tak seindah pelangi setelah hujan
29 Jangan Ge'er
30 Rasa kecewa dan bahagia
31 Kepergian Reza
32 Pertemuan
33 Mila pulang dengan siapa?
34 Membelikan sebuah hadiah
35 Jadi Aa menyalahkan Mila
36 Pertemuan Raka
37 hadiah dari Kakak ipar
38 Hadiah yang tak berarti
39 Pulang
40 Mandi
41 Berangkat
42 Teramat perih
43 Trauma
44 Gagal
45 Bunga
46 Menunggu Reza pulang
47 Kenyataan pahit
48 Kata cerai
49 Di ceraikan
50 Kedatangan Umi
51 Masih kah bisa rujuk
52 Ciuman dari Reza
53 Masih ciuman dari Reza.
54 Pertemuan diantara dua kubu
55 Buat mas Bagas saja
56 Bapak tahu
57 Aa janji
58 Ku harap dengan cinta
59 Lelah dan sedih
60 Entah kemana
61 Kehilangan
62 Rumah sakit
63 Untuk apa aku mengatakannya
64 Kamu harus tanggung jawab
65 Pulang
66 Tak bisa di ukur dengan uang
67 Bapak tahu darimana?
68 Mengapa harus ini yang terjadi
69 Jadilah laki-laki
70 Peristirahatan terakhir bapak
71 Aku pegang ucapan mu
72 Andaikan saja
73 Aku calon suaminya
74 Debaran
75 Anak kita
76 Ada sesuatu yang hilang
77 Aku mencintai mu
78 Tertunduk menyesal
79 Campur aduk terasa
80 Tinggalkan Bagas
81 Jangan pergi
82 Perempuan sial
83 Hari pernikahan
84 Pernikahan part 2
85 Pengantin baru
86 Masih pengantin baru
87 Ucapan menyakitkan Bagas
88 Aku takut mas
89 Bertemu Reza
90 Tak semudah itu
91 Alina
92 Selidiki
93 Tenanglah ini tidak akan lama
94 Kepergian Bagas ke luar negeri
95 Makanan mewah
96 Istana mertua
97 Tenanglah
98 Aku tidak mau pulang
99 Apa?
100 Melahirkan (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Aku tidak ingin diganggu
2
Menghadiri acara Gathering
3
Pulang bareng
4
Mengbrol santai
5
Kisah masa lalu
6
Janji
7
Kecelakaan
8
Perhatian khusus
9
Posesif
10
Hidup mu ditangan ku
11
Baiklah
12
Pilihan Reza
13
Dibawa kerumah
14
Menyembunyikan perasaan
15
Mas Bagas aku akan ganti semua
16
Tunggu saja
17
menjelang hari H
18
Malam mencekam
19
Air mata Mila
20
Saya bukan pembunuh
21
Kenapa tak bilang dari awal
22
Sikap dingin mu
23
Jalan damai
24
Hanya pembanding
25
Ingin belajar masak
26
Ke kantor Reza
27
Tidur dia?
28
Tak seindah pelangi setelah hujan
29
Jangan Ge'er
30
Rasa kecewa dan bahagia
31
Kepergian Reza
32
Pertemuan
33
Mila pulang dengan siapa?
34
Membelikan sebuah hadiah
35
Jadi Aa menyalahkan Mila
36
Pertemuan Raka
37
hadiah dari Kakak ipar
38
Hadiah yang tak berarti
39
Pulang
40
Mandi
41
Berangkat
42
Teramat perih
43
Trauma
44
Gagal
45
Bunga
46
Menunggu Reza pulang
47
Kenyataan pahit
48
Kata cerai
49
Di ceraikan
50
Kedatangan Umi
51
Masih kah bisa rujuk
52
Ciuman dari Reza
53
Masih ciuman dari Reza.
54
Pertemuan diantara dua kubu
55
Buat mas Bagas saja
56
Bapak tahu
57
Aa janji
58
Ku harap dengan cinta
59
Lelah dan sedih
60
Entah kemana
61
Kehilangan
62
Rumah sakit
63
Untuk apa aku mengatakannya
64
Kamu harus tanggung jawab
65
Pulang
66
Tak bisa di ukur dengan uang
67
Bapak tahu darimana?
68
Mengapa harus ini yang terjadi
69
Jadilah laki-laki
70
Peristirahatan terakhir bapak
71
Aku pegang ucapan mu
72
Andaikan saja
73
Aku calon suaminya
74
Debaran
75
Anak kita
76
Ada sesuatu yang hilang
77
Aku mencintai mu
78
Tertunduk menyesal
79
Campur aduk terasa
80
Tinggalkan Bagas
81
Jangan pergi
82
Perempuan sial
83
Hari pernikahan
84
Pernikahan part 2
85
Pengantin baru
86
Masih pengantin baru
87
Ucapan menyakitkan Bagas
88
Aku takut mas
89
Bertemu Reza
90
Tak semudah itu
91
Alina
92
Selidiki
93
Tenanglah ini tidak akan lama
94
Kepergian Bagas ke luar negeri
95
Makanan mewah
96
Istana mertua
97
Tenanglah
98
Aku tidak mau pulang
99
Apa?
100
Melahirkan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!