Wanita Lain

Suara jam yang terdengar berdetak dengan pelan, membuat Aneska mengerjapkan matanya perlahan. Mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

Bergerak pelan, Aneska langsung terdiam saat dia merasakan ada sebuah lengan kekar yang melingkar diperutnya.

Aneska kemudian melirik ke sampingnya, dan langsung terkejut saat matanya menangkap siluet wajah tampan dengan tulang wajah yang sempurna, tertidur sembari memeluknya.

Manik mata yang terpejam itu tampak indah dengan bulu lentik yang menghiasinya. Rahang kokoh menambah kesan maskulin, sangat cocok dipadukan dengan hidung mancung dan rambut tipis disekitar dagunya.

Untuk kali pertamanya, Aneska terpaku melihat laki-laki yang kemarin menikahinya. Yang mengucapkan janji suci pernikahan didepan Tuhan bersamanya.

"Setampan inikah laki-laki yang menjadi suamiku?" batin Aneska, menahan debaran jantungnya yang menggila.

Tak tahu bagaimana caranya melepaskan diri dari pria disampingnya, tanpa harus membuat pria itu terbangun, membuat Aneska kembali memejamkan matanya.

Ia tak sanggup kalau harus menahan malu saat nanti Danish terbangun karena gerakannya.

Karena terus berusaha memejamkan matanya, Aneska tidak sadar kalau dia kembali tertidur. Dan tak lama setelah itu, Danish menggeliat pelan, untuk meregangkan otot tubuhnya.

Dan seketika itu juga, dia langsung sadar kalau Aneska tertidur didalam pelukannya. Lebih tepatnya, lengan kekarnya memeluk wanita itu dengan erat.

Danish segera berdiri dengan menatap Aneska yang tertidur dengan nyenyak. Kemudian dia tersenyum saat wajah polos itu, terlihat lucu baginya.

"Astaga, apa yang aku lakukan?" Danish menggelengkan kepalanya sembari memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.

Kemudian ia segera berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri. Berdiri dibawah guyuran air shower, Danish mendinginkan tubuhnya yang terasa memanas.

Setelah cukup lama, Danish keluar dari dalam kamar mandi, dan berpakaian. Ia bersiap untuk pergi ke kantor.

Melihat Aneska yang masih berada diatas tempat tidur dengan mata terpejam, Danish kemudian mendekat. Ia menatap setiap inci wajah istrinya tersebut.

Kemudian secara tanpa sadar, Danish mendekatkan bibirnya ke kening istrinya itu. Menciumnya pelan, dan kemudian segera keluar dari dalam kamar.

Sepeninggal Danish, Aneska yang sebenarnya sudah kembali terbangun, terkejut dengan sikap Danish yang secara tiba-tiba menciumnya.

Ia kemudian duduk dan memegang keningnya.

"Di-dia baru saja menciumku?" tanya Aneska pada dirinya sendiri.

Cukup lama terdiam, Aneska kemudian menggelengkan kepalanya. "Bukankah itu hal wajar yang dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah?" ujar Aneska.

Hingga akhirnya, ia teringat dengan perkataan ayahnya. "Kamu harus melayani Danish dengan sangat baik. Jangan biarkan dia melakukan semuanya sendiri. Dan yang terpenting, layani dia di tempat tidur!"

Kata-kata ayahnya membuat Aneska tiba-tiba merasa bersalah. Tidak seharusnya dia kembali tidur saat tahu kalau Danish tidur sembari memeluknya. Seharusnya dia menyiapkan keperluan Danish sebelum berangkat bekerja.

Dan yang terpenting, ia semalam tidak menunggu Danish pulang terlebih dahulu, dan malah tidur terlebih dahulu.

"Apa yang sudah aku lakukan? Ya Tuhan."

Aneska segera beranjak dari tempat tidur untuk membersihkan diri. Setelahnya ia bergegas keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

"Anes sudah bangun?" Marisa bertanya dengan lembut saat dia melihat menantunya turun dengan cukup tergesa-gesa.

Anes menggenggam erat tangannya. Dan melihat ibu mertuanya dengan perasaan yang tidak enak.

"Maafin Anes ya, Ma, karena bangun terlambat," ujar Aneska tidak enak hati.

Marisa tersenyum lembut, dan memegang lengan Aneska.

"Enggapapa, kok. Kamu pasti kecapekan. Mama ngerti, kok," ucap Marisa lembut.

Setelahnya, Aneska terlibat perbincangan yang hangat dengan Marisa. Ia juga mendapati fakta kalau Danish dan Aresha sebelumnya sama-sama tidak mau dijodohkan.

Hingga akhirnya Marisa memperlihatkan foto Aneska yang diberikan oleh Aryo pada Danish, dan akhirnya pria itu menyetujuinya.

Aneska juga berpikir, apakah karena ia tidak mau dijodohkan dengan Danish, membuat Aresha kabur bersama dengan kekasihnya dan kini harus digantikan olehnya?

Aneska kembali ke kamar setelah cukup lama berada dilantai bawah. Ia tidak tahu harus melakukan apa hari ini.

**

Di sebuah gedung megah yang berdiri dikawasan elite, dua pria sedang duduk dengan beberapa berkas diatas meja mereka.

Keduanya cukup sibuk memeriksa kertas-kertas yang didalamnya berisi surat-surat kontrak itu. Hingga akhirnya, pintu ruangan yang sebelumnya ditutup dengan rapat tersebut, dibuka dengan cukup kasar.

Danish dan Liam sontak langsung melihat kearah sana, dan mendapati seorang wanita cantik sedang berdiri dengan wajah yang cukup masam.

Dandanan glamor dengan riasan wajah yang cukup berani itu membuat wanita tersebut tampak cantik dan juga panas.

Liam langsung melihat kearah Danish yang tersenyum kearah wanita tersebut.

"Sialan kamu boss! Kalau nanti ada masalah, jangan ajak aku!" ujar Liam kesal. Ia tahu, kalau saat wanita ini tiba di kantor Danish, ia harus segera keluar.

Danish hanya diam saja mendengar umpatan Liam. Ia lekas berdiri menyambut wanita tersebut.

"Jangan menyentuh aku! Aku masih marah padamu!" bentak wanita itu. Ia menatap Danish dengan penuh amarah.

Melihat reaksi Zoya, kekasihnya itu, Danish hanya tersenyum tipis.

"Maafkan aku, Sayang." Danish tidak menghiraukan Zoya yang memberontak, ia membawa wanita tersebut kedalam pelukannya.

"Kenapa kamu sangat wangi," ujar Danish, sembari terus menciumi leher Zoya.

"Jangan sok-sokan memujiku! Kenapa kamu tidak datang ke apartemenku semalam?" tanya Zoya kesal. Ia mencemberutkan bibirnya.

Danish hanya tersenyum menyikapi sikap Zoya yang manja padanya. Ia tidak mungkin memberitahu Zoya kalau dirinya sudah menikah kemarin. Tak dapat ia bayangkan, seperti apa amukan wanita itu nantinya.

"Maafkan aku, Sayang. Semalam aku terlalu lelah bekerja, sehingga langsung pulang ke rumah," ujar Danish memberikan alasan.

"Kamu tahu, kan, kalau pekerjaanku sangat banyak? Maafkan aku, ya?" Danish bertanya sembari memegang pipi Zoya.

Melihat senyuman manis Danish saat menatapnya, wanita tersebut langsung luluh. Ia akhirnya membalas pelukan Danish.

"Temani aku belanja, ya?" ujar Zoya merengek.

Mendengarkan perkataan Zoya, Danish tertawa kecil. Ia sangat tahu kalau Zoya sangat hobi berbelanja.

"Maafkan aku, Sayang. Tapi setelah ini aku ada rapat dengan staf. Kamu belanja sendiri saja, ya?" Danish menolak ajakan Zoya, karena dia memang memilih agenda setelah ini.

Zoya memanyunkan bibirnya, dan mendelik kesal kearah Danish.

Danish yang paham kemudian mengambil dompetnya, dan memberikan sebuah kartu kredit limited pada Zoya. Membuat wanita itu langsung berbinar.

"Kamu bisa beli apa saja dengan kartu ini," ujar Danish.

Zoya tersenyum cerah. Lekas dia mencium Danish beberapa kali membuat pria itu tertawa kecil.

"Kalau begitu aku pergi dulu, ya. Selamat bekerja! Aku mencintaimu!"

Setelahnya Zoya segera keluar dari dalam ruangan Danish. Sedangkan pria yang ia tinggalkan kembali duduk dikursinya.

Tak lama setelah Zoya pergi, Liam kembali ke ruangan Danish. Wajah laki-laki itu cukup masam. Terlebih saat melihat Danish yang biasa saja.

"Apa kamu tidak ada rencana untuk meninggalkan dia?" tanya Liam. Yang dia maksud adalah Zoya, kekasih sahabatnya tersebut.

"Dia tidak membuat kesalahan apapun, jadi aku tidak bisa memutuskannya," jawab Danish.

Zoya adalah kekasihnya selama satu tahun ini. Ia mencintai wanita itu, dan dulu saat orangtuanya menyuruhnya menikah, ia sempat mengajak Zoya menikah.

Tapi wanita itu menolaknya dan mengatakan kalau dia belum siap untuk menjadi seorang istri, dan masih ingin menikmati masa mudanya menjadi seorang wanita yang bebas.

Dan karena itu juga akhirnya Danish menerima perjodohan yang diatur oleh orangtuanya dengan Aneska.

Liam menggelengkan kepalanya. "Ingat, Danish, kamu sudah menikahi Aneska! Dan sekarang dia adalah istrimu! Jangan sampai kamu menyesal suatu hari nanti karena hal ini," ujarnya.

***

Happy reading!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!