DIHAMILI ANAKNYA MENIKAH DENGAN BAPAKNYA

DIHAMILI ANAKNYA MENIKAH DENGAN BAPAKNYA

part 1

Johnny adalah salah satu pemilik perusahaan besar terkenal.  Dia sudah lama ditinggal istrinya yang meninggal karena kecelakaan tunggal.  Johnny tinggal dengan anaknya bernama Haikal, Haikal kini kelas tiga SMA, sebentar lagi dia akan lulus.  Tapi Haikal cukup terkenal nakal di sekolah.  Nilainya selalu jelek.

“Kal, bisa gak sih jangan balapan. Jangan tawuran, fokus sekolah.  Papa tuh Cuma punya kamu.”

“Haikal bilang Haikal itu gak mau sekolah pa.  Haikal gak suka.”

“mau jadi apa kamu gak sekolah.”

Johnny sebenarnya masih ingin mengomel dan menasehati anaknya panjang lebar.  Tapi dia mendapatkan telepon dari kantor.  Johnny pergi meninggalkan Haikal begitu saja.

“halo, ok.  Ini saya akan ke kantor.”

Johnny pergi begitu saja meninggalkan anak semata wayangnya.  Dia mengendarai mobil Lamborghini hitamnya meninggalkan rumah mewahnya itu.

Brak!

Haikal kesal, ini sengaja dia lakukan.  Nakal dan nilainya tak bagus, karena dengan seperti ini, dengan bermasalah, Haikal akan diperhatikan oleh papanya yang super sibuk itu.  Haikal bisa menatap papanya lama, berbicara dengan papanya walau itu bertengkar.

Haikal kesal, dia memilih pergi juga.  Haikal menelpon temannya.  Dia meminta temannya untuk dijemput.  Tak lama temannya datang, mereka ke tempat balapan.

Awalnya Haikal balapan liar dengan teman-temannya.  Sampai dia menang dan akhirnya mereka mendapat hadiahnya, berupa uang.  Mereka memutuskan untuk ke salah satu cafe.  Mereka banyak minum disana.

“cerss!”

Mereka tak henti bersorak dan minum.  Sampai mereka mabuk. Haikal tak mau pulang.  Jadi teman-temannya memesankan hotel untuk haikal.  Kebetulan hotel itu juga milik papa ya haikal.  Teman Haikal meminta pihak hotel untuk mengantar minuman dingin, air jeruk ke kamar Haikal.  Haikal suka itu kalau sesudah mabuk.  Seorang pelayan di kirim untuk mengantarkannya.

Namanya Valeri, valery membawakan minumannya ke kamar hotel Haikal.  Dia baru saja memencet bel kamar.  Hanya ada Haikal disana.  Haikal membuka pintunya dengan sempoyongan.  Dia malah menarik valery yang cantik ke kamar.  Valery mencoba mendorong Haikal.

“tuan jangan, anda mau apa?”

Haikal hilang kendali.  Dia menarik badan Valeri, memeluknya dan mencium leher Valeri, sampai memaksa Valeri masuk ke kamar hotel dan meniduri Valeri.

Valeri sudah berusaha keras untuk menolak dan menahan, mencegah apa yang akan Haikal lakukan kepada dia.  Tapi tenaga Haikal sungguh jauh lebih kuat dari valeri.  Valeri hanya bisa menangis saja ketika Haikal melalukan itu.  Dia tahu kalau Haikal adalah anak pemilik hotelnya. Tapi bukan berarti seperti ini.

Haikal sudah puas melakukannya, dia terkapar di ranjang.  Valeri masih menangis dan terkejut dengan apa yang terjadi kepada dia.  Dia mencoba bangun walau semuanya sakit.  Dia mencoba mengambil pakaiannya dan mengenakan pakaiannya kembali.  Valeri segera keluar dari sana setelahnya.

Dia hanya wanita sebatang kara yang tinggal di kota.  Ayah dan ibunya sudah meninggal sejak satu tahun lalu.  Dia benar-benar tak punya siapa pun.

Valeri pulang ke kostannya.  Dia ke kamar mandi dan menangis disana.  Sampai dia meringkuk di lantai kamar mandi.

“kenapa Tuhan seperti ini kepadaku?”

Dia bahkan sampai tidur disana.  Paginya Valeri baru bangun.  Dia masih ingat yang semalam.  Valeri mengamuk di dalam kamar mandi.

Haikal yang mabuk berat sama sekali tak tahu apa yang terjadi.  Dia hanya ingat dia mabuk.  Dia terbangun di kamar hotel. Haikal sama sekali tak ingat yang semalam.

***

Dua bulan kemudian

***

Valeri masih bekerja di sana.  Tak ada yang tahu apa yang terjadi.  Valeri juga tak mau membahas dan mengungkit masalahnya.

Sampai ketika valeri sedang bekerja, beres-beres kamar, tiba-tiba saja dia mual.  Dia ke kamar mandi dan muntah-muntah.

Valeri takut apa yang ada dipikirannya terjadi.  Dia melihat ponselnya.  Date dimana dia melakukan itu dan terakhir kali dia datang bulan.  Bagaimanapun Valeri sampai lupa.

“Apa aku hamil?”

Valeri tak yakin.  Tapi berharap itu tak akan terjadi.  Valeri mengusap perutnya.  Dia bergegas menyelesaikan pekerjaannya dan pergi dari kamar hotel itu.

Valeri dapat jatah pulang sore.  Dia penasaran apa yang terjadi kepada dia.  Kenapa mual, muntah-muntah.  Valeri nekat ke apotik.

“Mbak, alat tes kehamilan lima.”

Valeri sengaja beli lima untuk memastikannya saja.  Setelah mendapatkannya dia pulang.  Dia langsung mencobanya.

“semoga negatif.”

Valeri masih di dalam kamar mandi.  Dia mencoba ke limanya. Dia sedang berharap-harap cemas.  Ketika dia buka satu, hasilnya dua garis.  Ketika dia buka yang kedua dan seterusnya.

“positif, aku hamil.  Bagaimana ini? Apa harus digugurkan saja? Aku takut. Aku gak mau bunuh bayi yang gak berdosa.”

Valeri memeluk perutnya.  Dia mengambil semuanya dan melihatnya dengan seksama lagi di kamar.  Dia tak yakin, dia memutuskan ke dokter untuk lebih akuratnya.

Malamnya Valeri langsung ke dokter.  Dia diperiksa disana dan benar, hasilnya dia positif hamil.  Hamil anak pemilik hotel itu?

“bagaimana ini?”

Valeri tak punya pilihan, dia mau pertanggung jawabannya.  Valeri dengan mudah mendapatkan alamat rumah pemilik hotel.  Malam-malam dia naik taxi dan ke rumah itu.

Rumah yang besar dan megah.  Haikal tak pernah ada di rumah.  Dia baru akan pulang pagi untuk berangkat sekolah.  Adanya sang papa, bibi yang membukakan pintu.

“maaf saya mau ketemu Haikal.”

“den Haikal gak ada di rumah mbak.”

“Kenapa Bi?”

Johnny tak sengaja mendengar itu.  Dia kebetulan kebawah mau ambil minum.

“ini tuan ada tamu dari den Haikal.”

“Biar saya saja bi.  Bibi silakan kembali ke dapur.”

Johny yang menemui valeri, walau takut, tapi valeri memberanikan diri.  Dia menunjukkan hasil tesnya.

“apa ini? Apa maksud kamu?”

“tuan, maaf, ini anak Haikal.  Haikal malam itu ke hotel, saya bekerja disana, saya ditarik ke kamat begitu saja dan-“

Johnny tak percaya, Haikal sampai melakukan ini. Johnny mau buktinya. Valeri yakin ada cctv yang merekam hari ini.

“Halo, lihat cctv.”

Johny langsung menelepon pihak hotel.  Dia mau cctv ditangkal itu.  Banyak bukti yang Johnny temukan, dari mulai bercak darah di kasur Haikal hari ini, dia banyak bertanya kepada pelayan yang bertugas hari itu.

“ada saksi lain?  Bagaimana saya percaya kalau itu anak Haikal, anak saya?”

Valeri mengambil foto Haikal yang tidur di ranjang untuk bukti sebelum dia mau pergi tapi kembali. Ada temannya juga yang dia ceritakan.  Teman dekat sesama pelayan hotel.

“gugurkan bayinya.  Saya akan bayar berapa pun.”

“Saya tidak mau.  Kalau anak anda tidak mau tanggung jawab saya bisa menyebarkan foto ini dan juga semuanya saya ceritakan ke publik.”

Johnny tak mau masa depan Haikal hancur.  Dia mencoba bernego dengan Valeri. Tak ada cara lain lagi kecuali Haikal bertanggung jawab, bukan Haikal tapi dirinya.

Terpopuler

Comments

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

terus jatohnya itu cucu apa anak ya 😂🤣🤣🙃

2023-05-15

1

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

klo smp kelihatan bercak darahnya ya padsi pas kuda"an ya kelihatan lah goblok

2023-05-15

0

Yuli Eka Puji R

Yuli Eka Puji R

ya kali di dlm kamar di pasang cctv

2023-05-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!