Sementara itu, di dalam jurang yang dalam.
"Apakah kalian ingin keluar dari jurang ini?" ucap metatron dengan pelan. Mendengar nya lust dan yang lain mengangguk secara bersamaan. Metatron melanjutkan perkataannya "Tapi... kalian harus membawa ku juga, keluar dari neraka ini" ucap nya dengan nada yang memohon.
Lust lalu berpikir dengan keras. Lust lalu menatap mata metatron dengan penuh harapan. Lust berpikir kalau metatron tau banyak tentang ayah nya. Setelah berpikir untuk waktu yang lama dia akhirnya berkata "Baiklah" metatron yang mendengar nya tersenyum sedikit, dan merasa lega. Dia lalu memberikan kedua tangan nya yang di belenggu oleh rantai yang terikat di dinding jurang. Lust langsung mengerti dan dia mengeluarkan pedang nya dan langsung mengambil ancang-ancang untuk memotong rantai itu. Sesaat dia ingin membelah nya tiba-tiba.
"TUNGGU!!" ons3 berteriak membuat lust berhenti sejenak. Dia lalu menoleh ke arah ons3 dengan sedikit jengkel "Ada apa?, ons3!" perkataan nya langsung di balas dengan nada yang waspada dan curiga "Apa kau yakin, kau akan menolong orang ini? kita kan baru bertemu dengan orang ini. Lihat lah bentuknya. Tubuhnya terbuat dari kristal layaknya iblis di lantai mu" lust menurunkan pedang nya "Bagaimana jika dia berbohong kepada kalian?!, ingat kita sedang berada di neraka. Tempat yang penuh dengan pendosa" setelah ons3 mengatakan nya. Lust terlihat menjadi ragu tentang keputusan nya.
Melihat ini metatron tidak tinggal diam. Dia harus keluar dari sini. Harus. Lalu dia mempunyai ide, dia lalu menghampiri ons3 yang langsung was-was melihat nya mendekati nya. Metatron lalu berhenti di depannya dan memegang ons3 dengan lembut.
Sesaat dia memegang ons3 tiba-tiba tubuh nya bersinar dengan terang membuat lust dan loak menutup kedua matanya. Cahaya itu lalu berubah menjadi berwarna emas yang mengkilap menyelimuti tubuh ons3 layaknya selimut.
Sinar itu lalu menghilang dan lust langsung membuka matanya, dan dia terkejut karena ons3 berubah total. Tubuhnya yang berkarat sekarang menjadi bersih, belenggu yang mengikatnya menjadi sebuah gambar yang mengitari tubuh nya. Dan dia sekarang memiliki dua tangan yang elastis.
Ons3 tidak percaya apa yang baru saja dia alami "B-bagaimana bisa... t-tangan ku kembali" ons3 menatap ke arah metatron yang sedang tersenyum lembut "Bagaimana, kau... melakukannya" metatron menjawab nya dengan bahasa neraka "Sihir, walaupun sedikit tetapi sihir penyembuhan ku masih bisa di lakukan" sontak ons3 yang mendengar metatron terkejut, bukan karena apa yang dia dengar tetapi karena dia bisa mengerti bahasanya.
Metatron lalu menoleh ke arah lust "Jadi apa kau percaya dengan ku sekarang" lust melihat cahaya itu menjadi tenang dia lalu menoleh ke arah ons3 dan berkata "Ons3 kita bisa mempercayai nya... karena tidak ada iblis yang bisa menghasilkan energi itu... energi dari surga" ons3 berpikir untuk sejenak. Dan apa yang di katakan lust mungkin benar karena saat cahaya itu menyelimuti dirinya. Ons3 merasa tenang, ketenangan yang belum pernah dia rasakan selama ini. Ons3 lalu menatap lust, tatapan nya percaya apa yang akan di lakukan oleh lust.
Lust tersenyum dengan lembut, lalu mengambil kuda-kuda dan dengan cepat lust mengayunkan pedang nya.
.
Sementara itu Ajax di bangunkan oleh seseorang, yang mengenakan pakaian layaknya jendral. Tiba-tiba jendral itu berteriak "Hei!!, apa yang kau tunggu lagi!, cepat bangun dan berbaris di tengah lapangan seperti yang lain" tubuh nya seolah-olah bergerak dengan sendirinya. Dan secara spontan Ajax bangun dari ranjang tidur nya dan langsung berlari menuju tengah lapangan.
Dia berbaris di bagian paling belakang dan tidak ada yang menoleh ke arah nya. Sesaat dia berdiri di lapangan itu kepalanya mulai merasa sakit yang parah. Ingatan asli dan palsu nya berkelap-kelip di pikiran nya bagaikan lampu yang di matikan dan di nyalakan. Dia memegang kepalanya dengan kedua tangan nya, dan perlahan tersungkur ke tanah dan dia berteriak ke sakitan dengan kencang. Tetapi para prajurit muda yang lain seolah-olah tidak peduli bahkan inspektur yang mengawasi barisan itu tetap melanjutkan pidatonya.
Ajax lalu memejamkan kedua matanya dengan erat lalu secara bersamaan rasa sakit di kepala nya hilang begitu saja. Dia lalu membuka matanya dengan perlahan dan melihat dirinya yang sedang berdiri tegak di tempat dia tersungkur tadi. Nafas nya yang tidak teratur membuat salah satu prajurit di samping nya menegur nya "Hei... kau bisa tenang sedikit gak!?, gua berusaha mendengarkan apa yang sedang dia katakan!" Ajax menoleh ke arah nya dan mengangguk sedikit. Dia lalu menghela nafas nya dengan pelan dan teratur, seolah-olah dia tau apa yang harus dilakukan jika suasana hati nya sedang kacau. Dan secara spontan pernafasan nya melambat dan ekspresi kacau nya menjadi tenang dengan cepat, membuat kadet di sebelah nya menjadi terkesan. Tetapi dia tidak mengatakan apa-apa dan melanjutkan untuk memperhatikan inspektur.
Dia berdiri tegak di tempat itu. Sesekali dia melihat ke sekeliling nya, entah kenapa suasana camp tentara ini membuat nya bernostalgia.
.
Sementara itu lust mengayunkan pedangnya dengan dengan kuat ke arah rantai itu.
*Swush*
Dia mengenai rantai yang di tempel di dinding jurang itu, tetapi tidak terjadi apa-apa. Lust lalu mencoba nya lagi, dan lagi tetapi tetap saja rantai itu tidak hancur bahkan tidak tergores sama sekali. Tidak kehabisan akal, lust lalu memegang rantai itu dan mencoba untuk melelehkan nya tetapi tidak berhasil, dia lalu mencoba untuk mengubah struktur dari rantai itu tetapi tetap tidak berhasil.
Semakin dia mencoba semakin lama juga dia menjadi kesal "Kenapa rantai ini tidak mau hancur!" dia lalu memukul dinding jurang berkali-kali. Melihat lust yang kesal, loak langsung mencoba untuk menenangkan nya "lust hentikan lah dan coba untuk fokus, tenangkan diri mu" lust lalu membalas nya dengan nada kesal "Tenang bagaimana bisa tenang. Lihat lah rantai ini" dia memegang rantai yang itu "Lihatlah rantai ini bahkan tid-" loak memotong perkataan nya "Aku tau itu. Tetapi kau harus tenang karena pasti ada jalan keluar nya, selalu ada jalan nya" mendengar nya lust menarik nafas nya dalam-dalam dan berkata dengan nada yang sedikit jengkel "Lalu?, apakah kalian punya ide?"
Dengan antusias ons3 mengangkat tangan nya seperti ingin mengatakan sesuatu. Dan dia berkat "Bagaimana kalo....kita mencuri kunci belenggu nya!" semua orang melihat ons3 "Hmmmmm boleh di coba, tetapi dimana letak kunci itu?" tanya loak.
Metatron melihat ke atas menatap kegelapan "Kuncinya berada di the Obsidian Keep" ucap nya dengan nada yang monoton. Mendengar itu lust langsung menuju ke celah di samping jurang "Baiklah aku akan berangkat!" dia lalu menunjuk ons3 "Ons3 ikut lah dengan ku" lust lalu berpaling ke loak "Sementara itu paman... jaga disini di sini saja ya" loak mengangguk dengan suka rela, lust memegang tangan ons3 dan langsung berlari memasuki celah itu.
.
Sementara itu di kamp pelatihan Ajax dan yang lain berlatih dari pagi sampai sore. Dan saat ini mereka sedang melakukan pelatihan terakhir untuk hari ini.
*PRIT*
Suara peluit yang nyaring terdengar selama tiga kali menandakan kalau pelatihan hari ini sudah selesai. Dan sesaat kadet-kadet itu mendengar suara nya, mereka langsung kembali ke posisi awal para kadet.
Lalu seorang jendral dengan tubuh yang tinggi keluar dari sebuah gedung di depan para kadet. Jendral itu tinggi dan memiliki banyak luka sayatan di wajahnya, tatapannya tajam dan serius selalu siap setiap saat. Di sekujur tubuh nya di penuhi oleh peringkat yang banyak.
"SIAP!. GRAK!" ucap jendral itu dengan tegas, dan para kadet langsung berdiri tegak di atas lapangan luas itu. Dia lalu memandang para kadet dengan teliti, wajah mereka lelah tetapi dia bisa melihat kalau tatapan mereka penuh dengan semangat yang membara.
Tiba-tiba jendral itu menunjuk ke Ajax dan kadet-kadet tertentu, dia lalu berkata dengan nada yang lantang "Yang saya tunjuk, kalian pergi keruang saya" mereka yang ditunjuk jendral lalu berhormat "Siap, jendral" setelah itu mereka langsung bergegas ke ruang jendral, dia melihat orang-orang yang di tunjuk nya tadi memasuki ruangan nya. Dia lalu menatap para kadet yang tidak di tunjuk "Sementara itu yang lain bubar!, beristirahat lah karena besok akan lebih keras lagi" kadet yang tidak ditunjuk bubar.
Ajax dan kadet-kadet yang ditunjuk oleh jenderal tersebut sampai ke ruangan itu dan mereka langsung masuk kedalam dan menunggu jendral.
Setelah beberapa saat berlalu jendral akhirnya muncul, jendral itu berdiri di depan mereka "Perkenalkan nama saya jendral Darian Blackthorn kalian panggil saya jendral Darian saja. Silahkan perkenalkan diri kalian dari kanan sampai ke kiri" kadet pertama maju selangkah.
Pria berambut pirang dan berkulit putih maju selangkah, dengan nada yang tegas pria itu mengenalkan dirinya "Perkenalkan nama saya Benjamin saya berasal dari nairobi, kenya siap bertugas" Benjamin mundur selangkah. Dia adalah seorang yang bersifat kompetitif, terutama dalam olahraga atau kegiatan lainnya di mana terdapat pemenang dan pecundang yang jelas.
Lalu pria berkulit hitam maju selangkah, dan memperkenalkan diri nya dengan nada santai "Perkenalkan nama saya Fatoumata, saya berasal dari Abidjan, Ivory Coast salam kenal, aku berharap kita bisa berkerja sama" dia mengatakan kata-kata nya dengan sangat santai seolah-olah dia sering ada di posisi seperti ini. Fatoumata mundur selangkah, Fatoumata memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dengan baik, serta terhubung dengan mereka secara alami.
Kadet ketiga yaitu seorang wanita berambut pendek maju dengan gugup, dia lalu memperkenalkan dirinya dengan nada yang lemah lembut "Ummm halo... perkenalkan nama ku adalah Sarah, saya berasal dari Kingston, Ontario s-salam kenal "Sarah mundur selangkah. Sarah memiliki sifat yang pemalu, canggung dan gugup Sarah juga tidak mempercayai dirinya sendiri.
Wanita di sebelah nya menatap Sarah dengan kecewa, karena Sarah memperkenalkan dirinya dengan gugup. Kadet ke empat lalu maju dengan lantang dan memperkenalkan diri nya "Perkenalan nama saya Rachel saya berasal dari Adelaide, Australia salam kenal semua" Rachel mundur selangkah dan menatap Sarah dengan tatapan yang yang meyakinkan seolah-olah dia memberi tau Sarah seperti apa memperkenalkan diri dengan benar. Rachel memiliki sifat antusias, dia juga memiliki sifat petualang, Rachel juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Kadet kelima langsung maju selangkah sesaat Rachel kembali ke tempatnya. Dia adalah kadet yang berpengalaman umur nya lebih tua dari kadet yang lain. kadet kelima memperkenalkan diri dengan nada yang tegas "Perkenalkan nama saya samuel, saya berasal dari Akron, Ohio Usa" samuel mundur selangkah. Samuel memiliki sifat yang egois dan arogan dia juga sombong dan sadis membuatnya banyak di benci oleh orang-orang.
Lalu giliran Ajax untuk memperkenalkan dirinya. Dia maju selangkah, dan langsung memperkenalkan dirinya "Perkenalkan nama saya ormond Ajax, saya. berasal dari *****,****" dia lalu kembali ke tempatnya.
Sesaat Ajax kembali ketempat nya jendral itu langsung berkata "Kalian adalah kadet-kadet yang terpilih, mulai dari hari ini kalian akan menjadi keluarga. Dan kalian akan di latih secara khusus, mengerti!!" teriak jendral yang langsung di susul oleh para kadet "SIAP, MENGERTI" teriak kadet secara bersamaan "Baiklah kita mulai pelatihan besok pagi BUBAR" ke enam kadet hormat dan langsung pergi ke luar ruangan, kembali ke kamar masing-masing.
.
Sementara itu lust dan ons3 sudah keluar dari dalam jurang tersebut. Tanpa berkata apa-apa mereka langsung bergegas menuju ke obsidian keep. Mereka menuju ke tempat itu dengan sangat hati-hati karena saat ini para mahluk bayangan itu sedang lalu lalang di hutan bagaikan angin kencang.
Setelah berjam-jam mereka berjalan. Lust melihat bangunan itu, the obsidian keep. Tanpa pikir panjang mereka berdua menghampiri bangunan itu dan menunduk di bawah jendela. Ons3 lalu bertanya dengan pelan "apa... kau mempunyai rencana?" lust menatap ons3 untuk beberapa saat sebelum dia membalasnya "Itulah mengapa aku membawa mu karena aku tidak mempunyai rencana!" ons3 yang mendengar lust berkata seperti itu membuat nya terkejut bukan main sampai-sampai dia tidak bisa berkata-kata. Tiba-tiba lust mendengar suara di dekat mereka dan lust reflek menggunakan sihir yang membuat tubuh mereka menjadi transparan.
Sesaat tubuh mereka menjadi transparan tiga mahluk bayangan lewat dan masuk kedalam jendela tepat di atas kepala mereka. Sesaat ketiga mahluk itu masuk kedalam sihir nya di hilangkan membuat keduanya terlihat lagi, dan ons3 langsung berkata dengan kesal dan pelan "Kenapa kau tidak membuat kita menjadi transparan saat berjalan ke sini?" lust langsung membalas dengan pelan tidak mau membuat ons3 menjadi lebih marah lagi "Karena setengah kekuatan ku di kasih ke Ajax jadi... saat ini daya dari sihir ku menjadi lemah" mendengar ons3 memutuskan untuk percaya karena ada hal yang lebih penting. Dia lalu mengusulkan sebuah ide yang di tanyakan oleh lust "ok, aku punya tapi kita harus mencari tempat yang tinggi terlebih dahulu" mendengar hal itu lust langsung melihat sekeliling dan melihat sebuah bukit yang cukup tinggi jarak nya sekitar 25 kilometer.
Lust menunjuk ke arah bukit itu dan ons3 berbalik badan dan menatap nya "Ya, itu cukup tinggi" mendengar hal ini lust langsung memegang tangan ons3 dan langsung menjadi transparan. Kebingungan ons3 langsung berkata "Uhhh lust apa yang akan-" tiba-tiba lust melesat dengan cepat ke arah bukit itu membuat ons3 terkejut.
Setelah satu menit mereka sampai di bukit tersebut lust menonaktifkan spell nya "Baiklah kita sudah sampai sekarang apa yang akan kau lakukan?" lust menatap ons3 yang masih terkejut. Dia lalu berpaling badan menatap obsidian keep, mata ons3 berubah warna menjadi warna putih transparan selama beberapa menit. Lust memperhatikan ons3 dan perlahan mulai mengerti apa yang sedang di lakukan oleh nya "Jadi kau sedang menscan bangunan itu?" ons3 membalasnya dengan antusias "Betul, dengan aku menscan bangunan ini kita akan lebih mudah untuk menavigasi nya. Dan tenang saja cahaya ini tidak akan terlihat oleh iblis-iblis itu" lalu cahaya di matanya redup "Sudah ku scan bangunan itu ayo kita ke bawah" lust mengangguk dengan puas, dia lalu berpaling untuk melihat pemandangan untuk sementara.
Lalu saat mereka ingin pergi tiba-tiba muncul sebuah portal raksasa di atas kastil sloth. Lust berhenti sejenak untuk melihat, dan expresi lust berubah drastis "I-itu, kenapa mereka berlima ada di sini"
BERSAMBUNG
TERIMAKASIH UNTUK PERHATIAN NYA SEMUA KALO ADA YANG SALAH MOHON MAAF INI NOVEL PERTAMA SAYA TOLONG DI LIKE DAN KOMEN BIAR SAYA NYA TAMBAH SEMANGAT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments