"Kau... mau apa?" Ajax bertanya kepada lust dengan nada yang tidak percaya. Dengan tegas lust berkata "A-aku ingin ikut dengan mu. Keluar dari neraka" Ajax menggaruk-garuk kepala nya. Kenapa, kenapa seorang penjaga neraka ingin keluar dari neraka.
"Tidak. Kau tidak boleh ikut" lust yang mendengar nya langsung memegang kaki Ajax menanya kan apa alasannya "T-tetapi kenapa..." ucap nya yang bergulir air mata.
"Kenapa?. Apakah kau lupa apa yang kau lakukan kepada diri ku" Ajax mendorong lust dengan kuat "Kau merubah ku menjadi sekor babi dan menyuruh iblis-iblis itu memakan ku. Dan kau membunuh ku berkali-kali. Dan kau pikir diri ku ini akan memaafkan mu?" emosi nya meledak-ledak dia mengingat kan ke lust apa yang telah dia perbuat.
"T-tidak bukan. K-kau harus mendengar ku" lust berdiri dan memegang kerah Ajax "Aku tau aku bersalah, dan aku sangat menyesali nya" dia mendekati wajah Ajax "Tetapi kau harus mengerti. Aku harus pergi dari sini" Ajax sontak mendorong nya.
Dia semakin bingung *Sebenarnya apa yang mau* Ajax menoleh ke ons3 untuk mendapatkan saran tetapi "Semua keputusan ada di tangan mu kawan" Ajax menatap wajah lust dengan waspada walaupun tatapan dan nada nya penuh dengan penyesalan tetapi dia tetap tidak percaya. karena mungkin dia akan menjebak mereka saat lengah.
Tetapi masih ada satu hal yang sangat mengganjal pikiran nya. Kenapa dia ingin keluar dari sini, bukanya neraka ini adalah tempat asli nya?. Pertanyaan-pertanyaan ini terus berulang-ulang di pikiran nya. *Sejujurnya lust akan sangat berguna di kedepannya... Aha* sebuah ide muncul di benak nya.
"Baiklah kau boleh ikut" lust yang mendengar nya langsung tersenyum dengan lebar kegirangan. Ajax melanjutkan perkataannya "Tetapi, kau harus memberikan kekuatan mu setengah" Ajax setelah berbicara langsung memperhatikan ekspresi lust *Kalau dia bener bersungguh-sungguh... dia akan melakukan nya, tetapi kalau dia menolak...* tiba-tiba lust menjulurkan tangan nya "Ini" dia memandang apa yang di pegang oleh nya. Seketika matanya langsung melotot dengan lebar tidak dia sangka lust benar-benar memberikan setengah dari kekuatan nya.
Ajax mengambil orb merah itu dengan ragu-ragu. Dia menatap menatap orb itu dengan tidak percaya, apakah semudah ini?, jadi dia memang sungguh-sungguh?. Dia lalu menghancurkan orb itu dengan genggaman tangan nya. Dan energi dari orb itu langsung memasuki tubuh nya.
"Lalu, kapan kita berangkat" ucap lust dengan penuh antusias, Ajax menjawab pertanyaan nya dengan serius "Kita berangkat sekarang. Tetapi kita berdua belum tau jalan menuju ke lantai dua" lust tersenyum sedikit "ikuti aku" dia lalu berjalan menuju ke kastil, tidak ada pilihan lain mereka mengikuti lust.
Mereka bertiga memasuki kastil itu lagi. keadaan kastil itu sangat berantakan, lantai, tembok, dan langit-langit semuanya retak. Mereka melewati ruangan-ruangan yang kosong dan hancur. Setelah beberapa saat mereka sampai di sebuah lorong yang bersih, tidak kotor dan hancur. Dan di ujung lorong itu ada sebuah pintu yang terdapat gambar lust yang di pahat. Mereka lalu berjalan mendekati pintu itu. Seiring berjalan ons3 mendekati Ajax untuk berbisik "Apa kau yakin dia tidak akan menyerang kita" Ajax langsung membalasnya dengan tegas "Kalau dia memutuskan untuk melawan. Aku akan menghabisi nya" mereka lalu memasuki ruangan itu.
Ruangan itu besar sangat besar. Langit-langit nya yang di hiasi oleh sebuah chandelier kristal yang menggantung memancarkan cahaya lembut ke seluruh ruangan. Di ujung tengah ruangan terdapat sebuah kasur Queen size dengan kerangka berwarna hitam kemerahan. Di pojok ruangan terdapat sebuah portal berwarna merah yang berbentuk seperti cermin.
Lust lalu mendekati portal itu dan menyuruh ons3 dan Ajax mendekati nya. Mereka berdua lalu mendekati lust dengan waspada. Lust yang sedari tadi memperhatikan mereka langsung berkata "Kalian berdua... masih belum mempercayai ku yah" ucap nya dengan nada yang sedih.
Secara bersamaan Ajax dan ons3 mengangguk kan kepalanya nya. Lust yang melihat nya tidak bisa berkata apa-apa karena dia mengerti apa yang telah dia perbuat.
Dengan antusias lust berkata "Baiklah. Sekarang ayo kita pergi" tetapi Ajax menghentikan nya "Tunggu" lust yang mendengar nya langsung berpaling badan "Kita masih belum mempercayai mu" lust menghela nafas nya dengan jengkel, tetapi dia memaklumi nya "Baiklah, baiklah. Apa yang harus aku lakukan agar bisa mendapatkan kepercayaan kalian berdua" Ajax langsung membalasnya dengan spontan "Sebenarnya apa yang akan kau lakukan setelah keluar dari rumah mu ini" lust yang mendengar kata rumah seketika menjadi jengkel "Tempat ini bukan rumah ku..." Ajax dan ons3 yang mendengarnya tambah menjadi bingung.
*Sepertinya dia tidak ingin membicarakan nya. Mungkin karena malu?* mereka bertiga saling bertatapan membuat suasana menjadi canggung.
"Sudahlah. Ini akan menjadi lama" tanpa peringatan lust menarik Ajax dan ons3 kedalam portal itu. Cahaya merah yang sangat terang membutakan mata Ajax lalu cahaya merah itu berubah menjadi hijau gelap. Setelah beberapa saat cahaya hijau menghilang dan Ajax bisa melihat, lalu saat ajax membuka matanya...

BERSAMBUNG
TERIMAKASIH UNTUK PERHATIAN NYA SEMUA KALO ADA YANG SALAH MOHON MAAF INI NOVEL PERTAMA SAYA TOLONG DI LIKE DAN KOMEN BIAR SAYA NYA TAMBAH SEMANGAT.
MOHON KASIH SARAN BUAT SAYA YAHH
Gambar di buat oleh AI
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
levia
semangat
2023-02-15
1
levia
crazy up doong
2023-02-15
1