BAB 9 vs lust

Pintu kastil terbuka dengan kencang sampai-sampai pintu itu bergetar karena terbentur tembok. Dan sesaat pintu itu terbuka sesosok wanita berjalan keluar dari dalam kastil itu.

Wanita itu berjalan mendekati mereka dengan percaya diri. Rambut nya melambai bagaikan air. Setiap langkah yang diambil nya membuat Ajax gugup. Wanita itu mengenakan sebuah baju zirah berwarna merah darah. Zirah itu sangat mengkilap seperti baru digunakan. Tetapi baju itu juga memiliki bekas pertempuran.

Ajax langsung menoleh ke ons3 dengan kebingungan "Ons3 kau bilang pemimpin nya tidak bisa bertarung, kenapa dia mengenakan baju zirah!!" ons3 langsung membalas nya dengan nada bingung "Entah lah!!, mungkin zirah itu hanya untuk melindungi nya??" sesaat ons3 berbicara, lust langsung mengeluarkan dua pedang di tangan nya.

Ajax dan ons3 mundur seiring lust mendekati mereka. Ons3 menatap Ajax menunggu apa rencana selanjutnya. Di tengah ketegangan Ajax mengingat sesuatu "Ons3 bukanya ada sebuah senjata yang kuat di dalam sana?" ucap Ajax sembari menunjuk ke arah kastil. Seketika ons3 mengerti apa yang ada di pikiran Ajax "Tunggu... kau jangan-jangan akan menyuruh ku masuk ke dalam sana" Ajax langsung mengangguk.

Ons3 menghela nafas, tidak ada pilihan lain mau tidak mau dia harus mengambil senjata itu. Mereka berdua lalu membisik untuk beberapa saat. Ajax menatap lust dengan sengit. Ajax lalu menoleh ke ons3 dan mengangguk dan ons3 membalas nya.

Ajax merenggangkan lilitan di kedua rantai nya sampai-sampai rantai itu menyentuh tanah. Ajax menarik dan menghela nafas nya secara perlahan. Lalu tanpa berkata apa-apa dia langsung melesat ke arah lust. Lust yang melihat nya langsung melesat ke arah Ajax.

Dengan rantai tangan kanan nya dia menyerang lust seperti cambuk. Rantai itu melesat kearah wanita itu dan dengan mudah dia menghindari serangan Ajax. Lust melihat tubuh Ajax yang tidak dilindungi langsung menusukkan pedang nya ke perut Ajax. Pedang itu menembus perut nya dengan mudah.

Tetapi Ajax langsung membalasnya. Dia langsung memukul dagu lust dengan kuat sampai-sampai helem nya lepas. Ajax melihat helem itu terpental jauh keatas, dia lalu mengalihkan pandangan nya ke wajah lust.

Wajah nya begitu cantik, kulit nya terang dan mulus, bibir nya yang mengkilat dan tatapannya yang ingin mendominasi nya. Seketika lust tersenyum dengan manis berusaha untuk menundukkan Ajax dengan kecantikan nya *Sejauh ini belum ada laki-laki yang kuat dengan ku. Mereka semua langsung tertunduk sesaat melihat ku..., tetapi mengapa, mengapa manusia ini diam saja* ucap lust didalam hati nya. Saat ini pikiran Ajax hanya satu Yaitu. Keluar dari neraka.

Dengan tangan kanan nya, Ajax memegang leher lust yang membuat nya berpikir kalau Ajax sudah tertunduk kepadanya. Tetapi Ajax menguatkan Cengkraman nya membuat lust terkejut, Ajax lalu memukul wajah lust berkali-kali.

Lust menarik pedang nya dengan cepat membuat terkejut. Lust mengambil kesempatan ini untuk meloloskan diri nya dari cengkraman manusia itu.

Lust mundur kebelakang beberapa langkah. Dia langsung tersungkur ketanah sambil memegang leher nya dengan kedua tangan nya. Secara bersamaan Ajax juga tersungkur ke tanah memegang perut nya yang yang mengucurkan darah.

Mereka berdua menatap satu sama lain dengan sengit, Ajax perlahan berdiri dan lust melakukan hal yang sama. Mereka berdua langsung melesat untuk menyerang satu sama lain.

Tiba-tiba gerakan lust menjadi lebih lambat dari biasanya. Seolah-olah dia baru saja mengenakan baju zirah itu untuk pertama kalinya. Ajax yang melihat pergerakan musuh nya yang melambat langsung menambah kecepatan nya. Ajax lalu mengangkat lust dari pinggang nya dan menjatuhkan lust dengan keras, sampai-sampai tubuh nya memantul dari tanah.

Dia tidak memberikan lust untuk beristirahat, Ajax langsung menginjakkan kan kakinya ke kepala lust dengan brutal. Membuat lust hampir Tah sadarkan diri. Dia lalu duduk di atas tubuh lust dan melilit kan kedua rantai nya ke leher lust. Dia lalu menarik rantai itu dengan kencang. Lust mencoba untuk melepaskan rantai itu tetapi tenaga nya tidak kuat. Dia meronta-ronta kesakitan. Setelah beberapa lust berhenti bergerak Ajax lalu melepaskan lilitannya. Tenaga nya habis dia kesusahan untuk bernafas, Ajax lalu berdiri dan mulai berjalan mendekati kastil itu. Tetapi tiba-tiba....

.

Beberapa saat sebelum Ajax dan lust bertarung, Ajax membisikkan sesuatu kepada nya "Dengar ons3 aku akan melawannya. Sementara kau masuk ke dalam kasti itu lalu kau akan mengambil senjata nya" Ajax bertarung dengan lust. Dan ons3 masuk kedalam kastil itu.

Ons3 menelusuri kastil itu dengan waspada. Setiap sudut dia perhatikan. Dia berjalan dengan pelan, ons3 melihat segerombolan iblis yang sedang melesat ke arah nya. Dengan cepat dia langsung bersembunyi di balik pot bunga "Tolong jangan melihat kebelakang, tolong jangan melihat kebelakang, tolong jangan melihat kebelakang..." ucap nya dengan pelan.

Iblis-iblis itu tidak menyadari kehadiran ons3 dan mereka melewati nya. Ons3 menoleh kearah iblis-iblis itu yang sudah belom ke sebuah lorong lain. Ons3 menghela nafas nya dengan lega.

Dia lalu melanjutkan pencariannya dengan waspada. Setiap lorong dan setiap ruangan dia periksa, tetapi senjata pistol revolver itu belum di temukan. Setelah menelusuri cukup lama dia melihat tangga menuju ke ruang bawah tanah. Dia melihat ruangan di bawah tangga itu yang di nyalakan oleh obor. Dia ragu tetapi senjata ini mungkin sangat membantu Ajax. Dia lalu menuruni tangga itu dengan perlahan. Lalu dia melihat kalau ada sebuah lorong di depannya. Ons3 menelusuri lorong yang hanya ada obor saja. Dia melihat ke sekeliling nya "Tidak ada siapa-siapa kan?" sesaat dia melihat ke sekeliling nya ons3 langsung melesat melewati lorong itu dengan tergesa-gesa.

Ons3 menelusuri lorong yang berliku-liku dia terus melesat mengikuti lorong itu, sampai akhirnya dia melihat sebuah ruangan di ujung lorong itu, dan akhirnya dia melihat senjata nya. Pistol itu di pajang layaknya benda di museum. Ons3 langsung bergegas menjadi ke ruangan itu.

Sesaat sampai dia membuka katup di depan tubuh nya. Sesaat katup itu di buka terdapat tali yang melesat dan langsung melilit kan pistol itu. Tali itu lalu di tarik kedalam tubuh nya berserta pistol itu. katup itu lalu tertutup dan ons3 dengan bahagia berbalik badan dan menuju ke luar ruangan.

Tetapi tiba-tiba dia menabrak dinding "tembok? Padahal tadi tidak ada tembok" ucap nya. Ons3 melihat ke atas dan dia terkejut karena itu bukan tembok, tetapi iblis yang mereka lawan saat keluar dari hutan kristal.

Iblis itu berkata "Halo robot, tadi aku belum memperkenalkan diri ku yah" ons3 menggerakkan kepala nya sambil mundur kebelakang dengan takut. Iblis itu mendekati nya "Nama ku adalah Astaroth" tiba-tiba nada nya berubah menjadi flamboyan "Aku... Adalah ke satria lust ku tersayang. Tangan kanannya yang paling di percaya" lalu nada nya berubah lagi menjadi serius dan tegas "Dan kau!!, berusaha mencuri senjata itu. Dan sekarang aku merebutnya lagi dari mu" ons3 yang mendengar menjadi sangat takut karena dia tidak tau apa yang akan di lakukan iblis itu.

Astaroth mendekati ons3 yang terpojok. Tetapi sesaat dia ingin mencengkeram ons3 kastil itu tiba-tiba berguncang membuat astaroth menjadi sedikit was-was. Ons3 mengambil kesempatan itu dan dia langsung melesat melewati astaroth. iblis itu lalu berteriak dan mengejar nya "Hei kembalikan senjata itu dasar sialan"

.

Ajax menoleh kebelakang nya dan melihat tubuh lust yang mengeluarkan sinar merah gelap menjulang keatas menembus awan dan langit. Ajax bisa merasakannya kekuatan lust yang sebenarnya.

Sinar itu lalu berhenti dan lust berdiri tegak di balik asap itu "Jadi selama ini kau menahan diri mu" ucap Ajax yang sambil bersiap-siap untuk bertarung.

Asap perlahan memudar dan menampil kan lust dengan tampilan yang berbeda. Baju zirah nya berubah menjadi warna abu-abu. Kulit nya juga berubah warna mengikuti warna baju zirah nya. Bibir dan matanya berubah menjadi warna hitam pekat.

Lust menatap Ajax dengan penuh kebencian. Ajax mengambil posisi "Kemarilah-" tiba-tiba lust sudah tidak ada di depannya. Secara insting Ajax melihat ke belakang nya. Sesaat dia melihat kebelakang, tubuh nya sudah tercincang menjadi beberapa bagian. Lust menatap tubuh itu dengan tidak puas.

"Hmph" dengan seketika tubuh Ajax seolah-olah kembali ke masa sebelum nya. Waktu di mundur kan tetapi hanya dia saja yang di mundur kan. Ajax kembali ke posisi sebelum nya. Dia langsung berhadapan ke lust kebingungan apa yang telah terjadi.

Tiba-tiba dia tidak bisa bernafas. Ajax memegang leher nya dengan kedua tangan nya berusaha untuk bernafas. Dia lalu melihat lust yang melontarkan sepatah kata dengan sadis "Belum" dia mendengar suara itu sebelum dia pingsan.

Tubuh nya kembali seperti semula dia berhadapan dengan lust lagi. Tetapi kali dia berubah menjadi sebuah babi. Lust tertawa "Lihat lah kau sekarang jadi apa" dia lalu membuat segerombolan iblis dari udara. Lust lalu menyuruh iblis-iblis itu untuk memakan sebuah babi di depannya "Makan dia hewan itu" tanpa pikir panjang iblis-iblis itu langsung memakan babi itu hidup-hidup. Babi berteriak dengan kesakitan seiring para iblis memakainya.

Habis sisa dari babi itu telah habis, lalu lust memerintahkan iblis-iblis itu "Muntahkan dia" para iblis menuruti nya dan memuntahkan sisa dari babi itu. Waktu kembali ke semula hanya untuk babi itu dan Ajax kembali di rubah oleh lust kembali ke tubuh semula nya. Dari tatapannya kalian akan tau kalau dari tadi Ajax sadar apa yang lust perbuat.

Lust lalu tertawa terbahak-bahak "Lihat lah wajah mu kau seperti tidak percaya apa yang terjadi" tawa dia terus tertawa dengan terbahak-bahak membuat Ajax semakin kesal.

Lust yang melihat Ajax kesal mulai mengolok-olok nya "Kau marah, jika kau apa yang akan kau lakukan?. Tidak ada, kau tidak bisa melakukan apa-apa di hadapanku" lust lalu tersenyum dan... tidak terjadi apa-apa..., lalu dia mencoba lagi tetapi tidak terjadi apa-apa... "Apa..." ucap lust yang kebingungan mengapa kekuatan nya tidak bisa di gunakan.

Tubuh Ajax bersinar ungu gelap untuk sesaat. Seperti ada tenaga baru yang di tambahkan dia langsung melemparkan rantai nya ke arah lust dengan kecepatan tinggi. Lust tidak sempat menghindari nya. Membuat rantai itu melilit lehernya. Seketika rantai itu menyentuh lehernya lust berteriak kesakitan. Teriakan nya sangat keras membuat Ajax membanting nya kepala dulu ke tanah.

Ajax lalu menarik nya secara paksa. setelah lust di bawah kaki nya. Ajax mengangkat lust dengan rambutnya. Dia masih kesakitan karena rantai yang ada di lehernya.

Iblis-iblis yang di dalam kastil itu langsung melesat menyerbu Ajax. Dia menatap iblis-iblis itu dengan jengkel. Sangat jengkel dia ingin mereka hilang sekarang. Permintaan nya seolah-olah di kabulkan karena tiba-tiba muncul kepala tengkorak naga di atas nya. Kepala naga itu lalu menembakkan sebuah energi gelap dari mulutnya, saking gelapnya tidak ada cahaya yang dapat tembus dari energi itu bahkan cahaya tidak keluar dari energi itu.

Energi itu tidak hanya menghilangkan iblis tetapi juga menghilangkan awan, langit dan bahkan energi itu tembus ke lantai atas. Saat semua ini terjadi ons3 berlari keluar sambil di kejar oleh astaroth yang tepat di belakang nya.

"Ajax!!!. Tolong aku!!!" ons3 terus berlari menuju ke Ajax sementara itu astaroth berhenti. Dia terkejut melihat lust yang di cekik oleh manusia itu. Astaroth mengeluarkan pedang nya "Kau!!!, beraninya kau!!!" dia langsung melesat kearah Ajax. Tetapi tengkorak naga itu muncul di depan astaroth dan langsung menembakkan energi nya dari mulutnya. Naga itu lalu berhenti menyemburkan energi nya. Astaroth menjadi debu dia tidak tersisa sama sekali. Setelah merasa cukup kepala naga itu menghilang.

Ons3 melihat kebelakang nya dan menatap Ajax. Dia mendekati Ajax dan memberikan nya pistol itu "Jadi kita tidak membutuhkan pistol ini?" Ajax melepaskan lilitannya dan membanting lust dengan keras ketanah sampai-sampai kepala terbentur dengan keras. Ajax melangkahi lust dan menerima senjata itu "Tidak apa mungkin ini akan berguna di kedepannya" Ajax dan ons3 berbincang-bincang.

Lust berubah wujud kembali ke semula, dia perlahan duduk dan seakan-akan dia tersadarkan tentang sesuatu "A-apa yang barusan aku lakukan" nada nya sedih dan bingung. Tetapi Ajax yang mendengar nya tidak mempercayai nya. Dia langsung menodongkan pistolnya ke kepala lust.

Tapi tiba-tiba lust berkata "Tunggu dulu" Ajax yang mendengar nya tidak peduli dan menempelkan ujung senjata nya ke dahi lust.

Tetapi lust terus berbicara "A-aku ingin ikut dengan mu" seketika Ajax menurunkan senjata nya dia seolah-olah tidak percaya apa yang dia dengar.

"Kau mau apa..."

BERSAMBUNG

TERIMAKASIH UNTUK PERHATIAN NYA SEMUA KALO ADA YANG SALAH MOHON MAAF INI NOVEL PERTAMA SAYA TOLONG DI LIKE DAN KOMEN BIAR SAYA NYA TAMBAH SEMANGAT.

MOHON KASIH SARAN BUAT SAYA YAHH

Gambar di buat oleh AI

Terpopuler

Comments

levia

levia

semangat 💪💪💪💪💪💪

2023-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!