Pertempuran Dimulai

Mereka senang, karena bisa menembus dinding tebal itu, tanpa harus susah payah menggunakan kekuatan.

Namun, karena terlalu banyak orang yang dipindahkan Xiao Qi, ia merasa tubuhnya sedikit melemah karena tenaganya yang terkuras lumayan banyak untuk menggunakan cakra dan memindahkan mereka.

Xiao Qi terlihat menghela napas dengan sangat cepat, sampai terlihat sangat terengah-engah. Hal itu membuat mereka merasa sangat khawatir dengan keadaan Xiao Qi.

“Xiao Qi, apa kau tidak apa-apa?” tanya Liu Bei, khawatir dengan keadaannya.

Xiao Qi tersenyum, “Tidak, hanya saja cakraku berkurang cukup banyak untuk teleportasi ke dalam sini,” jawabnya, membuat mereka sedikit cemas dengan apa yang ia katakan.

“Apa masih bisa?” tanya Fang Lie, yang merasa sangat khawatir dengan dirinya.

“Bisa.”

“Jangan memaksakan diri. Jika tidak bisa, aku akan memberikan cakraku padamu,” ujar Fang Lie, membuat Xiao Qi mendelik kaget mendengarnya.

“Kau sedang berada di luar ragamu. Kalau kau memberikannya padaku, mungkin kau tidak akan bisa kembali ke dalam ragamu!” ujar Xiao Qi, yang wajahnya kini sudah berubah saking khawatirnya dengan keadaan Fang Lie.

Fang Lie tersenyum mendengarnya, “Itu tidak akan terjadi, kalau hanya jumlah yang sedikit.”

Sementara mereka berbincang di sana, sebuah benda berbentuk segitiga melayang-layang seperti drone di sekitar mereka. Drone itu memiliki sebuah mata, yang bisa menghubungkan keadaan sekitar dengan monitor yang dipegang kepala pengawas.

Seseorang yang bertugas mengamankan keadaan di sekitar, melihat mereka dari alat monitor yang ada di hadapannya. Ia segera memberi tahu kepada atasannya tentang masalah ini.

Tangannya ia dekatkan pada telinganya, dan seperti menahan pada telinganya untuk mencoba untuk berkomunikasi dengan orang yang ia maksudkan. Walaupun tanpa benda, mereka bisa menggunakan cakra mereka sebagai penghubung dari tiap-tiap orang yang ada.

“Ada penyusup di ruangan inti!” ujarnya, seseorang bernama Lee yang merupakan kaki tangan dari Sang Maestro pun mendelik kaget menerima informasi telepati dari pengawal bagian penjaga.

“Tahan, sampai aku datang ke sana!” ujar Lee, sembari bergegas untuk menuju ke ruangan yang ia maksudkan.

“Baik.”

Mereka menyudahi telepati yang mereka lakukan. Lee berusaha untuk menuju ke ruangan tersebut, dengan kepala pengawas yang terus memantau pergerakan Fang Lie dan juga teman-temannya.

Sirine di ruangan berbunyi, membuat Fang Lie dan yang lainnya merasa terkejut dengan apa yang terjadi. Mereka bahkan belum sempat menyelamatkan raga Fang Lie yang berada di dalam peti tembus pandang itu, dan mereka sudah membunyikan sirine tanda ada yang menyusup ke dalam ruangan mereka.

Fang Lie, Liu Bei dan Xiao Qi mendelik kaget, karena bingung dengan apa yang harus mereka lakukan untuk pergi dari sana.

“Gawat, kita ketahuan!” pekik Liu Bei, membuat mereka panik mendengarnya.

Tak berapa lama, pintu ruangan terbuka dan banyak sekali pengawal yang sudah mengerubungi ruangan tersebut dengan dibekali persenjataan yang sangat canggih.

“Jangan bergerak!” ujar salah seorang yang memimpin, dengan menodongkan sebuah pistol laser ke arah mereka.

Hal itu membuat mereka sedikit takut, karena sekali saja terkena pistol laser tersebut, mereka akan merasakan hal yang sangat menyakitkan.

“Bagaimana ini?” gumam Xiao Qi, yang merasa sangat bingung dengan apa yang harus ia lakukan.

“Pergi bawa raga Fang Lie! Kami akan menahan mereka sebisa mungkin di sini!” ujar Liu Bei, membuat Xiao Qi mendelik kaget mendengarnya.

Membawa raga Fang Lie, tanpa pergi bersama mereka? Itu adalah sebuah hal yang sangat mustahil, yang mampu Xiao Qi lakukan. Ia tidak bisa meninggalkan Fang Lie dan juga Liu Bei, pada situasi yang genting seperti ini.

“Meninggalkan kalian? A-aku tidak bisa melakukannya!” bantah Xiao Qi, membuat situasi menegang seketika.

Liu Bei memasang aba-aba di hadapan para pengawal itu, “Sudahlah! Jangan membantah untuk kali ini! Minta Zhou Yu untuk menghentikan waktu, agar kita bisa keluar dari tempat ini dengan segera!” bentaknya, membuat Xiao Qi mengerti dengan apa yang Liu Bei katakan.

Xiao Qi pun mengangguk mendengarnya, “Baiklah!”

Xiao Qi segera menuju ke arah raga Fang Lie, sementara itu Fang Lie dan juga Liu Bei segera mengurus kekacauan ini dengan kekuatan yang mereka miliki.

“Maju kalian!” teriak Fang Lie, membuat semua pengawal menembakkan pistol itu ke arah mereka.

Mereka menghindar, dengan melompat setinggi-tingginya. Para pengawal itu pun segera menembakkan laser itu ke arah atas. Sementara itu, Xiao Qi sudah berhasil sampai di tempat raga Fang Lie berada.

“Cepat!” gumam Xiao Qi, yang berusaha untuk mengeluarkan semua kemampuan teleportasi yang ia miliki.

Ia harus secepatnya mendapatkan konsentrasi yang cukup, agar bisa memindahkan raga itu ke tempat yang semestinya.

“Ehm!!” Xiao Qi berusaha untuk membuka peti transparent tersebut, tetapi peti itu sama sekali tidak mau terbuka.

“Peti ini susah sekali terbuka!”

Dengan sekuat tenaga Xiao Qi membukanya, tetapi ia sama sekali tidak berhasil untuk membuka peti tersebut. Hal itu membuatnya sedikit kehabisan tenaga.

Napasnya memburu, saking kesalnya ia dengan apa yang tidak bisa ia lakukan.

“Sial!!” pekiknya kesal, lalu mencoba kembali untuk membuka peti itu.

Ternyata, pergerakan Xiao Qi terpantau oleh Lee. Lee yang baru saja sampai di ruangan itu, segera menembakkan laser yang berasal dari telapak tangannya. Tembakan laser itu ternyata cukup untuk membuat Xiao Qi terpental jauh beberapa meter, dari jarak ia membuka peti itu.

“Argh!!” teriak Xiao Qi, yang sedikit terkena pentalan dari sinar laser yang ditembakkan oleh Lee tersebut.

Mendengar jeritan Xiao Qi, hal itu membuat Fang Lie terkejut dan mengalihkan perhatiannya padanya.

Fang Lie terkejut, karena saat ini ia melihat Xiao Qi yang tergeletak di atas lantai.

“Xiao Qi!” pekik Fang Lie, yang merasa sangat khawatir dengan keadaan Xiao Qi.

Karena terlalu fokus dengan keadaan Xiao Qi, Fang Lie sampai tidak sadar dengan keadaan yang berada di sekelilingnya. Liu Bei menoleh ke arah Fang Lie, setelah berhasil menendang pengawal sampai terpental jauh ke belakang.

Matanya mendelik, karena melihat pengawal yang ingin memukul Fang Lie dengan menggunakan tongkat besi yang ia pegang.

“Fang Lie!!” pekik Liu Bei, sontak membuat Fang Lie tersadar dengan apa yang ada di sekitarnya.

“Hah?!”

Belum sempat menoleh dan memandang dengan benar, pengawal tersebut sudah berhasil memukulkan tongkat besi itu pada pelipis kiri Fang Lie. Hal itu membuat tubuh Mong Ryong terpental beberapa kali ke belakang, sampai terguling dengan sangat keras.

“Uhuk!” Fang Lie terbatuk, saking sakitnya terkena pukulan dari pengawal itu.

Hal itu sontak membuat Liu Bei terkejut, “Fang Lie!!” pekiknya, yang tak lengah dengan keadaan sekitarnya.

Banyak sekali pengawal yang mencoba untuk mengepungnya, tetapi fokusnya masih bisa untuk menghadapi para pengawal itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!