Situasi desa itu sangat sepi, letek rumah wargapun agak berjauhan satu dengan yang lainnya.
Ketika Jendral Liu Ken melihat seseorang buru-buru berjalan dihalaman dan memasuki salah satu rumah, Liu Ken kemudian menghentikan kereta lalu melompat cepat menghampiri penduduk desa tersebut.
"Berhenti..!! Seru Liu Ken berteriak lantang.
Penduduk desa yang terlihat terburu-buru, mematung ditempat, tidak lagi berani melangkah maupun menoleh.
Liu ken mengerutkan dahi melihat reaksi penduduk tersebut, tetapi itu tidak menghentikan Liu Ken.
"Permisi saudara, mohon maaf jika membuat anda tidak nyaman sebelumnya, kami rombongan kerajaan ingin memita petunjuk saudara" seru Liu Ken setelah berpapasan dengan seorang penduduk tersebut.
Penduduk itu sebelumnya hanya menduduk dan terlihat sedikit gemetaran, tetapi ketika mendengar Liu Ken menyebutkan rombongan kerajaan, kepala penduduk itu baru berani megadah.
Berikutnya setelah melihat Liu Ken sangat gagah danmasih berdiri sopan didepannya, penduduk itu tiba-tiba berlutut.
"Mohon maafkan hamba bersikap tidak sopan sebelumnya"
Melihat sikap orang tersebut begitu ketakutan dan terlihat sangat formal, Liu Ken buru-buru mendekatinya dan memapahnya untuk bangkit berdiri.
"Ahhh saudaraKu, tidak perlu seformal itu" seru Liu Ken tetap ramah.
" apa yang orang kecil ini bisa memberikan tuan"
"Sebenarnya kami ingin mencari tempat penginapan, apakah disekitar sini ada penginapan"
"Tuan, memang ada sebuah penginapan, tetapi lokasinya sedikit jauh dari perkampungan warga" jelas seorang warga penduduk tersebut, kemudian dia menunjukan arah yang dimaksud.
Ketika rombongan Chu Xhensio menghilang dikejauhan, seseorang yang menunjukan jalan tadi tidak berhenti memandang kearah mereka sambil menghela nafas beberapa kali.
Setelah ribuan meter perjalan, Liu Ken melihat sebuah bangunan yang sudah tidak jauh lagi.
Beberapa saat kemudian sampailah mereka didepan penginapan yang tidak memiliki papan nama seperti penginapan umumnya.
Penginapan tersebut terlihat sederhana, memiliki dua lantai tetapi cukup besar, dilantai pertama memiliki restoran dan lantai keduanya memiliki ruang penginapan.
Rombongan Xhensio kemudian memasuki ruangan tersebut, mereka mendengar dari luar penginapan, pengujung yang mengisi lantai satu begitu ramai.
Saat mereka berada didalam pintu, semua pengunjung yang tadinya berisik tiba-tiba diam, tetapi hampir semua mereka memandang kearah rombongan Xhensio.
Sesaat setalah menatap rombongan Xhensio, beberapa lainnya menyeringai lebar. Xhu Fan dan dua jagoan dari sekte Thuongkeng merasakan hampir setiap pengujung memiliki hawa pembunuh yang tidak biasa.
Yang mengejutkan Xhu Fan adalah seseorang yang duduk dan menatap mereka ditempat pelayanan restoran, Xhu Fan merasakan samar-samar tubuhnya memiliki hawa yang sama seperti pengunjung.
Xhu Fan memperhatikan, rata-rata pengujung tersebut tidak menyembunyikan hawa tersebut dan rata-rata diatas meja tempat mereka duduk, semuanya memiliki senjata yang seolah sengaja mereka pamer.
Meskipun Liu Ken melihat situsi seperti itu, Liu Ken bersama Xhensio kemudian menghampiri meja pelayanan.
"Tuan, apakah anda membutuhkan petunjuk?" Cetus pelayan tersebut, membuat Xhensio mengerutkan dahinya, tetapi sebelum Xhensio bereaksi, Liu Ken memotongnya cepat.
"Tidak, kami semua membutuhkan tempat untuk menginap, apakah ada kamar yang tersedia" bersamaan dengan Liu Ken menyelesaikan kata-katanya, Xhensio kemudian mengeluarkan sebuah kantong kecil dan melemparkan kepelayan tersebut.
"Jika kurang, kamu bisa mengatakannya, asalkan ada ruang kosong uang tidak masalah"
Pelayan itu membelalakan matanya ketika melihat jumlah koin yang diberikan Xhensio, namun ketika dia ingin mengucapkan sesuatu.
"Anak muda apakah keberadaan kami disini tidak perlu kau hargai, kau pikir jumlah kami semua yang terlihat masih ada kamar kosong?,, semua kamar disini sudah terisi" tiba-tiba seseorang paruh baya yang terlihat garang dari beberapa pengunjung tersebut mendatangi meja pelayan tersebut dan berseru dengan lantang.
Xhensio melirik Liu Ken bereaksi, tetapi dengan cepat Xhensio menepauk pundaknya dan memberikan isarat untuk diam dan mempelajari situasi terlebih dahulu.
"Tetapi begini saja, jika kalian ingin menginap, kalian boleh membeli dari kami dengan harga dua puluh keping Emas perkamarnya" Lanjut pria paruh baya itu menyeringai.
Belum sempat Xhensio memberikan tanggapan, tiba-tiba Lin Ling berseru lantang.
"Jaga ucapanMu!!,, Bukankah yang kau katakan barusan sama saja mau memeras kami disini"
"Heiii nona, asal kau tau, aku belum pernah berbaik hati seperti ini, jika kamu menolak dengan nyawamu kami semua tidak masalah" selesai mengatakan demikian, tubuh pria paruh baya itu mengeluarkanhawa pembunuh yang pekat dengan nafsu pembunuh yang tidak disembunyikan lagi.
Dengan merembesnya aura pembunuh yang dilepaskan pria paruh baya itu, semua pengujung yang tadinya diam tiba-tiba bergerak bersamaan, masing-masing dengan cepat meraih senjata, lalu bangkit bersamaan sambil melepaskan nafsu pembunuh yang sama diiringi dengan suara tawa yang lantang.
Kombinasi aura pembunuh dari semua pengujung sebelumnya sampai berhasil membuat Xhensio mengucurkan keringat dingin dan mulai merasakan nafasnya tersesak.
Namun suara lantang itu tidak bertahan lama, Xhu Fan yang dari tadi mengamati situasi, tiba-tiba mengeluarkan Aura pendekar,aura bertarung, aura pedang dan aura pembunuh bersamaan dengan kuat.
Seketika aura pembunuh yang begitu kuat mengisi rungan sebelumnya dipatahkan begitu saja, tidak sampai disitu, aura yang mengandung kekuatan besar yang dilepaskan Xhu Fan berhasil memojokan pengujung itu semua.
Memaksa mereka duduk kembali dengan bergetar hebat, sementara pria paruh baya yang terlihat garang sebelumnya menjadi ketakutan.
seluruh penginapanpun menjadi bergetar hebat, tetapi ketika Xhu Fan melihat aura yang lepaskanNya masih berdampak buruk bagi Xhensio dan beberapa rombongannya, Xhu Fan kemudian menarik lagi auranya.
Setelah aura yang Xhu Fan lepaskan telah ditarik sepenuhnya, situasi yang sebelumnya ricuh kemudian tenang kembali.
Pria paruh baya yang tadinya terlihat garang tiba-tiba bersikap berbeda setelah merasakan ancaman yang mengerikan.
"Tuan, ada kesalah pahaman sebelumnya, jika saja kami tau ada orang besar seperti Anda, kami pasti tidak berani, mohon maaf telah menyinggung tuan sebelumnya" pria paruh baya itu kemudian berbalik dan menghadap Xhu Fan sambil memberikan hormat berseru demikian.
Disisi lain Liu Ken bisa menyadari sesuatu yang berbeda.
Insting Liu Ken merasakan sesuatu yang berbahaya, saat Dia melihat masih ada peluang yang lebar, Liu Ken bergerak cepat merangkul Xhensio sebelum melompat bersamaan dengan cepat berpindah didekat Xhu Fan.
Semua yang menyaksikannya terkejut bukan main, tidak hanya pengunjung sebelumnya yang berniat buruk, rombongan Xhensio, Xhu Fan juga kedua jagoan dari gunung Thuongkeng dan Xhensio sendiri juga ikut terkejut, terlebih pria paruh baya yang berada didekat mereka sebelumnya.
Sebelum Xhensio beraksi, bersaman dengan kaki mereka mendarat dilantai, Liu Ken berkata dengan lantang.
"Pangeran mohon maafkan hamba, Ketua Xhu, sikap dari salah satu warga sebelumnya ada yang salah, saya curiga reaksinya berkaitan dengan situasi seperti ini"
"Cepat bawa pangeran keluar dengan semua prajururit" mendengar itu, Xhu Fan berseru lantang. Xhu Fan yang bingung dengan sikap Liu Ken sebelumnya lebih menjadi tercerahkan dengan pernyataan Liu Ken.
Seiring dengan seruan lantang Xhu Fan, merasakan pertempuran tak terelakan, Liu Ken bersama Xhensio dengan semua prajururit dengan cepat keluar dan menjauh dari penginapan.
Reaksi keterkejutan pria paruh baya yang garang sebelumnya bukan tanpa dasar, pertama dia tidang menduga pria sepuh seperti Xhu Fan menyimpan kekuatan yang begitu menakutkan, Dia juga tidak menduga rencana diam-diam yang disembunyikannya diketahui oleh Jendral Liu.
Pria paruh baya itu memang memiliki niat untuk menjadikan Xhensio sebagai sandera untuk mengcaman Xhu Fan dan memeras pria sepuh tersebut.
Setelah niat buruknya diketahui, pria paru baya itu juga merasa, pernyataan Liu Ken sebelum juga telah mengungkapkan identitas kejahatan yang mereka lakukan.
**
Setelah melihat Xhensio dengan yang lainnya cukup jauh, tiba-tiba dari tubuh ketiganya mengeluarkan nafsu pembunuh, bersamaan dengan itu hawa yang sangat kuat merembes keluar dari tubuh ketiganya, membuat bangunan penginapan itu bergetar hebat..
Pria paruh baya yang sebelumnya berdiri dan hanya bergetar, kini jatuh dan memaksanya berlutut dilantai.
Beberapa laianya yang memiliki kekuatan paling lemah sudah tidak mampu mempertahankan kesadaran, yang lain menangis ketakutan, sementara yang paling kuat sebanding dengan pria paruh baya itupun bergetar hebat dan berkeringat dingin, begitupun dengan pelayan penginapan yang berada dimeja pelayanan.
Ketika separuh pengunjung itu tidak sadarkan diri, barulah Xhu Fan dengan kedua jagoan Gunung Thuongkeng menarik kembali auranya mereka.
Yang mengejutkan Xhu Fan adalah pengurus penginapan tersebut masih bisa mempertahankan kesadarannya.
"Bagaimana, kalian ingin mati seperti apa?" teriak Xhu lantang.
"Tuan, kami mengakui kesalahan yang kami buat, mohon beri kami satu kesempatan lagi, kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi" pria paruh baya itu memohon dengan ketakutan yang tak berkurang dari raut wajahnya.
Lin Ling dangan Fan Zheng menjadi luluh melihat ketidak berdayaan pria paruh baya itu, berbeda dengan Xhu Fan, Xhu Fan tidak berniat membiarkan mereka hidup.
"Tidak akan saya biarkan, saya punya pengalaman dan perinsip, membiarkan kalian hidup adalah kesalahan yang fatal, kalian boleh menipu dan berpura pura lugu, tetapi setelah kalian dibiarkan bebas, kalian tetap akan menyebarkan teror dan mengancam kesejahteraan penduduk" Gertak Xhu Fan tegas
"Cepat katakan, Bagaimana kalian harus mati!!" Lanjut Xhu Fan lantang..
"Tuan berikan kami kematian yang mudah" pria paruh baya itu merasakan tidak ada kesempatan lagi, jadi dia kemudian menunduk pasrah, begitu juga dengan yang lainnya mengikuti pria tersebut untuk menunggu eksekusi yang dilakukan Xhu Fan.
Mekipun Fan Zheng dengan Lin Ling dengan berat hati, mereka juga terpaksa melakukannya.
Setiap mengambil nyawa perampok itu, wajah Lin Ling dengan Fan Zheng tidak berhenti menunjukan rasa bersalah yang mendalam, sementara wajah Xhu Fan terlihat kosong tanpa ekspresi mekskipun Dia lebih mendominasi pembunuhan.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments