MENGANDUNG ADEGAN DEWASA!
Kata yang bercetak miring adalah masa lalu.
...Happy Reading...
Seorang gadis kini tampak tertidur lelap diatas kasur small size miliknya. Sherlyn Villegas, setelah ia menemukan cinta pertamanya tadi siang di kampus kini ia baru bisa tidur setelah berusaha memejamkan matanya hampir dua jam lamanya. Insomnianya selalu kambuh, terlebih dengan kejutan demi kejutan yang ia dapatkan hampir disetiap harinya.
Sherlyn merasakan terusik saat sesuatu yang lembut dan lembab menyentuh pipi kanannya. Ia melenguh dan berbalik berlainan arah dari sesuatu yang terus menerus menyentuh pipinya. Kali ini sesuatu lembut, lembab dan juga hangat menyentuh pipi kirinya. Sherlyn mengerjapkan matanya pelan, dan kali ini matanya benar-benar tidak mengantuk setelah melihat seseorang yang berada tepat dihadapannya, terlihat tersenyum tipis.
“C..Chris.”
Chris hanya menatap dengan datar keterkejutan Sherlyn. Dalam hati Chris benar-benar sangat ingin memeluk Sherlyn saat ini juga. Bagaimana tidak, Sherlyn terlihat sangat imut berekspresi seperti itu. Bagaimana mata kecilnya membulat lebar dan disertai bibir tipisnya yang sedikit terbuka.
Pandangan Sherlyn beralih pada jam dinding besar ditengah kamar miliknya, jam telah menunjukkan pukul tiga malam dan bagaimana Chris bisa masuk kedalam kamarnya? Sherlyn merasakan udara dingin menggigit kulitnya. Ia menoleh kearah kanan dan terlihat jendela kamarnya yang telah terbuka lebar. Sherlyn menghela napas berat, kenapa ia memikirkan hal tidak penting seperti itu.
“Mau apa kau?”
Sherlyn menatap Chris dengan sayu. Seolah hal seperti ini tidak pertama kalinya terjadi, Ia bersumpah jantungnya tidak berdetak kencang karena pria lain hari ini, dan ia sangat tidak terima jika Chris menghukumnnya. Sherlyn merasakan jantungnya mulai berdetak saat Chris hanya memandangnya dengan pandangan datar seolah tidak mendengar pertanyaannya.
“C..Chris?”
Sherlyn mulai panik saat Chris menaiki kasur small sizenya dan mulai merangkak mendekatinya. Sherlyn menahan napasnya kala wajah Chris hanya beberapa inci saja dari depan wajahnya. Chris masih tidak berekspresi, wajahnya masih datar seperti biasanya.
“Kau baik-baik saja Lady? Tidak ada yang terluka?”
Sherlyn merasakan jantungnya benar-benar akan meledak saat itu juga. Wajah datar Chris mulai berubah menjadi tatapan lembut dan juga senyuman lembut miliknya. Sherlyn merasakan seluruh wajahnya memanas, sangat jarang sekali Chris berekspresi seperti ini, terlebih dengan jarak mereka yang sangat dekat.
“A..Aku tidak apa-apa, k..kenapa?”
Napas Sherlyn menggebu, tidak bisakah Chris menjauhkan wajahnya. Jika Sherlyn bisa, ia sudah menjauhkan wajahnya sedari tadi. Kepalanya kini sudah diatas kasur dan itu artinya ia tidak dapat bergerak kemanapun lagi. Wajah lembut Chris kini kembali berubah menjadi wajah datarnya, dan Sherlyn sangat memaklumi perubahan wajah Chris yang sangat drastis.
“Kau pingsan di kampus, apa yang terjadi denganmu?” Tanya Chris dengan wajah datarnya.
“D..Dari mana kau tahu?”
Sherlyn menatap mata hijau terang milik Chris dengan saksama, berusaha menemukan jawabannya karena ia tahu Chris tidak akan menjawab pertanyaannya. Namun hasilnya nihil, ia memang tidak bisa membaca tatapan Chris. Karena Chris memandangnya kosong namun wajahnya tampak datar, ia terlalu pusing jika harus memikirkannya.
“Apa yang terjadi denganmu?” Ulang Chris.
Sherlyn berusaha untuk tidak menatap mata Chris yang seolah sedang menginterogasinya. Ia menatap kearah lain, apa yang harus ia jawab atas pertanyaan Chris? Sebenarnya ada sesuatu yang membuatnya pingsan, sesuatu yang menjadi pikirannya akhir-akhir ini, sesuatu yang berkaitan dengan pembunuhan yang diceritakan Angle.
“A..Aku hanya lelah dan-”
Mata Sherlyn melebar saat bola mata Chris kini telah berubah menjadi merah pekat. Perjalanan keseharian Sherlyn kembali terekam dalam ingatan Chris. Tenaga Sherlyn mulai terkuras, seolah Chris menyerap seluruh tenaganya melalui tatapan dengan bola mata merah pekat miliknya.
Chris dapat melihat Sherlyn pingsan karena mendengar apa yang Angle bicarakan tentang pembunuhan itu. Chris memang dapat melihat semua keseharian yang Sherlyn lalui, namun ia tidak dapat membaca perasaan dan pikiran Sherlyn. Itulah kelemahan bangsanya jika telah menemukan sesosok pasangan. Kekuatannya akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu.
Mata Chris terpejam erat dan sedetik kemudian terbuka, bola mata merah pekat milik Chris kembali berubah menjadi hijau menyala. Dan Sherlyn ambruk, dengan cepat Chris menahan tubuhnya. Dan menidurkannya dengan perlahan.
Chris mengepalkan tangannya erat, saat memandang tatapan sayu milik Sherlyn yang menatapnya. Chris berusaha menahan sesuatu didalam dirinya yang semakin bergejolak tidak karuan. Ia menoleh kearah lain, ia tidak dapat menahan ini selamanya, menahan sesuatu yang menggebu dalam dirinya, ia tidak akan bisa. Chris kembali menatap Sherlyn yang masih memandangnya dengan lelah. Bola mata Chris kembali menjadi merah, kali ini merah terang yang menyala.
“Maafkan aku My Lady.”
Chris mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Sherlyn. Dan dalam hitungan detik bibir mereka bertemu, Chris menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Sherlyn, ciumannya tidak henti. Lengan kanan Chris menekan tengkuk Sherlyn, memperdalam ciumannya. Ia merasakan Sherlyn membuka mulut untuknya dan ia mulai menjalahi setiap sudut mulut Sherlyn. Gairah mulai menguasai setiap inci tubuh Chris.
Sherlyn dapat merasakan lidah Chris menjelajahi mulutnya, namun ia merasa aneh. Ciuman Chris tidak terlalu panas seperti biasanya, walaupun rasa hangat masih terasa dalam ciuman ini. Sherlyn memejamkan matanya, berusaha menikmati ciuman yang diberikan oleh Chris. ******* Sherlyn yang tertahan dalam ciuman ini semakin membuat Chris menginginkan lebih dari sekedar ciuman, lengan kiri milik Chris mulai membuka satu persatu piyama milik Sherlyn. Ciuman Chris kini beralih pada leher jenjang Sherlyn. Namun kali ini berbeda, bibir Chris terasa panas pada lehernya, rasa terbakar itu kembali.
“C..Chris, hentikan!”
Chris seolah tidak mendengar apa yang dikatakan Sherlyn. Ciuman Chris semakin menjadi-jadi, kali ini lidah Chris menjelajahi leher Sherlyn. Dan rasa terbakar itu semakin amat terasa. Sherlyn mendongakkan kepalanya, lengannya mengepal kuat. Chris mulai mengigiti kecil leher jenjang Sherlyn, dan Sherlyn merasa lehernya mencair seperti lilin yang dipanaskan.
“Chris, hentikan!”
Teriakan Sherlyn kali ini mampu menyadarkan Chris. Chris tersentak dan menjauhkan tubuhnya, ia dapat melihat seluruh kulit milik Sherlyn telah memerah. Bola mata milik Chris kembali berubah menjadi hijau menyala, ia mengepalkan tangannya, perasaan menyesalnya mulai muncul. Sebenarnya apa yang telah dilakukannya kepada Sherlyn? Ia hampir melewati batasnya tadi. Nafsunya, ia hampir tidak bisa mengendalikan nafsunya.
Chris memandang sedih wajah Sherlyn yang kali ini sudah tidak sadarkan diri. Kenapa ia menjadi seperti ini? Mengapa ia tidak dapat mengendalikan dirinya? Kenapa ia tega melakukan hal seperti itu kepada Sherlyn? Bahkan Sherlyn bisa terbunuh jika ia tetap melanjutkan semua rencana kotornya pada gadis mungil ini. Chris menunduk dalam.
“M..Maaf.”
...----------------...
Seorang laki-laki yang memiliki kulit putih pucat itu terlihat berlari dengan semangat, tidak henti-henti seyumannya mengembang. Peluh telah membanjiri seluruh tubuhnya yang tertutupi seragam sekolah. Terik matahari tidak dapat menghentikannya untuk pergi ketempat tujuan, karena ia sangat tahu keluarga yang sangat disayanginya itu pasti sedang menunggunya untuk pulang.
Buk!
Remaja laki-laki yang berusia sekitar lima belas tahun itu tersentak saat ia menabrak seseorang hingga orang tersebut terjatuh. Matanya dapat melihat seorang gadis yang sebaya dengannya sudah tersungkur ditrotoar yang berada ditengah ibukota ini. Dengan lembut, remaja itu membantu sang gadis berdiri. Namun yang ia rasakan adalah tubuh gadis tersebut dingin dan juga bergetar hebat. Sebenarnya ada apa dengannya?
“Kau tidak apa-apa?”
Remaja laki-laki tersebut tersenyum lembut, namun ia tersentak saat melihat reaksi gadis tersebut selanjutnya. Gadis itu menghentakkan lengan yang membantunya dan berlari dengan cepat menjauh darinya.
Remaja laki-laki itu tersebut hanya memandangnya dengan bingung, apa ia melakukan kesalahan padanya? Mengapa ia terlihat sangat takut padanya? Sialnya, ia tidak melihat bagaimana wajah gadis tersebut karena sedari tadi ia menunduk.
“Aku seperti pernah melihat ia sebelumnya.”
Remaja tersebut merasakan sesuatu yang basah mengenai lengannya. Sebuah cairan pekat dan bau anyir menempel pada lengannya. Ia mencium bau itu dan tersentak saat bau darah menyeruak. Remaja laki laki itu menoleh kearah belakang, mencari sosok gadis mungil yang ditabraknya. Namun gadis tersebut telah menghilang, seolah terbawa angin.
Seorang pria terlihat terbangun dari mimpinya. Ia terduduk diatas kasur king size miliknya, napasnya terlihat menggebu-gebu, jantungnya berdetak hebat. Mengapa masa lalu itu kembali datang? Hari dimana kedua orang yang sangat disayanginya terbunuh dengan sangat sadis.
Pria tersebut menunduk dalam, air matanya menggenang dipelupuk matanya. Bayang-bayang gadis dengan tubuh mungil dan surai cokelatnya terus terngiang didalam ingatannya.
Tangannya mengepal kuat, ia sebenarnya telah menemukan gadis itu, gadis yang merupakan tersangka utama dikepalanya, gadis yang telah membunuh kedua orang tuanya. Namun ia akan menundannya, menunda dendam yang dimilikinya sekitar dua tahun yang lalu, sampai waktunya tiba dan seperti apa yang ia inginkan. Air matanya kini mulai mengalir menuju pipi tirusnya namun sedetik kemudian bibir tipisnya membentuk seringaian, lengannya mengepal erat.
“Kau akan mati, Sherlyn Villegas.”
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments