BAB 1 : MENGINTAI

...Happy Reading ...

“Kalian lihat bagaimana lucunya wajah Tyron saat itu?”

Gadis dengan rambut cokelat panjangnya itu terlihat bercerita dengan penuh semangat, terbukti dari napasnya yang terlihat menggebu. Sherlyn kini menatap kearah kedua sahabatnya dengan mata berbinar.

Sedangkan kedua sahabatnya memandangnya dengan cukup aneh, Angle dan juga Kate. Kedua sahabatnya itu memandang sekitar, mereka sebenarnya sangat malu menjadi pusat perhatian seperti ini. Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian? Sherlyn berbicara dengan nada yang tidak bisa dibilang pelan. Bahkan mereka berdua merasa hampir seluruh pengunjung kantin menatap kearah mereka bertiga.

“Apa itu sangat lucu Sherlyn? Tidak bisakah kau mengecilkan sedikit saja suaramu?”

Dengan cepat Sherlyn kini menutup mulutnya dan memandang sekitar. Bagaimana ia tidak menyadari jika suaranya itu telah melampaui batas. Semua orang yang berada dikantin memandangnya. Ia hanya dapat tersenyum canggung, benar-benar memalukan.

“Apa suaraku sekeras itu?” Kate hanya mengangkat bahu, sedangkan Angle yang berada disebelahnya mengangguk dengan semangat.

“Jadi, selucu apa wajah Tyron?”

“Ah, aku menjadi tidak mood untuk bercerita.”

“Yasudah.” Ujar gadis yang diketahui bernama Angle Cameron itu.

Sherlyn Villegas, gadis dengan surai cokelat panjang. Garis wajahnya yang nyaris sempurna membuat siapapun yang berpapasan dengannya tidak dapat menahan untuk sekedar tidak meliriknya. Gadis yang sangat cantik namun sayangnya tidak terlalu populer karena ia memiliki kekurangan yang cukup sulit diterima oleh kebanyakan orang. Ia ceria dan sangat bersemangat, bukankah itu terlihat bagus? Tapi anehnya ia bersikap seperti itu hanya kepada kedua sahabatnya, sebut saja Angle dan Kate. Sedangkan ia sangat bersikap dingin kepada siapa saja yang tidak mengenalnya. Apa itu terdengar aneh?

Angle Cameron, gadis dengan rambut hitam legam panjangnya itu merupakan salah satu sahabat dari Sherlyn Villegas. Ia gadis manis dengan kulit kecokelatan yang eksotis. Gadis yang memiliki tubuh ala gitar spanyol itu memang sangat diidamkan bagi kebanyakan pria. Ditambah ia merupakan gadis ramah dan murah senyum, membuat nilai plus untuknya. Sifatnya yang jujur dan sangat bersemangat membuat siapa saja kagum padanya. Namun salah satu kekurangannya adalah, ia tidak cukup dewasa.

Dan yang terakhir adalah Katherine Adler. Gadis yang memiliki kulit seputih susu dan mata sipit itu terlihat sangat cantik. Namun mata sipitnya itu membuat siapa saja yang pertama kali melihatnya berpikir bahwa ia adalah salah satu orang yang dapat menkritik dengan pedas. Namun dibalik semua penampilannya, ia adalah orang yang sangat baik. Ia paling pendiam dari kedua sahabatnya, berbanding terbalik dari keduanya. Ia sebenarnya sangat ramah oleh siapapun, asalkan orang tersebut juga akan ramah padanya.

“Kau dapat salam dari Dico.”

“Apa kau kira aku akan percaya padamu kali ini, Sherlyn?”

Tanya Angle dengan sarkastik. Dico adalah salah satu pria yang begitu disukai Angle, dan ini tidak pertama kalinya Sherlyn selalu berbohong padanya.

Sherlyn kini tertawa terbahak. Sedangkan Angle menutup wajahnya dengan telapak tangannya berusaha menahan malu karena tawa Sherlyn yang kuat, sedangkan Kate hanya menggelengkan kepalanya. Mereka harus memiliki wajah tebal jika bersama dengan Sherlyn.

“Apa itu sangat sangat lucu bagimu?” Kate kali ini membuka suara dan menatap Sherlyn yang memang selalu tertawa setiap hari.

“Oh ayolah Kate, apa itu tidak lucu bagimu? Lihat wajah Angle!”

Kate memandang dengan saksama wajah Angle, ia sangat berusaha mencari lelucon dari wajahnya dan hasilnya adalah nihil. Ia hanya melihat hidung mancung, pipi tirus dan mata oval, dan tidak ada yang harus ditertawakan. Tapi mengapa Sherlyn sangat bahagia?

“Kau sedang jatuh cinta ya?”

Tawa Sherlyn seketika meredup mendengar pertanyaan spontan dari Kate. Sherlyn menatap Kate, seolah gadis cantik itu seseorang yang sangat aneh baginya, diikuti oleh Angle yang juga menatapnya dengan pandangan aneh. Sedangkan Kate yang dipandang seperti itu hanya mengerutkan keningnya.

“Kau ini berpikiran apa Kate? Kau kira akan ada pria yang mau dengan gadis gila sepertinya?”

“Yak!”

Angle mengusap gendang telinganya, apa Sherlyn benar-benar harus berteriak seperti itu? Sherlyn menatap kedua sahabatnya itu dengan cemberut, Angle dengan wajah kesalnya dan lagi-lagi Kate hanya menggelengkan kepalanya.

“Sudah saatnya masuk kawan. Aku harus pergi karena ada mata kuliah Mr Philip Killer itu.”

Ujar Sherlyn dan meninggalkan mereka yang hanya tercengang menatapnya. Sejak kapan Sherlyn seperti ini? Bahkan, ia yang sering memohon-mohon kepada kedua sahabatnya itu untuk membolos bersamanya, tapi kali ini ia masuk kelas paling cepat. Kedua sahabatnya saling menatap dan tersenyum. Suatu peningkatan.

......................

Pria itu kembali menatap seorang gadis yang terlihat meninggalkan kantin. Senyumannya mengembang, dan berakhir dengan seringaiannya. Ia mengetuk-ngetuk meja yang berada dipojok kanan kantin tersebut. Ia kembali memandang sekeliling dan terhenti pada pria dengan rambut pirang yang juga tengah menatapnya dengan tajam. Upss ia ketahuan.

Ia dapat melihat tatapan pria pirang itu tepat menatap tajam kearahnya. Ia membuat seringaian dan dengan cepat meninggalkan kantin tersebut.

To be continue...

Terpopuler

Comments

marsya

marsya

aku mampir Thor

2023-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!