Kekasih Vampir

Kekasih Vampir

PROLOG

Kata yang bercetak miring adalah masa lalu...

...Happy Reading...

7 years ago...

Seorang laki-laki dengan memakai seragam sekolah itu tengah berlari cepat kearah rumah besar miliknya. Ia masih mengingat kata-kata sang ibu beberapa jam yang lalu sebelum ia berangkat sekolah.

'Nanti setelah pulang sekolah jangan pergi kemanapun. Ibu memasak sesuatu yang kau suka, jangan sampai Ayah menghabiskannya’.

Ia benar-benar sangat tidak terima jika sang Ayah akan menghabiskan semua masakan ibunya itu. Dan ditambah ayahnya memang sangat menyukai apa saja yang berbau hal tentang makanan. Sebenarnya ini adalah tepat hari ulang tahunnya, dan mungkin saja ibunya memasak sesuatu yang sangat spesial untuknya.

Cklek!

Laki-laki dengan tinggi semampai dan kulit putih pucatnya itu terlihat mengerutkan dahinya saat ruangan didalam rumahnya itu gelap gulita, jendela ditutup bahkan lampu dimatikan. Diam-diam ia tersenyum, mungkinkah keluarganya sedang memberikan sebuah kejutan untuknya? Jika iya, ia pasti akan sangat senang. Ini tepat ulang tahunnya yang ke-15. Dan ia juga sangat ingin ada sesuatu yang spesial dihari ulang tahunnya kali ini. Dengan masih tersenyum kecil, ia berjalan menuju saklar lampu. 1...2...Dan...3.

Klik!

Ia menekan saklar disebelah pintu utama. Senyumannya luntur, dengan tiba-tiba bau anyir menyeruak masuk kedalam hidungnya, wajahnya berubah menjadi pucat pasi, seluruh tubuhnya bergetar hebat. Ia jatuh terduduk bagaikan anak perempuan kecil, airmatanya tiba-tiba memaksa untuk keluar, mengenang dipelupuk mata.

“Jangan bercanda!”

Teriakannya itu menggema diseluruh ruangan yang sepi. Dengan cepat ia membuang tas yang berada dipunggungnya dengan sembarang dan berlari mendekati wanita paruh baya yang tengah terkapar dilantai. Dengan tangan bergetar ia mengelus wajah cantik wanita itu, ia dapat melihat dengan jelas leher sang ibu yang menganga lebar, bahkan hampir terputus dari tubuhnya. Darah ibunya itu seperti cat merah yang pernah ia tumpahkan pada saat melukis, menggenang dan sangat kental.

Matanya beralih kepada seorang pria paruh baya yang juga tengah terkapar disampingnya. Beberapa meter dari mayat sang ibu. Keadaan pria itu jauh lebih mengenaskan, selain lehernya yang terbuka membuat tenggorokan pria itu terlihat dengan sangat jelas, bagian perut pria itu juga terdapat lubang besar membuat beberapa ususnya mencuat keluar. Terlihat beberapa luka tusuk dan robekan benda tajam di perut ayahnya itu. Ia bergidik ngeri.

Pria remaja itu melihat kue ulang tahun yang cukup besar terpajang di meja tamu dan ada lilin angka 1 dan 5 diatasnya. Dengan perlahan remaja pria itu mendekat kearah kuenya. Ia masih berharap ini adalah sebuah lelucon dari kedua orang tuanya.

“Ibu, Ayah, Jangan bercanda!”

Ia kembali berteriak dan mulai menangis. Bukan ini yang dia inginkan, bukan ini yang ia mau. Ia memang sangat ingin kejutan, namun bukan kejutan seperti ini, bukan kejutan macam ini. Ia mengambil kue besar itu dan membantingnya, dengan campuran emosi yang menjadi satu ia menginjak-injak kue itu. Sedih, marah, tertekan, dan tidak dapat dipercaya.

Ia memang menginginkan ulang tahun kali ini tidak dapat ia lupakan, tapi bukan seperti ini. Tapi dengan kejadian seperti ini, ulang tahunnya yang ke 15 menjadi hal yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.

Mata pria itu kembali menatap mayat kedua orang tuanya, ia menghapus bulir air matanya dan dengan perlahan kedua lengannya mengepal erat. Ia harus membalas, ia akan membalas ini semua. Ia berjanji, berjanji kepada dirinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seorang gadis kini membuka mata, napasnya mulai berderu cepat. Keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. Kini ia duduk diatas kasur small size miliknya dan mulai menutup wajahnya. Bayang - bayang kematian sepasang suami istri paruh baya terus menghantuinya. Semuanya begitu menakutkan.

"Kau baik-baik saja?"

Sherlyn Villegas, gadis yang terbangun ditengah malam itu nyaris berteriak ketika suara baritone pria terdengar tepat disebelahnya. Dengan cepat ia menoleh dan jantungnya nyaris berhenti berdetak ketika seorang pria dengan kulit putih pucat kini menatapnya dengan jarak beberapa senti.

"Chris! Kau mengejutkanku!"

Seketika Sherlyn menutup mulutnya ketika teriakan itu terdengar begitu berlebihan. Mata Sherlyn kini beralih pada jam dinding yang terpasang di kamarnya. Waktu telah menunjukkan pukul tiga pagi dan seorang pria entah dari mana selalu hadir.

Pria aneh dengan kulit pucat, yaaa.. Walaupun Sherlyn akui Chris sangat tampan. Tapi ia adalah pria super aneh dengan tatapan dingin.

"Kau baik-baik saja?"

Bukannya menjawab Chris kini mengulangi kalimatnya. Selanjutnya Chris mulai meletakkan tangannya pada kening Sherlyn, seketika membuat wajah Sherlyn memanas. Dengan cepat Sherlyn menepis tangan Chris dari keningnya.

"Aku baik-baik saja Chris, kau bisa pergi."

Ujar Sherlyn berusaha untuk tidak peduli, sedangkan jantungnya disana sudah berdetak tidak karuan. Tidak, ia hanya tidak ingin terjebak dengan cinta pada pria aneh seperti Chris.

"Kau mateku Lady, kau adalah milikku. Aku akan melindungimu sampai kapanpun."

To be continue...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!