Bab 20

" Hai , Mir , sini Papa dan Mama mu sedang asyik bersantai sore sambil makan kue pancong ," Kata Rafael melambaikan tangannya kepada Miranda.

Miranda menghampiri kedua orang tuanya ,lalu Ia mengambil kue pancong dan memasukkannya ke mulutnya dengan lahap."Wah enak banget , manis dan gurih." Pujian terlontarkan dari mulut Miranda untuk Mama nya.

" Ya , makasih sayang..Ohya makanlah kue nya sebanyak kamu mau." Kata Ria menyodorkannya piring berisi kue pancong.

" Sudah cukup ,Ma, nanti malam Mira gak bisa makan malam deh kalo kebanyakan ngemil kue pancong ," Kata Miranda tersenyum manis dan manja kepada Ria.

" Mir , apa kamu sudah tahu tentang rencana kami untuk masa depanmu ?" Tanya Rafael tiba -tiba.

" Ya , rencana apa ya ,Pa ?" Miranda pura -pura tak tahu rencana Papa nya itu.

" Begini ,Nak.Papa mempunyai rencana ingin kau dan Bobby menikah di hari ulang tahun pernikahan Mama dan Papa yang akan jatuh pada dua bulan yang akan datang. Jadi ,di mulai hari ini Papa mau kau tak lagi berhubungan dengan cowok bernama Jerry Firmanto." Kata Rafael Valentino dengan nada tak bisa di tawar -menawar lagi.

" Iya , Papa , Mira serahkan segalanya kepada apa yang sudah menjadi keputusannya Papa dan juga Mama saja." Sahut Miranda pelan.

" Bagus ,itu baru anak perempuan kesayangannya Papa dan Mama yang sudah dewasa dan pintar serta bijaksana , " Kata Rafael mengacungkan ibu jarinya kepada Miranda.

Miranda tersenyum kecil menanggapi Papanya di kursi teras rumahnya ,lalu berjalan masuk tanpa bicara lagi dan menemukan Naydelin sedang asyik menonton tv di ruang keluarga.

" Hai ,Kak Mira.." Sapa Nay dengan riang gembira.

Miranda tak menghiraukan sapaan adiknya yang melongo melihatnya berjalan terus ke tangga dan menaiki tangga tanpa melihat Andre yang sedang asyik bermain gitar di ruang makan.

" Aneh benar Kakak Mira ," Kata Andre yang juga heran di acuhkan oleh kakak ketiganya itu.

Kediaman Hermanto.

Di kolam renang yang asri dan menawan hati di sore hari itu ada Laura yang sedang duduk di atas kursi santai goyang sambil membaca majalah dan minum jus buah strawberi kesukaannya.

" Waw ,asik banget Nyonya Muda kita ," Sindiran Cecilia yang baru saja keluar dari dalam air kolam renang.

" Bukan urusan kamu , Cecil..Kau diam sajalah di posisi mu yang gak pernah bisa masuk menjadi daftar Nyonya Muda keluarga Hermanto." Balasan Laura tajam kepada Cecilia.

Cecilia melototi Laura tajam sekali dan bersiap diri untuk membalas Laura tetapi di batalkan karena Ia melihat adanya siluet Pedro yang berjalan ke pintu ruang dalam rumah megah ini.

" Awas kau nanti ," Ancamnya kepada Laura.

Lalu Cecilia mengejar Pedro masuk ke ruangan di dalam rumah megah itu yakni ke ruangan pribadi Leo Hermanto .Gadis ini menghentikan langkah di pintu ruangan pribadi dari Kakeknya Pedro.Dan ,Ia mendekatkan telinganya di pintu yang tertutup di belakang Pedro untuk mendengarkan percakapan pribadi antara Pedro dan Leo Hermanto secara diam -diam.

" Akong , semuanya sudah Pei Pei atur sesuai niat baik Akong untuk Pei Pei dapat mengajak Nay ke Singapore untuk bertemu dengan Ama di hari ulang tahun Ama." Kata Pedro begitu serius dan bersungguh hati kepada Leo Hermanto.

" Bagus , Pei..Akong juga sudah tetapkan hari yang baik untuk mengundang orang tua Naydelin ke rumah kita ini serta hari pertunangan kalian di hari yang sama di rumah ini juga." Kata Akongnya tersenyum senang.

" Tapi , Akong ? Pei belum ngomong ke Naydelin mengenai rencana kita untuk nya , " Kata Pedro.

" Kenapa kau belum bicara kepada Nay mengenai rencana kita yang sesuai dengan hati mu sendiri dan juga keinginan kami sebagai orang -orang tua di rumah mu ini ? " Tanya Leo Hermanto menatap cucu nya yang berdiri di hadapannya.

" Karena Pei Pei merasa ragu begitu Pei Pei mau bicarakan hal ini dengan Nay." Jawab Pedro nada kikuk.

" Kau ragu kalau Nay akan menolak kamu ?" Tanya Rudi Hermanto lugas sekali di sudut ruangan itu kepada Pedro yang menoleh untuk menghadapi Papa nya.

" Iya , Pa , apalagi Nay itu masih anak -anak yang belum begitu memahami sudut pandang kita yang menginginkannya terikat dengan Pei Pei dan kita seumur hidupnya ," Jawab Pedro mengutarakan isi hatinya kepada Papa nya ,lalu menatap Mamanya.

" Kita bukan ingin menjeratnya dengan peraturan keluarga kita ,Pei ,tapi kita ingin menetapkannya sebagai calon anggota keluarga kita untuk masa depan mu dan juga masa depannya." Kata Rudi.

" Iya ,Pa , Pei ngerti banget , tapi ,pa?"

" Sudah ! Keputusan ini biar Papa dan Mama mu yang menyelesaikannya . Kamu hanya perlu ikut saja yang menjadi kehendak kami untuk kamu dan juga keluarga kita di kemudian hari." Kata Rudi lagi dengan tegas sekali kepada Pedro.

" Ma..!" Pedro meminta bantuan Elizabeth untuk Ia bisa bantuan bicara kepada Papa dan Akong nya.

" Pei , kau sudah tahu kan Ama dan Akong kamu ini sudah sangat mengharapkan kamu untuk jadi penerus kami selanjutnya ,baik di keluarga besar kita maupun di segala bidang usaha kita ? " Tanya Leo Hermanto halus sekali namun Pedro sadar bila Akongnya sudah bersikeras untuk keputusan yang berkaitan dengan masa depan keluarga dan usaha mereka.

" Iya , Akong ," Jawab Pedro.

" Besok kamu bawa Nay untuk bertemu dengan Akong , Papa dan Mama kamu di rumah ini dan biar kami yang bicara langsung dengan gadis mu itu ." Kata Leo Hermanto tak dapat di bantah lagi oleh Pedro.

" Ya ,Akong." Jawab Pedro.

Taman Bermain Perumahan Anyelir.

Naydelin bermain ayunan sambil makan camilan chiki taro kesukaannya.Ia memandangi bintang -bintang yang bertaburan di langit begitu indah di malam hari itu.

" Nay.." Panggil James merampas chiki taro Nay dari belakang gadis manis itu.

" Hiihhh , Kak James apa -apaan sih jahil banget ngerampas chiki taro kepunyaan Nay ?" Tanya Nay sebal kepada James.

" Umm , hehehe..Gitu aja kok manyun sih ," Ledek James mencubit kedua pipi manis Naydelin.

" Ahhh..Sakit tahu !" Ringis Naydelin.

" Hehehe , kamu manis banget sih ,Nay." Celetuk James tanpa sadar kepada Naydelin.

" Aku memang manis banget , apakah Kak James baru nyadar ya ?" Naydelin tersenyum bangga di puji manis oleh James sembari mengangkat satu alisnya dengan centil.

James tertawa melihat kecentilan Nay yang agak kurang cocok dengan postur tubuh gadis yang di nilainya sangatlah tomboy dan kekanak -kanakan sekali.

" Hahahaha..Kamu tuh lucu banget sih ,Nay. Kakak jadi ingin sun kamu deh." Kata James yang saat ini terpesona dengan kemanisan hakiki dan polosnya Naydelin.

" Sun ?" Tanya Naydelin bingung kepada James.

" Ah ,sudahlah..Kamu tak semanis yang Kakak kira ternyata." Jawab James berusaha mengelak dari hatinya yang bernyanyi riang gembira ingin sekali merasakan kelembutan Naydelin di pelukannya.

James mengembalikan chiki taro milik Naydelin lalu pria ini duduk di perosotan dengan mimik di wajahnya begitu sendu sekali memikirkan dirinya yang harus melupakan perasaannya kepada Nay usai Ia tahu Pedro ingin mengikat Nay dengan ikatan pertunangan.

" Jam , keluarga Gue ingin Gue segera tunangan dengan Nay untuk keseriusan hubungan Gue dan Nay supaya Gue bisa mengajak Nay bertemu Ama Gue di Singapura bulan depan." Cerita Pedro pada James sepulang kerja pada hari itu.

Bersambung..!

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

keren 😍

2023-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!