Bab 19

Atap gedung perusahaan Hermanto menjadi satu tempat paling favorit bagi James untuk santai di kala jam makan siang dan istirahat siangnya ,Ia memegang hpnya dengan perasaan kalut.

" Sidang perceraian antara Papa Eric dan Mama Minasih sudah menetapkan kami berdua resmi bercerai." Tulis Eric Tanusucipto di wa nya.

" Jam ,meski kami sudah resmi bercerai namun kami tetap orang tua angkat mu yang sudah rawat kamu sejak kamu bayi hingga dewasa." Tulis dari Minasih Dewantoro di wa nya.

" Kak..Gimana sih kamu itu kenalin cowok ke aku adik mu Santi tapi cowoknya udah punya cewek dan ceweknya itu si Naydelin sepupu kita? Uhh kau emang seorang Kakak yang gak becus?" Tulis Santi Tansucipto di wa nya.

James mengendus sebal dengan isi wa- wa di hp nya itu.Ingin melemparkan hpnya ke bawah atap gedung namun Ia batalkan karena ada pesan lain masuk ke wa nya.

" Hai..Apakah kau James Tanusucipto?" Tanya Wa itu.

" Ya , apakah itu Cynthia Kakakku yang bertempat tinggal di kota Shenzhen ,China? " Tanya James di wa nya dengan tangan gemetar.

" Bukan..Aku saudara iparnya.Kakak mu bernama Zanilia Wang yang bersuami William Shi dan anak bernama Joseph Shi Chun." Jawab Cynthia di wa.

" Oke..Apakah aku bisa meminta alamat tempat tinggal kakak ku itu kepadamu supaya aku dapat mengunjunginya tanpa adanya kesulitan?" Tanya James di wa.

" Ouh , tentu saja aku bisa melakukannya untukmu saudara besan." Jawab Cynthia di wa.

Singapura , Singapura.

Di siang hari yang tenang bagi Valeria Hermanto di kediaman pribadinya. Ia sedang membuka tv pintarnya untuk berkomunikasi secara terbuka dan pribadi dengan suaminya yang menetap dan tinggal di Ibukota Jakarta ,Indonesi, yaitu Tuan Leo Hermanto.

" Vale , kau tak perlu khawatir tentang perayaan ulang tahun mu yang akan kita gelar di kediaman mu dengan kejutan besar dan istimewa dari cucu kedua kita Pei Pei yang tentunya akan sangat lah membahagiakan hati kita berdua sebagai Kakek dan Nenek nya." Ucap Leo Hermanto dengan raut wajahnya berseri -seri kepada Istrinya.

" Apakah kau mau memberitahu ku tentang calon pasangan hidup Pei Pei kita ?" Tanya Valeria nada bersemangat sekali kepada suaminya.

" Iya , aku sudah menanyakannya tentang kekasih cucu kita itu yang bernama Naydelin Valentino itu secara terbuka dan menyenangkan."Jawab Leo Hermanto bersumringah di wajahnya.

" Ahm ,apakah kau sudah menyelidiki gadis kecil itu secara cermat sebelum kau yakin gadis kecil itu calon yang tepat untuk cucu kita ?" Tanya Isteri kesayangannya itu yang sangat mementingkan segala aspek mengenai calon pasangan hidup dari cucu laki -laki keduanya itu.

" Sudah , dia anak perempuan ke empat dan anak ke empat dari lima bersaudara dengan orang tua yang sangat teladan dan terhormat serta berbudi pekerti sekali." Jawab Leo Hermanto yang segera mengirim data dan sebagai tentang Naydelin pada Istrinya di Singapura.

Valeria memerhatikan berkas atau dokumen yang di kirim suaminya kepadanya." Anak perempuan yang manis dan baik hati serta penyayang.Aku pun menyukainya.Baiklah , Leo segeralah kamu minta Pei Pei untuk membawanya ke hadapanku di hari ulang tahun ku di sini." Katanya kembali ke tv pintarnya.

" Tentu saja ,Istriku..Aku sudah mengutus orang ku untuk mengundang orang tuanya ke rumah ini untuk berkenalan secara resmi dengan aku dan kedua orang tua Pei Pei yakni Rudi dan Elizabeth di kediaman kita pada akhir pekan ini yaitu sehari sebelum hari ulang tahun Nay ke tujuh belas tahun yang jatuh pada hari minggu pekan ini." Kata Leo Hermanto yang sudah mempersiapkan segalanya untuk mengikat Nay pada Pedro cucu kesayangan miliknya itu.

" Baiklah ,ku serahkan keputusan dan segalanya kepadamu ,suamiku." Kata Valeria Hermanto nada senang sesuai dengan wajahnya yang bahagia.

Kediaman Valentino.

Rafael Valentino begitu gusar memikirkan rencana keluarga Pedro yang akan mengundang dia dan istrinya ke rumah keluarga besar Pedro yang telah di beritahukan Pedro kepadanya pagi hari tadi di kantor pemuda itu.

" Apakah kau berencana ingin memiliki hubungan yang serius dengan Nay putriku?" Tanya Rafael di hari itu dan pagi itu kepada Pedro.

" Iya , Oom. Saya sungguh serius untuk mengikat janji pertunangan dengan Nay putri Oom."Jawab Pedro serius kepada Rafael Valentino.

" Apakah Oom tidak menyetujui rencana Saya dan keluarga Saya untuk menyatakan keseriusan hati saya dan keluarga saya terhadap Nay putri Oom Rafael ?" Tanya Pedro menatap Rafael Valentino dengan begitu tulus hati terpancar di wajah anak muda itu.

" Bukannya aku tak menyetujui rencana mu dan keluarga mu untuk putri ku ,Pei.Namun ,Nay ku itu masih terlalu muda untuk memiliki hubungan yang berada di jenjang yang lebih serius lagi yang ingin kau capai terhadap putriku.Dia belum lulus smu dan juga dia harus melanjutkan pendidikannya di jenjang kuliah s1 atau s2 dan bahkan Ia juga ada keinginan untuk mencari pengalaman hidup yang lebih menantang untuk menata kedewasaan hidup anak ku di masa depannya." Jawab Rafael halus mengutarakan pendapatnya kepada Pedro.

" Iya ,Oom Rafa , saya mengerti maksud hati Oom Rafa..Saya cuma ingin memiliki hubungan yang lebih nyaman dengan Nay juga dengan Oom dan Tante .Saya dengan tulus ingin seorang Naydelin satu -satunya kekasih dan calon pasangan hidup saya di masa depan melalui Saya mengikat janji pertunangan dengan Nay sambil Saya menunggu Nay tumbuh dewasa sesuai usia dan pengalaman masa mudanya yang bahagia.Itu saja Oom." Kata Pedro mengeluarkan isi hatinya kepada Rafael.

Kini Rafael bingung untuk bicara hal ini kepada Ria istrinya yang Ia tahu sangat menentang hubungan Nay dengan Pedro semenjak Pedro menginginkan Nay sebagai Kekasih anak muda itu beberapa hari yang lalu.

" Raf..Ada apa sih melamun terus sejak kamu ini pulang kerja ? " Tanya Ria mendatanginya di teras sambil membawakan camilan sore menjelang jam makan malam.

" Ria , menurutmu jika ada orang yang ingin ambil putri kecilmu dari mu ?Apakah yang akan kamu lakukan ?" Rafael memberikan sinyal di dalam tiap katanya kepada Ria yang mengambil kue pancong di piring.

" Ya ,aku akan menentang siapa pun yang ingin ambil putriku ." Jawab Ria memasukkan kue itu ke mulutnya.

" Oh ,kau sungguh seorang supermama banget dan top deh." Kata Rafael memberikan jempolnya kepada Ria seraya makan kue pancong favoritnya.

Mereka berdua asyik bersantai ria di sore hari itu di teras dengan menikmati sejuknya angin di sore hari sampai mereka melihat Miranda pulang dari bekerja dengan mengendarai motor honda beat warna merah dan memarkirkan motor itu di area garasi mini mereka.

" Hai ,Papa dan Mama asyik benar makan kue pancong berduaan aja ." Sapa Miranda ceria sekali mendatangi orang tuanya seraya mencuci tangan di wastafel teras khusus untuk mencuci tangan sehabis bepergian sebelum masuk ke rumah.

Bersambung..!!

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

suka 😍

2023-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!