Bab 18

Kediaman Hermanto.

Suasana di pagi hari yang cukup cerah dan hangat terpancar dari sinar matahari yang menyinari pagi hari Pedro yang terbangun dengan suasana hati yang ringan dan bahagia.

" Nay..Aku akan segera menemui di rumah kamu untuk mengantarkan kamu di sekolahmu." Kata Pedro tersenyum berseri -seri di cermin ruangan pakaian kerjanya.

Sesudah yakin dirinya sudah rapi dan tas kerjanya pun sudah aman di sofa panjang depan tempat tidurnya.Ia mengambil tas kerja dan melemparkan tas kerjanya kepada asisten pribadinya yang siaga menyambut tas kerjanya.

" Bawa dan taruh di kantor ku , lalu tunggu aku tiba di ruang meeting jam 9 pagi ini." Katanya dengan nada memerintah kepada asisten pribadinya yang tersenyum mematuhinya.

" Ya , Tuan Muda ." Jawab asisten pribadinya.

" ok..Sekarang sudah saatnya Gue berangkat ke rumah Nay dahulu sebelum Gue berangkat kerja ke kantor." Kata Pedro melangkah tegap menuju ke luar dari kamar pribadinya di ikuti para staffnya yang segera mengawalnya menuju ke lift dan tiba di parkiran khusus untuk mobil -mobil pribadinya.

Di Kediaman Tanusucipto.

James tampak malas untuk berangkat ke kantor di hari itu.Pasalnya , James merasa kesepian di rumahnnya yang sekarang.Ia turun ke ruangan makan dari lantai atas dengan lesu.

" Ahm..Gue sarapan pagi sendirian deh." Katanya.

Ting Tong..!!

Suara bel terdengar dari luar rumahnya.Ia segera berjalan menuju ke pintu utama dan mengintip orang yang menekan bel rumah dari pintu gerbang rumahnya.

" Nay.." Gumamnya pelan.

Seketika itu juga suasana hatinya berubah cerah dan ia cepat membuka pintu utama lalu berjalan ke pintu gerbang untuk membukakan pintu untuk Nay.

" Nay , ada apa pagi -pagi kau datang ke rumah Kak James ? " Tanya James berusaha tenang.

" Pagi ,Kak James. Nay datang untuk anterin ini untuk Kak James dari Mama nya Nay ." Jawab Nay menyodorkan bungkusan kantong belanjaan kepada James.

" Oh..Makasih , gak usah repot -repot gini napa Nay si Tante Ria buatin Kakak sarapan pagi dan di anterin Nay yang udah mo siap untuk berangkat ke sekolah kan ?! " Ujar James sungkan tetapi Ia menerima bungkusan kantong belanjaan yang di sodorkan Nay untuknya.

" Gak apa , Kak James..Kita ini saudara , jadi Kak James gak perlu sungkan buat minta bantuan apa aja ke Nay dan keluarga Nay." Kata Naydelin nada ramah dan hangat sekali sehangat matahari pagi hari itu bagi James yang hatinya yang sedang di dera kekosongan karena keluarganya terpisah dari James.

" Heemm..Ya ,makasih Nay." Kata James senyum mengembang di bibir James.

Tinn..!!

Suara klakson mobil yang berhenti di depan pintu gerbang rumahnya Nay menghilangkan senyum di bibir James.Apalagi , di saat pintu mobil terbuka dan memperlihatkan Pedro yang keluar dari dalam mobil itu.

" Halo ,selamat pagi Oom Rafa dan Tante Ria .Nay nya ada kah ? " Sapa Pedro yang menemui Papa dan Mama nya Nay lebih dahulu dengan sopan.

" Hallo ,selamat pagi juga Ped. Itu Nay nya ada di depan rumahnya James ,yaitu di seberangmu." Sapa balik Rafael dan Ria bersamaan dengan nada ramah kepada Pedro ,seraya menunjukkan Naydelin yang berjalan menghampiri Pedro dari rumahnya James.

" Hai ,selamat pagi Kak Pei , " Sapa Nay riang dari samping Pedro.

Pedro menengok ke samping dan senyumannya terpancar ceria menyambut kekasih kecilnya yang sangat manis itu." Hai ,selamat pagi juga Nay ku." Sapanya cerah.

" Kak Pei , apakah kamu sudah sarapan pagi atau belum sarapan pagi di rumah mu ? " Tanya Nay di depan Pedro yang mengangkat jemarinya untuk mengelus rambut panjang warna coklat Naydelin yang indah memakai bando warna ungu motif onde -onde.

" Belum..Justru aku ingin pergi sarapan pagi bersama denganmu sebelum Aku berangkat kerja ke kantor sekaligus mengantarkan kamu pergi ke sekolah ,gadis kecilku." Jawab Pedro cerah dan lembut kepada Naydelin.

Naydelin menengok ke Papa dan Mama nya lalu ke James yang memegang pintu gerbang rumah pria itu sendiri sambil menenteng bungkusan dari Naydelin.

" Pa , Ma dan Kak James ,kami pergi dahulu ya ? Dah.." Pamit Naydelin melambai tangannya pada Papa , Mama dan James yang tersenyum cerah sekali kepadanya.

Lalu mobil pun meluncur keluar dari perumahan Anyelir. James mengangkat jinjingannya lalu ia juga pamit untuk masuk ke rumahnya sendiri dan sarapan pagi dengan muram durja di ruang makan yang sepi.

Pedro mengajak Naydelin untuk sarapan pagi di kafetaria favoritnya yang menyediakan berbagai menu sarapan pagi yang tentunya di sukai oleh Naydelin.

" Nay , silakan kau pilih menu sarapan pagi apa yang kau suka dari daftar sarapan pagi di buku menu sarapan pagi di kafetaria ini ," Kata Pedro menyodorkan daftar menu sarapan pagi kepada Naydelin.

" Aku suka sarapan pagi nasi uduk dan minum teh hangat." Kata Nay memilih menu sarapan paginya.

" Ok , Nay sesuka mu saja." Kata Pedro memanggil pelayan kafetaria untuk menyediakan sarapan pagi yang di pilih oleh Nay dan dirinya.

" Siap ,Tuan Muda..Eh ,Bapak.." Jawab pelayan di kafetaria terlihat gugup terhadap Pedro yang telah di kenalnya sebaagai pemilik kafetaria itu.

Kediaman Hermanto.

Laura terisak -isak turun dari tempat tidurnya di pagi hari itu.Ia merasa amat terhina dan tersakiti oleh sikap kasar dan arogan Benedict suaminya terhadap dirinya.

" Kurang ajar kau ,ben...!! Kau memperlakukanku seperti wanita penghibur mu..Aku sangat benci kamu !! " Batinnya meneriaki Benedict yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian sudah rapi.

" Jangan mendelik kepada ku..Jaga kandungan kamu sebaik mungkin agar Akong bisa berikan warisannya kepada ku melalui cicit laki -laki di perut mu itu." Kata Ben berbalik menghadapinya seraya memakai dasi kerjanya.Ben memegangi kedua bahu Laura dan menciumnya dengan satu kali gigitan yang memarkan bibir Laura.

Smu Wijayakusuma.

Naydelin melambaikan tangannya kepada Pedro di pintu gerbang sekolahnya sebelum masuk ke kelasnya bersama dengan Prita cs yang sudah menunggunya di halaman parkiran sekolah smu mereka.

"Selamat bersekolah dan sampai jumpa pada siang hari nanti , aku akan menjemputmu di smu ini untuk mengantarkan kamu pulang ke rumah kamu dengan nyaman dan aman." Kata Pedro di mobil.

Naydelin menggangguk kepada Pedro ,lalu Nay berbalik untuk melangkah bersama Prita cs ke kelasnya. Sedangkan , Pedro melajukan mobil nya menuju ke kantornya di daerah Jakarta Selatan.

Universitas Wijayakusuma.

Santi Tanusucipto terlihat muram karena gadis ini melihat Pedro mengantar Naydelin ke Smu gadis sepupunya itu. Ia merasa iri dan cemburu karena cowok yang pernah datang ke rumah kakaknya itu pernah di isukan akan di jodohkan dengannya.

" Nay , Lo udah merebut cowok gebetan Gue yang sudah di kenalkan lebih dulu ke keluarga Gue oleh Kakak Gue ,James. Tapi , Lo seenaknya merebut dia dari Gue..Awas Lo ,ya? " Geram Santi.

" Itu tandanya Lo kagak jodoh ama tuh cowok itu yang Lo incer cuma untuk Lo menjadi gadis kaya raya bukan cinta." Sindir Randy Firmanto sangat menusuk Santi.

" Sialan Lo nyamber aja kayak bajaj penyok..!" Bentak Santi.

" Bodo..!" Balas Randy melengos masuk ke area gedung jurusan kuliahnya.

" Emm...Ada dua cicak berantem di tanah lapang universitas Wijayakusuma." Ejek Emily Hermanto di parkiran universitas kepada Santi yang menatap garang Emily.

Bersambung...!!

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top 👍

2023-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!