Bab 17

Kediaman Valentino.

Sekitar jam sepuluh malam Pedro pamit pulang kepada keluarga Naydelin yang sudah ramah dan hangat menerima dirinya sebagai kekasih hatinya Naydelin putri bungsu keluarga Rafael Valentino.

" Nay,terimakasih ya kau dan keluarga mu sudah begitu hangat terhadap ku." Ucap Pedro di pintu gerbang rumah keluarga Rafael Valentino sebelum masuk ke mobilnya.

" Iya , sama -sama Kak Pei ," Jawab Naydelin yang mengantar Pedro sampai ke pintu gerbang.

" Oke , met malam dan sampai jumpa besok pagi aku jemput kamu untuk mengantarkan mu ke sekolah dan jangan lupa tak boleh tidur terlalu malam ,ya Nay ku." Kata Pedro tersenyum hangat kepada Naydelin sebelum dirinya masuk ke mobil.

" Ya , Kak Pei , Nay akan ingat pesan Kakak untuk Nay . " Kata Naydelin melambaikan tangannya kepada Pedro yang sudah duduk di mobil.

Lalu sesudah mobil Pedro meluncur keluar dari perumahan Anyelir. James keluar dari rumahnya Naydelin untuk pamit pulang ke rumahnya kepada Naydelin yang masih berada di pintu gerbang usai mengantar Pedro.

" Nay..Ada sesuatu di pinggir bibir mu itu." Kata James di depan Nay.

" Ada apa di pinggir bibir ku , Kak James ? " Tanya Nay kaget.

James mengulurkan jemarinya mengusap bibir Naydelin dengan lembut." Ada sisa minyak ikan goreng yang belum kau bersihkan tuh ,dasar kau ini. "

Naydelin tersenyum polos membiarkan James menyentuh bibirnya dengan jemari pemuda yang di anggap nya sebagai Kakak laki -lakinya dan juga sahabat terdekatnya saja.

" Kak Jam , jangan sedih lagi ya mungkin ini jalan yang terbaik untuk keluarga Kakak ," Kata Nay.

" Ya , Naydelin. Kakak masih punya keluarga kok meski mereka terpisah rumah saja dengan Kakak yang harus hidup seorang diri di rumah depan nya rumah Nay." Ujar James ringan tertawa untuk Nay yang selalu ada untuk menghiburnya.

" Hmmm..Gitu dong.., Itu baru Kakak James nya Nay ," Kata Naydelin menepuk dada bidang James untuk memberikan hiburan dan semangat bagi James.

" Nay.."

" Emm ? "

James menarik lembut lengan Naydelin lalu pria ini memeluk Naydelin begitu saja. Naydelin pun termangu di pelukan James yang membuat Nay bingung sendiri.

" Astaga , aku merasakan kenyamanan di pelukan Kak James , " Batin Naydelin.

" Nay , andai saja kau bukan kekasih sahabatku yang paling ku sayang di dunia ini..,Ku pasti akan lebih bahagia untuk kau menjadi kekasihku yang paling berharga di dunia ini bagi ku." Batin James.

James cepat mengendalikan perasaannya yang mengingatkannya kepada James dan Ia harus tahu diri serta ingat kalau Naydelin adalah kekasih Pedro Allesandro Hermanto sahabat terdekatnya sendiri.

" Ok , Nay , Kakak pulang dulu ,ya ? Dah , selamat malam dan selamat tidur untuk mu , Nay." Ucap James melepaskan pelukannya pada Naydelin.

" Ya , selamat malam dan selamat tidur juga untuk mu ,Kak James , " Balas Naydelin menutup pintu gerbang rumahnya sesudah James melangkah ke rumah pemuda itu sendiri di seberang rumahnya Naydelin.

Naydelin pun setelah itu masuk ke dalam rumah dan segera menaiki tangga untuk masuk ke kamar tidurnya sendiri ,tetapi Nay merasa heran sekali di saat Ia tak sengaja mendengar suara tangisan di kamar sebelahnya ,yaitu kamar tidur Miranda.

" Loh , Kak Mira kenapa ? " Tanya Naydelin pada dirinya sendiri.

Lalu Naydelin mengetuk pintu kamar Miranda di sebelah kamarnya.

Tok , tok ,tok..!!

" Kak Mira ini Nay..!" Panggilnya.

Miranda segera menghentikan tangisannya dan menyimpan alat testpack dan hasil lab rumah sakit mengenai kondisi dirinya sekarang ini di laci di balik tempat tidurnya sebelum membukakan pintu kamarnya untuk Naydelin.

" Ya , Nay ada apa sih malam -malam begini bukan seharusnya kamu tuh tidur untuk esok pagi pergi ke sekolah gak terlambat ? " Tanya Miranda yang berdiri batas pintu kamarnya kepada Naydelin.

" Engga kok Nay cuma pengen tanya kepada Kak Mira. Kakak kenapa tadi Nay gak sengaja dengar Kakak nangis ?! " Jawab Naydelin memandangi Kakaknya.

" Gak napa -napa kok..., Kakak tadi abis nonton K drama di hp kakak , " Kata Miranda menunjukkan layar hpnya yang terlihat film K drama favoritnya Miranda kepada Naydelin.

" Oh , gitu ? " Tanya Naydelin tersenyum riang.

" Ya , udah sana tidur gih udah malam ," Kata Mira.

" Ok , Met bobo untuk Kak Mira." Kata Nay ceria.

Sesudah Naydelin masuk ke kamarnya yang ada di sebelah kamar Miranda. Kakaknya Naydelin ini cepat -cepat berbaring di tempat tidurnya dengan air matanya kembali terurai jatuh dari kedua mata ke bantal kepalanya.

Drrrrttt...!!

Suara getaran hp Miranda menyentakannya untuk melihat layar hp nya dan Ia kecewa sekali karena yang mengirim pesan wa kepadanya bukanlah orang yang di inginkannya , melainkan Bobby si pria pilihan orang tua nya.

" Hai , Miranda..,Gue mau bilang orang tua Gue ama orang tua lo udah sepakat lo untuk jodohin kita berdua secepatnya buat nyenangin Oma dan Opa Gue yang udah gak sabaran pengen lihat Gue nikah." Lapor Bobby di wa kepada Miranda.

" Astaga , gila aja mereka mo jodohin Gue ama Bobby ? " Panik Miranda melihat pesan wa Bobby.

Miranda sampai berhenti menangis dan duduk di tempat tidurnya seraya mengelus lembut bawah perutnya yang berdenyut -denyut halus di saat Ia menyentuhnya.

" Ah , Gue harus gimana nih ? " Kembali Miranda menangis sedih memikirkan nasibnya yang sudah menjadi bubur akibat cinta satu malam nya dan Jerry Firmanto kekasihnya yang tak pernah bisa di sukai Papa dan Mama nya.

Di kamar lain yaitu kamar tidur Naydelin.

" Omg , ada apa dengan Gue ini ? " Naydelin tak bisa tidur membayangkan pelukan James kepada dirinya di pintu gerbang rumahnya barusan itu.

Suara alarm dari hp menyadarkannya untuk tidur cepat karena sudah waktunya untuk tidur dan di kala dia tidur .Nay bermimpi dirinya bertemu pria yang menolongnya di kolam renang pada saat Ia masih sd dan nyaris tenggelam karena Naydelin tak sengaja memasuki kolam renang ukuran orang dewasa.

" Nay , kau tak apa -apakan ? " Suara pria itu pun terdengar akrab denngannya.

" Ya , aku tak apa -apa , " Jawab Naydelin di mimpinya.

" Ah , syukurlah." Kata pria itu terdengar jelas amat mencemaskan Naydelin.

" Ya , kau siapakah ? " Tanya Naydelin ingin tahu sekali di dalam mimpinya.

Pria itu ingin menjawabnya tetapi telah buyar oleh seorang pria lain yang mendatanginya di sebuah meja altar suci di gereja yang sangat megah dan indah serta ramai sekali orang -orang di gereja itu termasuk orang tuanya sendiri.

" Nay , mulai detik ini kau adalah pasangan hidup ku yang sangat berharga bagi ku untuk ku jaga seumur hidupku di kala suka maupun duka , aku akan menjadi malaikat pelindung mu selama -lamanya." Ucap pria itu yang begitu lembut dan tulus hati terhadap dirinya.

Nay tersentak kaget dan terbangun duduk di tepi tempat tidurnya sendiri karena di dalam mimpi itu dirinya di cium lembut oleh pria yang menjadi mempelai pengantin pria nya....

Bersambung...!!

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

suka banget 😍

2023-01-25

0

ɳσҽɾ

ɳσҽɾ

whoaaaahhhh.... aku sampai speechless Nami. Anak muda emang beda ya. Semongko 🍓🍓🍓

2023-01-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!