James ingin memperkenalkan Pedro kepada Ria tetapi sudah di dahului oleh Rafael Valentino yang menahan napas terkejut melihat Pedro datang ke rumahnya bersama dengan keponakannya.
"Bapak Pedro..Silakan Anda masuk ke ruang tamu rumah sederhana Saya."Kata Rafael segeralah ia menyalami Pedro yang tersenyum sopan kepada dirinya dan Ria.
"Bapak Rafael senang sekali Saya bertemu kamu di rumah sepupunya James sahabat Saya."Kata Pedro bersorak di dalam hatinya setelah dirinya tahu Rafael Valentino adalah Papanya Naydelin gadis incarannya.
James mengerjapkan kedua matanya mengingat beberapa jam lalu setelah kunjungan pertama kali Pedro Manuel Allesandro Hermanto sahabatnya ke rumah pamannya Rafael Valentino untuk Pedro dapat bertemu dengan Naydelin Valentino secara langsung dan nyata bukan di dunia maya atau di dunia game online.
"Ahh..Kenapa perasaan Gue merasa gundah usai Gue ajak Pedro bertemu dengan Nay?"Gumamnya sebelum dirinya terlelap di malam hari di hari yang sangat mengherankan dirinya di hari minggu kali ini.
Sebaliknya Pedro mengenang hari pertamanya di hidupnya dapat bertemu dengan Naydelin gadis kecil yang mendatangkan perasaan jiwanya dapat kehangatan dan kelembutan luar biasa yang tak pernah di rasakan sebelumnya di dalam hidupnya.
Pedro meluapkan perasaannya itu dengan cara khasnya yaitu bermain piano favoritnya di kamar pribadinya di rumah kediaman Hermanto dengan mengalun melodi favoritnya.
Dentingan nada lagu di tuts piano yang di mainkan Pedro terdengar begitu mengkalbu hangat dirinya di malam hari minggu kali ini seakan seberkas cahaya rembulan yang lembut memasuki jiwanya.
"Nay..Bagaimana perasaan mu setelah kamu lihat Aku berada di rumah mu tadi siang?"Tanyanya di Wa.
"Terkejut."Jawab Nay di Wa.
"Nay ,ada sesuatu yang ingin ku pinta dari kamu."
"Apa?" Tanya Nay terperanjat mendengar suara Pedro yang langsung menelepon dirinya dari Wa.
"Maukah kau menjadi pacarku?"Tanya Pedro nada serius di teleponnya.
"Emm,Ya."Jawab Naydelin membayangkan hadiah ulang tahun ke 17 tahun dari James sepupunya.
"Sungguh,Nay?Kau sungguh dirimu mau menjadi pacarku setelah kau dan aku saling bertemu satu sama lainnya di rumahmu sendiri?"Tanya Pedro di telepon.
"Ya,mau."Jawab Naydelin polos.
"Baiklah ,makasih Nay."Kata Pedro gembira hati.
"Sama -sama Kakak Pedro."Jawab Naydelin yang memandangi cahaya lampu dari kamar seberang rumahnya.
James terlihat sedang berdiri di dalam kamar itu oleh Naydelin yang tersenyum memikirkan hadiah ulang tahunnya yang akan datang.James angkat alisnya melihat Naydelin di seberang kamarnya di rumah seberang.
"Kak Jam jangan lupa hadiah ku di ultah ku nanti pada hari minggu depan."Kata Nay tanpa suara kepada James di seberang.
"Iya."Jawab James mendesis pelan.
"Makasih."Kata Naydelin melambaikan tangannya kepada James sebelum menutup jendela kamar.
Keesokan harinya ,Pedro pagi -pagi sekali datang ke rumah kediaman Valentino untuk menemui Rafael Valentino dan Ria yang kaget sekali melihat kedatangannya di pagi hari itu.
"Selamat pagi ,Bapak Rafael dan Istri.Saya datang ingin meminta izin kepada Anda berdua untuk beri restu kepada Saya untuk menjadi kekasih dari putri Anda berdua,Naydelin.Dan ,Saya meminta izin untuk mulai hari ini untuk mengantarkan dan menjemput Nay ke sekolah dan dari sekolah jadi tugas Saya."Kata Pedro membawakan parsel buah -buahan segar untuk Rafael dan Istri.
Rafael Valentino berkilau kedua matanya dan Ia menyetujui putrinya menjalin hubungan kekasih dengan Pedro Manuel Allesandro Hermanto yang sudah di kenalnya sebagai pemuda yang sangat baik ,dewasa dan bertanggung jawab.
"Tak bisa..Nay masih kecil dan dia masih Smu.."
Tolak Ria yang mencubit siku suaminya yang tak segan menerima parsel buah -buahan segar dari Pedro.
"Eii..Lihatlah dengan kedua mata mu lebar -lebar siapa pria muda hebat di hadapan kita di pagi hari ini ?Dia ini Bos ku ,suamimu.Aku tahu siapa Pedro ini."Kata Rafael Valentino tak menghiraukan rasa sungkan dari Istrinya terhadap permintaan restu Pedro yang ingin menjadi kekasihnya Naydelin.
"Ya,Aku tahu ,Pa..Tapi,lihat juga dari segi lainnya dong?!"Pinta Ria.
Naydelin keluar dari ruang tamu dengan punggung membawa tas sekolahnya dan kedua tangannya menjinjing sepasang sepatu sekolah dan botol air minum sambil mulut menggigit roti panggang.
"Aahhhh..!!"Pekiknya menjatuhkan semua yang di bawanya saat melihat kehadiran Pedro di pintu gerbang rumahnya.
"Pagi ,Nay."Sapa Pedro tersenyum ramah kepada Naydelin.
"Nay..Kamu itu sarapan pagi yang benar dong?Ah lihat tuh roti panggang mu jatuh ke lantai."Kata Ria cepat -cepat membantu putrinya untuk mengikat sepasang sepatu di teras.
"Kok ,kamu pagi -pagi sudah berada di rumahku?Emangnya ,kamu gak kerja?"Tanya Naydelin yang menerima roti panggang baru dari Andre adiknya ambilkan dari meja makan di rumah makan.
"Aku habis minta izin dari Papa dan Mama mu untuk jadi pacarmu dan jadi pengawalmu setiap kau pergi ke sekolah atau kemana saja kamu mau dengan jaminan kepercayaan mereka yang amat besar terhadap komitmen ku dalam menjagamu sebagai tanggung jawabku."Jawab Pedro serius.
"Kau benaran ,Ped?"Tanya Rafael Valentino tidak memanggil Bapak Pedro lagi kepada Pedro usai merestui pemuda itu menjadi kekasih Naydelin.
"Ya,dong Oom ,Saya benaran."Jawab Pedro yang juga tidak memanggil Pak Rafael lagi kepada Rafael usai dirinya dapat restu menjadi kekasih Naydelin.
"Loh..Benaran apaan sih..?"Tanya Naydelin usai berada di pintu gerbang rumahnya.
"Benaran diriku dan dirimu mendapat restu jadi sepasang kekasih dari orang tuamu dan pasti juga dapat restu dari orang tuaku."Jawab Pedro yang membukakan pintu mobilnya untuk Naydelin.
"Ohhh.."
"Ya,Nay.."Jawab Pedro sambil berpamitan kepada Rafael dan Ria sebelum masuk ke mobilnya.
"Baiklah ,hati -hati di jalan ,jangan ngebut pakailah sabuk pengaman kalian.Ohya,sampai jumpa di kantor dengan ku."Kata Rafael Valentino berpesan kepada Pedro yang duduk di kursi pengemudi.
"Ya,Oom ,tenang saja Saya pasti bisa menjaga dan lindungi Nay dengan sangat baik untuk Oom dan Tante dapat mempercayai ketulusan hati dan juga keseriusan Pedro untuk Nay."Jawab Pedro tulus.
Setelah mobil paling sederhana di koleksi pribadi Kediaman Hermanto melaju keluar dari kawasan perumahan Anyelir.Ria menarik Andre untuk naik ke sepeda motornya untuk mengantar putranya ke sekolah.
"Papa mu gak lihat keseriusan yang di kemukakan Si Bos muda nya itu kepada Kakakmu."Gerutunya di sepanjang jalan mengantar Andre ke sekolah.
"Huum ,Ma..Yaa,Si Papa sih kapan lagi dapat calon menantu supertajir seperti Kak Pedro di dalam hidupnya."Kata Andre senang saja karena Ia dapat menikmati kesenangan pula jika Pedro itu sungguh menjadi calon Kakak iparnya.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
makin asyik bacanya 👍
2023-01-17
0