Bab 11

Naydelin melangkahkan kedua kakinya menuju ke pintu kawat depan pintu kayu utama untuk masuk ke ruangan dalam rumah kediaman Valentino dan gadis ini terkesiap melihat adanya tamu yang di jamu oleh Papanya di ruang tamu.

"Nay,kau sudah pulang dari Ibadah mu di Vihara daerah Jaksel,"Sapa Rafael Valentino yang tengah duduk di sofa kecil menjamu tamunya yang sudah di kenal baik oleh Nay melalui medsos.

"Kakak Pedro ?"

"Hi ,Nay.."Sapa Pedro tersenyum ramah.

"Loh ,Bapak Pedro sudah mengenal putri bungsu Saya ,Naydelin ini?"Tanya Rafael Valentino sangat terkesan Bos muda di perusahaannya bekerja ini mengenal putri terkecilnya.

"Ya,Pak Rafael.Saya sudah mengenal putri Bapak melalui medsos secara tidak sengaja dan hari ini pertama kalinya Saya bertemu langsung dengan Naydelin."Jawab Pedro menerima hidangan yang di sajikan Ria Mamanya Naydelin di meja tamu.

"Oh, begitu rupanya?Ayo,Nay sapa Bapak Pedro ini adalah Bos muda utama di perusahaan Papa mu bekerja."Kata Rafael Valentino antusias meminta Naydelin untuk menyapa dan berkenalan dengan Pedro.

"Ya,Pa."Jawab Naydelin patuh kepada Papanya.

"Selamat siang ,Pak Pedro.Saya Naydelin putrinya Papa Rafael Valentino dan Mama Ria Amandalina Valentino."Sapa Naydelin menyambut tangannya Pedro yang bersalaman dengannya.

Pedro tersenyum senang dapat berjumpa dengan Naydelin secara langsung bahkan Pedro dapat bersalaman dengan gadis kecil yang sangat dan telah menggetarkan jiwa dan raganya itu.

"Ya,Selamat siang juga untuk Nay."Jawab Pedro.

Rafael Valentino dan istrinya saling pandang satu sama lainnya melihat Pedro tampak menyukai Naydelin begitu jelas dari penglihatan keduanya di saat ini.

"Ekhemm...Nay,kau masuklah ke ruang makan dan makan siang lalu naiklah ke kamarmu untuk tidur siang."Kata Ria merasa tak nyaman putri bungsu kesayangan di tatap begitu nyata yang memiliki makna orang dewasa oleh Pedro bos dari suami tercintanya itu.

"Ya,Ma."Jawab Naydelin segera masuk ke ruangan makan siang untuk makan siang.Di sana Nay lihat James sedang makan siang di ruang makannya.

"Kak James..Asyik benar makan sendiri di sini."

"Ya,abis udah lapar banget sih.Sini ,Nay duduk di kursi dekat Kakak Jam."Sahut James menepuk kursi di sampingnya agar Nay duduk.

"Heem."Jawab Naydelin mengangguk sambil Nay menyendok nasi dari magic jar lalu mengambil lauk pauk yang di sediakan di meja makan lalu Ia menyuap makanan ke mulutnya.

"Ohya, Nai minggu depan kan ulang tahun mu ke 17 tahun nih.Kamu ada gak pengen hadiah apa dari Kak Jam?"Tanya James usai menelan habis sisa makanan terakhir di piringnya kepada Nay.

"Handphone soalnya Nay satu -satunya siswa di sekolah Nay yang kagak punya hape android baru seperti yang di punyai teman -teman gengnya Nay Peanuts Avenue."Jawab Naydelin yang terbiasa meminta hadiah ulang tahun dan kenaikan kelas atau hal lainnya kepada James yang menjadi sepupu yang di paling dekatnya.

"Emm ,Oke.Tapi ,ada syaratnya yang harus kamu penuhi kalau kamu mau hadiah ulang tahun ke 17 tahun mu dari Kak Jam."Ucap James usai minum air putih dari gelas bening khususnya.

"Syaratnya apa dahulu ,nih?"Tanya Naydelin selesailah gadis ini makan siangnya.Ia sudah berjalan ke tempat cuci piring di dapur.

"Jadi pacar bohongannya Bos Papa mu yang juga sohib dekatnya Kak Jam.Gimana kau mau atau gak nih nerima syarat dari Kak Jam?!"Ujar James yang membantu Nay cuci piring di wastafel yang berada di dapur.

"Pacar boongannya Pedro?"Pikir Naydelin ragu.

"Nay ,gak lama kok paling juga sampai batas hari ulang tahun Oma nya Pedro yang akan di gelar di Singapore selesai."Bujuk James yang sudah di beritahu Pedro kalau Pedro tak mau dengan adik kandung James,yakni Santi Tanusucipto tetapi Pedro maunya dengan adik sepupu James ,yakni Naydelin Valentino.Iya meskipun hati kecilnya James enggan oleh sesuatu hal yang tak di mengerti oleh James sendiri.

"Eummm..Oke..."Jawab Naydelin menciprati Jam dengan air busa sabun cuci piring sampai James melongo kaget sendiri.

"Haii..Kau nakal banget sih Nay.."Kata James yang terkekeh dengan kenakalan adik sepupu nya ini.

Di pintu dapur tampaklah Miranda bersandar di balik dinding dapur.Miranda tampak sedih karena Ia baru menyadari hatinya yang sesungguhnya itu bukan untuk kekasihnya Jerry Firmanto melainkan untuk James Tanusucipto sepupunya yang amat terkenal sebagai playboy cap minyak telon.

"Aahh,James pandangan mata mu itu kepada Nay ternyata bukan untuk setiap gadis yang pernah kau pacari dan dekat denganmu."Gumam Miranda menyentuh dadanya yang perih dan nyeri.

"Hai ,Kak Mira ,kenapa berada di situ bukan di sini bantu Nay cuci piring ?"Tanya Naydelin yang ekor mata kanannya melihat kehadiran Miranda di balik dinding dapur di sebelah rak sepatu khusus untuk bepergian,misalnya ke pesta dan ke mal.

"Kak Nay lagi nyari sepatu Kakak di laci khusus koleksi sepatu Kakak."Jawab Miranda cepat -cepat membuka dan pura -pura mencari sepatu di laci rak sepatu.

"Oh ,gitu..Oke deh."Kata Naydelin yang menaruh piring basah di rak piring khusus untuk piring yang baru di cuci.

"Nyari sepatu lo yang mana sih ,Mir?"Tanya James keluar untuk membantu adik sepupunya yang lain.

"Yang merek Nike dan warna putih yang ada mini mouse nya."Jawab Miranda berdebar kencang di dekati James.

"Ini ,ada di sini di atas kepala lo."Kata James yang mengambilkan sepasang sepatu di box warna biru di laci nomor tiga di atas kepala Miranda.

"Oh ,ya..Makasih,ya Kak Jam."Kata Miranda yang wajahnya merona saat menerima sepatunya dari James lalu Miranda cepat -cepat naik ke tangga menuju ke lantai atas.

"Aneh bingitz Kakakmu itu ,Nay."Kata James yang mengangkat bahu dan melebarkan kedua lengan kepada Nay yang baru saja keluar dari dapur usai selesai pekerjaan gadis itu di dapur.

"Ya,mungkin Kakak Miranda pengen cepat -cepat pergi ngedate ama Kak Jerry pacarnya."Kata Nay ringan sambil melewati James untuk naik tangga pula.

James memerhatikan gerak -gerik Naydelin yang berjalan di anak tangga menuju ke lantai atas ke kamar gadis itu.Ada terbesit keinginan hati James ingin memeluk erat gadis kecil sepupu nya itu ,tapi Ia ingat janjinya kepada Pedro, yaitu sahabatnya untuk mempertemukan Pedro dengan Nay dan meminta Nay untuk menjadi pacarnya Pedro.

"Jam,Elo tau kan Gue sering curhat tentang gadis di Game Online yang membuat warna hidup Gue kembali cerah ke Elo?!"Ucap Pedro di warung kopi dekat gang masuk ke perumahan Anyelir kepada James di pagi hari minggu ini.

"Ya,Gue tau banget Elo pengen ketemuan dengan Cewek itu.Trus apa Elo udah tau cewek itu ada di mana?"Tanya James sambil menghisap rokoknya.

"Udah.Gue udah tau dan sekarang Gue pengen Lo bantu Gue buat kenalan sama tuh cewek secara nyata."Jawab Pedro seraya menikmati kerupuk kaleng.

"Emmm..Ya,tapi ada di mana cewek itu?"Tanya lagi James menghembuskan asap rokoknya dan menghisap kembali rokoknya.

"Di seberang rumah Lo ,yakni sepupu Lo yang pernah Gue lihat dari parkiran rumah Lo beberapa waktu lalu."Jawab Pedro mengunyah kerupuknya.

"Naydelin Valentino?"Tanya James mengangga.

"Ya,please Lo bantu Gue kenalan sama dia dan pertemukan Gue dengannya serta minta dia jadi pacar Gue.Gimana Elo mo atau gak bantuin Gue?"

James terdiam sesaat sebelum menjawab Pedro.

"Ok.Gue bantuin Elo.Yowuislah kita ke rumahnya saja."Jawab James membuang sisa rokoknya ke tempat sampah usai Ia matikan dahulu sisa api di rokoknya.

"Thanks ,Bro.Lo memang sob yang paling ok."Kata Pedro membayar krupuknya dan rokok James ke pemilik warung kopi sebelum mengikuti James ke mobilnya.

Di depan pintu rumah kediaman Valentino.

James dan Pedro bertemu dengan Rafael dan Ria yang baru saja pulang dari Ibadah mereka juga di Vihara.Pintu Gerbang belum sempat di tutup Ria di saat James dan Pedro datang.

"Loh,James ada apa tumben main ke rumah Oom Rafael dan Tante Ria?Sapa Ria ramah kepada dua orang muda tamunya itu yang salah seorang itu adalah keponakannya.

"Ya,nih Tan ,Jam udah lama gak nyobain masakan Tante Ria yang rutinitas di hari minggu adalah Ikan balado dan sop tomyam segar."Jawab James.

"Ouuhh ,gitu ya ?Hmm..Lalu siapakah temanmu ini yang datang bersama denganmu,Jam?"Tanya Ria tersenyum keibuan kepada Pedro.

Bersambung..!!

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

penggambaran ruangannya keren banget 😍

2023-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!