Bab 8

"Nggak ,Gue cuma tak menyangka kalo Elo kenal ama gadis kecil itu."Jawab Pedro memandangi Naydelin yang sedang melambaikan tangan kanan ke mobil yang di tumpangi oleh Vivi dan Alfa yang memutar mobil mereka dan melaju keluar dari area perumahan Anyelir.

"Ped, Elo jadi gak masuk ke rumah Gue tuk temui Ade Gue yang bernama Santi Tanusucipto yang sudah nyantai di depan tv sambil makan popcorn dan minum sprite kesukaannya di ruang keluarga rumah keluarga Gue?" Tanya James Tanusucipto memiringkan wajahnya untuk di lihat Pedro yang sedari tadi fokus memandangi Naydelin Valentino sepupunya yang sedang berjalan masuk ke rumah keluarga gadis itu.

Pedro sangat sulit mengalihkan pandangan mata dari sosok Naydelin Valentino yang sangat dan amat menarik baginya untuk menghadapi James yang berdecak lidah dan menjentikkan jari untuk menyadarkannya.

"Ya,jadi.Ayolah Elo ajak Gue bertemu dengan Ade Santi Elo."Jawab Pedro berjalan masuk ke ruang keluarga Tanusucipto.

Di Ruang Keluarga Tanusucipto.

Pedro menemukan seorang gadis usia 18 tahun yang cukup manis dan menarik tengah duduk di sofa kecil sambil makan popcorn di pangkuan gadis itu.

"Ehemm..Santi..!" Tegur Minasih Tanusucipto Ibu dari James,Santi dan Edo Tanusucipto dari sofa panjang di samping Eric Tanusucipto Papa dari James,Santi dan Edo Tanusucipto.

"Ihh Mama ada apa sih..?"Tanya Santi Tanusucipto mengerutkan kening di tegur Mama nya.

"Ada tamu datang ke rumah kita,jaga kesopanan mu."Jawab Minasih Tanusucipto mendelik tajam putri tunggalnya itu.

Santi Tanusucipto baru sadar dan mengubah posisi duduknya dengan sopan ketika Ia melihat kehadiran Kakaknya yaitu James Tanusucipto dan cowok tampan berkulit putih bersih dan menarik seperti melihat artis mandarin Wang Yi Bo yang ganteng bukan main.

"Halo selamat malam Oom Eric dan Tante Minasih serta Adik Santi dan Adik Edo."Sapa Pedro sopan.

"Ya,selamat malam juga Pedro..Mari duduk dan mengobrol bersama dengan Santi."Sapa Eric yang sudah mengetahui kedatangan Pedro dari James adalah untuk bertemu dengan Santi.Ia sangatlah senang dan berharap putrinya bisa berkenalan dengan Pedro Allesandro Hermanto.

"Ah ,Ya Oom ,Makasih."Jawab Pedro sopan.

"Halo ,Kak Pedro ,bagaimana kabarnya Kakak di hari ini?" Sapa Santi Tanusucipto grogi.

"Baik ,kabar ku sangat baik Dik.Kalo Kamu ?"Sapa balik Pedro canggung.

"Sama kabar Santi amat baik juga,Kok."Jawab Santi tersenyum di kulum malu.

Untuk mencairkan suasana perkenalan mereka itu James sekonyong -konyong datang dan duduk di sofa lain seraya membawakan senampan camilan buah pir hijau di piring dan secangkir teh hangat dari dapur untuk menjamu Pedro.

"Ped,Ayo di makan buah pir hijaunya ,manis loh rasanya."Kata James menyodorkan piring buah pir hijau kepada Pedro yang dengan sopan menerima dan memakannya.

"Ya,trims Bro."Jawab Pedro sopan.

"Oia,Ped ,lo suka memancing ikan di laut kan?"

James membuka obrolan agar Santi bisa akrab dengan Pedro.

"Ya,lo udah tahu kan hobi Gue itu sejak kita Smu di Smu Morning Star Academy."Jawab Pedro tahu maksud James.

"Wah kebetulan dong Santi suka banget makan Ikan laut."Kata Minasih tahu kecerdikan James.

"Oh ,begitukah ?"Tanya Pedro sopan menengok ke Santi yang duduk di sofa kecil di samping kanan.

"Ya,Kak Pedro ,Aku sangat suka makan Ikan laut yang berasal dari hasil tangkapan Papa dan Kak James yang suka juga memancing ikan di laut."

Santi menjawab dengan suara renyahnya yang terdengar manis dan sopan oleh keluarganya dan Pedro tersenyum sopan dan mengangguk -angguk sopan pula.

Di Kediaman Valentino.

Naydelin membuka pintu teras balkon lantai atas untuk mencari angin segar di kala pikirannya dan hatinya sedang mumet dan kalut terkait masalah sekolahnya dan surat cinta dari Richard teman yang duduk di bangku belakangnya.

"Nay,tolong kamu terima pernyataan cinta aku sama kamu melalui surat cinta ku ini ,ya?"Pinta Richard di jam istirahat pertama di sekolah tadi pagi jam 9 pagi.

"Sori,Richard ,Gue belom mau pacaran di saat ku masih sekolah."Kata Naydelin menolak surat cinta Richard sang idola satu gedung sekolahnya.

"Mm,yaahh..Kok kamu gitu sih Nay sama aku yang udah tulus suka dan cinta sama kamu..!" Richard tampak kecewa dengan penolakan Naydelin.

"Bodo amat bukan urusan Gue.Titik gak ada koma dan terusannya,ya Richard?!"Kata Naydelin cuek dan meninggalkan Richardi di koridor lantai tiga untuk pergi ke kantin yang berada di lantai bawah di bagian utara gedung sekolah nya.

Berita Naydelin menolak surat cinta Richard telah menghebohkan seluruh sekolah Mutiara Kasih.

"Elo,gak nyeseli nolak Richard?"Tanya Angela dan Wulan sahabat Naydelin di geng Peanuts Avenue di kantin.

"Nggak."Jawab Naydelin sambil menyuap bakso dengan lebar ke mulutnya.

"Mmm..Elo memang gak ada rasa puber remaja banget sih,Nay..!"Ucap Lupita sahabatnya yang lain menggeleng kepala.

"Nay,berapa usia lo sekarang ?Apa Elo udah dapat haid ,belom?" Tanya Prita cekikan sambil minum teh botol.

"16 tahun.Udahlah dari smp kelas 8."Jawab Nay.

"Lalu kenapa Lo gak ada respon sama pesonanya lawan jenis sehebat Richard Evander yang mirip Jungkook BTS?"Tanya Lupita menyuap siomay ke mulut dan mengunyah dengan lahap sekali.

"Ya,karena Gue gak tertarik sama cowok untuk saat ini.Gue mo fokus sekolah buat banggain Bokap dan Nyokap Gue."Jawab Naydelin sambil minum jus mangga nya.

"Ya,kita semua tau Elo banget Nay,tapi ada gak sedikit saja dari lawan jenis yang buat Elo tertarik untuk jadi kembang mimpi lo di malam hari dan di lamunan lo di siang hari lo?"Tanya Angela di jalan menuju tangga ke arah kelas mereka yang berada di lantai tiga.

"Ada."Jawab Naydelin mengulum permen kaki.

"Siapa cowok itu,Nay?"Tanya Wulan makan chiki taro.

"Sean Xiao Zhan."Jawab Naydelin bersinar -sinar.

"Hadehhhh itu sih kita tahu Idola lo banget..!"Kata Lupita tepuk dahi Naydelin kencang.

"Auw ,Lupita ,sakit tau..Sini Lo..!"Kata Naydelin yang mengejar Lupita dengan kepalan tangannya siap membalas tepukan Lupita.Ia berhasil juga menepuk dahi Lupita hingga merah.

Prita,Angela dan Wulan tertawa -tawa ramai sekali melihat Naydelin dan Lupita saling menepuk dahi di sepanjang jalan menuju ke kelas mereka di lihat oleh seluruh teman -teman sekelas mereka yang mulai berbondong -bondong untuk masuk kelas usai jam istirahat pertama mereka berakhir.

Kini ,di rumahnya sendiri ,Naydelin termangu pada sosok cowok yang baru saja keluar dari halaman depan rumah sepupunya.Ia mengenali Pedro yang berjalan ke mobil sport warna silver yang terparkir di halaman depan rumah kediaman Tanusucipto.

"Pedro kok bisa berada di rumah Oom Eric sih."

Gumam Naydelin heran.

Bersambung...!!

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top 👍

2023-01-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!